Anda di halaman 1dari 34

Tugas Akhir Mata Kuliah Metodologi Kuantitatif

Proposal Penelitian

Analisis Pengaruh Residu Pestisida Pada Sumber Air dan Beras Terhadap
Metabolit Pestisida Pada Urin Petani Penyemprot di Kabupaten Brebes
Tahun 2018

Oleh :
Widyana Siregar (1706005054)
1 Pendahuluan

2 Tinjauan Pustaka

CONTENTS
3 Metodologi Penelitian

4 Data Analysis
BAB 1
PENDAHULUAN
Kebutuhan masyarakat terhadap hasil pertanian
semakin tinggi, tetapi luas lahan pertanian
Latar Belakang semakin menipis dan organisme pengganggu
tanaman semakin bertambah >>> pemerintah
melakukan kebijakan intensifikasi pertanian
(Wudianto, 2010) >>> penggunaan pestisida

Penggunaan pestisida yang semakin meningkat


tidak diimbangi dengan peningkatan pemahaman
petani dalam menggunakan pestisida >>> dosis
yang digunakan melebihi takaran, petani juga
sering mencampur beberapa jenis pestisida, serta
kurangnya kesadaran dalam menggunakan alat
pelindung diri (APD) (Shohib, 2013)
Pestisida dapat masuk ke tubuh manusia melalui
3 cara yaitu kontaminasi lewat kulit, terhisap
lewat hidung atau mulut dan dapat masuk ke
dalam sistem pencernaan makanan dan
minuman terkontaminasi pestisida
Latar Belakang Setelah masuk ke dalam tubuh, pestisida akan
melalui proses adsorbsi, distribusi, dan metabolisme
(lanjutan) >>> menghasilkan metabolit pestisida >>> dapat
diekskresikan melalui urin >>> indikator biologi
paparan pestisida di dalam tubuh petani >>> pagi hari
adalah waktu pengambilan sampel terbaik untuk
memprediksi konsentrasi harian metabolit
pestisida/kg berat badan (Kissel, 2005)
Penyemprotan pestisida yang tidak memenuhi
aturan akan mengakibatkan banyak kesehatahn.
Hasil penelitian Mahmudah, dkk pada tahun 2012
diperoleh sebanyak 29 orang (78,4%) isteri petani
mengalami keracunan akibat penggunaan pestisida
oleh petani di Kabupaten Brebes.
Residu pestisida juga dapat mencemari
lingkungan. Berdasarkan penelitian Denistrop,
Ahmad dan Erin, penggunaan pestisida dapat
mencemari tanah, air, bahkan produk pertanian
(Arjmandi et al, 2010).
Latar Belakang
(lanjutan)

Kabupaten Brebes merupakan salah kabupaten di


Jawa Tengah yang mata pencaharian terbanyak
penduduknya adalah bertani >>> Menurut Dinas
Pertanian Kabupaten Brebes (2017), Kabupaten
Brebes menduduki urutan pertama tertinggi
Gambar 1.1 Rata-Rata Kontribusi Proyeksi Tenaga Kerja
pemakaian pestisida di Asia Tenggara sejak lima Sektor Pertanian di Delapan Provinsi
tahun terakhir >>> Menurut BPS dan Bappeda Terbesar Terhadap Tenaga Kerja Subsektor
Kabupaten Brebes tahun 2017,Kabupaten Brebes Tanaman Pangan Nasional Tahun 2013-2019
merupakan daerah pemakai pestisida pertanian Sumber: Kementerian Pertanian, 2013
terbesar di Indonesia
Rumusan Masalah

Kabupaten Brebes merupakan salah satu kabupaten yang memiliki jumlah


pertanian terbanyak di Jawa Tengah (BPS, 2018).

