Penegakkan Diagnosis
1. Anamnesis
a. Telinga terasa penuh, terasa ada
cairan (grebeg-grebeg)
b. Pendengaran menurun
c. Terdengar suara dalam telinga
sewaktu menelan atau menguap
2. Pemeriksaan fisik :
a. pemeriksaan fisik memperlihatkan
imobilitas gendang telinga pada penilaian
otoskop pneumatik. Setelah otoskop
ditempelkan rapat-rapat pada liang telinga,
diberikan tekanan positif dan negative.
b. reflek cahaya berubah atau menghilang
c. garpu tala : untuk membuktikan adanya
tuli konduksi
3. Pemeriksaan penunjang (bila tersedia
sarana)
a. Audiogram : tuli konduktif
b. Timpanogram : mengukur gerakan
gendang telinga, ketika cairan didalam
telinga tengah, gerakan gendang telinga
akan terbatas
Penatalaksanaan