Anda di halaman 1dari 17

SISTEM PERENCANAAN DAN SISTEM PENGENDALIAN

PEMBANGUNAN DI INDONESIA

Ayu Fitriyani 22114037


Syafira Ken Chandra 22114005

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
Sistem perencanaan pembangunan dan
OUTLINE penataan ruang dan pengendalian
pembangunan di Indonesia

Bentuk dasar perangkat pengendalian


pembangunan serta kelembagaan

Pengendalian Pembangunan PL4282


SISTEM PERENCANAAN DI INDONESIA

SISTEM PERENCANAAN

Regulatory System Discretionary System

Pemanfaatan ruang yang proses


Pemanfaatan ruang didasarkan pada
pengambilan keputusannya didasarkan pada
kapasitas hukum yang berupa
pertimbangan pejabat/ lembaga perencanaan
peraturan perundangan
yang berwenang untuk menilai proposal
pembangunan yang diajukan

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
SISTEM PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DI INDONESIA

• Mengatur kegiatan pembangunan yang meliputi pelaksanaan


kegiatan pendirian bangunan, perekayasaan, pertambangan
maupun kegiatan serupa lainnya dan atau mengadakan
Sistem Perizinan perubahan perubahan penggunaan pada bangunan atau
lahan tertentu (Khulball & Yuen, 1991)
Memungkinkan tetap dilaksanakan pembangunan sebelum
terdapat dokumen rencana

• Pembagian lingkungan kota dalam zona-zona &


Peraturan Zonasi menetapkan pengendalian pemanfaatan ruang yang
berbeda
Permit System Concept

Pengendalian Pembangunan PL4282


Pengendalian
Pembangunan

Sistem Zonasi Sistem Perizinan

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
Inggris • Development Control
Prancis • Zoning Regulation
San Diego • Zoning Code
New York • Zoning Resolution
Beberapa kota di USA • Zoning Ordinance
Canada • Zoning By-Law
Sistem Discretionary
Regulatory System
Pemanfaatan System
Ruang

Sistem
Pengendalian Sistem Perizinan Peraturan Zonasi
Pemanfaatan
Ruang

Bentuk Structure Plan 


Rencana Tata Pembagian zona/
Pembangunan
Ruang Pola Ruang
Ringkas
Perencanaan Pembangunan Perencanaan Spasial
(UU No.25 Tahun 2004) (UU No.26 Tahun 2006)

Nasional, Provinsi, Lokal Rencana Umum


• Spatial Plan
Perencanaan Jangka Panjang / RPJP (20 tahun)
Perencanaan Jangka Menengah / RPJM (5 tahun)
Rencana Kerja Pemerintah / RKP (1 tahun) Rencana Detail (RTBL)
Perencanaan Strategis Lembaga (5 tahun) • Strategic Area Spatial Plan
Rencana Kerja Lembaga (1 tahun) • Detail Plan
‘’Dokumen yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah berdasarkan peraturan daerah
atau peraturan lainnya yang merupakan bukti legalitas, menyatakan sah atau
Perizinan diperbolehkannya seseorang atau badan untuk melakukan usaha atau kegiatan
tertentu’’
(Permendagri No 20/2008 Ps 1 angka 8)

“Insentif merupakan perangkat atau upaya untuk memberikan imbalan terhadap


Insentif dan pelaksanaan kegiatan yang sejalan dengan rencana tata ruang.”
Disinsentif “Disinsentif merupakan perangkat untuk mencegah, membatasi pertumbuhan
atau mengurangi kegiatan yang tidak sejalan dengan rencana tata ruang”
(UU 26/2007 Ps. 35 )

“Pengenaan sanksi merupakan tindakan penertiban yang dilakukan terhadap


Sanksi pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang dan peraturan
zonasi”
(UU 26/2007 Ps. 35 )
Perizinan Disinsentif

a. Pengenaan pajak yang tinggi


a) Izin prinsip disesuaikan dengan besarnya biaya
b) Izin lokasi yang dibutuhkan untuk mengatasi
c) Izin penggunaan pemanfaatan tanah dampak yang ditimbulkan akibat
d) Izin mendirikan bangunan pemanfataan ruang
e) Izin lain berdasarkan peraturan perundang- b. Pembatasan penyediaan infrastruktur,
undangan pengenaan kompensasi dan penalti

Insentif Sanksi

a. Keringan pajak, pemberikan kompensasi, a) Sanksi administrasi


subsidi silang, imbalan dan sewa ruang. b) Sanksi perdata
b. Pembangunan serta pengadaan infrastruktur c) Sanksi pidana
c. Kemudahan prosedur perizinan
d. Pemberian penghargaan kepada masyarakat,
swasta dan pemerintah daerah.
Landasan Kewenangan Pemerintah untuk Pengendalian Pemanfaatan Ruang

1. Bundles of Rights (Hak atas lahan)


Kewenangan untuk mengatur hak atas lahan, hubungan hukum antara orang atau
badan dengan lahan dan perbuatan hukum mengenai lahan.

2. Police Power (Pengaturan)


Kewenangan menerapkan peraturan hukum (pengaturan, pengawasan dan
pengendalian pembangunan di atas lahan maupun kegiatan manusia yang
menghuninya) untuk menjamin kesehatan umum, keselamatan, moral dan
kesejahteraan.

3. Eminent Domain (Pencabutan hak atas lahan)


Kewenangan tindakan mengambil alih atau mencabut hak atas lahan di dalam batas
kewenangannya dengan kompensasi seperlunya, untuk “kepentingan umum”
Landasan Kewenangan Pemerintah untuk Pengendalian Pemanfaatan Ruang

4. Perpajakan
Kewenangan mengenakan beban atau pungutan yang dilandasi kewajiban hukum
terhadap perorangan atau kelompok atau pemilik lahan untuk tujuan kepentingan
umum.

5. Spending Power (Kewenangan pembelanjaan fiskal)


Kewenangan membelanjakan dana publik untuk kepentingan umum (melalui APBN
atau APBD)
Instansi/lembaga yang mengontrol penataan ruang :
• Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS)
• Tim Koordinasi Penataan Ruang Daerah (TKPRD)
• Instansi penerbit izin
• Instansi/lembaga lain yang bertugas dalam penertiban.

Instansi/lembaga yang memberikan


sanksi:
• Lembaga peradilan

Bupati/Walikota membentuk Tim Khusus yang bertugas menangani pembongkaran


bangunan- bangunan yang melanggar tata ruang. Tim ini terdiri dari unsur Bappeda,
Bawasda, Penyidik PNS, kejaksaan, dinas teknis terkait, camat, dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA

 DadangSolihin, 2007. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

 Andi Oetomo, 2013. Pengendalian Pemanfaatan Ruang dalam Penataan Ruang.


1. Rais
Kenapa kegiatan usaha dapat langsung masuk ke pemanfaatan ruang tanpa melalui
tahap izin lingkungan

2. Bandi
Meikarta tanpa zoning regulatory

Anda mungkin juga menyukai