Anda di halaman 1dari 26

ASSALAMU’ALAIKUM WR.

WB
TATA LAKSANA DIET PADA PASIEN
ULKUS KRONIS PEDIS

Penyusun:
Nurotul Lu’luilmafrudoh
140400078
ULKUS KRONIS PEDIS
 Ulkus adalah rusaknya barrier sampai ke
seluruh lapisan (full thickness)dari dermis
(Gibbon dkk, 1995). Kronis adalah yaitu
penyakit yang mempunyai karakteristik yaitu
suaptu penyakit yang bertahap-tahap,
mempunyai perjalanan penyakit cukup lama,
dan sering tidak dapat di sembuhkan (Blesky,
1990). Sedangkan pedis sendiri adalah kaki, jadi
ukus krinis pedis adalah luka yang sudah lama
di bagian kaki.
 Debridemen adalah suatu tindakan pembuangan
materialyang tidak hidup, benda asing, dan
jaringan tidak sehat yang sulit sembuh dari luka
(Steed, 2004).
ASSESSMENT GIZI
 1. Anamnesisi gizi
•Berkaitan Dengan Riwayat Gizi

Alergi makanan Telur

Pantangan Mengkonsumsi daging merah karna percaya akan mengakibatkan hipertensi.

Masalah gastrointestinal Nyeri ulu hati (ya/tidak), Mual (ya/tidak), Muntah (ya/tidak),
Diare (ya/tidak), Konstipasi (ya/tidak ), Anoreksia (ya/tidak)
Perubahan pengecapan/penciuman (ya/tidak )

Kesehatan mulut Sulit menelan (ya/tidak), Stomatitis (ya/tidak), Gigi lengkap (ya/tidak)

Aktifitas fisik Aktifitas SMRS: Bertani ke sawah


Jumlah jam tidur sehari:4 Jam
Jenis olahraga:
Frekuensi:

Pengobatan Vitamin/mineral/suplemen gizi lain :


Frekuensi dan jumlah :

Perubahan berat badan Bertambah/berkurang: (ya/tidak), lamanya : .................. kg/ (minggu/bulan), disengaja/tidak disengaja.

Riwayat / pola makan Makan pokok 3x/hari.


Makanan pokok: Nasi 3x sehari @2 ctg magic com
Lauk hewani:. Ayam 3x sebulan @1 ptg sdg
Lauk nabati: Tahu 3 ptg @1 ptg sdg
Tahu 4 ptg @1 ptg sdg
Buah: Pisang ambon jika musim @1 buah
Manga jika musim @1 ptg bsr
Pepaya 1x sebulan @1 ptg besar
Sayur: Sayur daun kates 3x seminggu @4 sdm
Terong 1x sebulan @6 sdm
Daun ketela 2x sebulan @3 sdm
Pare 3x sebulan @2 sdm
Minum: Air putih sehari @7 gelas
F. Terapi Medis
Tanggal: 22 November

Jenis Obat Fungsi Interaksi dengan zat gizi Solusi

Infus RL Mengganti cairan yang - -


hilang.

Inj. Ceftriaxon Mengatasi infeksi luka atau - -


lainnya.

Ketorolax NSAID- mengurangi bengkak, Alcohol karna dapat Menghindari


nyeri dan demam. meningkatkan pendarahan makanan yang
pada perut. mengandung
alkohorseperti
tape atu duren.

Asam Folat Mengobati anemia Teh karna tannin yang Mengurangi


terkandung dalam the dapat konsumsi pada
menghambat penyerapan teh
asam folat
2. DIAGNOSIS GIZI

 NI-5.1= Peningkatan kebutuhan energy dan


karbohidrat berkaitan dengan adanya infeksi di
tandai dengan hasil Trombosit tinggi (749.000)
dan LED tinggi (43).

 NB-1.2= Perilaku dan kepercayaan yang salah


terkait daging merah berkaitan dengan
keinginanan untuk menyembuhkan penyakit
hipertensi dengan terati alternative di tandai
dengan pantangan dalam mengkonsumsi daging
merah.
3. INTERVENSI GIZI

 A. PLANNING
1. Tujuan diet:
a) Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang
meningkat akibat adanya infeksi dan pemulihan
post operasi.
b) Mempertahankan berat badan normal.
c) Memberikan makanan sesuai dengan kemampuan
pasien dalam mengunyah.
 2. Syarat / prinsip diet:
a) Protein 1.2/kg BB (65,93 gr).
b) Lemak 25% (52,83 gr).
c) Karbohidrat 40-50 kkal/BB (299,31 gr)
d) Energi cukup sesuai dengan perhitungan
kebutuhan (1936,35 kkal).
e) Vitamin dan mineral di berikan cukup.
f) Pemberian ekstra vit C untuk membantu
penyerapan FE.
 3. Perhitungan kebutuhan energi dan zat
gizi
Umur : 72 tahun Tinggi: 164,2 cm Berat badan : 54,95 kg

BEE: 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U)


66 + (13,7 x 54,95) + (5 x 164,2) – (6,8 x
72)
66 + 752,69 +823,5 – 489,6
1152,59 kkal
TEE: BEE x AF + FS
1152,59 x 1,2 + 1,4
1936,35 kg/cm
Protein: 1,2 x BB = 1,2 x 54,94 = 65,93 gr =
263,72 kkal
Lemak : 25% x 1901,77 / 9 = 52,83 gr = 475,47 kkal
Karbohidrat : TEE – (protein + lemak)
1936,35 – (263,72 + 475,47)
1936,37 – 739,12
1197,23/4 = 299,31 gr
 Terapi diet, bentuk makanan dan cara
pemberian
Terapi Diet : TETP
Bentuk Makanan : Lunak
Cara Pemberian : Oral
 Saran intervensi gizi antar profesi

Dokter :
Perawat : Diit Bubur
Farmasi :
1.Rencana monitoring dan evaluasi

Yang diukur Pengukuran Evaluasi/target

Antropometri BB dan IMT 1 minggu Normal

Biokimia Hemoglobin, Sesuai saran dokter Normal


hematokrit, lekosit,
LED

Fisik klinik Tidur dan Nyeri Ulu Setiap hari Reda atau sembuh
Hati

Asupan zat gizi Konsumsi makanan Setiap hari. 80% dari kebutuhan
 Rencana Konsultasi Gizi
Masalah gizi : Ulkus Pedis
Tujuan : pengenalan tentang gizi seimbang
dan tktp
Sasaran : Pasien dan keluarga
Media: Liflet TKTP dan Liflet gizi seimbang.
Materi konseling gizi :
Edukasi kepada pasien dan keluarga
mengenai gizi seimbang dan TKTP
Edukasi kepada pasien dan keluarga
mengenai cara pengolahan makanan yang
baik
Edukasi kepada pasien dan keluarga
tentang makanan sehat dan bergizi.
B. IMPLEMENTASI
Energi Protein Lemak KH

Hari 1 1964,9 kcal 75 g (96%) 60,1 g 291,4 g (94


(94 %) (125%) %)

Hari 2 2.245,1 kcal 93,5 g 48 g (78%) 361,8 g


(107 %) (119%) (116%)

Hari 3 2074,3 kcal 79,5 g 37,5 g(78%) 353 g


(99 %) (101%) (113%)
Monitoring
2500

2000
Presentase Asupan Makanan

1500
Energi
Protein
Lemak
1000
karbohidrat

500

0
Hari 1 Hari 2 Hari 3
 Berdasarkan grafik 1.1 pada monitoring evaluasi
hari pertama, berdasarkan hasil recall 24 jam
,untuk kebutuhan energi tergolong cukup
dengan perentase 94%, protein tergolong cukup
dengan persentase 96% , Lemak tergolong lebih
dengan presentase 125%, dan karbohidrat
tergolong cukup dengan persentase 94%.
 Pada monitoring evaluasi hari kedua, asupan
pasien ada perubahan berupa kebutuhan energi
yaitu sebesar 107% tergolong cukup, asupan
protein tergolong cukupdengan persentase 119%,
sedangkan asupan lemak tergolong rendah
dengan persentase 78%, dan karbohidrat
tergolong cukup hanya memenuhi 116 %.
 Pada monitoring evaluasi hari ketiga, asupan
kebutuhan energi mengalami penurunan namun
masih pada ambang cukup dalam konsumsi
yaitu sebesar 99%, sedangkan asupan protein
tergolong cukup dengan 101%, asupan lemak
kurang dengan presentare 78% dan karbohidrat
tergolong cukup 113%.

