Anda di halaman 1dari 7

Jenis-jenis kekerasan seksual thd

anak, penyebab dan klasifikasi dan


cara mengatasinya
Bentuk Kekerasan seksual pada anak
Berdasarkan identitas pelaku
• Familial abuse (Incest)
– Incest merupakan sexual abuse yang masih dalam
hubungan darah, menjadi bagian dalam keluarga inti.
Seseorang yang menjadi pengganti orang tua, misalnya
ayah tiri, atau kekasih, termasuk dalam pengertian incest.
• Extrafamilial abuse
– Extrafamilial Abuse, dilakukan oleh orang lain di luar
keluarga korban, dan hanya 40% yang melaporkan
peristiwa kekerasan. Kekerasan seksual yang dilakukan
oleh orang dewasa disebut pedophile, yang menjadi
korban utamanya adalah anak-anak. Pedophilia diartikan
”menyukai anak-anak”.
Penyebab
• Teori biologis
– Pengaruh neurofisiologis. Perubahan dalam system limbik otak dapat
mempengaruhi perilaku agresif pada beberapa individu
– Pengaruh biokimia, bermacam-macam neurotransmitter (misalnya
epinefrin, norepinefrin, dopamine, asetilkolin dan serotonin) dapat
memainkan peranan dalam memudahkan dan menghambat impuls-
impuls agresif
– Pengaruh genetika. Beberapa penyelidikan telah melibatkan herediter
sebagai komponen pada predisposisi untuk perilaku agresif seksual,
baik ikatan genetik langsung maupun karyotip genetik XYY telah diteliti
sebagai kemungkinan
– Kelainan otak. Berbagai kelainan otak mencakup tumor, trauma dan
penyakit-penyakit tertentu (misalnya ensefalitis dan epilepsy), telah
dilibatkan pada predisposisi pada perilaku agresif
• Teori psikologis

– Teori psikoanalitik. Berbadai teori psikoanalitik telah membuat


hipotesa bahwa agresi dan kekerasan adalah ekspresi terbuka
dari ketidakperdayaan dan harga diri rendah, yang timbul bila
kebutuhan-kebutuhan masa anak terhadap kepuasan dan
keamanan tidak terpenuhi

– Teori pembelajaran. Teori ini mendalilkan bahwa perilaku agresif


dan kekerasan dipelajari dari model yang membawa dan
berpengaruh. Individu-individu yang dianiaya seperti anak-anak
atau yang orang tuanya mendisiplinkan dengan hukuman fisik
lebih mungkin untuk berperilaku kejam sebagai orang dewasa
• Teori sosiokultural (pengaruh sosial)

– Pengaruh sosial. Ilmuwan social yakin bahwa perilaku


agresif terutama merupakan hasil dari struktur budaya
dan social seseorang. Pengaruh-pengaruh social dapat
berperan pada kekerasan saat individu menyadari
bahwa kebutuhan dan hasrat mereka tidak dapat
dipenuhi melalui cara-cara yang lazim dan mereka
mengusahakan perilaku-perilaku kejahatan dalam
suatu usaha untuk memperoleh akhir yang
diharapkan.
Cara Mengatasi
• Jangan berikan pakaian yang terlalu terbuka karena bisa
menjadi rangsangan bagi tindakan pelecehan seksual;
• Tanamkan rasa malu sejak dini dan ajarkan si kecil untuk
tidak membuka baju di tempat terbuka, juga tidak buang
air kecil selain di kamar mandi;
• Jaga anak dari tayangan pornografi baik film atau iklan;
• Ketahui dengan siapa anak menghabiskan waktu dan
temani ia saat bermain bersama teman-temannya. Jika
tidak memungkinkan maka sering-seringlah memantau
kondisi mereka secara berkala;
• Jangan membiarkan anak menghabiskan waktu di tempat-
tempat terpencil dengan orang dewasa lain atau anak laki-
laki yang lebih tua;
• Beritahu anak agar jangan berbicara atau menerima
pemberian dari orang asing;
• Dukung anak jika ia menolak dipeluk atau dicium
seseorang (walaupun masih keluarga), bisa
menjelaskan kepada orang bersangkutan bahwa si kecil
sedang tidak mood. Dengan begitu anak belajar bahwa
ia berwewenang atas tubuhnya sendiri;
• Dengarkan ketika anak berusaha memberitahu Anda
sesuatu, terutama ketika ia terlihat sulit untuk
menyampaikan hal tersebut;
• Berikan anak waktu cukup sehingga anak tidak akan
mencari perhatian dari orang dewasa lain.

Anda mungkin juga menyukai