Kecerobohan dalam prosedur pengaplikasian pestisida dapat


mengakibatkan terdapatnya residu pestisida di lingkungan, seperti pada
sumber air karena residu pestisida di udara terbawa oleh angin lalu
turun bersama hujan menuju sumber air atau terbawa oleh aliran air
tanah (Thodal, et al., 2008)

Manusia yang terpapar oleh pestisida secara terus menerus dapat mengalami
gangguan kesehatan berupa iritasi kulit dan mata (Chen, et al., 2012), kanker,
kerusakan syaraf, mengganggu kerja hormon (Pestizid Aktions-Netzwerk/PAN
Germany, 2012) bahkan terdapat di dalam ASI (Heifetz dan Taylor, 1989; Rao, 2008).
Kesehatan yang baik dapat meningkatkan produktivitas petani sehingga
meningkatkan pendapatan mereka (Todaro dan Smith, 2006). Oleh sebab itu, petani
wajib untuk diperhatikan kesehatannya.
Pertanyaan Penelitian

Apakah terdapat residu Apakah terdapat residu


pestisida pada sumber air pada pestisida pada beras yang
wilayah pertanian di Kabupatan ditanam pada wilayah pertanian
Brebes? di Kabupatan Brebes?
1 2

Apakah terdapat pengaruh


Apakah terdapat metabolit
paparan residu pestisida dari 4 3 pestisida pada urin petani
sumber air atau beras terhadap
keberadaan metabolit pestisida penyemprot di Kabupatan
pada urin petani penyemprot di Brebes?
Kabupatan Brebes?
Tujuan Penelitian

Tujuan Umum Tujuan Khusus

Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui keberadaan residu pestisida


pada sumber air di dekat daerah pertanian
untuk mengetahuipengaruh
di Kabupatan Brebes
residu pestisida pada
sumber air dan beras
terhadap metabolit pestisida
Mengetahui residu pestisida pada beras
pada urin petani penyemprot yang ditanam di Kabupaten Brebes.
di kabupaten Brebes.

Menganalisis risiko keberadaan


metabolit pestisida pada urin petani
penyemprot di Kabupaten Brebes akibat
paparan pestisida dari lingkungan dan
gejala gangguan kesehatan yang
ditimbulkannya
Manfaat Penelitian

• Memberikan informasi awal kepada Dinas Pertanian Kab.Brebes terkait sebagai bahan
untuk menganalisis lebih lanjut mengenai produk pestisida yang residunya mencemari
sumber air dan produk pertanian.
Bagi Institusi • Memberikan informasi awal kepada pihak terkait untuk melakukan tindakan pencegahan
pencemaran lingkungan akibat residu pestisida dengan meningkatkan pengetahuan
petani penyemprot mengenai cara aman menggunakan pestisida.

• Memberikan informasi mengenai kadar residu pestisida yang terdapat pada sumber air
dan beras terutama pada petani penyemprot dan warga di sekitar daerah pertanian di
Kabupatan Brebes.
Bagi Masyarakat • Meningkatkan kesadaran petani penyemprot mengenai risiko keracunan pestisida
akibat residu pestisida terutama apabila terus menerus dikonsumsi serta gangguan
kesehatan yang mungkin ditimbulkan residu pestisida tersebut.

Sebagai bahan penelitian bagi peneliti lain, terutama pada bidang studi terkait
inovasi bahan aktif pestisida yang aman bagi manusia dan lingkungan sebagai
Bagi Peneliti upaya preventif keracunan pestisida pada petani dan masyarakat yang
mengonsumsinya.
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian :analisis residu pestisida pada sumber air serta beras yang dikonsumsi
terhadap metabolit pestisida dalam urin petani penyemprot.
Subyek penelitian : petani penyemprot di Kabupaten Brebes.
Obyek penelitian : kadar residu pestisida pada sumber air yang digunakan sebagai sumber
air bersih masyarakat di wilayah pertanian dan pada beras yang
diproduksi.

Analisis risiko kesehatan lingkungan diharapkan mampu memprediksi risiko akibat pajanan agent,
berupa pencemaran residu pestisida di lingkungan, agar dapat melakukan intervensi pencegahan
gangguan kesehatan yang kemungkinan terjadi di masa yang akan datang akibat pajanan tersebut.
BAB 2 TINJAUAN
PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Peraturan Menteri Pertanian Nomor 107 Tahun 2014 tentang Pengawasan Pestisida,
pestisida adalah semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang
dipergunakan untuk memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit yang
merusak tanaman, bagian-bagian tanaman atau hasil-hasil pertanian, memberantas
rerumputan, mematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan,
mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman tidak
termasuk pupuk, memberantas atau mencegah hama-hama luar pada hewan-hewan
piaraan dan ternak, memberantas atau mencegah hama-hama air, memberantas atau
mencegah binatang-binatang dan jasad-jasad renik dalam rumah tangga, bangunan dan
dalam alat-alat pengangkutan; dan/atau memberantas atau mencegah binatang-binatang
yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia atau binatang yang perlu dilindungi
dengan Penggunaan pada tanaman, tanah dan air.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA (lanj)

Rute Distribusi dan Organisme Reseptor Pestisida


Sumber : WHO, 2008
Kerangka Teori

Sumber:
Gilliom, et al (2006);IPCS (1990)
Kerangka Konsep

Residu Pestisida Pada


Sumber Air Bersih

Metabolit Pestisida Dalam


Urin Petani Penyemprot

Residu Pestisida Pada


Beras

a. Usia
b. Perilaku Petani
Penyemprot
c. Lama Kerja
Definisi Operasional
Variabel Definisi Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Pengukuran
Residu pestisida pada Keberadaan residu pestisida pada Sampel air akan Kategorik Nominal
sumber air bersih sumber air bersih yang digunakan diperiksa di 1. Tidak ada
masyarakat. Jenis sumber air bersih laboratorium 2. Ada
yang akan diperiksa pada penelitian
ini adalah sungai, waduk/danau, dan
sumur gali
Residu pestisida pada Keberadaan residu pestisida pada Sampel beras Kategorik Nominal
beras beras yang diproduksi di lahan diperiksa di 1. Tidak ada
pertanian yang menjadi lokasi laboratorium 2. Ada
penelitian dan dikonsumsi oleh
responden
Metabolit pestisida di Terdapat kandungan metabolit Sampel urin akan Kategorik Nominal
urin pestisida pada urin petani diperiksa di 1. Tidak ada
penyemprot laboratorium 2. Ada
Usia Usia petani penyemprot ketika Wawancara Kategorik Ordinal
dilakukan penelitian 1. 21 – 30
2. 31 – 40
3. 41 – 50
Definisi Operasional (lanjutan)

Variabel Definisi Cara Ukur Hasil Ukur Skala


Pengukuran
Perilaku penggunaan Perilaku penggunaan pestisida Wawancara Kategorik Nominal
pestisida meliputi perilaku petani penyemprot 1. Baik
ketika menyimpan, mencampurkan, 2. Tidak baik
menyemprot, dan menangani sisa
pestisida sesuai dengan aturan yang
sudah ditetapkan (Pedoman
Pembinaan Penggunaan Pestisida,
2011)
Lama Kerja Lama responden bekerja mulai dari Wawancara Kategorik Ordinal
pertama kali bekerja sampai dengan 1. 1 - 3
pada saat wawancara dilakukan 2. 4 – 6
(dinyatakan dalam tahun) 3. >6
BAB 3 METODOLOGI
PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Desain penelitian : cross Lokasi penelitian ini adalah di

sectional wilayah pertanian di Kabupaten

Variabel dependen : keberadaan Brebes .

Desain residu pestisida pada sumber air Lokasi


Penelitian bersih dan pada beras Penelitian
Variabel
independen:keberadaan
metabolit pestisida pada urin
petani penyemprot.
Populasi dan Sampel
A. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh petani penyemprot yang ada di wilayah pertanian di Kabupaten
Brebes

B. Sampel
Perhitungan jumlah sampel menggunakan rumus:

Berdasarkan perhitungan sampel tersebut, maka


jumlah sampel pada peneitian ini ada sebanyak
81 responden. Untuk mengantisipasi adanya
sampel yang rusak untuk analisis laboratorium,
maka jumlah sampel ditambah 10% sehingga
total sampel untuk kedua kelompok adalah 90
responden
Metode Pengumpulan Data
Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan menentukan kriteria
inklusi dan eksklusi sampel penelitian

1. Petani penyemprot pestisida yang sudah berkerja 1. Menggunakan sumber air bersih yang berasal dari
minimal lebih dari 3 bulan (Pengguna pestisida lebih sumur bor dan PDAM. Hal ini dikarenakan sumur
dari 100 hari dapat menggandakan risiko bor dan PDAM cenderung lebih terjaga dari
pemakaian pestisida (Owens et al., 2010)). kontaminan baik fisik, kimia mau pun biologi.
2. Petani penyemprot tersebut menggunakan sumber 2. Menggunakan insektisida di dalam rumah (dapat
air bersih yang berasal dari sungai, danau/waduk menjadi bias penelitian, pestisida yang dimaksud
atau sumur gali dan mengonsumsi beras yang dalam penelitian ini merupakan yang digunakan
dihasilkan oleh wilayah pertanian yang menjadi untuk pertanian).
lokasi penelitian

Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi


Metode Pengumpulan Data (lanjutan)
Untuk mendapatkan data variabel dependen akan dilakukan dengan mengambil sampel sumber
air dan sampel beras yang dikonsumsi petani penyemprot.Untuk penentuan titik pengambilan
sampel perlu untuk memerhatikan beberapa hal (WHO, 1988).

Tabel 3.1 Jenis Sumber Air dan Pengambilan Sampel

Catatan : d = kedalaman air


L = lebar sungai
Metode Pengumpulan Data (lanjutan)
Pengambilan sampel air harus berhati-hati agar jangan sampai endapan atau sedimen dari dasar
sumber air ikut terambil. Untuk pengambilan sampel air pada sumur gali sebaiknya dilakukan pada
pagi hari >>> untuk meyakinkan bahwa sampel benar-benar berasal dari tanah sehingga dapat
menggambarkan kualitas yang sesungguhnya.

Sampel beras didapat dari rumah responden sejumlah sekitar 50 gram >>> dibawa ke
laboratorium >>> pemeriksaan keberadaan pestisida dengan menggunakan metode High Pressure
Liquid Chromatography (HPLC).

Data variabel independen diperoleh dengan mengambil sampel urin pertama pada pagi hari dari
petani penyemprot sebanyak sekitar 118 ml (menggunakan tabung polypropylene dengan volume
118 ml), dengan catatan responden tidak makan dan minum selama kurang lebih 7 jam. Sampel
urin tersebut kemudian dibekukan untuk menjaga kualitas dari sampel sebelum dianalisis.

Untuk data usia, perilaku penggunaan pestisida, dan lama kerja didapat dari hasil wawancara
menggunakan kuesioner mengenai paparan pestisida.
Analisa Data

Analisis data yang dilakukan terdiri dari analisis data univariat, bivariat dan multivariat. Analisis
univariat bertujuan untuk mendapatkan gambaran keberadaan residu pesitisida pada sumber air
dan beras di lokasi penelitian, keberadaan metabolit pestisida pada urin petani penyemprot, usia,
perilaku penggunaan pestisida, lama kerja petani penyemprot dan durasi pajanan pestisida.
Analisis bivariat bertujuan untuk mengetahui hubungan antara paparan residu pestisida yang
berasal dari sumber air bersih dan beras dengan adanya metabolit pestisida di urin petani
penyemprot. Analisis multivariat dilakukan dengan metode regresi logistik, kemudian dicari
variabel yang saling berinteraksi atau bercounfounder.
BAB IV HASIL
PENELITIAN
BAB IV Hasil Penelitian

