Anda di halaman 1dari 41

Pembimbing :

dr. Kaharuddin, Sp. Rad

Laboratorium/SMF Ilmu Radiologi


Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman
April 2018
Pendahuluan

Hepatocelullar Carcinoma (HCC) atau


Karsinoma hepatoseluler :
tumor ganas hati primer yang berasal dari
hepatosit

 Dari semua tumor ganas hati yang pernah


didiagnosis, 85% adalah HCC, 10% CC
(Cholangiocarcinoma), dan 5% jenis
lainnya.
 Tingkat kematian HCC juga sangat tinggi,
yaitu di urutan kedua setelah kanker
pankreas.
Pendahuluan
Hepatitis virus kronik
merupakan faktor resiko
penting HCC, virus yang
menyebabkan adalah virus
hepatitis B (HBV) dan C
(HCV).
Sekitar 80% dari kasus HCC
di dunia berada di Negara
sirosis hati juga merupakan
berkembang yaitu Asia
faktor risiko utama
Timur dan Asia Tenggara
terjadinya HCC di dunia
dan Afrika Tengah yang
dan melatarbelakangi lebih
diketahui sebagai wilayah
dari 80% kasus HCC.
prevalensi tinggi hepatitis
virus.

HCC
Pendahuluan

 Dimasa lalu, HCC umumnya terdeteksi ketika


sedang stadium lanjut, dimana telah timbul
gejala berupa nyeri abdomen di kuadran
kanan atas, kehilangan berat badan secara
signifikan, disertai tanda-tanda penyakit hepar
dekompensata.

 Namun saat ini, HCC dapat terdeteksi pada


stadium yang lebih awal, sebagai konsekuensi
dari tindakan skrining rutin pasien dengan sirosis
menggunakan pemeriksaan pencitraan,
terutama ultrasonografi (USG), dan
pengukuran alfa-fetoprotein (AFP) serum.
Pendahuluan

 Diagnosis HCC dapat ditegakkan dengan


menggunakan pemeriksaan penunjang
radiologi jika memiliki karakteristik yang
khas.
 Pemerikasaan USG yaitu untuk
mengidentifikasi lesi nodul,
 kemudian pemeriksaan selanjutnya
seperti CT-Scan/MRI bertujuan untuk
menilai adanya hipovaskularisasi atau
hipervaskularisasi serta uptake kontras,
dan diperlukan pemeriksaan penunjang
lainnya jika pada lesi nodul dengan
gambaan radiologis yang tidak khas.
Pendahuluan

Tujuan :
Mengetahui tentang hepatocellular carcinoma
meliputi
 Anatomi hepar,
 Definisi,
 Epidemiologi,
 Etiologi,
 Patogenesis,
 Manifestasi klinik,
 Diagnosis,
 Diagnosis banding,
 Penatalaksanaan,
 Pencegahan
 Prognosis.
Serta diharapkan dapat menambah wawasan penulis
mengenai tata cara penulisan referat yang baik dan
benar.
Tinjauan Pustaka
1. ANATOMI HEPAR
Tinjauan Pustaka
1. ANATOMI HEPAR
Tinjauan Pustaka
1. ANATOMI HEPAR
Tinjauan Pustaka
1. ANATOMI HEPAR
Tinjauan Pustaka
1. ANATOMI HEPAR
Tinjauan Pustaka

2. Definisi

Hepatocellular carcinoma (HCC) adalah


neoplasma maligna primer pada hepar yang
berasal dari hepatosit yang berdiferensiasi baik,
dan merupakan 80 % dari keseluruhan neoplasma
primer pada hepar.
Tinjauan Pustaka
3. Epidemiologi

HCC meliputi 5,6% dari seluruh kasus


HCC merupakan urutan ketiga dari kanker
kanker. Menempati peringkat ke5 pada
gastrointestinal setelah kanker kolorektal
laki- laki, ke9 pada perempuan sebagai
dan kanker lambung.
kanker tersering di dunia

Insidensi HCC pada pasien dewasa negara Barat atau negara maju, HCC
meningkat dengan semakin biasanya terjadi pada usia antara 50 & 70
bertambahnya usia, puncaknya antara tahun, dengan rata-rata usia penderitanya
usia 30 & 50 tahun. 65 tahun.

