PROGAM
STUNTING
PUSKESMAS
JATILAWANG
KAB.BANYUMAS
KELOMPOK 3 :
Disusun oleh :
– Anggi Fitria K 1513010007
– M. Achya Farhani 1513010008
– Ni’matur Rabi’ul Ula 1513010018
– Prima Ufiyantama Afta S. 1513010034
– Cory Dwi Rizki O. 1513010048
LATAR BELAKANG
– Masalah kekurangan gizi (undernutrition) di Indonesia masih menjadi masalah
kesehatan masyarakat yang serius.. Salah satu masalah kekurangan gizi yang
masih terjadi di Indonesia adalah masalah gizi kurang (underweight) dan berat
badan sangat kurang (severely underweight) yang berhubungan dengan Kurang
Energi Protein (KEP).
– Masalah kurang gizi sering terjadi pada anak balita atau anak usia dibawah lima
tahun yang merupakan kelompok umur paling sering menderita rawan gizi dan
penyakit, jika terjadi gangguan asupan gizi yang bersifat menahun akan
menyebabkan anak pendek (stunting)
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian status gizi
• Status gizi didefinisikan sebagai status kesehatan yang
dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan
nutrient.
Etiologi
• Wanita Usia Subur dengan LILA <23,5 cm KEK
• Anemia pada Ibu Hamil
• Tinggi Badan Ibu
• Berat badan lahir rendah (BBLR) kurang dari 2500 gram dan juga panjang badan yang
kurang dari 48 cm
Dampak Stunting
Dampak Jangka Pendek.
Peningkatan kejadian kesakitan dan kematian;
Perkembangan kognitif, motorik, dan verbal pada anak tidak optimal;
Peningkatan biaya kesehatan.
• PROGAS
• Program pemantauan status gizi balita
Identifikasi Masalah
Faktor pengetahuan yang rendah menyebabkan masyarakat kurang memahami
penyebab dan dampak stunting.
Faktor sosial dan lingkungan dapat mempengaruhi terjadinya stunting pada anak.
Faktor gizi dan asupan nutrisi yang rendah menjadi penyebab utama stunting pada
anak.
Kerangka Konsep Masalah
Identifikasi Penyebab Masalah
Alternatif Pemecahan Masalah
1. Man
– Menambah jumlah tenaga kesehatan baru yang kompeten untuk program puskesmas
– Pembinaan Kader ditingkatkan
– Pembentukan Kelas Ibu Pintar balita Sehat pada kelompok balita gizi buruk/kurang
– Advokasi dan Kerjasama lintas sektor dan lintas program
2. Money
– Alokasi dana untuk penyuluhan dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada
masyarakat.
3. Minute
– Program Gizi Anak Sekolah (PROGAS) dilakukan secara berkesinambungan
4. Material
– Memastikan alat berfungsi dengan baik dan terkalibrasi dengan benar.
– Menu Pemberian Makanan Tambahan (PMT) disesuaikan dengan jenis makanan di daerah masing-masing tanpa
mengabaikan nilai gizinya
– Menu di evaluasi oleh petugas gizi dua minggu sebelum program PTM dijalankan dengan cara menyediakan
sampel menu yang dapat dicoba oleh peserta PMT
5. Method
– Menerapkan indikator keberhasilan Program Gizi Anak Sekolah (PROGAS) yang secara rutin diperbaharui dan
berkesinambungan
– Membuat indikator penilaian yang direkapitulasi
– Melakukan pemicuan dan follow up
6. Process
– Mengubah pengetahuan masyarakat yang belum menyadari pentingnya gizi anak.
7. Environment
– Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran ibu untuk memeriksakan anaknya secara rutin ke posyandu
– Meningkatkan akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
– Mengadakan program puskesmas keliling untuk para ibu dan anak
Prioritas Masalah
No P S RI DU SB PB PC T R
1 Kurangnya pengetahuan 5 5 4 3 4 3 3 4 5 540
ibu mengenai pentingnya
gizi pada masa hamil dan
anak - anak
kesehatan diperluas.