 Jika dibandingkan pada hari pertama, kedua


dan ketiga monitoring dapat diketahui, asupan
energi , protein , karbohidrat masih tergolong
cukup dalam memenuhi kebutuhan, hanya
kebutuhan lemak yang kurang dari kebutuhan.
1.Monitoring, Evaluasi dan Tindak Lanjut

MONITORING DAN EVALUASI KESIMPULAN & TINDAK


LANJUT
DIAGNOSI
TGL Antropomet (ASSESMEN, DIAGNOSIS
S Biokimia Fisik dan klinis Asupan
ri GIZI, INTERVENSI GIZI

23 Nov Post - - - T : 110/80 Energi : 1964,9 kcal A : data antropometri


2017 Debrideme mmHg (101,47 %) diukur hari pertama
nUlkus - N : 78 x/menit Protein : 75 g kasus
pedis. - R : 18 x/menit (113,76%) B : berdasarkan data
- t: 360C Lemak : 60,1 g biokimia, pasien
(113,76%) mengalami adanya
Karbohidrat : 291,4 g infeksi.
(97,36 %) C : kesan umum: compos
mentis (sadar).
D : asupan energi, protein,
lemak, dan KH tergolong
baik (WNPG, 2004).
Diagnosis Gizi : (NI-
5.1)(NB-1.2)
Intervensi Gizi : Lunak
TKTP (bubur nasi)
24 Nov Post - - T : 110/80 - Energi : 2.026,8 A : data antropometri diukur
Debrideme mmHg kcal (105 %) hari pertama kasus
nt Ulkus N : 70 x/menit - Protein : 90,4 g B : kesan umum: compos mentis
Pedis R : 18 x/menit (137%) (sadar).
t : 360C - Lemak : 46,6 g C : asupan energi, protein,
(88%) lemak, dan KH tergolong
KH : 311,9 g (104%) baik.
Diagnosis Gizi : (NI-5.1) (NB-
1.2).
Intervensi Gizi : Lunak (bubur
nasi)
25 Nov Post - Albumin: T : 110/70 - Energi : 1932,2 A : berdasarkan data biokimia,
2017 Debrideme 2,58 gr//dl, mmHg kcal (100 %) pasien mengalami adanya
nt Ulkus Ureum: 61 N : 79 x/menit - Protein : 80,1 g dehidrasi dan penyusutan
Pedis mg/dl, R : 20 x/menit (121%) masa otot.
Creatinin: t : 36,20C - Lemak : 37,1 B : kesan umum: compos mentis
1,72 mg/dl. (70%) (sadar).
KH : 319,7 g (107%) C : asupan energi, protein,
lemak, dan KH tergolong
baik.
Diagnosis Gizi : (NI-5.1(NB-1.2)).
Intervensi Gizi : Lunak (bubur
nasi)
 KESIMPULAN
Tn. Udi Wiyono masuk rumah sakit pada tanggal 22
November 2017 dengan diagnosis ulkus kronis pedis.
Pasien memiliki status gizi normal dengan IMT
20,35 kg/cm. Dari pemeriksaan laboratorium pada
tanggal 22 november 2017 di dapatkan bahwa
lekosit,trombosit,LED dan segmen tinggi sedangkan
hemoglobin, hematokrit, eosinophil,batang, dan
limposit kurang yang dapat menggambarkan jika
pasien infeksi, sedangkan pada hasil laboratorium
pada tanggal 24 November di dapatkan albumin
rendah sedangkan ureum dan kreatinin tinggi yang
di identifikasi karna adanya penurunan masa otot
dan juga adanya dehidrasi. Vital sign pada pasien
dapat di kategorikan normal. Dietary pasien yang di
ambil menggunakan recall 24 jam menyebutkan
bahwa asupan pasien di katergorikan buruk.
 SARAN
Disarankan untuk pasien untuk menjaga pola
makan yang teratur dan menambah jenis pada
bahan makanan yang di konsumsi dan yang di
olah untuk memenuhi kebutuhan pada masa
lansia karna mulai berkurangnya fungsi
penyerapan pada tubuh. Meningkatkan
makanan yang mengandung protein tinggi untuk
mempercepat masa penyembuhan.
WASSALAMU’ALAIKUM WR.WB

Anda mungkin juga menyukai