KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN ENERGI

BATUBARA
DISUSUN OLEH
Dona wulandari nurul hidayati DOSEN PENGAMPU
Herlin linia zhelin restiana IR. Sahrul effendy. A, m.T.
Muhammad sadikin

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

JURUSAN TEKNIK KIMIA
PROGRAM STUDI DIV TEKNIK ENERGI
2018
A P A I T U
BATUBARA?
 FAKTOR PEMBENTUK
FAKTOR PEMBENTUK BATUBARA
BATUBARA

TEMPERATUR TEKANAN USIA

MATERI PEMBENTUK BATUBARA

ALGA SILOFITA PTERIDOFITA

GYMNOSPERMAE ANGIOSPERMAE
 PERINGKAT
BATUBARA
BATUBARA GAMBUT

BATUBARA SUB BITUMINUS

BATUBARA LIGNIT
BATUBARA ANTRASIT
BATUBARA BITUMINUS
 Fixed Carbon ,% , Volatile Matter Calorific Value Limits BTU
dmmf Limits, % , dmmf per pound (mmmf)
Class Group Equal or Equal or Agglomerat
Greater Equal or Less
Greater Less Than Greater ing
Than Less Than Than
Than Than Character
nonagglome
1.Meta-anthracite 98 2
rating
I Anthracite*
2.Anthracite 92 98 2 8
3.SemianthraciteC 86 92 8 14
1.Low volatile bituminous coal 78 86 14 22
2.Medium volatilebituminous
69 78 22 31
coal
3.High volatile A bituminous
69 31 14000D commonly
coal
II Bituminous 4.High volatile B bituminous agglomerat
13000D 14000
coal ing**E
5.High volatile C bituminous
11500 13000
coal
agglomerat
10500 11500
ing
1.Subbituminous A coal 10500 11500
2.Subbituminous B coal 9500 10500
III Subbituminous
Nonagglom
3.Subbituminous C coal 8300 9500
erating
1.Lignite A 6300 8300
IV. Lignite
1.Lignite B 6300
 METODE STANDAR
ANALISA BATUBARA
STANDAR NASIONAL
STANDAR INTERNASIONAL
STANDAR INDONESIA
 ANALISA
BATUBARA
ANALISA ANALISA ANALISA
PROXIMATE ULTIMATE LAINNYA
CARBON
MOISTURE
HIDROGEN CALORIFIC VALUE
ASH
NITROGEN HGI
VOLATILE MATTER
SULFUR ASH FUSION
FIXED CARBON
OKSIGEN
 EKSPLORASI BATUBARA
PRAEKSPLORASI EKSPLORASI I : REGIONAL
PENELITIAN (RESEARCH ) STRUKTUR GEOLOGI, SIFAT-SIFAT LAPISAN BATUBARA

EKSPLORASI III : EKSPLORASI II : EVALUASI

PERENCANAAN TAMBANG SECARA KOMERSIAL
PENAMBANGAN DI BAWAH TANAH : PEMBORAN TEGAK PEMBORAN, PENGUJIAN INTI BOR BERDIAMETER
LURUS LAPISAN BATUBARA, PENGUJIAN INTI BORNYA. KECIL

EKSPLORASI IV : BULK SAMPLING

PENGAMBILAN SAMPEL DALAM JUMLAH BESAR.
 JENIS-JENIS
PENAMBANGAN

PENAMBANGAN PENAMBANGAN
TERBUKA BAWAH TANAH
SURFACE MINING UNDERGROUND MINING
 PENAMBANGAN TERBUKA
PERALATAN PENAMBANGAN
PERENCANAAN
PENAMBANGAN PENGUPASAN
Sebelum melakukan penambangan
maka dilakukan survei untuk PENGUPASAN
menyelidiki pengaruh tambang DRAGLINE
terhadap lingkungan, yang TANAH TERTUTUP
dilakukan. Pada ahli kualitas
udara, air, tanah, vegetasi dan
arkeologi. Perencanaan tambang
yang meliputi jenis tanah, urutan
TRUCK DAN PENGUPASAN
penambangan, peralatan yang SHOVEL BATUBARA
digunakan, perkiraan batubara
yang ditambang, banyak batuan
penutup disingkirkan, bagaimana
perusahaan memonitor semua BUCKET WHEEL TANAH PENUTUP
aktivitas sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
EXCAVATOR (BACKFILLING)
PERALATAN PENAMBANGAN YANG DI GUNAKAN

TRUCK DAN BUCKET WHEEL

DRAGLINE
SHOVEL EXCAVATOR
 PENAMBANGAN PENGUPASAN

PENGUPASAN PENGUPASAN TANAH PENUTUP

TANAH TERTUTUP BATUBARA (BACKFILLING)
 PENAMBANGAN BAWAH TANAH
ROOM AND PILLAR LONGWALL
Room and Pillar merupakan suatu Metode longwall ini digunakan
sistem penambangan bawah tanah khusus untuk bahan galian
untuk endapan batubara, dengan batubara. Perolehannya tinggi,
bentuk blok -blok persegi. Setiap karena mengambil sebagian besar
Blok batubaranya dibuat jalan. Room batubara. Pada umumnya, untuk
batubaranya digali selebar 10 meter. kemiringannya landai, mekanisme
Pillar yang sebagai penyangga pengambilan batubara,
selebar 30X30 meter. Metode ini pengangkutan, dan penyanggaan
cocok digunakan pada lapisan menjadi mudah, sehingga dapat
cadangan yang memiliki ketebalan meningkatkan efisiensi pengambilan
lebih dalam. batubara.
 ROOM AND PILLAR

MECHANICAL
CONTINUOUS MINING
CONVENSTIONAL
METHOD
METHODS

COAL CUTTING
MACHINE
CONTINUOUS
MINER
LOADING
MACHINE
Penambangan
Room And Pillar BELT CONVEYOR
SHUTTLE CAR
 PERALATAN PADA ROOM AND PILLAR METODE
MECHANICAL-CONVENTIONAL

COAL CUTTING LOADING

SUTTLE CAR
MACHINE MACHINE
 PERALATAN PADA ROOM AND PILLAR METODE
CONTINUOUS

CONTINOUS MINER BELT CONVEYOR

 PERALATAN PADA PENAMBANGAN LONGWALL

CONTINOUS
ROCK BOLTER SUTTLE CAR
MINER
ROOM AND PILLAR LONGWALL
DAMPAK AKIBAT AKTIVITAS PENAMBANGAN
BATUBARA

AIR HUTAN

LAUT

TANAH UDARA
 TEKNOLOGI
PEMANFAATAN
BATUBARA

BAHAN BAKAR NON BAHAN BAKAR

LIQUEFACTION/PENCAIRAN
GASIFACTION
PLTU KARBON AKTIF
INDUSTRI BESI DAN BAJA PEMANFAATAN ABU BATUBARA
INDUSTRI SEMEN
BRIKET BATUBARA
 SUMBER DAYA
BATUBARA
HIPOTETIK TEREKA TERTUNJUK TERUKUR
Sumber daya batu bara Sumber daya batu bara
Sumber daya batu bara Sumber daya batu bara
hipotetik adalah batu tertunjuk adalah
tereka adalah jumlah terukur adalah jumlah
bara di daerah jumlah batu bara di
batu bara di daerah batu bara di daerah
penyelidikan atau daerah penyelidikan
penyelidikan atau peyelidikan atau
bagian dari daerah atau bagian dari
bagian dari daerah bagian dari daerah
penyelidikan, yang daerah penyelidikan,
penyelidikan, yang penyelidikan, yang
dihitung berdasarkan yang dihitung
dihitung berdasarkan dihitung berdasarkan
data yang memenuhi berdasarkan data yang
data yang memenuhi data yang memenuhi
syarat-syarat yang memenuhi syarat-
syarat-syarat yang syaratsyarat yang
ditetapkan untuk tahap syarat yang ditetapkan
ditetapkan untuk tahap ditetapkan untuk tahap
penyelidikan survei untuk tahap eksplorasi
penyelidikan prospeksi. eksplorasi rinci.
tinjau. pendahuluan.
CADANGAN
BATUBARA
 Sumberdaya (Juta Ton) Cadangan (JutaTon)
Kualitas
Hipotetik Tereka Tertunjuk Terukur Total Terkira Terbukti Total
Kalori Rendah 599,17 11.263,95 15.913,98 16.420,26 44.197,36 7.108,27 7.121,47 14.229,74
Kalori Sedang 3.343,53 27.436,16 19.822,35 20.357,92 70.959,96 3.570,70 6.841,66 10.412,36
Kalori Tinggi 588,04 3.967,88 2.480,65 2.804,63 9.841,19 541,60 2.769,20 3.310,80
Kalori SangatTinggi 2,06 1.726,74 735,33 600,00 3.064,13 264,19 240,21 504,39
JUMLAH 4.532,79 44.394,72 38.952,31 40.182,81 128.062,64 11.484,76 16.972,53 28.457,29
Catatan :
1 Kualitas Batubara berdasarkan kelas nilai kalori (Kep 2 Kelas Sumberdayabatubara 3 Kelas Cadangan
No. 13 Tahun 2000 diperbaharui dengan PPNo. 45 Tahun 2003) a. Hipotetik Hasil Survey Tinjau Terkira
a. Kalori Rendah < 5100 kal/gr b. Tereka Hasil Prospeksi Terbukti
b. Kalori Sedang 5100 - 6100 kal/gr c. Tertunjuk Hasil Eksplorasi Pendahuluan
c. Kalori Tinggi 6100 - 7100 kal/gr d. Terukur Hasil Eksplorasi Rinci
d. Kalori SangatT > 7100 kal/gr Sumbe r: Badan Geologi,status 2016
 ACE
Sumberdaya : 820,55
JT
H SUMATRA
Cadangan : 416,68 JT UTARA
Sumberdaya : 34,59 JT
Cadangan : -
KALIMANTAN
UTARA
Sumberdaya : 2.462,27 JT
RIAU Cadangan : 943,70 JT
Sumberdaya : 1.460,46 JT KALIMANTAN MALUKU
BARAT
Sumberdaya : 491,50
Cadangan : -
JT
KALIMANTAN KALIMANTAN UCadangan
SuTmAbeRrdAaya: 8,22 JT
: -
Cadangan : 608,88 JT
KEP.R TENGAH
Sumberdaya : 17.983,51 JT TIMUR
Sumberdaya : 43.037,78 J T
Sumberdaya :
IAU
Cadangan :
Cadangan : 2.001,33 JT Cadangan : 7.195,85 JT
PAPUA
BJT
A R AT
S um be rd aya: 126,48
JAM
Cadangan : -
BI
Sumberdaya : 2.848,13 JT
Cadangan : 3.168,65 JT

SUMATRA SULAWESI
B A RA T
Su m be d
JT
r ay a: 980,64 T ENG AH
S um b er da ya :2,50 JT
Cadangan : -
Cadangan : 197,83 JT
BENGK SUMATERA
ULU
Sumberdaya : 415,54 JT SELATAN
Sumberdaya : 40.996,79 JT
Cadangan : 11.066,97 JT KALIMANTAN
Cadangan : 79,12 JT
SELATAN
Sumberdaya : 15.028,17 JT
SULAWESI
LAMPU Cadangan : 5.269,52 JT
SULAWESI S E LA TA N
NG
Sumberdaya : 135,63 JT Su m be rd ay a :2 35,96

BAN BA RA T
Sum b erd a ya :24,20
JT
JT
Cadangan : 0,12 JT
Cadangan : 11,74 JT
T EN
Sumber da y a: 98 Cadangan : -
PAP
JT JAWA
Cadangan : -
T E NrGayAa:H0,82
Su m be d JAWA UA
Sumberda ya :9,36 JT
Cadangan : -
JT SumTbIeMrdUayaR:0,08 JT
Cadangan : - Cadangan : -

SUMBERDAYA CADANGAN
79.003,21 KALIMAN KALIMAN TAN 15.410,20
TAN SUMBERDAY A SUMATE
48.553,70 SUMATE RA 13.046,96
SULAWE 0,1
RA CADANGA
262,66 SULAWE
SI JAW N SI 2
135,84 PAPU PAPU 0,00
A A
98,9 MALUK U 128.062,6 28.457,2 JAW 0,00
Sumber : Badan Geologi, 2016 A Juta Ton Juta Ton A
8,22 MALUK 0,00
U
30
 KONSUMSI BATUBARA NASIONAL2011-2017
DATA REALISASI DMO BATUBARA TAHUN 2011 – 2017 (Juta Ton)

PLTU
2017
2016 Metalurgi
2015
Kebutuhan DMO rata-rata untuk
2014 Semen, PLN sekitar 64%; IPP : 17%;
Tekstil, Pupuk dan PLTU non PLN dan IPP : 2 %;
2013 Semen,Pupuk, dll: 16 %; dan
Pulp
2012 Briket Industri Metallurgi: 1%
2011
0 50 100 150 JutaTon
Terdapat 86,4 Juta PLTU dari PLN dan 1,8
End User 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Prognosa2017
Juta dari PLTU untuk operasional Badan
PLTU 45,20 52,82 61,86 65,98 70,80 75,40 88,20 Usaha Pertambangan Mineral/Batubara
Metalurgi 0,29 0,29 0,30 0,39 0,39 0,39 0,82
Semen,Tekstil, Pupuk dan Pulp 7,12 9,31 9,91 9,91 14,73 14,73 18,79
Briket 0,03 0,03 0,15 0,02 0,03 0,03 0,00
Lainnya 13,48 4,59 0,00 0,00 0,00 0,00 0,03
Total 66,12 67,04 72,22 76,3 85,95 90,55 107,84

Sumber: Ditjen Minerba 2017

31
RENCANA KEBUTUHANBATUBARA PLTU2017-2026
2026
2025
2024
2023
2022
2021
2020
2019
2018
2017
- 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 140.00 160.00 180.00
JutaTon
Total Sewa 35 GW IPP Milik PLN
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026
Milik
PLN 66,89 69,35 70,97 64,68 63,61 67,91 71,14 73,76 68,83 80,61

IPP 16,48 17,14 17,19 16,86 15,99 16,59 16,43 17,91 18,08 18,03

35 GW 2,42 3,55 11,16 30,69 46,50 54,21 61,06 62,05 62,55 66,25

Sewa 0,60 0,51 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71 0,71

Total 86,40 90,55 100,03 112,93 126,81 139,41 149,33 154,43 150,16 165,59
Ket:
Rata-rata trend rencana total kebutuhan batubara untuk PT PLN dari tahun
2017-2026 naik 8%, dengan kontribusi terbesar dari PLTU 35 GW . Sumber: PT PLN, Tahun2017

32