Anda di halaman 1dari 39

AIR LAUT

ABDUL WAHID
FISIKA FST UNDANA
AIR SEBAGAI PELARUT
• Air merupakan zat pelarut yang berdaya guna,
terlihat pada banyaknya unsusr-unsur pokok
dalam air laut
• Diperkirakan 48 000 trilliun ton garam yg larut
dalam air, yang terdiri dari sodium chlorida
38000 trilliun ton, sulfathes 3000 trilliun ton,
magnesium 1600 trilliun ton, potassium 480
trilliun ton, dan bromide 83 trillin ton.
Presentase kandungan unsur dalam air
laut
SALINITAS
• Seluruh barang padat yg larut dalam air disebut garam-garaman.
• Konsentrasi rata-rata garam yang terdapat di dalam air laut dikenal dengan
Salinitas (bilangan yang menunjukkan berapa gram garam-garaman yang
larut dalam air laut tiap kilogram gr/kg biasanya dalam % permil 0/oo)
• Konsentrasi rata-rata seluruh garam yang terdapat dalam air laut 3 % dari
berat seluruhnya (berat air)
• Hampir semua organisma laut hanya dapat hidup pada daerah perubahan
salinitas sangat kecil,
• Estuari adalah salah satu daerah yang memiliki kadar salinitas berkurang,
dan tinggi jika terjadi pasut.
• Tingkat salinitas lebih stabil di lautan terbuka, meskipun kadang-kadang
menunjukkan keadaan fluktuasi perubahan
• Pada laut-laut yang saling berhubungan biasanya perbedaan tingkat
salinitasnya kecil, perbedaan akan nampak pada laut tertentu yang
terpisah dari laut lepas
Faktor-faktor Penyebab tingkat
salinitas air laut
• Penguapan, Makin besar tingkat penguapan maka salinitas makin
tinggi, begitu pun sebaliknya.
• Curah Hujan, makin banyak curah hujan tingkat salinitas makin
rendah, begitupun sebaliknya
• Air sungai yang bermuara ke laut, makin banyak air sungai yang
bermuara tingkat salinitas makin rendah
• Letak dan Ukuran Laut, laut-laut yang tidak berhubungan dengan
laut lepas tingkat salinitasnya tinggi.
• Arus laut, laut yang dipengaruhi arus panas salinitas akan naik, laut
yuang dipengaruhi arus dingin salinitasnya rendah.
• Angin, kelembaban udara di atasnya, berhubungan dengan
penguapan, penguapan berhubungan dengan besar kecilnya tingkat
salinitas
Penyebaran Salinitas Secara Horisontal
• Daerah Equator, temperatur tinggi, penguapan tinggi,
curah hujan banyak maka salinitasnya rendah (34-
35o/oo)
• Daerah Lintang 20 – 25 LU/LS penguapan tinggi, curah
hujan kurang maka salinitas tinggi (36 -37 o/oo)
• Daerah Lintang Sedang Penguapan kurang,
kelembabam besar maka salinitasnya rendah (33-
35o/oo)
• Daerah Kutub, temperatur rendah, penguapan kecil,
adanya pencairan es, maka salinitas rendah (32-
34o/oo)
Contoh lautan yang memiliki salinitas
berbeda
• Laut Merah, tidak terdapat sungai yang bermuara, curah
hujan kecil, salinitas air laut tinggi (40-41o/oo)
• Laut Tengah, banyak air sungai dari laut hitam, kemudian
masuk kelaut tengah, salinitas air lautnya tidak terlalu
tinggi (37-39o/oo)
• Laut Mati, terletak di daerah arid, lautnya sempit, tidak
berpelepasan, sehingga salinitas air laut tinggi (250-400
o/oo)
• Laut Hitam, penguapan kurang, banyak sungai yang
bermuara, salinitas rendah (17-18 o/oo)
• Laut Baltik, penguapan kurang, banyak sungai bermuara,
pencairan es/salju, salinitas rendah (3-4o/oo)
PENYEBARAN SALINITAS SECARA
VERTIKAL
• Pada permukaan, terjadi penguapan baik karena angin
maupun perbedaan temperatur antara air dan udara
(temperatur air lebih tinggi dari udara), karena kelembaban
udara kecil salinitas permukaan biasanya besar.
• Makin ke bawah, salinitas semakin kecil, karena
temperatur makin rendah, pada kedalaman 800-1200 m
biasanya salinitas paling kecil.
• Lebih dari 1200 m salinitas naik sampai maksimun
34,9o/oo, karena tidak ada turbulensi lagi. Catatan pada
ekuator (tropik) salinitas terbesar bukan pada permukaan
sebab banyak curahan, tetapi terdapat pada kedalaman
100-200 m
(a) Posisi rata-rata permukaan isohalin tahunan.
(b) Plot nilai rata-rata salinitas permukaan, S (garis tebal), dan perbedaan
antara rata-rata penguapan dan presipitasi tahunan (E-P) (garis putusputus)
terhadap lintang. (The Open University, 1995).
Temperatur Air laut
• Temperatur air laut berkisar antara 2 – 30 o
C, temperatur rendah terjadi di laut sekitar
kutub dan pada dasar laut dalam,
sedangkan temperatur laut tinggi terdapat
pada laut-laut di daerah Arid, laut Merah
dan Selat Bab El Mandep sekitar 29-30 oC.
• Karena di dalam air laut bergerak baik
secara horizontal maupun vertikal, maka
temperatur air terbagi kebagian
jauh/dalam
• Juga panas selalu digunakan untuk
penguapan
Proses Perpindahan Panas Air Laut

• Proses Adiabatik dalam Air


Laut
• Temperatur Insitu dan
Temperatur Potensial
• Tata Panas Air Laut
Proses Adiabatik Dalam Air laut
• Bila diturunkan satu kolom (massa) air sampai ke
kedalaman tertentu, karena tekanan air sekeliling lebih
tinggi maka terjadi penyusutan volume, dan menyebabkan
temperatur naik.
• Sebaliknya bila kita naikkan air ke kedalaman 1000 m
kepermukaan tekanan air sekeliling menurun maka terjadi
pengembangan volume menyebabkan penurunan
temperatur massa air.
• Turun naiknya temperatur karena turun naiknya massa air,
kenyataannya sukar untuk dibuktikan karena selalu akan
dipengaruhi oleh temperatur sekeliling
• Dalam kenyataannya makin dalam air temperaturnya makin
rendah??????
• Grafik tekanan Grafik tekanan
• (P) terhadap kedalaman (z) di (P) terhadap kedalaman (z) di
• lautan. Skala yang digunakan lautan. Skala yang digunakan
• adalah algoritma untuk adalah algoritma untuk
memudahkan kisaran
• memudahkan kisaran angkanya. Hubungan antara
• angkanya. Hubungan antara tekanan dan kedalaman
• tekanan dan kedalaman adalah garis lurus. (Tekanan
• adalah garis lurus. (Tekanan diukur dalam newton meter
persegi; 105 Nm-2 = 1 bar = 1
• diukur dalam newton meter
atmosfer). (The Open
• persegi; 105 Nm-2 = 1 bar = 1 University, 1995).
• atmosfer). (The Open
• University, 1995).
Temperatur Insitu dan Temperatur
Potensial
• Temperatur Insitu merupakan temperatur pada
air itu terdapat.
• Temperatur Potensial, temperatur yang telah
diperhitungkan setelah turun naiknya temperatur
akibat turun naiknya tempat air tersebut.
• Turun naiknya temperatur air laut kecil, yaitu
1000 m hanya sekitar 0,124 oC. Misal salinitas air
laut 34o/oo, pada kedalaman 1000 m
temperaturnya 10 oC, bila dinaikkan
kepermukaan, maka temperatur potensialnya 10-
0,124 oC = 9,876 oC
Dua pola distribusi temperatur di Palung Mindanao Konturnya dalam oC dan
mewakili temperatur in situ atau potensial, θ. (The Open University, 1995).
Tata Panas Air laut
• Matahari merupakan sumber panas air laut
• Sinar matahari sebagian dipantulkan kembali ke
atmosfer sebgian di absorpsi (diserap) oleh air laut.
• Besar kecilnya sinar yang dipantulkan bergantung pada
letak lintang, tempat, tinggi matahari.
• Makin ke arah kutub (makin kecil kemiringan sudut
sinar datang) maka sinar yg dipantulkan makin besar.
• Pada ketinggian matahari 90 o (di khatulistiwa) sinar
dipantulkan sekitar 3 % pada ketinggian 40 o sinar yang
dipantulkan 4 % pada ketinggian 5 o sinar yang
dipantulkan 40 %
Tata Panas Air laut
• Panas yang diterima air laut sebagian
dikembalikan ke atmosfer baik dengan jalan
konveksi dari air ke udara maupun dengan cara
evaporasi (penguapan)
• Karena gerakan air turbulensi, panas yg
diabsorpsi disebarkan ke tempat lain baik secara
vertikal maupun horisontal
• Temperatur air laut makin dalam makin rendah.
• Di lautan terbuka temperatur air pada kedalaman
4000 m sekitar 2 oC, amplitudo harian kecil sekali
rata-rata antara 0,2-0,3 oC
Tata Panas Air laut
• Pada malam hari karena bersentuhan dengan
udara yang ada di atasnya maka temperatur air
permukaan terjadi pendinginan, sehingga air
permukaan lebih dingin dari air yang ada di
bawahnya.
• Air dingin volumenya mengecil dan padat serta
beratjenisnya bertambah.
• Dengan demikian pada malam hari terjadi
gerakan air vertikal, air pada permukaan turun
sedangkan air pada lapisan di bawahnya yang
lebih panas akan naik ke permukaan
Tata Panas Air laut
• Akibat pemanasan dari matahari, ada perbedaan temperatur air laut dan
temperatur di daratan.
• Perbedaan ini menyebabkan terjadinya perbedaan tekana udara.
• Maka timbul angin laut dan angin darat
• Angin laut dan angin darat terjadi karena perbedaan pemanasan
/pendinginan antara daratan dan lautan pada siang dan malam hari.
• Pada siang hari permukaan daratan cepat panas, tekanan turun,
sedangkan di Laut temperatur lebih dingin tekanan naik, akibatnya terjadi
anging dari laut ke daratan (angin laut)
• Sebaliknya pada malam hari daratan lebih cepat melepaskan panas
daripada laut, di daratan tekanan maksimun dan laut tekanan minim, oleh
karena itu pada malam hari terjadi angin dari darat ke laut (angin darat)
Temperatur Lautan di Belahan Bumi
Utara dan Selatan
• Temperatur lautan dibelahan bumi selatanm umumnya lebih
rendah daripada bagian utara, karena:
1. Lautan belahan bumi selatan lebih luas daripada belahan utara
2. Bagian lautan dibelahan bumi utara lebih luas terletak di daerah
tropis, sedangkan bagian selatan daerah tropis lebih sempit.
Lautan dibelahan bumi selatan yang luas berada pada daerah
sedang, bahkan pada lintang 55 o-65o LS luas lautan melebihi 99
%
3. Lautan dibelahan bumi utara lebih banyak mendapat pengaruh
arus panas daripada bagian selatan. Arus panas dibelahan bumi
utara : Arus Kuroshio (pasifik utara) dan Arus Gulfstream (atlantik
utara) pengaruhnya sangat luas pada temperatur lautan yang
didatangintya.
4. Dengan adanya arus panas tersebut maka sepanjang pantai Eropa
Barat sampai pantai Barat Norwegia bebas dari pembekuan
Diagram menggambarkan bentuk umum sirkulasi dalam Samudra Atlantik
yang digerakkan oleh air dingin berat yang tenggelam di lintang tinggi (dasar daerah atas
adalah isoterm 10 oC, dan ‘lapisan hangat atas’ pada Gambar 2.9). Arus-dalam bersirkulasi
melalui cekungan-cekungan lautan utama. (The Open University, 1995).
2.6
Temperatur Lautan di Belahan Bumi
Utara dan Selatan
• Temperatur di lautan yang terletak pada derajat yang sama
adalah hampir sama.
• Garis-garis isotherm di atas lautan lebih sejajar daripada
isotherm di atas daratan.
• Peralihan perubahan temperatur dari equator ke utara atau
ke arah selatan lebih teratur di atas lautan daripada di atas
daratan, kecuali daerah-daerah pengaruh arus
• Arus dapat merubah garis isotherm, misal Arus Gulfstream
bisa menyebabkan garis isotherm di laut Atlantik sebelah
Barat Eropa melengkung ke Utara, sebaliknya Arus Labrador
di sebelah timur Amerika Utara menyebabkan garis
isotherm melengkung ke selatan
Distribusi rerata global isoterm permukaan untuk (a) musim dingin
utara/musim panas selatan dan (b) musim panas utara/musim dingin selatan.
Temperatur Laut Pedalaman
• Temperatur laut pedalaman tergantung pada tinggi ambang yang memisahkan
dengan laut terbuka.
• Temperatur dari atas kebawah mula-mula turun sampai pada neveu tertentu,
kemudian relatif tetap sampai di dasarnya.
• Air lautan terbuka hanya dapat mempengaruhi temperatur air laut pedalaman
sampai setinggi ambang.
• Sedangkan air yang ada di bawah puncak ambang tidak dapat masuk ke laut
pedalaman, sehingga air lau pedalaman temperaturnya sesuai dgn air laut terbuka
setinggi ambang.
• Dengan mengukur temperatur air laut pedalaman dapat diketahui berapa tinggi
ambang. Temperatur dasar air laut pedalaman sama dengan temperatur air laut
terbuka setinggi ambang, makin dalam ambang makin rendah temperatur
minimunnya, selain itu temperatur minimun selalu lebih tinggi dari temperatur
potensial, Yaitu temperatur yang biasanya terjadi pada kedalaman tersebutbila
tidak ada ambang.
• Adakalanya air bagian atas lebih dingin daripada bagian dasar. Jadi temperatur
air terdingin biasanya tidak terdapat pada dasar laut, tetapi pada bagian-bagian
tertentu, hal ini disebabkan karena adanya pemanasan dari kulit bumi.
Penyebaran Temperatur Air Laut
secara Vertikal
• Di laut sama dengan di atmosfer, terdapat
lapisan-lapisan berdasarkan temperaturnya
• Umumnya makin dalam temperatur makin
rendah.
• Amplitudo harian tidak berpengaruh pada
bagian-bagian air yang dalam
• Amplitudo pada kedalaman 50 m kira-kira 1/5
dari amplitudo dipermukaan. Jika amplitudo
dipermukaan 5 oC maka pada kedalaman 50 m
amplitudonya hanya 1 oC
Bagian vertikal menunjukkan distribusi rata-rata temperatur di barat
Samudra Atlantik untuk menggambarkan bahwa kisaran temperatur di lapisan permukaan
lebih besar dari di badan utama air lautan di bawah 1000 m. Pola umum ini adalah ciri khas
cekungan-cekungan lautan (walaupun penjelasannya bervariasi untuk tiap lautan). Kontur
yang mempunyai temperatur yang sama disebut isoterm. Garis putus-putus isoterm pada
interval 1 oC; garis tebal adalah isoterm pada interval 5 oC. Garis vertikal A dan B berkaitan
dengan Gambar
Lapisan-lapisan kedalaman Air Laut
Berdasarkan Kedalamannya
• 0-100 m, lapisan permukaan, banyak terjadi turbulensi
karena sedikit sekali terjadi perbedaan temperatur,
bersifat homogen
• 100-800 m, terjadi penurunan temoperatur yang
drasris (cepat). Lapisan ini disebut lapisan Thermoklin,
salinitas air laut juga mengalami penurunan
• 800-1200 m, terdapat minimun temperatur dan
minimun salinitas
• 1200-3000 m, temperatur air laut terus menurun,
beberapa tempat ada kaniakan temperatur sedikit.
• Bagian dasar laut temperatur minimun
Lapisan-lapisan kedalaman Air Laut
Berdasarkan Kedalamannya
Temperatur tertinggi bukan pada permukaan air
laut, tapi pada lapisan kedalaman 1 m,
disebabkan oleh :
1. Dibagian atas terjadi pemancaran panas
kembali ke atmosfer
2. Karena terjadi konveksi dengan udara, bila
udara tersebut merupakan massa dingin
3. Dibagian permukaan terjadi penguapan
(penguapan memerlukan panas)
Lapisan Thermokline
• Seolah-olah terpsah dari lapisan lainnya karena penurunan suhu
yang drastis, karena lapisan air yang ada di atasnya (lapisan
permukaan) temperaturnya lebih tinggi maka kepadatan air lebih
kecil daripada lapisan thermoklin yang temperaturnya lebih dingin.
• Dengan kata lain lapisan air yang dalam dan dingin lebih padat
daripada air pemukaan yang hangat
• terjadi perbedaan kepadatan yang dapat menyebabkan terjadinya
pemantulan gema suara dari lapisan thermoklin.
• Dapat merefleksikan suara jika echosounder di bunyikan, lapisan air
yang dapat merefleksikan gema disebut deep scattering layer (DSL).
• DSL juga dapat terjadi pada sekelompok ikan, gerombolan udang,
kum,pulan larva-larva ikan.
Deep Scattering Layer (DSL).
• DSL akibat sekelompok ikan biasanya berkumpul
pada tempat yang banyak makanan terutama
Zooplankton yang bersifat bermigrasi secara
vertikal.
• Pada malam hari Zooplankton bergerak
kepermukaan, siang hari beergerak turun
• Karena bahan makana ikan adalah Zooplankton
mengadakan migrasi vertikal maka kelompok ikan
pun bergerak mengikuti Zooplankton maka DSL
itupun memperlihatkan gerakan sesuai dengan
migrasi Zooplankton harian.
Sinar dan Warna Air Laut
• Sinar matahari dapat menembus lapisan air
laut pada permukaan saja, makin dalam
pengaruh sinar matahari makin lemah, bahkan
pada laut dalam tidak adalagi pengaruh,
sehingga laut menjadi gelap gulita.
Kondisi cahaya dalam laut secara
vertikal dikalsifikasikan dalam 3 zona
1. Zona Eufotik, (0-150 m), terdapat pada
permukaan sampai pada kedalaman matahari
memungkinkan berlangsungnya proses
fotosintesis.
2. Zona Disfotik (150-1000 m) berada di bawah
zone eufotik cahaya sudah sangat redup, untuk
memungkinkan terjadinya proses fotosintesis.
3. Zona Afotik (lebih dari 1000 m ) zona paling
bawah merupakan zona gelap[ gulita sepanjang
masa.
Sinar dan Warna Air Laut
• Energi sinar matahari yang masuk dalam air laut diabsorpsi,
dihamburkan, dan sebagian diubah jadi energi panas.
• Sinar matahari terdiri dari sinar nampak (rainbow) dan sinar yang
tidak nampak oleh mata seperti sinar ultraviolet dan infra merah.
• Air laut punya daya selektif utk mengabsorpsi sinar matahari.
• Warna air laut tampak hijau kebiru-biruan karena tiap lapisan air
laut memiliki daya selektif berbeda-beda.

Spektrum sederhana energi-panjang gelombang radiasi solar di


permukaan lautan dan di beberapa kedalaman. (nm=nanometer=10-9 m). (The
Open University, 1995).
Daya Absorpsi Air Laut
• Pada lapisan air permukaan (0-0,5 m) air hanya
mengabsorpsi sinar inframerah yang tidak
nampak mata, sehingga permukaannya putih.
• Sampai pada kedalaman 5 m sinar yang
diabsorpsi mula-mula sinar hijau dan kebiru-
biruan
• Pada kedalaman 50 m lapisan air mengabsorpsi
sinar yang biru hijau yang menyebabkan warna
air permukaan tampak biru
Sinar dan Warna Air Laut
• Matahari menyinarkan energinya
kepermukaan laut.
• Bila posisi matahari di Zenith 98
% energinya mencapai
permukaan laut dan diabsorpsi.
• Bila matahari 10 o di atas horizon
hanya 65 % yang diabsorpsi oleh
laut sisanya terefleksikan ke
atmosfer.
• Selain penyinaran langsung dari
matahari juga menerima cahaya
difusi dari langit.
• Kira-kira 95 % dari energi juga
masuk kedalam air laut dan Sudut Matahari terhadap permukaan Bumi
dapat mempengaruhi warna laut. menentukan jarak yang
harus dilalui sinar melalui atmosfer dimana
energi disebarkan. (The Open University, 1995).
Faktor-faktor yang mempengaruhi
warna air laut
• Warna Hijau, karena air biru dengan dasar laut yang
putih karena endapan kapur sehingga tampak hijau.
• Warna Merah, jika pada laut tumbuh plakton algae
merah misalnya pada laut merah
• Warna Kuning, seperti pada laut kuning karean adanya
lumpur tanah loss berwarna kuning berasal dari Gurun
Gobi yang terbawa oleh Sungai Hoang Ho oleh angin ke
laut.
• Warna Hitam, seperti Laut Hitam, karena air dan dasar
lautnya banyak mengandung humus (sisa tanaman)
yang sangat pekat
DENSITAS
• Penyebaran air laut yang luas dapat ditentukan oleh adanya
perbedaan densitas dari massa air yang ada didekatnya.
• Hal ini dapat terjadi akibat dari perbedaan suhu dan
salinitas.
• Contoh karena lapisan permukaan lautan di daerah kutub
utara (Artik) dan kutub selatan (Antartik) lebih dingin,
maka akan menjadi lebih padat daripada lapisan yang ada
dibawahnya.
• Akibatnya massa air yang lebih padat masuk kedalam
perairan yang lebih dalam sambil membawa massa air yang
kaya akan oksigen dan mengakibatkan timbulnya sisten
arus utama lautan
Batas massa air atas lautan-lautan (Gambar 2.11). (The Open University,
1995).
Soal
Konsentrasi garam terlarut

Temperatur titik beku, titik leleh dan densitas


maksimum larutan berfungsi
sebagai konsentrasi garam terlarut. (The Open
University,1995).

Anda mungkin juga menyukai