SKILL LAB
PEMERIKSAAN FISIK PEDIATRI
Tujuan Pembelajaran
• Dapat melakukan pemeriksaan fisik dan tanda vital yang benar
• Dapat melakukan pemeriksaan neurologis anak dengan benar
• Dapat melakukan dan menilai pemeriksaan GCS pada anak
• Dapat menilai tanda-tanda syok pada anak
• Dapat menerapkan pemberian terapi cairan pada anak
• Dapat melakukan resusitasi pada anak
• Dapat melakukan pemeriksaan tumbuh kembang pada anak
Sasaran Pembelajaran
1. Dapat melakukan pemeriksaan fisik dan tanda vital yang benar
2. Dapat melakukan pemeriksaan neurologis anak dengan benar
3. Dapat melakukan dan menilai pemeriksaan GCS pada anak
4. Dapat menilai tanda-tanda syok pada anak
5. Dapat menerapkan pemberian terapi cairan pada anak
6. Dapat melakukan resusitasi pada anak
7. Dapat melakukan pemeriksaan tumbuh kembang pada anak
I. Pemeriksaan Fisik Tonsil-Faring,
Hepar, Limpa dan Ginjal
Pemeriksaan Fisik Tonsil-Faring
• Perhatikan dinding posterior faring
apakah tampak hiperemis, edema,
membran eksudat, abses atau post nasal
drips.
• Pekak hati akan hilang apabila terdapat udara bebas dalam rongga
abdomen.
• Perkusi dari bagian lateral ke medial, terjadi perubahan
suara dari timpani ke pekak merupakan batas cairan
acites yang disebut pemeriksaan Sniffing Dullness
3. Brudzinski III
• Caranya adalah dengan menekan os zigomaticum. Tanda
Brudzinski III positif (+), bila terjadi fleksi involunter
ekstremitas superior (lengan tangan fleksi).
4. Brudzinski IV
• Caranya adalah dengan menekan simfisis ossis pubis. Tanda
Brudzinski IV positif (+), bila terjadi fleksi involunter
ekstremitas inferior (kaki).
Pemeriksaan Lasegue
• Pasien yang sedang baring diluruskan
(ekstensi) kedua tungkainya.
• Kemudian satu tungkai diangkat lurus.
• Tungkai satunya lagi dalam keadaan lurus
(tidak bergerak).
• Tanda lasegue positif (+) bila sakit /
tahanan timbul pada sudut < 70°.
Pemeriksaan Kernig
• Posisikan pasien untuk tidur terlentang
• Fleksikan sendi panggul tegak lurus (90º) dengan tubuh,
tungkai atas dan bawah pada posisi tegak lurus pula.
• Setelah itu tungkai bawah diekstensikan pada persendian
lutut sampai membentuk sudut lebih dari 135° terhadap
paha.
• Bila terdapat tahanan dan rasa nyeri sebelum atau kurang
dari sudut 135°,
• Karena nyeri atau spasme otot harmstring/nyeri
sepanjang nervus ischiadicus,
• Sehingga panggul ikut fleksi dan juga bila terjadi fleksi
involuter pada lutut kontralateral maka dikatakan Kernig
sign positif.
Refleks Babinski
Pemeriksaan
Cara : penggoresan permukaan plantar kaki
Refleks (telapak kaki) bagian lateral dari posterior ke
Patologis anterior, dengan alat yang sedikit runcing
Respon : ekstensi ibu jari kaki dan
pengembangan/menyebarnya jari kaki lainnya
Refleks Chaddock
Cara : penggoresan kulit dorsum
pedis bagian lateral sekitar
maleolus lateralis dari
posterior ke anterior
• Apatis : tidak tidur, acuh tak acuh, tidak bicara dan pandangan
hampa.
IV. Penilaian Tanda-Tanda Syok
Anak
V. Terapi Cairan menurut Holiday
Segar
Terapi cairan pada bayi dan anak memiliki pertimbangan yang jauh
berbeda dibandingkan pada pasien dewasa.
Kapasitas anak untuk mentoleransi status hidrasi abnormal jauh lebih kecil
daripada dewasa.
Konsumsi energi pada bayi dalam keadaan istirahat kira-kira 70 kkal per
kg berat badan, yakni hampir dua kali dewasa.
Luas permukaan tubuh bayi relatif terhadap berat badan, lima kali
lebih besar daripada dewasa, sehingga kehilangan air melalui penguapan
sangat besar pada demam atau suhu lingkungan yang panas.
2. Larutan Elektrolit :
a. NaCl 0,9% (NS)
b. Ringer Laktat
c. Ringer Asetat
3. Untuk Rumatan :
a. Kaen 1B (Dekstrose 5%; NS =1:3)
b. Kaen 3A (Dekstrose 5%; + NS +/ K10 mq/L+ Laktat 20 mEq/L)
c. Kaen 3B (Dekstrose 5%; + NS +/ K 20 mq/L+ Laktat 20 mEq/L)
d. Kaen Mg3 (Dekstrose 10%; + NS +/ K 20 mq/L+ Laktat 20mEq/L)
e. Kaen 4A (Dekstrose 5%; NS (4:1) + Laktat 10 mEq/L)
f. Kaen 4B (Dekstrose 5%; NS (4:1) + K 8 mEq/L+ Laktat 10mEq/L
4. Larutan karbohidrat dan elektolit :
a. D5-NS (Dektros 5%<, Nacl 0,9%)
b. D5-1/2 NS
c. D2,5-1/2NS
d. D5- % NS
e. RD5-NS (5% Dektrose dalam ringer injeksi)
f. RL-D5 (5% Dektrose dalam RL injeksi)
g. Asering 5 (Asering 5, Dektrose 5%).
VI. Ketrampilan Pemantauan
Pertumbuhan Anak
PENGERTIAN
Anak memiliki ciri yang khas yaitu selalu bertumbuh dan
berkembang sejak saat konsepsi hingga berakhirnya masa remaja.
Hal inilah yang membedakan anak dari orang dewasa.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang
berbeda, tetapi keduanya tidak berdiri sendiri melainkan berkaitan
satu dengan yang lain.
PENGERTIAN
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta
jaringan tubuh yang mengakibatkan bertambah besarnya ukuran
fisik dan struktur tubuh.
Jadi, pertumbuhan bersifat kuantitatif dan dapat diukur dengan
menggunakan satuan berat atau panjang secara antropometris
• Ukuran antropometrik yang umum digunakan adalah berat
badan, panjang/tinggi badan dan lingkar kepala.
• Selain itu dapat diukur lingkar lengan atas, tebal lipatan kulit,
panjang lengan (arm span), proporsi tubuh dan panjang tungkai.
• Setiap tiga bulan pada anak umur 1-3 tahun, tiap 6 bulan pada
anak umur 3-6 tahun dan setahun sekali pada anak diatas 6
tahun.
VII. Imunisasi dan Vaksinasi
• Imunisasi adalah pemindahan antibodi secara pasif, sehingga
akan didapatkan kekebalan yang bersifat pasif.
9. Berat badan anak adalah selisih antara (berat badan ibu dan anak) dengan
berat badan ibu. PEMBULATAN berat badan anak dilakukan setelah
pengurangan (berat badan ibu dan anak) dengan berat badan ibu.
PROSEDUR PENIMBANGAN ANAK YANG SUDAH BISA
BERDIRI:
1. Siapkan alat timbang
2. Anak diminta naik ke alat timbang dengan posisi kaki tepat di tengah alat
timbang tetapi tidak menutupi jendela baca.
3. Perhatikan posisi kaki anak tepat di tengah alat timbang, sikap tenang
(JANGAN BERGERAK-GERAK) dan kepala tidak menunduk
(memandang lurus kedepan)
4. Angka di kaca jendela alat timbang akan muncul, dan tunggu sampai
angka tidak berubah (STATIS)