Anda di halaman 1dari 18

PAJAK PENGHASILAN (PPH) PEMOTONGAN

DAN PEMUNGUTAN (POT PUT)


DAN SUBJEK DAN OBJEK PPH POT PUT

PROGRAM DIPLOMA III PAJAK – SEMESTER III


TAHUN AKADEMIK 2018-2019
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
OUTLINE MATERI MINGGU I
Pengertian Pajak Penghasilan Pemotongan dan
Pemungutan (PPh Pot/Put)

Jenis-jenis PPh Pot-Put

Subjek PPh Pot-Put

Objek PPh

Kewajiban menghitung, membayar dan


melapor serta saat terutang Pot-Put
PENGERTIAN PAJAK PENGHASILAN
PEMOTONGAN DAN PEMUNGUTAN
(PPH POT/PUT)

PPh Pot • Sistem dimana pajak yang dibayar


seseorang dan badan, dipotong dan
Put dipungut oleh pihak ketiga.

Pihak • Memotong atau memungut PPh dari


penerima penghasilan

Ketiga • Menyetor PPh ke kas negara


• Melaporkan ke KPP terdaftar
Pengertian Pajak Penghasilan Pemotongan dan
Pemungutan (PPh Pot/Put)
Prinsip Dasar
Pemotongan
dan witholding
Pemungutan tax system
Pajak
Penghasilan

suatu sistem pemungutan


pajak yang terutang dengan
cara pemotongan atau
pemungutan oleh pihak ketiga
Pay as You
yang ditunjuk untuk Earn (PAYE)
memotong atau memungut
pajak.
Sejarah Pemotongan dan Pemungutan Pajak
• Perpu No.12 Tahun 1959, withholding tax atas deviden
yang dibayarkan ke luar negeri (UU Pajak Deviden 1959)
• Sasaran pengenaan pembayaran dividen keluar Indonesia
• dilakukan oleh wajib pajak dalam negeri Indonesia
• yuridiksi Indonesia hanya ada pada wilayah geografis
Sebelum Indonesia
taxreform 1983
: • Objek diperluas dikenakan pada Bunga dan royalty
(Undang-Undang Pajak atas Bunga, Deviden, dan Royalti
UU No. 10 Tahun 1970).

• wajib pajak dalam negeri dan wajib pajak luar negeri


• penghasilan berupa bunga, dividen, dan royalti.
• pemotongan oleh pembayar bunga dividen, atau royalti.
UU 10 tahun
1970 PDBR • Jika WP DN  down payment
• WPLN  bersifat final.
UU No. 8 Tahun 1967 sebagai pengganti dari PP Nomor. 11 Tahun 1967 tentang
Perubahan Dan Penyempurnaan Tata Cara Pemungutan Pajak Pendapatan 1944, Pajak
Kekayaan 1932, dan Pajak Perseroan 1925.
• sistem MPS-MPO
• cikal bakal self assessment system.

• sebelumnya didasarkan SKP sementara


• digantikan WP menghitung, menyetor, dan melaporkan sendiri, dlm tahun
berjalan.
MPS :
• Akhir tahun pajak ditetapkan melalui SKP Rampung.

• Menghitung Pajak Orang Lain


• menghitungkan, memotongkan dan menyetorkan pajak
MPO • orang atau badan yang ditunjuk sebagai kolektor pajak

• dilakukan pada saat wajib pajak dalam keadaan mampu membayar;


• merupakan suatu pembayaran pajak yang "tidak terasa"
Kebaikan • pengurangan beban pajak dari yang bersangkutan.
MPO
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Kelebihan : Kelemahan:

Ketepatan waktu Mempengaruhi cashflow


penyetoran. Wajib Pajak

Menambah beban
Kemudahan
adminisitrasi wajib pajak

Menambah beban biaya


Kesederhanaan
wajib pajak

Biaya Pemungutan
Resiko hukum atas
pajak yang lebih
kepatuhan wajib pajak
murah
IMPLEMENTASI PPH POT PUT
• Pemotongan dan pemungutan pajak dilakukan pada suatu saat dimana pajak dinyatakan terutang.
• Saat yang tepat adalah pada saat pendapatan tersebut diterima atau diperoleh.
• Pajak terutang pada saat dianggap berpotensi timbulnya penghasilan
• Menjaga cashflow keuangan pemerintah.
• Cashflow wajib pajak akan terpakai sebelum jumlah pajak terutang pada akhir tahun pajak
diketahui.
• WP pemotong dan pemungut, dapat diuntungkan secara cashflow
• Perbedaan waktu antara saat terutang pajak dengan saat penyetoran pajak
• Kemudahan bagi administrasi perpajakan
• Kemudahan dan kesederhanaan
• Beban administrasi sebagian telah diambil alih oleh Wajib Pajak
• Risiko hukum bagi wajib pajak
JENIS PPH POT PUT
PPh Pasal 21

PPh Pasal 22

PPh Pasal 23

PPh Pasal 26

PPh Pasal 4 ayat (2)

PPh Pasal 15
SUBYEK PPH POT PUT

• PPh Pasal 21
Pemotong •

PPh Pasal 23
PPh Pasal 26
Pajak •

PPh Pasal 4 ayat (2)
PPh Pasal 15

Pemungut • PPh Pasal 22


Pajak
Objek Pemotongan dan Pemungutan
Pajak Penghasilan
Objek PPh Pot Put sangat luas
• Pada umumnya payroll tax dan passive income
• melainkan meliputi semua sektor usaha seperti jasa,
perdagangan dan industri manufaktur.

• Domestic witholding tax


Sumber
Penghasilan • International witholding tax.
:

• Penghasilan neto
DPP : • Penghasilan bruto

• Final
Sifat : • Kredit Pajak
OBYEK PPH POT PUT
Jenis PPh Pot Put Obyek PPh Pot Put
PPh Pasal 21 Penghasilan karyawan baik sebagai pegawai tetap maupun
tidak tetap
PPh Pasal 22 Transaksi jual beli barang dengan pihak pemungut pajak
PPh Pasal 23 Bunga, dividen, royalti, sewa, dan pemanfaatan jasa
sehubungan dengan penggunaan harta
PPh Pasal 26 Penghasilan yang berasal dari subjek pajak LN
PPh Pasal 4 ayat (2) Penghasilan tertentu yang penerapannya diatur dengan PP
PPh Pasal 15 Penghasilan atas:
Pelayaran DN;
Penerbangan DN;
Pelayaran/Penerbangan LN;
Kantor Perwakilan Dagang Asing;
Jasa Maklon Internasional
Kewajiban Wajib Pajak Pemotong dan Pemungut
Pajak Penghasilan
Saat Jatuh Tempo Penyetoran PPh Pemotongan Atau Pemungutan
No Jenis Pajak Tanggal jatuh Tempo

1 PPh Pasal 4 ayat (2)


2 PPh Pasal 15 paling lama tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya
3 PPh Pasal 21 setelah Masa Pajak berakhir
4 PPh Pasal 23 dan PPh Pasal 26

5 PPh Pasal 22 BBM, gas, dan pelumas ke


penyalur/agen atau industri
6 PPh Pasal 22 WP badan tertentu sebagai
Pemungut Pajak
9 PPh Pasal 22, PPN atau PPN dan PPnBM atas bersamaan dengan saat pembayaran BM
impor BM ditunda /dibebaskan, saat penyelesaian dokumen
pem-beritahuan pabean impor
10 PPh Pasal 22, PPN atau PPN dan PPnBM atas 1 hari kerja setelah dilakukan pemungutan pajak
impor oleh DJBC
11 PPh Pasal 22 yang dipungut oleh bendahara pada hari yang sama dengan pelaksanaan pembayaran,
SSP atas nama rekanan dan ditandatangani oleh
bendahara
Pelaporan Kewajiban Pemotongan Atau Pemungutan PPh

Pelaporan secara berkala PPh

Melalui SPT Masa atau melalui Laporan pemotongan atau


pemungutan.

Paling lama 20 (dua puluh) hari setelah Masa Pajak


berakhir.

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai : secara mingguan paling


lama pada hari kerja terakhir minggu berikutnya.

Pemungutan PPh Pasal 22 yang oleh bendahara wajib dilaporkan hasil


pemungutannya paling lama 14 (empat belas) hari setelah Masa Pajak
berakhir.
SAAT DAN TEMPAT TERUTANG
PPH POT PUT

Saat • Saat dibayarkan secara tunai;atau


• Saat dibebankan
Terutang • (mana yang lebih dulu)

• Tempat dimana pekerjaan, jasa, dan kegiatan


Tempat usaha dilakukan.
• PPh Pot Put menganut sistem desentralisasi
Terutang dimana tidak mengenal ada pemusatan
kecuali ditentukan lain.
TERIMA KASIH
ANY QUESTIONS???

Anda mungkin juga menyukai