Anda di halaman 1dari 39

Kualitas Udara

Dalam Ruang
Pengaruh pencemaran
udara dalam ruang
terhadap kesehatan (6)
Kualitas Udara dalam Ruang
 Kualitas Udara dalam rumah, kantor,
pabrik, dan sarana Transportasi umum.
 Dalam kondisi tertentu dapat
membahayakan manusia.
Parameter kualitas udara
 Suhu
 Bau
 Kelembaban
 Kecepatan aliran udara
 Kualitas ventilasi
 Pencahayaan
 Kadar debu
 Partikulat
SUHU
 Sangat berpengaruh terhadap kenyamanan
kerja
 Tubuh manusia menghasilkan panas yang
digunakan untuk metabolisme basal dan
muskular.
 20% dari total panas yang dihasilkan di
manfaatkan oleh tubuh, sisanya akan
dilepaskan ke udara
 Variasi suhu tubuh dengan ruangan
memungkinkan terjadinya pelepasan suhu
tubuh
 Suhu basah
Pengukuran dilakukan jika udara
mengandung uap air,
 Suhu kering
pengukuran dilakukan apabila ruhu
ruangan sama sekali tidak mengandung air
 Metode
Dilakukan dengan menggunakan
thermometer sensor basah dan kering
22-25 derajat celcius untuk pekerja dengan
beban kerja ringan dan 20-25 derajat
Celcius untuk pekerja dengan beban kerja
lebih berat
 Perubahan suhu yang mendadak akan
menyebabkan penyusutan /pengerutan
saluran darah , sehingga perbedaan suhu
dalam dan luar ruangan sebaiknya
kurang dari 7 derajat
Kelembaban udara
 Dihitung dari perbandingan suhu basah dan
kering (%)
 Kombinasi suhu basah dan kering akan
menciptakan kenyamanan ruangan
 Kelembaban relatif udara yang rendah
(kurang dari 20%) akan menyebabkan
kekeringan selaput lendir membran
 Kelembaban yang tinggi dapat
meningkatkan pertumbuhan mikroorganisme
dan pelepasan formal dehid dari material
bangunan
Dasar kebijakan
 Surat edaran menteri tenaga kerja ,
transmigrasi nomor SE-01/Men/1978
tentang NAB yang berlaku untuk
lingkungan kerja panas di industri adalah
kelembaban 65%-95% dengan kisaran
suhu 26-30º C
 Menurut ASHRAE (1981) zona
kenyamanan 55%-74% berada pada
kisaran suhu 22-26ºC dan kelembaban
205-70%
Kecepatan aliran udara
 Mempengaruhi gerakan udara dan
pergantian udara dalam ruang
 Besar kecepatan aliran udara yang
nyaman, 0,15-1,5 m/detik.
 Kecepatan udara kurang dari 0,1m.dtk
atau lebih rendah menjadikan ruangan
tidak nyaman krena tidak ada
pergerakan udara
 Sebaliknyakecepatan udara yang terlalu
tinggi akan menyebabkan tarikan udara
dingin atau kebisingan dalam ruang
Kebersihan udara
 Berkaitan dengan keberadaan
kontaminasi udara baik kimia maupun
mikrobiologi.
 Misal :
 AC diberikan penyaring udara untuk
mengurangi kemungkinan masuknya udara
kotor/ zat berbahaya kedalam ruang
 Area merokok, di lengkapi dengan exhaust
fan
Bau
 Dapat menjadi petunjuk keberadaan zat
kimia berbahaya seperti hydrogen sulfida
(H2SO4), amonia, HNO3
 Dihasilkan oleh berbagai proses biologi oleh
mikroorganisme
 Kondisi ruang yang lembab dan suhu tinggi
dengan aliran udara yang tenang biasanya
menyebabkan bau kurang sedap karena
proses pembusukan oleh mikroorganisme
Kualitas ventilasi
 Ventilasi merupakan salah satu faktor
yang penting dalam menyebabkan
terjadinya Sick Building Syndrome
 menurut standar WHO, luas ventilasi
ruangan yang kurang dari 10% atau
