1) Lanny Hapsari W
2) Arum Sari T A
3) Tiffanie Aditya Bayu A W
4) Bianca Chyntia T
5) Ilmie Haqiqie
6) Cintya Dyah Ayu S
7) Khairu Nisa Asri H
8) Isyana Hilda A
9) Arifah Uswatun K
10) Lucia Prabandari A
D IV KEPERAWATAN
GIGI
ERGONOMI
ERGON NOMOS
(peraturan/huku
(kerja) m)
Fisiologi kerja adalah ilmu yang mempelajari fungsi atau faal tubuh manusia pada
saat bekerja. Merupakan dasar berkembangnya ergonomi.
Bisa dikatakan juga fisiologi kerja adalah focus dengan respon tubuh terhadap
kebutuhan metabolisme pada saat kerja dengan mengukur aktifitas dari
radiovaskuler respiratory dan system otot pada saat kerja kita bisa mendapatkan
informasi untuk mencegah kelelahan.
Hubungan ergonomi dan fisiologi
kerja
Prinsip
ergonomi tidak
Fisiologi Tubuh
dilakukan Lelah
dengan baik
Produktivita
s kerja
menurun
Salah satu faktor yang menyebabkan ketidak efektifan suatu pekerjaan yaitu tidak
menerapkan prinsip ergonomic. Apabila penerapan prinsip ergonomic tidak
dilakukan dengan baik maka akan mempengaruhi fisiologi tubuh sehingga akan
cepat menimbulkan rasa lelah. Rasa lelah akibat sering beristirahat sehingga jam
kerja efektif berkurang yang akhirnya kinerja dan produktivitas kerja menurun.
Kinerja menurut (Veithzal, 2005) ditentukan oleh tiga hal yaitu :
(1) Kemampuan (berasal dari pengalaman, pengetahuan yang
didapat dari pendidikan formal dan informal)
(2) Keinginan (motivasi dan kemauan dari dalam diri)
(3) Lingkungan (keadaan sekitar dalam lingkungan kerja seperti
keadaan tempat kerja, suasana dan kondisi ruangan, hubungan
antar tenaga kerja,dll)
Penerapan Prinsip Ergonomic :
Posisi Kerja
Terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk
dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi
stabil selama bekerja.
o Usahakan pekerjaan terlihat dengan kepala dan badan
tegak,kepala agak ke depan.
o Usahakan benda yang akan anda jangkau berada
maksimal 15 cm di atas landasan kerja
o Jika memungkinkan menyediakan meja yang dapat
diatur turun dan naik
Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang
vertikal & berat badan tertumpu secara seimbang pada dua
kaki.
POSISI DUDUK SESUAI DENGAN ERGONOMI
Proses Kerja
Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu
bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan
ukuran anthropometri barat dan timur.
o Hindari postur tubuh yang tidak berubah/statis, sesekali regangkan otot-otot
Anda
o Jika pekerjaan anda menuntut adanya koordinasi tangan atau mata (contoh :
mengebur kavitas) maka posisi pekerjaan perlu memfokuskan daerah mata,
posisi tangan sedikit di bawah ketinggian bahu, untuk menstabilkan dan agar
bur tidak meleset makan tangan diberi tumpuan agar nyaman dengan tujuan
mengurangi terjadinya perlukaan
POSISI KERJA DAN JANGKAUAN KERJA
SESUAI ANTHROPOMETRI
Tata Letak Tempat Kerja
Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas
kerja. Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional
lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
o Letakkan peralatan dan bahan-bahan dalam posisi
yang minimal atau terdekat dan mudah dijangkau
o Landasan kerja harus memungkinkan lengan
menggantung pada posisi rileks dari bahu, dengan
lengan bawah mendekati posisi horizontal atau sedikit
menurun. (Duduk dengan posisi bersandar).
Tata Letak Tempat Kerja
Mengangkat beban
Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu,
tangan, punggung, dll. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera
tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Tujuan penerapan ergonomi adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja
Ergonomi akan mecegah discomfort atau ketidaknyamanan dalam
beraktivitas dimana ketidaknyamanan ini jika dibiarkan terlalu lama
paparannya dapat menyebabkan kecelakaan kerja atau penyakit akibat
kerja.
2. Peningkatan produktivitas kerja
Ergonomi akan membuat pekerjaan jadi lebih 'mudah' dan 'user
friendly' dimana hal ini berdampak positif pada meningkatnya
kecepatan / output kerja dan juga mengurangi kesalahan kerja (kualitas
meningkat) dan pada akhirnya meningkatkan produktivitas kerja.
Jika prinsip ergonomic tidak dilakukan bisa berdampak pada
fisiologi kerja seperti: