Anda di halaman 1dari 25

SEBELUM DATANGNYA IMPERIALISME BARAT, BANGSA

INDONESIA MERUPAKAN BANGSA YANG MERDEKA, DAN


HIDUP DALAM SUATU NEGARA KERAJAAN YANG BEBAS
MERDEKA DAN BERDAULAT. MENURUT CATATAN SEJARAH
SEKITAR ABAD KE VII, BANGSA INDONESIA PERNAH
MENGALAMI MASA KEJAYAAN NASIONAL, YAITU
BERDIRINYA NEGARA-NEGARA NASIONAL. NEGARA
NASIONAL YANG DIMAKSUD ADALAH KERAJAAN SRIWIJAYA
DAN KERAJAAN MAJAPAHIT. BERDIRINYA KEDUA KERAJAAN
TERSEBUT MENJADI TONGGAK PENTING MEWUJUDNYA
BANGSA INDONESIA YANG MENEGARA, BERDAULAT,
BERSATU, PUNYA WILAYAH YANG MELIPUTI NUSANTARA
DAN MENJALIN HUBUNGAN DG NEGARA-NEGARA LAIN.
TATA PEMERINTAHAN BERDASAR MUSYAWARAH DAN
UPAYA KEADILAN SOSIAL TELAH MERUPAKAN ASAS-ASAS
YANG MENJIWAI BANGSA INDONESIA.
Lanjutan ........

PEMBUKTIAN AKAN HAK ITU DAPAT DIKETEMUKAN DALAM


BERBAGAI PRASASTI SEPERTI TELAGA BATU, KEDUKAN
BUKIT, KARANG BRAHI DLL. DEMIKIAN JUGA DENGAN
BUKU NEGARA KERTAGAMA KARANGAN Mpu PRAPANCA.
DALAM BUKU SUTASOMA KARANGAN Mpu TANTULAR
ISTILAH PANCASILA DIGUNAKAN DISAMPING DALAM
ARTIAN “ BERBATU SENDI LIMA “, JUGA BERARTI
“PELAKSANAAN KESUSILAAN YANG LIMA “ ( MOLIMO).
MOLIMO MENGANDUNG ARTI :
1. MABOK – TIDAK BOLEH MINUMAN KERAS
2. MAIN - TIDAK BOLEH JUDI
3. MADON – TIDAK BOLEH BERZINA, PROSTITUSI
4. MADAT – TIDAK BOLEH PAKAI CANDU, NARKOBA
5. MALING – TIDAK BOLEH MALING, KORUPSI.
MENGHADAPI KEDATANGAN IMPERIALISME BARAT, BANGSA
INDONESIA SENANTIASA MELAKUKAN PERLAWANAN-
PERLAWANAN YANG AWALNYA BERBENTUK KEDAERAHAN
KEMUDIAN BERSIFAT NASIONAL. PENINDASAN KOLONIAL
DISATU SISI MERUPAKAN DAN MENGAKIBATKAN
PENDERITAAN RAKYAT, NAMUN DIPIHAK LAIN, SECARA TIDAK
LANGSUNG MEMPERSATUKAN RAKYAT INDONESIA YANG
BERSIFAT MAJEMEMUK DI BAWAH SATU “ POLITICAL UNITY “.
DALAM KESATUAN INILAH BERKEMBANG SUATU KESADARAN
BANGSA SEHINGGA PATROISME-PATROISME LOKAL
DIPERSATUKAN MENJADI PATROISME NASIONAL. MELIHAT
CIRI-CIRI PERLAWANAN YANG DILAKUKAN OLEH BANGSA
INDONESIA TERHADAP PENJAJAH, DAPAT DIBAGI MENJADI
DUA TAHAP, YAITU PERJUANGAN SEBELUM ABAD XX DAN
PERLAWANAN SEJAK AWAL ABAD XX YG DIKENAL DENGAN
PERGERAKAN NASIONAL.
Perjuangan Sebelum
Abad XX

ORANG EROPA PERTAMA YANG DATANG KE INDONESIA


IALAH BANGSA PORTUGIS. SEJAK PEREMPAT ABAD 16
SAMPAI THN 1602 INDONESIA DIKUASAI OLEH PORTUGIS.
SEJAK 1602 BELANDA BERHASIL MENGALAHKAN
KEKUASAAN PORTUGIS DAN MENGUASAI INDONESIA
SAMPAI 1807 YAG KEMUDIAN DILAJUTKAN SEJAK TAHUN
1816 SAMPAI 1942. SEJAK 1807-1811 INDONESIA DIKUASAI
OLEH PERANCIS DAN TAHUN 1811-1816 INGGRIS
BERHASIL MEREBUT KEKUASAAN DI INDONESIA DARI
TANGAN PENGUASA PERANCIS. SEBAGAI PENJAJAH
TERAKHIR TERHADAP BANGSA INDONESIA IALAH BANGSA
JEPANG YANG MENJAJAH DARI TAHUN 1942 SD THN 1945.
Lanjutan...............
Perjuangan Sebelum
Abad XX

TERCATAT BANYAK PERLAWANAN YANG DILAKUKAN OLEH


BANGSA INDONESIA SEPERTI PERANG MALAKA, PERANG
TERNATE, PERANG AMBON, PERLAWANAN BANTEN, PERANG
MAKASAR, PERANG DIPONEGORO, PERANG ACEH DLL. SEMUA
PEPERANGAN YANG DILAKUKAN UNTUK MENGUSIR PENJAJAH
TIDAK BERHASIL DISEBABKAN OLEH BEBERAPA HAL :
1. PERJUANGAN DILAKUKAN SECARA SEPORADIS DAN DALAM
WAKTU YANG TIDAK SAMA;
2. TIDAK ADA KOORDINASI ANTARA SATU PERJUANGAN DENGAN
PERJUANGAN YANG LAINNYA DALAM MENGADAKAN
PERLAWANAN ;
3. PENJAJAH ASING TELAH MEMPERGUNAKAN PERSENJATAAN
MODERN SEDANGKAN BANGSA INDONESIA MASIH
MENGUNAKAN SENJATA TRADISIONAL;
4. PENJAJAH BERHASIL MENGADAKAN POLITIK ADU DOMBA DAN
POLITIK MEMECAH BELAH ( DEVIDE ET IMPERA).
Lanjutan...............
Perjuangan Sebelum
Abad XX

CIRI-CIRI PERJUANGAN BANGSA INDONESIA SEBELUM


ABAD XX ADALAH :

1. DILAKUKAN DENGAN PERJUANGAN FISIK /


PEPERANGAN ;
2. DIPIMPIN OLEH BANGSAWAN / RAJA ATAU ULAMA
(PIMPINAN KHARISMATIK) ;
3. BERSIFAT LOKAL ATAU KEDAERAHAN .
PADA TANGGAL 20 MEI 1908 BEBERAPA PEMUDA BANGSA
INDONESIA MENDIRIKAN ORGANISASI BUDI UTOMO YANG
DIKETUAI SOETOMO. LAHIRNYA BUDI UTOMO MERUPAKAN
PERTANDA DIMULAINYA ERA PERGERAKAN NASIONAL YANG
BERLANGSUNG SAMPAI LAHIRNYA PROKLAMASI
KEMERDEKAAN PADA TANGGAL 17 AGUSTUS 1945.

KELAHIRAN ORGANISASI BUDI UTOMO, SEGERA DIIKUTI


OLEH: SERIKAT ISLAM (1911 OLEH H. SAMANHUDI),
MUHAMADIYAH (1912 OLEH K.H. AKHMAD DAHLAN), NU (1926
OLEH K.H.WACHID HASYIM & K.H. MASYKUR), PKI ( SEBAGAI
PENJELAMAAN ISDV TAHUN 1920), PARTAI NASIONAL
INDONESIA (4 JULI 1927 OLEH IR. SOEKARNO),
Sumpah Pemuda

DISAMPING MUNCULNYA ORGANISASI-ORGANISASI PERGERAKAN, PARA


PEMUDA TIDAK MAU KETINGGALAN, MEREKA MENDIRIKAN ORGANISASI-
ORGANISASI SENDIRI. YANG DISAYANGKAN ORGANISASI KEPUMUDAAN
SAAT ITU MASIH BERORIENTASI KEDAERAHAN ( JONG JAVA, JONG
SUNDA, JONG SUMATRA, JONG AMBON, JONG SELEBES DLL). DALAM
RANGKA MEMPERSATUKAN ORGANISASI-ORGANISASI TERSEBUT PADA
TANGGAL 30 APRIL -02 MEI 1926 MEREKA MENGADAKAN KONGRES
PEMUDA I YANG KEMUDIAN DILANJUTKAN DENGAN KONGRES PEMUDA II
YANG BERLANGSUNG PADA TANGGAL 27-28 OKTOBER 1928. DARI
KONGRES YG KEDUA INILAH LAHIR SEBUAH IKRAR BERSAMA YG DIKENAL
SEBAGAI SUMPAH PEMUDA, YG ISINYA :
1. KAMI PUTRA DAN PUTRI MENGAKU BERTUMPAH DARAH SATU, TANAH
AIR INDONESIA.
2. KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA MENGAKU BERBANGSA SATU,
BANGSA INDONESIA.
3. KAMI PUTRA PUTRI INDONESIA MENJUNUNG TINGGI BAHASA
PERSATUAN, BAHASA INDONESIA.
PADA WAKTU ITU JUGA DIPERKENALKAN :
 LAGU INDONESIA RAYA CIPTAAN WR. SOEPRATMAN
 BENDERA MERAH PUTIH SEBAGAI BENDERA KEBANGSAAN.
Sampai akhir kedudukan Belanda di Indonesia
tanggal 10 Maret 1940 janji kemerdekaan untuk
Indonesia tidak pernah terwujud, sehingga
masuklah Jepang ke Indonesia dengan
propaganda “Jepang Pemimpin Asia Jepang
Saudara Tua Indonesia” pada tanggal 9 Maret
1942.

Kenyataannya Jepang tidak kurang kejamnya


dibandingkan dengan Belanda, bahkan
penderitaan bangsa Indonesia mengalami
Masa Penjajahan
Jepang puncaknya pada saat penjajahan Jepang.

Atas kenyataan tersebut timbullah perlawanan


rakyat Indonesia untuk melawan Jepang baik
secara ilegal maupun legal (pemberontakan PETA
di Blitar dll).

Dengan adanya tanda-tanda kekalahan Jepang


dalam perang Pasifik, maka untuk mendapatkan
bantuan rakyat Indonesia, Jepang mencoba
menarik hati bangsa Indonesia dengan
mengumumkan janji Indonesia merdeka apabila
perang pasifik telah usai.
BPUPKI / Dokuitsu Junbi Choosakai terbentuk tanggal
29 April 1945, baru dilantik pada tanggal 28 Mei 1945
dengan susunan Badan penyidik sbb :
Ketua : Dr. K.R.T. Radjiman Wediondiningrat
Ketua Muda : Itibangase (anggota luar biasa)
BPUPKI Ketua Muda : Rp. Soeroso
Badan Penyelidik Usaha Anggota : 60 orang.
Persiapan Kemerdekaan
Indonesia
Berdirinya BPUPKI menjadi sejarah perjuangan
bangsa Indonesia secara legal dalam mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia.

Sidang pertama dari tanggal 29 Mei 1945 s/d 1 Juni


1945

Sidang kedua dari tanggal 10 s/d 16 Juli 1945 1


Tanggal 29 Mei 1945 dalam pidatonya Mr. Muh. Yamin
mengusulkan lima rumusan Dasar Negara Indonesia
1. Peri Kebangsaan
2. Per Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat

Sidang BPUPKI
Kesatu 29 Mei s/d
1 Juni 1945

Setelah berpidato, Muh. Yamin menyampaikan usul


tertulis mengenai rancangan UUD Republik Indonesia,
dimana dalam pembukaan rancangan UUD’45 itu
tercantum perumusan sbb :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan Persatuan Indonesia
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Prof. Dr. Soepomo mengusulkan tentang teori-teori kenegaraan sbb :
1. Teori Negara Perseorangan (individualis)
menurut paham ini negara adalah masyarakat hukum (legal society)
sebagaimana diajarkan oleh Thomas Hobbes (abad17), Jean Jacque
Rousseau (abad 18), Herbert Spencer (abad 19), H.J. Laski (abad 20).
2. Paham Negara Kelas (Class Theory) / teori golongan
teori ini sebagaimana diajarkan oleh Marxs angels dan Lenin negara
adalah alat dari suatu golongan (klasse) untuk menindas klasse lain.
Negara Kapitalis-alat kaum borjuis. kaum marxis menganjurkan untukmeraih
kekuasaan agar kaum buruh dapat mengganti menindas kaum borjuis.
3. Paham Negara Integralistik, yang diajarkan oleh Spinoza, Adam
Muller, Hegel (abad 18,19) menurut paham ini negara bukanlah untuk
menjamin perseorangan atau golongan, tetapi menjamin kepentingan
masyarakat keseluruhan sebagai suatu persatuan.

Masa Sidang BPUPKI


tanggal 31 Mei 1945 Dalam kaitan dengan dasar filsafat negara Indonesia, Soepomo mengusulkan
sebagai berikut :
1. Pendirian Negara Nasional yang bersatu dalam arti totaliter, yaitu
negara yang tidak akan mempersatukan diri dengan golongan terbesar.
Akan tetapi yang mengatasi semua golongan baik besar atau kecil,
termasuk urusan agama diserahkan kepada golongan- golongan
agama bersangkutan.
2. Menganjurkan supaya para warga negara takluk dan tiap waktu ingat pada
Tuhan.
3. Mengenai kerakyatan, kepala negara harus terus bergaul dengan
badan permusyawaratan supaya senantiasa mengetahui dan merasakan
keadilan dan cita-cita rakyat.
4. Dalam lapangan ekonomi negara akan bersifat kekeluargaan, dimana
koperasi hendaknya dijadikan sebagai salah satu dasar ekonomi negara
Indonesia yang makmur, bersatu, berdaulat, adil.
5. Mengenai hubungan antar bangsa, agar membatasi diri dan menganjurkan
supaya negara Indonesia bersifat negara Asia Timur Raya. Anggota dari
kekeluargaan Asia Timur Raya
Ir. Soekarno mengusulkan Dasar Negara Indonesia yang terdiri
dari atas lima prinsip dengan rumusan
1. Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia)
2. Internasionalisme (Perikemanusiaan)
3. Mufakat (Demokrasi)
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa (Ketuhanan yang berbudaya)
Lima prinsip baru tersebut diusulkannya diberi nama Pancasila.

Menurut Soekarno kelima sila tersebut dapat dipecah menjadi


Sidang BPUPKI kesatu
“trisila” yang meliputi :
Tanggal 1 Juni 1945 1. Sosie nasionalisme yang merupakan sintesa dari
kebangsaan (Nasionalisme) degan peri kemanusiaan
(internasionalisme)
2. Sosie demokrasi yang merupakan sintesa dari “mufakat”
(demokrasi) dengan kesejahteraan sosial.
3. Ketuhanan.

Dari “Tri sila” tersebut menurut Soekarno dapat dipecah juga


menjadi “Eka sila” yang intinya adalah “gotong royong”, Ir.
Soekarno mengusulkan Pancasila sebagai dasar filsafat negara
dan pandangan hidup bangsa Indonesia “philosophische
grandserg”
Tanggal 10 Juli 1945
Diambil keputusan tentang bentuk negara Indonesia adalah berbentuk
republik.

Tanggal 11 Juli 1945


Keputusan tentang luas wilayah Indonesia baru, terdapat tiga usul yaitu :
1. Hindia Belanda yang dulu.
2. Hindia Belanda ditambah Malaya akan tetapi dikurangi dengan Irian
Timur, Timor Portugis dan pulau-pulau sekitarnya.
3. Hindia Belanda ditambah Malaya, aka tetapi dikurangi dengan Irian
Barat.
Dari hasil pungutan suara sebagian besar memilih keputusan no. 2,
dimana pada waktu itu sebagai besar anggota badan
Sidang BPUPKI kedua
Tanggal 10-16 Juli 1945
penyelidik menghendaki Indonesia Raya yang sesungguhnya yang
mempersatukan semua Kepulauan Indonesia.

Keputusan-keputusan lain adalah untuk membentuk panitia kecil yaitu:


1. Panitia perancang UUD yang diketuai oleh Ir. Soekarno
2. Panitia ekonomi dan keuangan diketuai oleh Mr. Moh. Hatta.
3. Panitia Pembela Tanah Air diketuai oleh Abikusno Tjokrosoejoso.

Tanggal 14 Juli 1945 Badan Penyelidik bersidang lagi dan panitia


perancang UUD melaporkan hasil pertemuannya, dimana susunan UUD
yang diusulkan terdiri dari 3 bagian yaitu :
1. Pernyataan Indonesia Merdeka, yang berupa dakwaan dimuka bumi
atas penjajahan Belanda.
2. Pembukaan yang didalamnya terkandung dasar negara
Pancasila.
3. Pasal-pasal UUD.
Perbedaan memuncak dengan diamankannya Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok agar
tidak mendapat pengaruh Jepang. Setelah diadakan pertemuan di pejambon Jakarta, 16
Agustus 1945 dan diperoleh kepastian Jepang menyerah, maka Dwi Tunggal Soekarno-
Hatta setuju untuk dilaksanakannya proklamasi kemerdekaan, akan tetapi harus
dilaksanakan di Jakarta.
Proklamasi
Kemerdekaan Untuk mempersiapkan proklamasi tersebut, pada tengah malam Soekarno-Hatta pergi
kerumah laksamana Maeda di Orange Nassau Boulevard (sekarang Jl. Imam Bonjol No. 1)
Indonesia
dimana disana telah berkumpul BM. Diah, Baksi, Sayuti Melik, Iwa Kusumasumantri,
Chaerul Saleh dkk. Untuk menegaskan bahwa pemerintah Jepang tidak ikut campur
tangan dalam proklamasi.

1
Perbedaan memuncak dengan diamankannya Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok agar
tidak mendapat pengaruh Jepang. Setelah diadakan pertemuan di pejambon Jakarta, 16
Agustus 1945 dan diperoleh kepastian Jepang menyerah, maka Dwi Tunggal Soekarno-
Hatta setuju untuk dilaksanakannya proklamasi kemerdekaan, akan tetapi harus
dilaksanakan di Jakarta.
Proklamasi
Kemerdekaan
Untuk mempersiapkan proklamasi tersebut, pada tengah malam Soekarno-Hatta pergi kerumah
Indonesia laksamana Maeda di Orange Nassau Boulevard (sekarang Jl. Imam Bonjol No. 1) dimana disana
telah berkumpul BM. Diah, Baksi, Sayuti Melik, Iwa Kusumasumantri, Chaerul Saleh dkk. Untuk
menegaskan bahwa pemerintah Jepang tidak ikut campur tangan dalam proklamasi.

1
Sidang Pertama, 18 Agustus 1945
Menghasilkan keputusan-keputusan sebagai berikut :
1. Mengesahkan UUD’45
2. Memilih Presiden dan Wakil Presiden Indonesia pertama.
3. Menetapkan berdirinya Komite Nasional Indonesia Pusat sebagai
badan musyawarah darurat.

Sidang kedua, 19 Agustus 1945


Menentukan ketetapan sebagai berikut
1.Tentang daerah propinsi, dengan pembagian sebagai berikut :
Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, Borneo, Sulawesi,
Maluku, Sunda Kecil.
2.Dibentuknya kementrian, atau departemen yang terdiri dari 12 Departemen
sbb :
Sidang Departemen Dalam Negeri, Departemen Luar Negari, K ehakiman,
PPKI Keuangan, Kemakmuran, Kesehatan, Pengajaran, Pendidikan dan
Kebudayaan, Departemen Sosial, Pertahanan, Penerangan,
Perhubungan, Pekerjaan Umum.

Sidang ketiga, 20 Agustus 1945


Pembahasan terhadap agenda tentang “Badan Penolong Keluarga Perang” keputusan yang
dihasilkan adalah terdiri dari 8 pasal. Salah satu dari pasal tersebut yaitu pasal 2 tentang
pembentukan Badan Keamanan rekyat (BKR).

Sidang keempat, 22 Agustus 1945


PPKI membahas agenda tentang komite Partai Nasional Indonesia yang pusatnya
berkedudukan di Jakarta.

2 2
Secara Ilmiah Proklamasi
Mengandung pengertian

Dari sudut pandang Hukum (secara yuridis), proklamasi merupakan saat


tidak berlakunya hukum kolonial, dan saat mulai berlakunya tertib hukum
nasional.

Secara Politis Ideologis, proklamasi mengandung arti bahwa bangsa


Indonesia terbebas dari penjajahan bangsa asing dan memiliki kedaulatan
Masa
untuk menentukan nasib sendiri dalam suatu negara proklamasi
Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.
Kemerdekaan

Perjalanan mempertahankan Pancasila dan kemerdekaan RI Pasca Proklamasi 17


Agustus 1945.

Periode tahun 1950-1959

3
Menghadapi kekuatan sekutu yang berupaya untuk
menanamkan kembali kekuasaan Belanda di Indonesia, yaitu
paksaan untuk mengakui pemerintahan NICA
(Netherlands Indies Civil Administration). Selain itu
Perjuangan Mempertahankan
Pancasila dan Kemerdekaan RI
Belanda secara licik mempropagandakan kepada dunia luar
Pasca Proklamasi 17-8-1945 bahwa proklamasi kemerdekaan RI hadiah dari Jepang.

Periode 1945-1950
Tantangan Yang
Dihadapi adalah

4
Konsitusi (UUD) yang diterapkan adalah UUD Sementara Tahun
1950.

Dasar negara Pancasila, namun rumusan sila keempat bukan


Perjuangan Mempertahankan berjiwakan musyawarah mufakat, melainkan suara terbanyak
Pancasila dan Kemerdekaan RI (voting).
Pasca Proklamasi 17-8-1945

Sistem pemerintahannya liberal yang lebih menekankan hak-hak


individual.

Periode Tantangan fisik yang dihadapi adanya gejolak pemberontakan di


1950-1959 daerah yang ingin melepaskan diri dari negara kesatuan (RMS, PRRI,
Permesta).

Pemilu pertama tahun 1955 untuk memilih anggota konstituante


yang bertugas membuat undang-undang yang tetap. Selama
persidangan dari tahun 1956 sampai dengan 1959 konsituante tidak
mampu menyusun UUD sebagaimana diharapkan.

Kegagalan konstituante dalam menyusun UUD menimbulkan krisis


politik, ekonomi dan keamanan. Untuk mengatasi masalah politik
tersebut, pemerintah mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959
yang isinya :
1. Membubarkan konstituante
2. Menetapkan berlakunya kembali UUD 1945
3. Dibentuknya MPRS dan DPAS. 5
Periode ini dikenal dengan periode Demokrasi Terpimpin atau
Orde Lama. Dinamakan Demokrasi Terpimpin karena kehidupan
politik saat itu dipusatkan pada diri pribadi Presiden Soekarno.
Perjuangan Mempertahankan
Pancasila dan Kemerdekaan RI
Dimana yang seharusnya memimpin adalah nilai-nilai Pancasila
Pasca Proklamasi 17-8-1945 tetapi kenyataannya yang memimpin adalah pribadi diri pribadi
Presiden Soekarno. Maka terjadilah berbagai penyimpangan
penafsiran terhadap konsitutsi. Soekarno bertindak otoriter,
diangkat sebagai presiden seumur hidup, politik konfrontasi
keluar dari keanggotaan PBB, menyalahi amanat konstitusi dl.

Periode 1959-1966
Orde Lama

6
Perjuangan Mempertahankan
Pancasila dan Kemerdekaan RI
Pasca Proklamasi 17-8-1945

Periode 1967-1998
Orde Baru

7
Perjuangan Mempertahankan Orde baru yang berlangsung selam 32 tahun akhirnya runtuh
Pancasila dan Kemerdekaan RI setelah terjadinya demontrasi besar-besaran dari masyarakat
Pasca Proklamasi 17-8-1945
yang dipelopori oleh kalangan generasi muda / mahasiswa.
Turunnya presiden Soeharto melahirkan suatu orde lain, yang
dikenal sebagai orde reformasi dengan tujuan memperbaiki
kesalahan yang dilakukan oleh ore baru.

Pada masa orde reformasi hak-hak demokrasi rakyat


Periode 1999- dikembangkan, rakyat bebas mendirikan partai politik, LSM,
hingga Kini
demontrasi dan lain-lain. Akibat dari kebebasan tersebut serta
euforia yang berlebihan berdampak negatif terhadap
kehidupan masyarakat sehingga arah pembangunan tidak
terkendali.

Anda mungkin juga menyukai