Anda di halaman 1dari 18

Skenario 2: Dua dokter di tempat yang berbeda

Dokter Maria dan dokter Anggi adalah 2 orang dokter tamatan UNAND,
keduanya sahabat dekat. Setelah tamat dokter Maria bertugas di Puskesmas di daerah
asalnya yang terkenal dengan endemik malaria, sedangkan dr Anggi berkerja di salah
satu Puskesmas di Jakarta dengan kasus DBD yang tinggi. Walaupun berjauhan mereka
selalu bertukar pikiran tentang penanganan penyakit di tempat kerja masing-masing.
Secara umum, topografi wilayah kerja Puskesmas tempat dr Maria berkerja
sangat cocok untuk perkembangan penyakit yang ditularkan vektor dengan banyaknya
ditemukan tempat perindukan nyamuk. Daerah tersebut juga termasuk daerah
endemik filaria dengan mikrofilarial rate 6%. Sejak bertugas sudah dua kali
Puskesmasnya dijadikan tempat pelatihan diagnosis dan tatalaksana malaria dan filaria
untuk tingkat Kabupaten. Sebelumnya masih banyak Puskesmas yang menegakkan
diagnosis malaria berdasarkan klinis, kadang- kadang dengan rapid diagnostic test,
belum sesuai dengan yang direkomendasikan oleh WHO.
Lain halnya dengan dr Anggi, Sejak tamat kuliah ia belum pernah
mendapatkan kasus malaria, namun sering mendapat kasus zoonosis. Wilayah
kerjanya merupakan daerah pemukiman padat, yang sering terendam banjir bila hujan
lebat, sehingga tidak asing baginya penyakit leptospirosis. Baru-baru ini dr Anggi
direpotkan dengan adanya kasus kematian karena rabies diwilayahnya. Tingginya
kasus gigitan anjing di wilayah tersebut memerlukan kerja sama lintas
sektoral. Bagaimanakah anda menjelakan penyakit pada kasus di atas ?
STEP 1 : TERMINOLOGI
1. Endemik malaria : Jika suatu penyakit menyerang
beberapa orang dalam suatu wilayah yang luas maka hal ini
dinamakan endemik.
Malaria :penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dari
manusia dan hewan lain yang disebabkan oleh protozoa
parasit (sekelompok mikroorganisme bersel tunggal) dalam
tipe Plasmodium.
2. DBD : penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus
Dengue. Virus ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui
gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang
hidup di wilayah tropis dan subtropis.
3. Topografi : studi tentang bentuk permukaan
bumi dan objek lain seperti planet, satelit alami
(bulan dan sebagainya), dan asteroid.
4. Filaria : Filariasis merupakan penyakit
menular yang disebabkan oleh cacing filaria
yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk.
Terdapat tiga spesies cacing penyebab Filariasis
yaitu: Wuchereria bancrofti; Brugia malayi;
Brugia timori.
5. Mikrofilarial rate 6% : Mikrofilaria (Mf) rate 1% atau
lebih merupakan indikator suatu kabupaten/kota menjadi
daerah endemis filariasis. Mf rate dihitung dengan cara
membagi jumlah sediaan yang positif mikrofilaria dengan
jumlah sediaan darah yang diperiksa dikali seratus
persen.
6. Rapid diagnostic test : Pemeriksaan dengan tes
diagnostik cepat (Rapid Diagnostic Test/RDT) Mekanisme
kerja tes ini berdasarkan deteksi antigen parasit malaria,
dengan menggunakan metoda imunokromatografi. Tes ini
digunakan pada unit gawat darurat, pada saat terjadi KLB,
dan di daerah terpencil yang tidak tersedia fasilitas
laboratorium mikroskopis.
7. Zoonosis : penyakit-penyakit dan infeksi yang secara alami
dapat ditularkan dari hewan-hewan vertebrata ke manusia
dan atau sebaliknya.
8. Leptospirosis : Leptospirosis adalah penyakit zoonosis,
disebabkan oleh infeksi bakteri yang berbentuk spiral dari
genus Leptospira.
9. Rabies : juga disebut penyakit anjing gila merupakan
peyakit infeksi akut pada susunan saraf pusat (otak)
disebabkkan oleh virus rabies. Penyakit ini merupakan
kelompok penyakit zoonosa (zoonosis) yaitu penyakit infeksi
yang ditularkan oleh hewan ke manusia melalui pejanan atau
Gigitan hewan Penular Rabies (GPRH) yaitu anjing,kera,
musang, anjing liar, dan kucing.
• STEP 2 : Analisis masalah
1. Mengapa suatu daerah dikatakan endemik malaria?
2. Apa yang menyebabkan suatu daerah memiliki kasus DBD yang tinggi?
3. Bagaimana topografi wilayah yang cocok untuk perkembangan penyakit
yang ditularkan vektor dan tempat yang cocok untuk tempat perindukan
nyamuk?
4. Kapan suatu daerah dikatakan endemik filaria?
5. Apa interpretasi mikrofilarial rate 6%?
6. Bagaimana klinis dari malaria?
7. Mengapa diagnosis malaria menggunakan gejala klinis tidak dianjurkan
WHO?
8. Mengapa rapid diagnostic test dianggap belum sesuai dengan yang
direkomendasikan oleh WHO?
9. Mengapa kasus zoonosis sering terjadi di wilayah dr. Anggi?
10. Bagaimana hubungan daerah pemukiman padat dan sering terendam
banjir bila hujan lebat dengan leptospirosis?
11. Mengapa rabies bisa menyebabkan kematian?
12. Bagaimana kerja lintas sektoral untuk mengatasi tingginya kasus gigitan
anjing?
1. Mengapa suatu daerah dikatakan endemik malaria?
• Sebaran malaria dibedakan menjadi daerah non
endemis dan endemis. Daerah dikatakan non endemis
bila di daerah itu tidak terdapat penularan malaria
atau angka kejadian malaria (Annual Parasite Incident
= API ) nol. Termasuk daerah non endemis adalah
provinsi DKI Jakarta, Bali, dan Kepri (Barelang Binkar).
• Sedangkan daerah endemis malaria dibedakan
menjadi endemis tinggi, endemis sedang dan
endemis rendah.
2. Apa yang menyebabkan suatu daerah memiliki kasus
DBD yang tinggi?
• Perubahan iklim dapat memperpanjang masa
penularan penyakit yang ditularkan melalui vektor dan
mengubah luas geografinya, dengan kemungkinan
menyebar ke daerah yang kekebalan populasinya
rendah atau dengan infrastruktur kesehatan
masyarakat yang kurang. Selain perubahan iklim
faktor risiko yang mungkin mempengaruhi penularan
DBD adalah faktor lingkungan, urbanisasi, mobilitas
penduduk, kepadatan penduduk dll
3. Bagaimana topografi wilayah yang cocok untuk
perkembangan penyakit yang ditularkan vektor dan tempat
yang cocok untuk tempat perindukan nyamuk?
• Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan
penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang
ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes
albopictus. Pada suhu udara yang lebih rendah, dan
kelembaban udara yang lebih tinggi dengan topografi yang
berada lebih tinggi di atas permukaan laut (dpl) nyamuk Ae.
aegypti betina mempunyai jangka hidup lebih lama. Jenis
kontainer yang terabaikan kebersihannya dan keberadaan
vegetasi di sekitar rumah menjadikan lingkungan yang
mendukung sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk
Aedes sp.
4. Kapan suatu daerah dikatakan endemik filaria?
• Endemisitas filariasis di kabupaten/kota ditentukan
berdasarkan survei pada desa yang memiliki kasus
kronis, dengan memeriksa darah jari 500 orang yang
tinggal disekitar tempat tinggal penderita kronis
tersebut pada malam hari. Mikrofilaria (Mf) rate 1%
atau lebih merupakan indikator suatu kabupaten/kota
menjadi daerah endemis filariasis. Mf rate dihitung
dengan cara membagi jumlah sediaan yang positif
mikrofilaria dengan jumlah sediaan darah yang
diperiksa dikali seratus persen
5. Apa interpretasi mikrofilarial rate 6%?
• Dari 100 sample yang di periksa daarahnya
untuk diagnosis filariasis, 6 orangnya
didapatkan positif filariasis
6. Bagaimana klinis dari malaria?
• A. Anamnesis
• Keluhan utama pada malaria adalah demam, menggigil, berkeringat
dan dapat disertai sakit kepala, mual, muntah, diare dan nyeri otot
atau pegal- pegal.
• Demam (>37,5 oC aksila)
• Konjungtiva atau telapak tangan pucat
• Pembesaran limpa (splenomegali)
• Pembesaran hati (hepatomegali)
• Manifestasi malaria berat dapat berupa penurunan kesadaran,
demam
• tinggi, konjungtiva pucat, telapak tangan pucat, dan ikterik, oliguria,
urin berwarna coklat kehitaman (Black Water Fever ), kejang dan
sangat lemah (prostration).
7. Mengapa diagnosis malaria menggunakan
gejala klinis tidak dianjurkan WHO?
• Malaria dapat didiagnosis menggunakan
pemeriksaan laboratorium seperti mikroskopis,
RDT, Polimeration Chain Reaction (PCR) maupun
serologi, WHO merekomendasikan bahwa semua
kasus yang dicurigai malaria dikonfirmasikan
menggunakan tes diagnostik (baik mikroskop
atau tes diagnostik cepat) sebelum memberikan
pengobatan.
8. Mengapa rapid diagnostic test dianggap
belum sesuai dengan yang direkomendasikan
oleh WHO?
9. Mengapa kasus zoonosis sering terjadi di
wilayah dr. Anggi?
• Terdapat tiga kriteria yang ditetapkan dalam
mendefinisikan kasus Leptospirosis, yaitu: 1)
Kasus Suspek, 2) Kasus Probable, dan 3) Kasus
Konfirmasi.
10. Bagaimana hubungan daerah pemukiman padat dan
sering terendam banjir bila hujan lebat dengan
leptospirosis?
• Kuman Leptospira biasanya m emasuki tubuh lewat
luka atau lec et kulit, dan kadang-kadang lewat selaput
di dalam mulu t, hidung dan mata. Berbagai jenis
binatangbisamengidapkumanLeptospiradidalamginjaln
ya. Penyampaiannya bisa terjadi setelah tersentuh air
kencing hewan itu atau tubuhnya. Tanah, lumpur atau
air y ang dicemari air kencing hewa n pun dapat
menjadi sumber infeksi. Makan makanan atau minum
air yang tercemar juga kadang-kadang m enjadi
penyebab penyampaiannya.
11. Mengapa rabies bisa menyebabkan kematian?
• Kematiannya umumnya disebabkan kelumpuhan
pernafasan dan akan timbul dalam waktu 7- 10
hari setelah gejala prodromal. Pada rabies yang
tenang, anjing tampak senang bersembunyi di
tempat yang gelap dan dingin, serta tampak
letargi. Dapat ditemukan kelumpuhan otot
tenggorokan yang tampak dari banyaknya air liur
yang keluar karena sulit menelan. Bisa juga
ditemukan kejang-kejang singkat
12. Bagaimana kerja lintas sektoral untuk
mengatasi tingginya kasus gigitan anjing?

Anda mungkin juga menyukai