SYNDROME
Diana Dwi Cahyani
Febri Yudha Adhi Kurniawan
Pembimbing : dr. Widiyatmiko Arifin., Sp. OT
Anterior
View Posterior
View
Rotator Cuff Muscles
Rotator cuff terdiri dari empat otot, yaitu: m. Subscapularis, m.
Supraspinatus, m. Infraspinatus, dan m. Teres minor serta
muskulotendonnya. M. Subscapularis di persarafi oleh n. Subscapular
yang berasal dari scapula.
Fungsi Anatomis Dari Rotator Cuff
Rotator cuff merupakan pengatur keseimbangan yang dinamis dari
artikulatio glenohumeral.
Sedangkan pengatur keseimbangan statisnya adalah kapsul dan
ligamen-ligamen glenohumeral. Meskipun otot rotator cuff dapat
menimbulkan perputaran, otot tersebut juga dapat menekan kaput
humerus. M. Deltoideus dapat mengabduksikan bahu. Tanpa otot-otot
rotator cuff yang utuh, terutama dalam derajat 60 pertama dari elevasi
humeral, akan menyebabkan migrasi dari kaput humerus yang
menghasilkan subacromial impingement dari rotator cuff
Muscle
Force
Couple
(kekuatan)
Persendian Pada Gelang Bahu :
1) Glenohumeral
2) Suprahumeral
3) Akromioklavikular
4) Scapulokostal
5) Sternoklavikular
6) Costosternal
7) Costovertebral.
Glenohumeral, sternoklavikular, dan akromioklavikular merupakan sendi
artrodial.
Gambar Gerakan skapulotorasik.
• Acromial spurs
Radiographic finding in
Impingement syndrome
• Keel Acromion
1) Acromial spur berpindah posisi from anterior
acromion to the mid acromion.
2) Rather than the regular spur that runs from
medial to lateral
Radiographic finding in
Impingement syndrome
• Calcifications
Radiographic finding in
Impingement syndrome
• Os acromiale
Radiographic finding in
Impingement syndrome
Pectoralis Internal
Posterior Rotator
Complex
Latihan penguatan
Adductor
Strengthening
Deltoid Extensor
Strengthening Strengthening
Lateral Rotator
Strengthening
Medial Rotator
Strengthening
Mechanical correction
taping
Kinesio-taping for
impingement
2
1
4
3
Arthroscopic surgery or open acromioplasty
Either open or arthroscopic acromioplasty
is satisfactory if the main principles of the
original procedure as described by Neer are
kept in mind, as follows:
1)Release (but not resection) of the
coracoacromial ligament
2)Removal of the anterior lip of the
acromion
3)Removal of part of the acromion anterior
to the anterior border of the clavicle
4)Removal of the distal 1 to 1.5 cm of
clavicle if significant degenerative changes
are found
Arthroscopic or open acromioplasty
DIAGNOSIS BANDING
• BURSITIS.
Umumnya merupakan akibat dari trauma, degeneratif, deposit kalsium dari
“rotator cuff“. Bursa subakromion yang paling sering terkena, kemudian
subdeltoid.
• RUPTUR DARI ROTATOR CUFF.
Etiologi : adanya trauma akut, kronis atau idiopatik. Gambaran klinis :
bila ruptur total maka timbul nyeri hebat, sedangkan bila parsial maka nyeri
bersifat ringan
• TENDINITIS BISIPITALIS.
Penyebabnya adalah iritasi dan inflamasi tendon biseps. Pada
umumnya penderita mengeluh nyeri bahu sepanjang otot biseps yang
menjalar kelengan bawah, nyeri tekan pada daerah sulkus bisipitalis