Anda di halaman 1dari 17

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG IMUNISASI TETANUS

TOXOID (TT) TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG


IMUNISASI TT DI PUSKESMAS TANAH KAMPUNG KOTA SUNGAI PENUH

Proposal
Diajukan sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana
Sains Terapan Kebidanan

OLEH :

IKA BELIA PRATIWI


1815301063

PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


FORT DE KOCK BUKITTINGGI
TAHUN 2018
A. Latar Belakang

Globalisasi menuntut suatu Negara memajukan


pembangunan di berbagai bidang, sehingga
mampu bersaing dan bertahan dalam persaingan
global. Sustainable Development Goals (SDGs)
merupakan agenda pembangunan baru yang
mengakomodasi semua perubahan yang terjadi
pasca-2015 bertujuan untuk menjamin
kehidupan yang sehat dan meningkatkan
kesejahteraan penduduk di segala usia, dimana
salah satunya adalah Mengakhiri kematian yang
dapat dicegah dengan kematian anak setidaknya
20 kematian per 1000 kelahiran, mengurangi
kematian ibu menjadi setidaknya 40 kematian
per 100.000 kelahiran hidup. (Badan Pusat
Statistik, 2014)
 Tetanus Neonatorum (TN) menyebabkan 50%
kematian perinatal dan menyumbangkan 20%
kematian bayi, sekitar 400.000 adalah akibat
pada awal 1980an, perkiraan menunjukan
bahwa kematian ini telah berkurang. Kejadian
diperkirakan lebih dari setengah juta
kematian neonatal secara global masih
sekitar 130.000 bayi meninggal pada tahun
2004. (Int J Epidemiol, 2010).
 Dewasa ini AKI dan AKB di Indonesia masih tinggi
dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya.
Salah satu penyebab kematian bayi adalah
Tetanus dimana pada neonatus lebih dikenal
dengan Tetanus Neonatorum. Menurut data
Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)
2017, AKI 309/100.000 kelahiran hidup, AKB 24
per 1.000 kelahiran hidup, AKN 15 oer 1.000
kelahiran hidup, AKABA 32 per 1.000 kelahiran
hidup. Pelayanan Imunisasi Tetanus Toxoid (TT)
pada ibu hamil merupakan salah satu upaya
untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu dan
mengurangi mortalitas. (Kemenkes RI, 2017).
 Kasus tetanus neonatorum banyak ditemukan
di Negara berkembang khususnya Negara
dengan cakupan persalinan oleh tenaga
kesehatan yang rendah. Pada tahun 2017,
dilaporkan terdapat 25 kasus tetanus
neonatorum dengan jumlah kasus meninggal
akibat tetanus neonatorum sebanyak 14
kasus dan Case Fatality Rate % (CFR) sebesar
56%. (Kemenkes RI, 2017)
 Berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia
2017 mengenai cakupan Imunisasi TT ibu hamil
seluruh Indonesia capaiannya hanya TT1= 24,99
%, TT2= 24,14%, TT3= 14,21 %, TT4= 12,3 %
dan TT5= 14,91 %. Sedangkan, Cakupan
imunisasi TT di provinsi Jambi pada tahun 2017
adalah TT1=22,82 %, TT2=24,31 %, TT3=20,90
%, TT4=15,06 % dan TT5= 12,3 % dengan ibu
hamilnya sebanyak 73.096 orang. Ini masih
rendah jika dibandingkan dengan Provinsi
Sumatera Selatan yang cakupan imunisasi
TT1=54,04 %, TT2=50,76 %, TT3=18,88 %,
TT4=17,91 % dan TT5= 17,16 %. (Kemenkes RI,
2017)
 Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan
Propinsi Jambi pada tahun 2015 AKB propinsi
jambi berada diangka 34 per 1.000 kelahiran
hidup. Pada tahun 2012 AKI dipropinsi Jambi
adalah sebesar 82 per 100.000 kelahiran
hidup. Pada tahun 2015 capaian persentase
cakupan TT 2+ Provinsi jambi adalah sebesar
85,52 %, Sedangkan Kota Sungai Penuh
capaian imunisasi TT 2+ pada ibu hamil
berada di posisi empat terendah yaitu 70,14
% masih kurang dari 80%. ( Dinkes Prop,
Jambi, 2015)
 Hasil laporan tahunan Dinas Kesehatan Kota
Sungai Penuh pada tahun 2017 cakupan
imunisasi TT pada ibu hamil masih dibawah
target, dari 10 Puskesmas di Kota Sungai
Penuh, jumlah ibu hamil tercatat 1.743 orang
dan yang mendapatkan TT1 baru mencapai
23,6 %, TT2=39,6 %, TT3= 30,9%, TT4=
15,9% dan TT5= 8,7%. Berdasarkan tabel
lampiran menunjukkan bahwa Puskesmas
Tanah Kampung memiliki cakupan paling
rendah untuk imunmisasi TT1 dan TT2,
dimana hanya mencapai 0,0 % untuk TT1 dan
28,0 % untuk TT2. Sedangkan data terakhir
pada tahun 2018 di puskesmas Tanah
Kampung untuk TT 1 dan TT 2 hanya 8,8 %.
 Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan
Indonesia (SDKI) 2017, dalam kuurun waktu
2007-2017 terjadi penurunan persentase
wanita 15-49 tahun yang telah mendapatkan
2 kali atau lebih suntikan TT untuk kehamilan
terakhir, yaitu dari 50 % pada SDKI 2007
menjadi 45 % pada SDKI 2017. Meskipun
demikian, cakupan imunisasi TT tidak banyak
mengalami perubahan dari SDKI 2012 (60 %)
hingga SDKI 2017 (58 %).
 Komplikasi yang dapat terjadi akibat tetanus
antara lain adalah laringospasme, infeksi
nosokomial dan pneumonia ortostatik. Pada
anak yang lebih besar sering terjadi
hiperperiksia yang juga merupakan tanda
tetanus berat. Pencegahan utama terjadinya
tetanus adalah dengan imunisasi terhadap
tetanus baik aktif maupun pasif. (Vivian
Nanny Lia Dewi, 2012)
 Penelitian yang dilakukan oleh Ana Yuliana
(2017) tentang hubungan tingkat pengetahuan
dengan imunisasi tetanus toxoid pada ibu hamil
trimester III di PKD Bidan Desa Ngasinan Bulu
Sukohardjo ditemukan bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara pengetahuan ibu hamil
tentang imunisasi TT dengan kelengkapannya.

 Hasil penelitian Sriwahyu Aprida (2015) yang


berjudul Efektifitas pendidikan kesehatan tentang
imunisasi tetanus toxoid (TT) terhadap
pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi TT di
puskesmas harapan raya pekanbaru bahwa
pemberian pendidikan kesehatan tentang
imunisasi TT efektif terhadap peningkatan
pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi TT
 Menurut penelitian Niken Ayu Rarasati (2012)
tentang pengaruh pendidikan kesehatan tentang
imunisasi TT ibu hamil terhadap pengetahuan
dan sikap imunisasi TT di puskesmas imogiri I
bantul tahun 2012 terdapat Ada perbedaan
pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang
imunisasi TT sebelum dan setelah diberikan
pendidikan kesehatan tentang imunisasi TT ibu
hamil.

 Melihat dari permasalahan yang peneliti temukan


diatas, peneliti tertarik untuk melakukuan
penelitian yang berjudul “ Efektifitas Pendidikan
Kesehatan Tentang Imunisasi Tetanus Toxoid
(TT) Terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil
Tentang Imunisai TT di Puskesmas Tanah
Kampung Kota Sungai Penuh”.
 Adapun rumusan masalah pada penelitian ini
adalah “ Bagaimanakah Efektifitas Pendidikan
Kesehatan Tentang Imunisasi Tetanus Toxoid
(TT) Terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu
Hamil Tentang Imunisai TT di Puskesmas
Tanah Kampung Kota Sungai Penuh” ?
1.Tujuan umum
2. Tujuan Khusus

1. Bagi Tempat Penelitian


2. Bagi Institusi Pendidikan
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
4. Bagi Responden
1. Bagi Tempat Penelitian
2. Bagi Institusi Pendidikan
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
4. Bagi Responden

E. Ruang Lingkup Penelitian


 Mengacu pada tinjauan pustaka yang telah dipaparkan, kerangka
teori dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Faktor-faktor Predisposisi
-Pengetahuan
-Sikap
-Kepercayaan
-keyakinan

Faktor-faktor Pendukung
Perilaku
-Lingkungan
Status Imunisasi TT
-Fasilitas
-Sarana Kesehatan

Faktor-faktor Pendorong
-Petugas Kesehatan
Sumber ; Teori L. Green (1980). Notoadmodjo (2010) Determinan Perilaku Manusia
-Masyarakat
WASSALAMUALAIKUM WR.WB
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai