Anda di halaman 1dari 13

PERAN AHLI GIZI SEBAGAI

PROFESIONAL PEMBERI ASUHAN GIZI


Anugrah Novianti, SGz, M.Gizi
UU No. 36/2009 (KESEHATAN)
PERBAIKAN GIZI BAGIAN DARI KESEHATAN
• Tujuan, melalui 4 strategi :
1. Perbaikan pola konsumsi makanan yang sesuai
dengan gizi seimbang;
2. Perbaikan perilaku sadar gizi, aktivitas fisik, dan
kesehatan;
3. Peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi yang
sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi; dan
4. Peningkatan sistem kewaspadaan pangan dan gizi.
UU No. 36/2009 (KESEHATAN)
PERBAIKAN GIZI BAGIAN DARI KESEHATAN
• Kewajiban memenuhi kebutuhan gizi
• Kewajiban pemerintah menetapkan standar mutu gizi
• Kerjasama lintas sector, antar provinsi, kabupaten, kota
• Sasaran prioritas
• Kewajiban pemerintah menetapkan AKG, standar pelayanan,
standar tenaga
• Kewajiban pemerintah dalam Pendidikan dan pelayanan gizi
TENAGA GIZI
• UU Nakes no.36, 2014
Nutrisionis dan Dietisien

• Permenkes RI Nomor 26, 2013


“Setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang gizi serta
memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui Pendidikan
di bidang gizi, mempunyai kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan dan gizi”
DIETISIEN
• Manajemen
• Gizi Klinik
• Dietetik Kulineri
• Gizi Masyarakat
KEWENANGAN TENAGA GIZI
PERMENKES RI NO 26 TAHUN 2013 PASAL 17
1. Melakukan pengkajian gizi
2. Membuat diagnose gizi
3. Membuat intervnsi gizi meliputi ; perencanaan, preskripsi diet,
implementasi, konseling, edukasi, fortifikasi, dan suplemen zat gizi makro
dan mikro
4. Melakukan monev
5. Melakukan dokumentasi
6. Merujuk kasus gizi
7. Melakukan konseling dan edukasi gizi serta dietetic
8. Melakukan Pendidikan, pelatihan, penelitian, pengembangan pelayanan gizi
9. Menyelenggarakan makanan untuk orang banyak
KEWENANGAN DIETISIEN
SEBAGAI PROFESIONAL PEMBERI ASUHAN (PPA)
1. Menerima klien/pasien secara langsung atau menerima
preskripsi dari dokter
2. Menangani kasus komplikasi maupun non komplikasi
3. Memberi masukan kepada dokter yang merujuk bilal preskripsi
diet tidak sesuai dengan kondisi klien /pasien, dan/atau
4. Merujuk pasien dengan kasus sulit/critical ill dalam hal
preskripsi diet ke dokter spesialis yang berkompeten
UU No 36 Th 2014 tentang Tenaga Kesehatan
Tenaga Gizi (Nutrisionis & Dietisien)
harus mempunyai STR, SIP, SIK

NO Jenis
Dokumen
1 STR
2 SURAT IJIN KERJA

3 SURAT IJIN PRAKTEK

4 SURAT PENUGASAN KLINIS


Profesional Pemberi
Asuhan (PPA)
DPJP
Perawat/
Bidan Apoteker

Psikologi Nutrisionis
Klini Dietisien
s

Terapis Teknisi Medis


Fisik Penata Anestesi

Profesional Pemberi Lainnya PP


Asuhanyg
mereka : secara langsung memberikan TugasA Mandiri,
asuhan kpd pasien, a.l. dokter, perawat, Tugas Kolaboratif,
bidan, ahli gizi, apoteker, psikolog klinis,
penata anestesi, terapis fisik dsb
PERAN TENAGA GIZI
MELAKUKAN
ASUHAN GIZI RAWAT
JALAN DAN RANAP
PROFESIONAL PEMBERI ASUHAN (PPA)
1. Masing-masing PPA memberikan asuhan melalui tugas mandiri
delegatif dan kolaboratif dengan pola IAR
2. Menggunakan pola IAR dan penulisan ADIME (khusus gizi)
3. Berkolaborasi interprofessional
4. Meningkatkan kompetensi untuk praktek kolaborasi
interprofessional ;
• Nilai dan etika praktik interprofessional
• Peran dan tanggung jawab
• Komunikasi interprofessional
• Kerjasama dalam tim klinis/interdisiplin
5. Edukasi untuk kolaborasi interprofesi
Sumber :
BAPEN

Anda mungkin juga menyukai