HCC pada anak termasuk yang sangat


jarang terjadi, sekitar 1-1,5% dari total
keseluruhan neoplasma pediatrik.
Insidennya 1,5 kasus per 1 juta anak usia
<15 tahun.
Tinjauan Pustaka
4. Etiologi
Belum diketahui dengan pasti penyebab sebenarnya dari
karsinoma hati primer. Tetapi ada beberapa faktor yang diduga
menjadi penyebab atau merupakan faktor predisposisi :

AFT

Obesitas Sirosis
& Alkohol Hepatis

HCV HBV
Tinjauan Pustaka
5. Patogenesis
Tinjauan Pustaka
6. Manifestasi Klinik
Gejala Presentase (%)

 Tidak bergejala 24
 Nyeri prut 40
 Berat badan turun drastis 20
 Kehilangan nafsu makan 11
 Ikterik 5
 Lainnya (anemia dan berbagai penyakit) 12

 Temuan pada pemeriksaan fisik (hepatomegali, teraba


massa pada hepar dll) peningkatan pemeriksaan fungsi 25
hepar

 Kelemahan atau malaise 15

 Gejala sirosis (pembengkakan kaki, perut membesar dan


18
begah, gatal di tubuh, hingga perdarahan saluran cerna)

 Diare 1
 Ruptur tumor <1
Tinjauan Pustaka
7. Diagnosis
Kriteria diagnosis HCC menurut PPHI (perhimpunan Peneliti
Hati Indonesia) adalah :
 Hati membesar berbenjol-benjol dengan/tanpa disertai
bising arteri.
 AFP (Alphafetoprotein) yang meningkat >500 mg per ml.
 Ultrasonography (USG), Nuclear Medicine, Computed
Tomography (CT-Scan), Magnetic Resonance Imaging
(MRI), Angiograpghy, ataupun PET yang pada
pemeriksaan diatas menunjukkan adanya HCC.
 Peritoneoscopy dan biopsy menunjukkan adanya HCC.
 Hasil biopsi atau aspirasi biopsi jarum halus yang
menunjukkan HCC
Diagnosis HCC didapatkan bila ada dua atau lebih dari
lima kriteria dan atau hanya satu yaitu kriteria empat atau
lima.
Tinjauan Pustaka
7. Diagnosis

• Sensitifitas AFP untuk mendiagnosis HCC 60-70% yang artinya


penderita kanker hati ini menunjukkan peninggian nilai AFP,
sedangkan 30%- 40% menunjukkan AFP yang normal. AFP yang
tinggi, belum bisa dipastikan hanya mempunyai kanker hati
AFP sebab AFP juga dapat meninggi pada keadaan bukan kanker
hati

• Gray scale
• Metode skrining relatif murah tanpa mengeluarkan biaya besar,
tanpa paparan radiasi, serta tidak menggunakan agen kontras
yang berpotensi nefrotoksik. Gambaran USG dari HCC bervariasi
USG ekogenitasnya. Massa mungkin hipoekoik, kompleks, atau
ekogenik. Sebagian besar HCC berukuran kecil (< 5cm) adalah
hipoekoik.

• USG Doppler
• Analisis Doppler untuk menentukan karakterisasi lesi dapat
membantu, dimana lesi HCC cenderung memiliki suplai darah
USG arteri yang prominen dan memiliki neovaskularisasi bila
dibandingkan dengan nodul regeneratif.
Tinjauan Pustaka
7. Diagnosis USG

Gambaran USG memperlihatkan muara vena hepatica ke


dalam vena cava inferior
Tinjauan Pustaka
7. Diagnosis USG

Pada USG memperlihatkan V. Porta Hepatis ke cabang-


cabang utama; dilihat dari inferior.
Tinjauan Pustaka
7. Diagnosis USG

HCC CCC
 (A) USG lesi tidak berkapsul yang sebagian hiperechoic, bagian dalam
isoechoic dibandingkan dengan gambaran parenkim sekitar. Kontur
liver ireguler, batas hepar bulat. Semua gambaran tersebut cocok
dengan gambaran sirosis liver yang diasosiasikan dengan tingginya
resiko kejadian HCC.
 (B) Terdapat gambaran yang hipoechoic dibandingkan jaringan hepar
sekitarnya.
Tinjauan Pustaka
7. Diagnosis USG

HCC + sirosis HCC multifokal

Pasien C diberi kontras ->


Curiga HCC penyerapan f.arteri,
washout f.portal
Tinjauan Pustaka
7. Diagnosis USG
Nodul fokal Nodul Nodul fokal,
hipoekoik uk. kecil multifokal, ekogenik
hipoekoik menyerupai
hemangioma

Nodul
ekogenik
besar

Massa Massa lobulated,


inhomogen, besar. Hipoekoik
besar. Hipoekoik sentral = area
= area nekrosis jar.parut
Tinjauan Pustaka
7. Diagnosis USG Doppler

Lesi kaya
Pola vaskuler
vaskularisasi
bintik2
dibanding
parenkim

Pola vaskuler
melingkar
Pola vaskuler
ruji2 roda
Tinjauan Pustaka
7. Diagnosis

• CT-Scan dapat membantu memperjelas diagnosis,


menunjukkan lokasi tepat, jumlah, dan ukuran tumor
dalam hati, hubungannya dengan pembuluh darah
CT-Scan penting, dalam penentuan modalitas terapi
sangatlah penting.

• Pada fase arteri (arteri hepatika), lesi umumnya hiperdens


(dibanding parenkim hepar) sebagai akibat dari suplai arteri
hepatika. Neovaskularisasi kadang juga ditemukan.
• Pada fase vena porta, terjadi washout yang cepat. Lesi kecil
CT-Scan mungkin densitasnya iso-hipodens dan sulit terlihat karena
parenkim hepar yang normal meningkat densitasnya. Lesi yang
lebih besar dengan area nekrotik tetap hipodens.

• Pada fase delayed, lesi kecil mungkin tak terlihat jelas. Fase
delayed dapat menunjukkan gambaran kapsul tumor, yang
CT-Scan merupakan salah satu tanda yang lebih spesifik menunjukkan
adanya HCC
Tinjauan Pustaka
7. Diagnosis CT- Scan

HCC Tipikal. Lesi homogen


yang menyangat
Tinjauan Pustaka
7. Diagnosis CT- Scan

 massa berukuran besar, adanya nekrosis di sentral lesi


dapat terlihat membentuk gambaran mosaik.
 kapsul tumor tampak jelas.
Tinjauan Pustaka
7. Diagnosis CT-Scan

Tampak asites

Fase arteri ,
penyangatan
kontras oleh tumor

Parenkm hepar
terdapat noduler

Hepar
mengalami
sirosis difus
Tinjauan Pustaka
7. Diagnosis CT- Scan

CT-Scan terlihat adanya nodul


yang ditandai oleh peningkatan
kontras fase arteri (wash-in) A)
dan pada fase portal (B) dan
equilibrium (C) (wash-out) pada
sirosis hati. Gambaran tersebut
ciri radiologis untuk diagnosis
HCC.
Tinjauan Pustaka
7. Diagnosis CT-Scan

 Fase arterial pada CT Scan menunjukkan penyangatan


pada HCC.
 Fase vena porta pada CT Scan menunjukkan KHS yang
telah washout
Tinjauan Pustaka
7. Diagnosis

• MRI merupakan metode yang sangat baik untuk


mengkarakterisasi HCC tanpa paparan radiasi dan tidak
MRI membutuhkan bahan kontras iodin.

• Dapat menunjukkan struktur pembuluh darah dan saluran


empedu dalam hati, juga cukup baik memperlihatkan struktur
internal jaringan hati dan hepatoma, sangat membantu dalam
MRI menilai efektivitas aneka terapi.

• Dengan zat kontras spesifik hepatosit dapat menemukan


hepatoma kecil kurang dari 1 cm dengan angka keberhasilan
MRI 55%.
Tinjauan Pustaka
7. Diagnosis MRI

 (B) pada fat-suppressed T2-weighted image, tampak masa heterogen


dengan intensitas tinggi pada area sekitar hepar.
 (C) T1-weighted-in-phase MRI memperlihatkan lesi berlobus (panah)
dengan intensitas rendah pada lobus kanan hepar.
 (D) TI-weighted opposed-phase MRI memperlihatkan adanya tanda signal
drop dalam massa (panah), yang menunjukkan adanya komposisi lemak
yang tinggi pada massa. Parenkim hepar juga memperlihatkan signal
drop, yang mengindikasikan steatosis difus.
Tinjauan Pustaka
8. Diagnosis Banding

Pola pertumbuhan HCC yang bervariasi,


seringkali menimbulkan tantangan dalam
menegakkan diagnosis. Beberapa diagnosis
banding HCC antara lain:
 nodul regenerasi dan displastik,
 hemangioma,
 kolangiokarsinoma.
 Neoplasma metastatik merupakan
keganasan hepar yang paling sering
menjadi diagnosis banding HCC.
Tinjauan Pustaka
9. Penatalaksanaan

Transplantasi Hepar

Reseksi Hepatik

Ablasi Tumor Perkutan


Tinjauan Pustaka
9. Penatalaksanaan

Transplantasi Hepar

Bagi pasien kanker hati dan sirosis hati,


transplantasi hati memberikan kemungkinan
untuk menyingkirkan tumor dan menggantikan
parenkim hati yang mengalami disfungsi.
Kematian pasca tranplantasi tersering
disebabkan oleh rekurensi tumor di dalam
maupun diluar transplan. Rekurensi tumor
bahkan mungkin diperkuat oleh obat antirejeksi
yang harus diberikan. Tumor yang berdiameter
< 3cm lebih jarang kambuh diandingkan
dengan tumor yang memiliki diameter > 5cm.
Tinjauan Pustaka
9. Penatalaksanaan

Reseksi Hepatik

Untuk pasien dalam kelompok non- sirosis dengan


fungsi hati yang normal, pilihan utama terapinya adalah
reseksi hepatik. Namun pada pasien sirosis diperlukan kriteria
seleksi karena operasi dapat memicu timbulnya gagal hati
yang memiliki penurunan harapan hidup.
Parameter yang dapat digunakan adalah dengan
skor child plug dan derajat hipertensi portal atau kadar
bilirubin serum dan derajat hipertensi portal saja. Pada
subjek dengan bilirubin normal tanpa hipertensi portal yang
bermakna, harapan hidup 5 tahunnya mencapai 70%.
Tetapi tindakan ini memiliki kontraindikasi yaitu adanya
metastase ekstrahepatik, kanker hati difus atau multifocal,
sirosis stadium lanjut dan penyerta yang dapat
mempengaruhi ketahanan pasien menjalani operasi.
Tinjauan Pustaka
9. Penatalaksanaan

Ablasi Tumor Perkutan

Percutaneous Ethanol Injection (PEI) telah


terbukti untuk menghasilkan nekrosis pada HCC
berukuran kecil. Destruksi dari sel neoplastik dapat
dicapai dengan bahan kimia (alkohol, asam
asetat) atau memodifikasi suhunya. Injeksi etanol
prekutan merupakan teknik untuk tumor kecil
karena efikasinya tinggi, dengan efek samping
yang rendah serta relative murah.
Dasar kerjanya yaitu menimbulkan
dehidrasi, nekrosis, oklusi vascular dan fibrosis.
Tinjauan Pustaka
10. Pencegahan

Mencegah
penularan
HBV & HCV

Skrining
kanker hati
sedini
mungkin
Melakukan
vaksinasi
hepatitis B
Tinjauan Pustaka
10. Prognosis

Pilihan penatalaksanaan dan prognosis


HCC tergantung pada banyak faktor,
tetapi terutama tergantung pada ukuran
dan staging tumor. Tumor pada stage
tinggi memiliki prognosis buruk, sedangkan
tumor stage rendah mungkin tidak
diketahui prognosisnya selama bertahun-
tahun, walaupun dapat dideteksi dengan
metode pencitraan yang lebih khusus
Kesimpulan

 Hepatocellular carcinoma (HCC) adalah


keganasan primer yang paling sering terjadi di
hepar.
 penyebab atau merupakan faktor predisposisi
salah satunya Alfatoksin (AFT), sirosis hepatis, infeksi
hepatitis B (HBV), infeksi hepatitis C (HCV), obesitas
dan alkohol.
 Disebutkan bahwa pemeriksaan yang digunakan
untuk mendiagnosa HCC mencakup pemeriksaan
radiologi, biopsi dan serologi AFP. Pemeriksaan
mana yang digunakan tergantung kondisi lesi.
 Pengobatan HCC dapat dikatakan masih belum
memuaskan, banyak kasus yang didasari oleh sirosis
hati.
 Prinsip utama pencegahan kanker hati yaitu
dengan melakukan skrining kanker hati sedini
mungkin.

Anda mungkin juga menyukai