ventilation rate kurang dari 20 CFM OA
memberikan risiko yang besar untuk
terjadinya gejala SBS.
 Ventilation
rate yang baik untuk suatu
gedung atau ruangan adalah 25 -50 CFM
OA per penghuni.
 Ventilasiyang paling ideal untuk suatu
ruangan apabila ventilasi dalam
keadaan bersih, luas memenuhi syarat,
sering dibuka, adanya cross ventilation
sehingga tidak menyebabkan adanya
dead space dalam ruangan.
Ketidakseimbangan antara ventilasi dan
pencemaran udara merupakan salah
satu sebab terbesar gejala SBS.
 Fungsi sebuah sistem ventilasi dalam
lingkungan kerja dimaksudkan untuk
mengatur kondisi kenyamanan ruangan,
memperbaruhi udara dengan pencemaran
udara ruangan pada batas normal, serta
menjaga kebersihan udara dari kontaminasi
berbahaya.
 Ventilasi ruangan secara alami didapatkan
dengan jendela terbuka yang mengalirkan
udara luar ke dalam ruangan.
Pencahayaan
 Sistempencahayaan ruangan terdiri dari
dua macam yaitu pencahayaan alami
(sinar matahari) dan pencahayaan
buatan (lampu). Faktor pencahayaan
penting berkaitan dengan
perkembangbiakan mikro organisme
dalam ruangan. Sinar matahari yang
mengandung ultra violet dapat
membunuh kuman-kuman sehingga
pertumbuhan mikroorganisme terhambat
Kadar debu /partikulat
 partikulat atau fiber yang melayang-
layang diudara, dan mempunyai ukuran
cukup kecil untuk dapat dihirup oleh
manusia.
 partikulat ini meliputi semua materi baik
fisik maupun kimia, dan dalam bentuk
cair maupun padat, atau kedua-duanya
 berdiameter kurang dari 10m3
 Partikulat kecil ini bisa berasal dari material
gedung, alat¬alat pembakaran, aktivitas
penghuni gedung, dan infiltrasi dari
sumber¬sumber partikulat diluar gedung.
 Sumber utama partikulat dalam ruangan
adalah rokok, material asbes dan partikulat
rumah
 Penggunaan spray dan partikulat dari mesin
fotokopy
SICK BUILDING SYNDROM
 Kondisi /kualitas udara yang buruk
didalam gedung atau bangunan
 Akan menyebabkan “suatu kedaan yang
berupa sebuah syndrome yang
diakibatkan oleh kondisi gedung”
 Dalam bahasa ilmiah disebut dengan sick
Building Syndrome”(SBS)
Lanjut...
• SBS mengacu pada kondisi /gejala yang terjadi berdasarkan
pengalaman para pemakai gedung selama mereka berada
dalam gedung tersebut.
• Gejala yang timbul antara lain
lethargy, sakit kepala, kehilangan konsentrasi, tenggorokan
kering dan iritasi pada mata serta kulit
Variabel yang diselidiki pada
SBS
• Sistem Ventilasi :
• Kecepatan Ventilasi
• Buruknya distribusi Udara
• Sistem Ventilasi yang tidak beroperasi
• Pengatur suhu udara
• Buruknya penyaringan
• Buruknya Perawatan
• Kontaminan Gedung
• Asbestosis
• CO
• CO2
• Debu
• Formaldehid
• Spora Jamur
• Kelembaban
• Asap
• Volatile
• OZon
• Penghuni :
• Usia
• Gender
• Status Kesehatan
• Pekerjaan
• SBS berkaitan dengan penggunaan sistem ventilasi untuk
mengalirkan udara, baik dalam kondisi aliran besar atau kecil.
• SBS lebih sering ditemukan pada gedung perkantoran yang
menggunakan ventilasi udara alami dibandingkan dengan
perkantoran yang menggunakan AC
• Peranan Ventilasi sangat penting dan signifikan bila aliran
ventilasi lamban .
ASBESTOSIS
• Asbes

Adalah campuran berbagai silikat dengan komponen utama magnesium


silikat

• Penyakit yang diakibatkan oleh asbes disebut dengan


asbestosis
• Dapat terjadi pada pekerja yang sebagian ruangan nya
menggunakan bahan bangunan asbes
Beberapa penyakit yang
berhubungan dengan asbes

Kanker paru Mesothelisoma

Asbestosis, Pleural
• Mesothelioma
• Adalah penyakit kanker selaput dada
• Asbestosis merupakan penyakit progresif yang menyerang
paru-paru dan berakibat tidak berfungsinya paru-paru.
• Kelainan paru-paru yang berbentuk noduli yang terpisah
dengan lainya.
• Dapat juga berupa fibrosus disertai dengan penebalan pleura
dan juga emphysema
• Perokok yang terpapar debu asbes, 5 kali lebih besar berisiko
untuk terkena kanker paru
• Gejala-Gejala Asbestosis
• Sesak nafas
• Batuk
• Mengeluarkan lendir
• Tanda-tanda fisis :
• Pelebaran ujung jari
• Presipitasi halus di dasar paru dan auskultasi
Senyawa Organik Volatil (VOC)
• Misal : Benzena, Toluena, Tetrachloroethylene
• Efeknya :
• Sakit Kepala
• Iritasi mata dan selaput lendir
• Iritasi sistem pernafasan
• Mulut kering
• Fatigue
• Malaise umum
• Aldehid, alkohol dan hidrokarbon aromatik, merupakan
penyebab iritasi mata dan sistem pernafasan .
• Besarnya efek bergantung dari besarnya sensitifitas Individu
Formaldehid
• Banyak dijumpai pada perlengkapan dalam gedung
• Merupakan materi yang reaktif dan kovalen dengan protein
dapat menyebabkan dermatitis
• Kontak dengan formaldehyde dapat menyebabkaniritasi pada
sistem pernafasan, iritasi pada mata, dan tenggorokan serta
sakit kepala.
• Iritasi pada saluran mata dan pernafasan atas serta kulit paling
banyak dijumpai.
• Termasuk didalamnya sesak nafas, nyeri paru-paru dan
gangguan pernafasan yang lainnya
Pestisida
• Pestisida
• Misal Chloradone, Heptachlor, Pentachlorophenol.
• Lidane, dieldrin dan pentachlorophenol
• Bahan kimia yang bersifat carsinogen
Kenyamanan Udara dalam
Gedung
• Bau
• Emisi dari bahan material gedung dan produk sehingga lebih
spesifik
• Suhu (panas)
• Temperatur dan ventilasi
• Kelembaban Relatif
• Kecepatan Udara dan Turbulenci
• Pakaian
• Parameter lain
Temperatur dan radiasi
• Didominasi oleh temperatur disekitarnya
• Perlu dilakukan pendekatan yang lebih kompleks untuk
menggambarkan temperatur berkaitan dengan tingkat
kenyamanan
• Diukur dari rata-rata pertukaran radiasi antara penghuni
dengan permukaan disekitarnya dan secara konvensional
digunakan termometer globe untuk mewakili keadaan
penghuni
Kelembaban Relatif
• Pada Lingkungan yang ada dalam ruangan sekitar 25% dari
panas tubuh diemisikan oleh transpirasi.
• Sebagai temperatur udara ambien dan meningkatnya aktivitas
metabolisme, transpirasi yang hilang meningkat diantara 50-
80% dari total emisi tubuh.
• Kehilangan panas dari transpirasi ditandai dengan tingginya
kelembaban relatif, jadi menghasilkan panas yang tidak
nyaman.
Kecepatan udara dan
turbulensi
• Tingkat kenyamanan panas dipengaruhi oleh kecepatan udara
dan besarnya turbulensi yang terjadi. Ketika pendinginan
diperlukan peningkatan kecepatan udara dapat dilakukan
untuk mendapatkan keuntungan. Sebagai contoh sirkulasi
udara dan kipas angin.
Pakaian
• Pekaian menyediakan insulinasi dan seprtinya memegang
peranan penting pada penerimaan temperatur

• Parameter lain seperti kondisi kesehatan, tingkat aktivitas fisik,


gender, lingkungan kerja, dan pilihan individu persepsi panas
yang nyaman.

Anda mungkin juga menyukai