Anda di halaman 1dari 27

INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL

“PENYAMAAN PERSEPSI”

PPIDS UGM – Yogyakarta

4-5 Mei 2010

D. Muhally Hakim

RS & GISc. Research Division, FITB & Pusat Infrastruktur Data Spasial (PIDS)
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
PERKEMBANGAN PEMMANFAATAN DATA GE0SPASIAL

Sistem Ber- Era Internet Manajemen


basiskan Komputer/ Informasi
Peta Cetak SIG

SIG IDS 1 IDS 2


?
1970 1980 1990 2000

Pemetaan
Topografi Manajemen
1:25K Era Teknologi Informasi & Informasi Spasial
1:100K Komunikasi (ICT)
1:250K

Pemetaan Digital
Seamless/Scalable
/Multi-dimensi
KENDALA YANG ADA PADA DATA GEOSPASIAL
UNTUK PENGEMBANGAN SIG

SIG IDS 1 IDS 2


1970 1980 1990 2000
?

 Ketersediaan data geospasial tidak lengkap  Berbagi pakai (sharing) data geospasial sulit
untuk memenuhi kebutuhan setiap model dilakukan karena masing-masing pemilik data
konseptual SIG yang dibangun; geospasial tidak memahami bahwa data
geospasial yang dimiliki adalah juga
 Data geospasial yang berada di berbagai diperlukan oleh orang lain.
instansi tidak memenuhi standar (sistem
referensi, proyeksi peta, skala/resolusi, sistem  Penelusuran data geospasial tidak mudah
ketelitian, dll.) sehingga sulit dilakukan dilakukan, disamping karena tidak dilengkapi
interoperabilitas; dengan metadata, tapi juga penyebar luasan
informasi tentang keberadaan data di suatu
instansi belum dilakukan dengan baik;

 Adanya data geospasial terkait dengan suatu


kawasan yang sama yang dibuat oleh lebih dari
satu instansi (duplikasi data) dengan
kemungkinan hasil yang berbeda sehinga
menyulitkan pengguna untuk memilih dan
menentukan data geospasial dari instansi
mana yang paling benar untuk digunakan.
PEMODELAN GIS
PENENTUAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK KOMODITAS PERTANIAN
DI SUATU KAWASAN
OUTPUT ?
 Kemampuan & kesesuaian lahan
 Daya Dukung Lahan
 Produktivitas Tanaman
Dimana saja lahan
 Lainnya yang cocok untuk
komoditas pertanian
INPUT ? tertentu di kawasan
 Data deskriptif/numerik ini?
 Data statistik
 Data spasial (peta, citra, lainnya)

PROSES ?
 GIS
 Model lainnya Integrasi:
teknologi, disiplin, Slope
keahlian, sdm, Curah Hujan
organisasi Soil
Land Use
Hidrologi Luaran (a.l. Peta Tematik):
Modeling: Transportasi Kemampuan & kesesuaian
Kriteria Posisi Matahari lahan
Konvensi Statistik Daya Dukung Lahan
Kesepakatan Georeferensi Produktivitas Tanaman
Aturan Main
lainnya

Data lainnya

Ada > 12 jenis/kelas tematik data spasial


PEMODELAN GIS
PENENTUAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK KOMODITAS PERTANIAN
DI SUATU KAWASAN

Slope
Curah Hujan
Soil
Land Use
Hidrologi
Transportasi
Posisi Matahari
Statistik
Georeferensi

Data lainnya

Tiap jenis/kelas terdiri dari 18 Lembar Peta


Peta Slope ada 18 lembar
PEMODELAN GIS
PENENTUAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK KOMODITAS PERTANIAN
DI SUATU KAWASAN

Slope
Curah Hujan
Soil
Land Use
Hidrologi
Transportasi
Posisi Matahari
Statistik
Georeferensi

Data lainnya

Tiap jenis/kelas terdiri dari 18 Lembar Peta


Peta Soil ada 18 lembar
KEBERADAAN > 12 JENIS DATA SPASIAL

Kelengkapan/Keseragaman
Pemilik Data
Jenis Data (Tupoksi) Skala Sistem Tahun
Pembuat Lainnya Lainnya
Proyeksi/koordinat Pembuatan

Curah Hujan

Slope

Soil

Land Use

Hidrologi

Transportasi

Posisi Matahari

Statistik

Georeferensi

Data lainnya
KEBERADAAN > 12 JENIS DATA SPASIAL

Kelengkapan/Keseragaman
Pemilik Data
Jenis Data (Tupoksi) Skala Sistem Tahun
Pembuat Lainnya Lainnya
Proyeksi/koordinat Pembuatan

Curah Hujan

Slope

Soil

Land Use

Hidrologi

Transportasi META DATA


(MENJELASKAN TENTANG DATA)
Posisi Matahari

Statistik

Georeferensi

Data lainnya
KEBERADAAN > 12 JENIS DATA SPASIAL

Kelengkapan/Keseragaman
Pemilik Data
Jenis Data Skala Sistem Proyeksi/ Tahun
(Tupoksi) Pembuat Lainnya Lainnya
(1: .. K) Koordinat Pembuatan

Curah Hujan BMG (?)

Slope Pertanian (?)

Soil Pertanian (?)

Land Use BPN

Hidrologi
PU

Transportasi
Binamarga/
DLLJR (?)
Posisi Matahari BMG (?)

Statistik BPS

Georeferensi 250, 100, 50,


Bakosurtanal TM6/UTM
25

Data lainnya
BUILDING BLOCK MODEL SIG UNTUK
KETAHANAN PANGAN (de Bie)

Antisipasi
perbedaan Data Inderaja Multi
Pola Perkembangan Iklim
musim Temporal

Identifiksi pola iklim


Peta-peta Tematik
Data Prediksi Iklim

Data Iklim Aktual Model panen

Spesifikasi Sistem
Fungsi Lahan
Simulasi
Pencapaian Panen Sistem yang dibangun
(rentang yang reliabel)

Adjust and upscale


merupakan sistem yang
Update
sifatnya spatialy driven
Regionalisasi
Regionalisasi&
pemanfaatan
Pengaruh Adanya Kendala
Karena Hambatan dan
Peta Tematik
Hitungan Panen Aktual
peta-peta
anomali dan dimana dalam hal ini
informasi
Remedial Manajeman (rentang yang reliabel)
regional aktual data geospasial yang
digunakan meliputi data
Studi tentang
Perbedaan
Panen, Evaluasi
Informasi Utk. Kebijakan
Ketahanan Pagan
citra satelit multi waktu
Lahan, dan
Dampak
Lingkungan
Kecenderungan
Perubahan Fungsi Lahan (time series), peta dasar
Yang Teridentifikasi
topografis dan peta
Inderaja Platform Baru

Sistem Informasi Spasial


tematik, sampai dengan
Geo-Statistiks
Produksi Pangan Saat Ini
(SIG) Teknik survey survey lapangan dengan
Kondisi Lapangan (SIG) memanfaatkan GPS
PEMANFAATAN DATA GEO-SPASIAL
UNTUK PEMODELAN GIS

Model GIS Untuk


Prediksi Banjir

Slope

Curah Hujan

Soil

Land-cover

Batas Admin

Daerah Aliran Sungai

Georeferensi

• Ada 7 (tujuh) jenis/kelas data geo-spasial;


• Tiap jenis/kelas terdiri dari 12 Lembar Peta 1:250.000;
• Jumlah total peta yang diperlukan ada 84 lembar peta
PEMANFAATAN DATA GEO-SPASIAL
UNTUK PEMODELAN SIG

Peta Hasil Pemodel GIS Untuk Prediksi Banjir


CONTOH PETA
PERKIRAAN DAERAH
BANJIR (HASIL YANG
BERBEDA)
ANATOMI URUSAN PEMERINTAHAN
OTONOMI DAERAH

URUSAN PEMERINTAHAN

CONCURRENT
ABSOLUT
(Urusan bersama
(Mutlak urusan Pusat)
Pusat, Provinsi, dan Kab./Kota)

PILIHAN/OPTIONAL WAJIB/OBLIGATORY
• Pertahanan
(Sektor Unggulan) (Pelayanan Dasar)
• Keamanan
• Moneter
• Yustisi
• Politik Luar Negeri Contoh: Contoh:
• Agama Pertanian, Industri, Kesehatan, Pendidi-
Perdagangan, kan, Lingkungan
Pariwisata, Kelautan, Hidup, Pekerjaan
dsb. Umum, dan
Perhubungan

SPM
(Standar Pelayanan
Minimal)
SITUASI KETERSEDIAAN  Agar supaya informasi yang
DATA GEOSPASIAL dihasilkan dari kedua model
bersifat benar dan akurat,
kondisi data geospasial yang
diperlukan harus memenuhi
kriteria (c).
 Jika tidak yaitu keadaan seperti
(b), bahkan seperti (a),
pengambilan keputusan dalam
dalam berbagai aplikasi akan
meleset dan salah, bahkan
pemodelan susah dilakukan
(a) (b) (c)
atau bahkan tidak dapat
Tidak Lengkap & (Mungkin) Lengkap Kondisi Ideal (Dengan
Tidak Teratur Tapi Tidak Teratur IDS?) dilakukan samasekali.

 Kondisi
ketersediaan data geospasial di berbagai negara termasuk di
Indonesia, sejak tahun 1990-an, agar supaya dicapai kondisi ideal seperti (c)
dicoba dibenahi dengan tujuan agar supaya diperoleh suatu sistem
penyediaan data geospasial secara nasional yang lengkap sehingga dapat
memenuhi tuntutan para pengguna.
 Pembenahan data geospasial secara menyeluruh ini dikenal sebagai pembangunan
dan pengembangan Infrastruktur Data Spasial (IDS) Nasional.
KONSEP UMUM
INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL

1. Data Acquisition
2. Data Sharing

Dinamika

Jaringan
Akses

PENGGUNA Kebijakan DATA

Standar
BUILDING BLOCK
INFRASTRUKTUR DATA GEO-SPASIAL

Jaringan Komunikasi (ICT)

Clearinghouse
Kebijakan Informasi

Metadata
(menjelaskan tentang data)

DATA

Frame Work Data Tematik

STANDAR
(supaya IDS berfungsi & terjadi interoperabilitas)
SISTEM INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL (IDS)

•Semantic •Identifikasi data


•Syntatic STANDAR •Kualitas data
•Schematic
•Ketelitian •Pengorganisasian data
•Pengumpulan/Pengadaan Kualitas Data
•Ketersediaan
•Liputan •Referensi spasial
Interoperabilitas
•Sistem Penyimpanan Dasar •Lineage •Entitas & atribut
•Visualisasi •Kelengkapan
•Akses
•Lainnya •Distibusi data
•Prosedur Integrasi Pedoman dan Metadata •Referensi metadata
•Prosedur Analisis Spesifikasi
•Kontrol Kualitas
•Jaminan Mutu
DATA
KEBIJAKAN •Multi Skala
PENGGUNA • Product •Custodianship Skala dan •Resolusi Spasial
Model IDS •Peran Swasta Resolusi •Resolusi Spektral
Based Kesepakatan •Resolusi radiometrik
•Instansi Pemetaan •Peran Akademisi
Penyedia Instusional •Pendanaan
•Organisasi Terkait •Hak Cipta
Data •Volunteer Body •Bentuk Kemitraan Isi
Kebijakan •Pricvacy
•Biaya Metadata
Akses
•Sekuriti Data
•Instansi Pemetaan
Value •Organisasi Terkait • Badan Koord. Kebijakan •Pengemb. Standard
•Ijin Penggunaan
Adders •LSM Organisasi • Kesekretari- Ttg. Standar •Fasilitas Pemakaian Jenis Data •Tematik Dasar
atan •Lainnya
IDS • Kelompok
•Pengambil Keputusan Kerja •Inderaja
End Users •Emergency Workers •Teknologi
Pengadaan •Fotogrametris
•LSM Pembinaan Capacity •Ekonomi Data •Terestris
•Kultural •Lainnya
Lingkungan •Politis Building •Kemitraan
•SDM •Lokal
Akses &
•Web-GIS
Analisis •Lainnya

JARINGAN AKSES Manajeman •Terpusat

Sistem Basis Data •Distributif


•Komunikasi Satelit
Komunkasi •Teknology 3G

•LAN
Sistem •WAN
Jaringan •Internet
•Intranet

Responce
Time
DATA GEO-SPASIAL INDONESIA
[Per. Pres. No. 85 Thn. 2007]
No. 1 - Bidg. Survey & Pemetaan No. 2 - Bidg. Pertanahan
1 Jaringan kontrol Geodesi 4 Zona nilai aset kawasan
2 Geoid nasional 5 Karakteristik tanah
3 Cakupan foto udara 6 Data spasial lainnya
4 Hipsografi No. 3 - Bidg. Pemerintahan DN
5 Batimetri 1 Batas wilayah NKRI
6 Garis pantai 2 Batas wil. admin kepemerintahan
7 Utilitas 3 Toponimi
8 Penutup lahan 4 Data spasial lainnya
9 Sistem lahan No. 4 - Bidg. Perhubungan
10 Sea bed cover 1 Transportasi
11 Data spasial lainnya 2 Data spasial lainnya
No. 2 - Bidg. Pertanahan No. 5 - Bidg. Komunikasi & Informatika
1 Kerangka dasar kadastral 1 Wilayah kode pos
2 Penggunaan tanah 2 Data spasial lainnya
3 Zona nilai tanah
DATA GEO-SPASIAL INDONESIA
[Per. Pres. No. 85 Thn. 2007]

No. 6 - Bidg. Pekerjaan Umum No. 9 - Bidg. Energi & s.d. mineral
1 Jaringan jalan 1 Kuasa pertambangan
2 Tubuh air/hidrologi 2 Geologi
3 Lingkungan bangunan 3 Sumber daya mineral
4 Jaringan air bersih 4 Seismik eksplorasi
5 Rencana tata ruang 5 Gayaberat
6 Data spasial lainnya 6 Geomagnet
No. 7 - Bidg. Kebud. & Keparawisataan 7 Logging sumur pemboran
1 Lingkungan budaya 8 Hidrogeologi
2 Data spasial lainnya 9 Data spasial lainnya
No. 8 - Bidg. Statistik No. 10 - Bidg. Kehutanan
1 Wil. pengumpulan data statistik 1 Kawasan hutan
2 Hasil kegiatan statistik 2 Keanekaragaman hayati
3 Data spasial lainnya 3 Data spasial lainnya
DATA GEO-SPASIAL INDONESIA
[Per. Pres. No. 85 Thn. 2007]

No. 11 - Bidg. Pertanian No. 13 - Bidg. Meteorologi & Geofisik


1 Klasifikasi tanah 1 Iklim
2 Data spasial lainnya 2 Geofisika
No. 12 - Bidg. Kelautan & Perikanan 3 Data spasial lainnya
1 Oseanografi No. 14 - Bidg. Antariksa & Penerbangan
2 Data spasial lainnya 1 Cakupan citra satelit
2 Data spasial lainnya
METADATA

“Data tentang Data” :


• Menjelasaan tentang isi (content), kualitas, kondisi, dan
karakteristik –karakteristik lain terkait dengan data;
• Metadata membantu kita (pengguna data) untuk melokasi
(berada dimana?) dan memahami tentang suatu jenis Data.

Metadata is everywhere”:
• Membantu kita untuk memahami dunia di sekitar kita
• Tanpa metadata kita akan tersesat
• Metadata diperlukan keberadaannya meskipun tanpa adanya
komputer
METADATA
Kegunaan secara umum:
• Help develop and maintain an organization’s investment in their
data;
• Provide information to data clearinghouses;
• Provide information to aid in data transfer;
• Simplifies data searches by using a common set of terms.

Contoh metadata:
• Identifikasi : Judul?, Liputan? , Tema? , Kemutakhiran?
• Kualitas Data : Ketelitian? , Kelengkapan?, Logikal ?, Konsis-
tensi?
• Pengorg. Data : Tidak langsung?, Vektor?, Raster?, Jenis
elemen?
• Referensi Spasial : Sist. Projeksi?, Sistem lembar peta?, Datum?,
Koordinat?
• Entitas & Atribut : Unsur?, Atribut?, Nilai Atribut?;
• Pendistribusian : Distributor?, Format?, Media?, Harga?
• Ref. Metadata : Metadata currentness?, Responsible party?
CONTENT STANDARDS
FOR DIGITAL GEOSPATIAL METADATA

Metadata

1 2 3 4 5 6 7

Spatial Entity
Data Spatial Metadata
Identification Data and Distribution
Quality Reference Reference
Information Organization Attribute Information
Information Information Information
Information Information
Section 4 Spatial Reference Information
4.
Spatial Reference
Information
4.1 4.2
Horizontal Coordinate System Definition Vertical
Coordinate
Geographic OR Planar OR Local Planar System
(Can be repeated unlimited times) Definition
Latitude Local
Resolution Description Altitude
Map Projection OR Grid Coordinate System OR Local Planar System
Map Projection Name Grid Coordinate System Name Definition
Longitude Local Planar Local
Resolution Description Georeference Altitude
(One out of a choice (One out of a choice of Information Datum Name
of 21 projections) 5 grid coordinate systems) Local Planar
Geographic
Coordinate (No more than 6 (No more than 7 Georeference Altitude
Units values defining the values defining the Information Resolution
given projection) given projection) (Can be repeated
unlimited times)

Planar Coordinate Information Altitude


Planar Coordinate Encoding Method Distance Units

Coordinate Representation OR Distance and Bearing Representation Altitude


Encoding Method
Abscissa Resolution Distance Resolution

Ordinate Resolution Bearing Resolution


Depth System
Definition
Bearing Units
Depth
Bearing Reference Direction Datum Name

Bearing Reference Meridian


Depth
Resolution
Planar Distance Units (Can be repeated
unlimited times)

Geodetic Model Depth


Distance Units
Horizontal Datum Name
Depth
Ellipsoid Name Encoding Method

Semi-major Axis

Denominator of Flattening Ratio


METADATA
Manfaat Internal:
• Menghemat waktu operator dalam penulusuran set data;
• Menghemat waktu operator dalam penulusuran informasi
tentang data;
• Apabila terjadi pergantian pegawai, set data yang ada masih
dapat ditelusuri & dikenal;
• Otomasi dapat dilakukan;
• Menghindari adanya duplikasi dalam hal pengadaan data di
lingkungan internal instansi.

Manfaat Eksternal:
• Metada yang lengkap dapat disimpan di clearinghouse;
• Dengan metadata yang lengkap lebih memudahkan para
pengguna data di luar instansi untuk menelusuri;
• Menghindari adanya upaya duplikasi pengumpulan data diantara
instansi.
TERIMAKASIH
ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai