0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
174 tayangan9 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dualitas dalam linier programming dan hubungannya antara bentuk primal dan dual. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa setiap permasalahan linier programming memiliki dua bentuk yaitu primal dan dual, di mana bentuk primal dan dual saling berhubungan dan merupakan lawan satu sama lain.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dualitas dalam linier programming dan hubungannya antara bentuk primal dan dual. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa setiap permasalahan linier programming memiliki dua bentuk yaitu primal dan dual, di mana bentuk primal dan dual saling berhubungan dan merupakan lawan satu sama lain.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dualitas dalam linier programming dan hubungannya antara bentuk primal dan dual. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa setiap permasalahan linier programming memiliki dua bentuk yaitu primal dan dual, di mana bentuk primal dan dual saling berhubungan dan merupakan lawan satu sama lain.
DEA PUTRI HUZNUL KHOTIMAH (F1C217030) CAROLINA SIMANJUNTAK (F1C217031) DWI NURHAFIFAH (F1C217025) MITA RASIDAH (F1C217011) ELLYS AGUSTINA (F1C217005) Konsep dualitas merupakan suatu konsep bagian dari linier programming, konsep ini menyatakan dalam setiap permasalahan linier programming mempunyai dua bentuk yang saling berhubungan dan keterkaitan. Persamaan mula- mula dalam bentuk primal maka mempunyai lawan dalam bentuk dual, jika bentuk dual dianggap sebagai primal maka bentuk dualnya adalah persamaan mula-mula. Bentuk pertama asli dinamakan primal dan Bentuk kedua dinamakan dual. Primal : Maksimumkan : z = c1x1 + c2x2 + .... +cnxn berdasarkan pembatas: a11x1 + a12x2 + ... a1nxn ≤ b1 a21x1 + a22x2 + ... a2nxn ≤ b2 ..... am1x1 + am2x2 + ... amnxn ≤ bm x1,x2,....,xn ≥ 0 Dual : Minimumkan : w = b1y1 + b2y2 + .... + bmym berdasarkan pembatas : a11y1 + a21y2 + ... + am1ym ≥ c1 a12y1 + a22y2 + ... + am2ym ≥ c2 ..... a1ny1 + a2ny2 + ... + amnym ≥ cn y1,y2,...ym ≥ cn Ketentuan Bentuk Primal - Dual No Bentuk primal Bentuk dual Umumnya notasi fungsi Umumnya notasi fungsi 1 tujuan adalah Z tujuan adalah W Umumnya notasi variable Umumnya notasi variable 2 keputusan dalam bentuk X keputusan adalah Y
Transpose koefisien matriks
3 Unsure koefisien matriks pembatas pembatas
4 Vector ruas kanan pada kendala Koefisien fungsi tujuan
5 Koefisien fungsi tujuan Vector ruas kanan pada kendala
6 Pembatas ke-I berupa “=” Yi tidak terbatas dalam tanda
7 Xj tidak terbatas dalam tanda Pembatas ke-j berupa”=”
Fungsi tujuan berbentuk maksimasi No Bentuk primal Bentuk dual 1 Fungsi tujuan berbentuk maksimasi Fungsi tujuan berbentuk minimasi 2 Pembatas ke-i berupa “≤” Yi ≥0 3 Pembatas ke-i berupa “≥” Yi ≤0 4 Xj ≥0 Pembatas ke-j berupa “≥” 5 Xj ≤0 Pembatas ke-j berupa “≤”
Fungsi tujuan berbentuk minimasi
No Bentuk primal Bentuk dual 1 Fungsi tujuan berbentuk minimasi Fungsi tujuan berbentuk maksimasi 2 Pembatas ke-i berupa “≤” Yi ≤0 3 Pembatas ke-i berupa “≥” Yi ≥0 4 Xj ≥0 Pembatas ke-j berupa “≤” 5 Xj ≤0 Pembatas ke-j berupa “≥” Contoh : Carilah bentuk dual-nya Maksimumkan Z = 400X1 + 300X2 Kendala-kendala: 2X1 + 3X2≤60 2X2 ≥30 2X1 + X2 =40 X1 tidak terbatas dalam tanda X2 ≥0 JAWAB: Bentuk primal Maksimumkan : Z=400X1 + 300X2 Kendala-kendala: 2X1 + 3X2≤60 2X2 ≥30 2X1 + X2=40 X1 tidak terbatas dalam tanda X2≥0 Bentuk dual Minimumkan : W= 60Y1 + 30Y2 + 40Y3 Kendala-kendala: 2Y1 + 2Y3 =400 3Y1 + 2Y2 + Y3 ≥300 Y1 ≥ 0 Y2 ≤ 0 Y3 tidak terbatas dalam tanda Minimumkan Fungsi Primal Z = 2X1 + X2 dengan Fungsi batasan : X1 + 5X2 ≤10 X1 + 3X2 ≤6 2X1 + 2X2 ≤40 X1, X2 ≥0