KEWARGANEGARAAN
BIBIT SAMSURI
PENDIDIAN KEWARGANEGARAAN
Pendidikan Kewarganegaraan :
Materi Pengajaran :
• Pancasila
• Hak Asasi Manusia, Hak & Kewajiban warga negara
• Demokrasi & Rule of Law
• Tata Ruang & Lingkungan Hidup
• Bela Negara
• Wawasan Nusantara
• Ketahanan Nasional
• Pendidikan Karakter
• Pendidikan Anti Korupsi
Pengtingnya Pend. kewarganegaraan
• Revolusi 3 T (Transport,Telekomunikasi,Trade)
manusia kosmopolit
dunia tanpa batas
global paradox org. mengecil, kaya fungsi
konflik antar peradaban/budaya
• Indonesia 1997
krisis ekonomi
krisis sosial, budaya
krisis politik etika politik, kriminal
• Indonesia 2020
Terwujud masyarakat Indonesia yg: religius, manusiawi, bersatu,
demokratis, adil, sejahtera, maju, mandiri
Baik & bersih dlm penyelenggaraan negara
Indikator Keberhasilan visi
Indonesia 2020
Penghormatan thp martabat kemanusiaan
Meningkatnya: semangat persatuan & kerukunan bangsa, toleransi
kepedulian & tanggung jawab sosial
Berkembangnya budaya & perilaku sportif serta menghar-gai &
menerima perbedaan dlm kemajemukan
Menguatnya partisipasi politik sbg perwujudan kedaulatan rakyat, &
kontrol sosial masyarakat
Berkembangnya Orsos. Ormas & Orpol yg bersifat terbuka
Meningkatnya kualitas sumber daya manusia, sehingga mampu
kerjasama & bersaing dlm era global
Memiliki kemampuan & ketangguhan dlm menyelenggara-kan
kehidupan berbangsa & bernegara di tengah2 perga-ulan antar
bangsa, agar sejajar dgn bangsa lain
Terwujudnya penyelenggaraan negara yg profesional, transparan,
akuntabel, memiliki kredibilitas & bebas KKN
Persyaratan Kerja Era Globalisasi
Warga
negara
Penduduk
Bukan
penduduk
Pengertian kewarganegaraan
Kewarganegaraan (citizenship) artinya keanggotaan yang
menunjukkan hubungan atau ikatan antara negara
dengan warga negara.
Istilah kewarganegaraan dibedakan menjadi dua yaitu
a. kewarganegaraan dalam arti yuridis dan sosiologis
b. Kewarganegaraan dalam arti formil dan materiil
Kewarganegaraan seseorang mengakibatkan orang
tersebut memiliki pertalian hukum serta tunduk pada
hukum negara yang bersangkutan.
Orang yang sudah memiliki kewarganegaraan tidak jatuh
pada kekuasaan atau kewenangan negara lain. Negara
lain tidak berhak memperlakukan kaidah-kaidah hukum
pada orang yang bukan warga negaranya.
next
Pengertian kewarganegaraan dibedakan
menjadi 2, yaitu :
1. Kewarganegaraan dalam arti yuridis dan
sosiologis;
a. Kewarganegaraan dalam arti yuridis, ditandai
dengan ikatan hukum antara orang-orang dengan
negara;
b. Kewarganegaraan dalam arti sosiologis, ditandai
dengan ikatan emosional, seperti perasaan,
keturunan, nasib, sejarah dan tanah air;
2. Kewarganegaraan dalam arti formil dan
materiil;
a. Dalam arti formil menunjuk tempat
kewarganegaraan. (hukum publik);
b. Dalam arti materiil menunjuk pada akibat hukum
dari status kewarganegaraan, yaitu adanya hak
dan kewajiban.
Kedudukan warga negara
dalam negara
• Sebagai warga negara maka ia memiliki hubungan timbal balik yang
sederajat dengan negaranya
• Setiap negara berdaulat berwenang menentukan siapa-siapa yang
menjadi warga negara.
• Dalam menentukan kewarganegaraan seseorang, dikenal adanya
asas kewarganegaraan berdasar kelahiran dan perkawinan.
• Penentuan kewarganegaraan didasarkan pada sisi kelahiran dikenal
dua asas yaitu asas Ius Soli (kelahiran) dan asas Ius Sanguinis
(keturunan).
• Penentuan kewarganegaraan didasarkan pada aspek perkawinan
mencakup asas persamaan (kesatuan) hukum dan asas persamaan
derajat (adanya perkawinan tidak merubah kewarganegaraan).
• Negara memiliki wewenang untuk menentukan warga negara sesuai
asas yang dianut (kedaulatan). Negara tidak terikat oleh negara lain
dalam menentukan kewarganegaraan .
• Problem kewarganegaraan adalah munculnya apatride, bipatride
dan mulipatride
Warga negara Indonesia
• Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli
dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang
sebagai warga negara.
• Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang
bertempat tinggal di Indonesia.
• Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-
undang (pasal 26 UUD 1945)
• Undang-undang yang mengatur tentang warga negara adalah Undang-
undang No 62 tahun 1958 tentang Kewarganegaraan Indonesia diganti
UU No 12 th 2006
• Pembagian penduduk Indonesia berdasar Indishe Staatregeling 1927
pasal 163 , (warisan Belanda) yaitu;
• .Golongan Eropa,
• .Golongan Timur Asing,
• .Golongan Bumiputra atau Pribumi
Hak dan kewajiban warga negara
• Wujud hubungan antara warga negara dengan negara pada
umumnya berupa peranan (role). Peranan adalah tugas apa
yang dilakukan sesuai dengan status yang dimiliki dalam hal ini
sebagai warga negara
• Secara teori, status warga negara meliputi status pasif, aktif,
negatif dan positif. Peranan warga negara juga meliputi peranan
yang pasif, aktif, negatif dan positif (Cholisin, 2000)
• Di Indonesia , hubungan antara warga negara dengan negara
telah diatur dalam UUD 1945.
• Hubungan antara warga negara dengan negara Indonesia
tersebut digambarkan dalam pengaturan mengenai hak dan
kewajiban yang mencakup berbagai bidang
• Hak dan kewajiban warga negara tercantum dalam pasal 27
sampai dengan pasal 34 UUD 1945
• Penjabaran lanjut mengenai hak dan kewajiban warga negara
dituangkan dalam berbagai peraturan perundang-undangan
• Disamping adanya hak dan kewajiban warga negara terhadap
negara , dalam UUD 1945 hasil amandemen I telah
dicantumkan adanya hak asasi manusia dan kewajiban dasar
manusia. Ada pada pasal 27-34 UUD 1945
• Selain itu ditentukan pula hak dan kewajiban yang dimiliki
negara terhadap warga negara. Hak dan kewajiban negara
terhadap warga negara pada dasarnya merupakan kewajiban
dan hak warga negara tehdap negara
• Mengenai hak dan kewajiban warga negara secara terperinci
terdapat dalam berbagai undang-undang sebagai turunan dari
UUD 1945, contoh :
• Hak dan kewajiban dibidang politik; undang-undang no 31 tahun
2002 tentang Partai politik, Undang-undang No 12 tahun 2003
tentang Pemilu
• Hak dan kewajiban di bidang pertahanan; undang-undang no 3
tahun 2002 tentang Pertahanan negara , dan lain-lain
Hak dan kewajiban warga negara
• Wujud hubungan antara warga negara dengan negara pada
umumnya berupa peranan (role). Peranan adalah tugas apa
yang dilakukan sesuai dengan status yang dimiliki dalam hal ini
sebagai warga negara
• Secara teori, status warga negara meliputi status pasif, aktif,
negatif dan positif. Peranan warga negara juga meliputi peranan
yang pasif, aktif, negatif dan positif (Cholisin, 2000)
• Di Indonesia , hubungan antara warga negara dengan negara
telah diatur dalam UUD 1945.
• Hubungan antara warga negara dengan negara Indonesia
tersebut digambarkan dalam pengaturan mengenai hak dan
kewajiban yang mencakup berbagai bidang
• Hak dan kewajiban warga negara tercantum dalam pasal 27
sampai dengan pasal 34 UUD 1945
• Penjabaran lanjut mengenai hak dan kewajiban warga negara
dituangkan dalam berbagai peraturan perundang-undangan
Tugas