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.2 Analisis Univariat


4.2.1 Karakteritik Responden
4.2.1.1 Umur Responden

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Petani Penyemprot


di Kecamatan Brebes Tahun 2018

Umur (Tahun) n %
21 – 30
31 – 40
41 - 50
Total
BAB IV Hasil Penelitian (lanjutan)
4.2.1.2 Perilaku Penggunaan Pestisida

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perilaku Penggunaan Pestisida


Oleh Petani Penyemprot di Kecamatan Brebes Tahun 2018

No. Perilaku Penggunaan Pestisida n %


1. Baik
2. Kurang Baik
Total
4.2.1.3 Lama Kerja

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Lama Kerja Petani


Penyemprot di Kecamatan Brebes Tahun 2018

No. Lama Kerja (Tahun) n %


1. 1–3
2. 4–6
3. >6
BAB IV Hasil Penelitian (lanjutan)
4.2.2 Variabel Independen
4.2.2.1 Residu Pestisida Pada Sumber Air Bersih

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Keberadaan Residu Pestisida Pada


Sumber Air Bersih di Kecamatan Brebes Tahun 2018

No. Residu Pestisida Pada Sumber Air Bersih n %


1. Tidak Ada
2. Ada
Total
4.2.2.2 Residu Pestisida Pada Beras
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Keberadaan Residu Pestisida Pada
Beras di Kecamatan Brebes Tahun 2018

No. Residu Pestisida Pada Beras n %


1. Tidak Ada
2. Ada
Total
BAB IV Hasil Penelitian (lanjutan)

4.2.3 Variabel Dependen

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Metabolit Pestisida di Urin Petani Penyemprot di
Kecamatan Brebes Tahun 2018

No. Metabolit Pestisida di Urin n %


1. Tidak Ada
2. Ada
Total
BAB IV Hasil Penelitian (lanjutan)
4.3 Analisis Bivariat

4.3.1 Hubungan Antara Residu Pestisida Pada Sumber Air Bersih Dengan Adanya Metabolit
Pestisida di Urin Petani Penyemprot di Kecamatan Brebes Tahun 2018

Tabel 4.8 Analisis Hubungan Antara Residu Pestisida Pada Sumber Air Bersih Dengan Adanya
Metabolit Pestisida di Urin Petani Penyemprot di Kecamatan Brebes Tahun 2018

Residu Pestisida Metabolit Pestisida di Urin Total p value


Pada Sumber Air Tidak Ada Ada
Bersih n % n % n %
Tidak Ada
Ada
BAB IV Hasil Penelitian (lanjutan)
4.3 Analisis Bivariat

4.3.2 Hubungan Antara Residu Pestisida Pada Beras Dengan Adanya Metabolit Pestisida di Urin
Petani Penyemprot di Kecamatan Brebes Tahun 2018

Tabel 4.9 Analisis Hubungan Antara Residu Pestisida Pada Beras Dengan Adanya Metabolit
Pestisida di Urin Petani Penyemprot di Kecamatan Brebes Tahun 2018

Residu Pestisida Metabolit Pestisida di Urin Total p value


Pada Beras Tidak Ada Ada
n % n % n %
Tidak Ada
Ada
BAB IV Hasil Penelitian (lanjutan)
4.4 Analisis Multivariat

Tabel 4.10 Analisis Hubungan Antara Paparan Residu Pestisida yang Berasal Dari Sumber Air Bersih
dan Beras Dengan Adanya Metabolit Pestisida di Urin Petani Penyemprot di Kecamatan
Brebes Tahun 2018

Variabel B P Value OR 95% CI

Usia

Perilaku Penggunaan Pestisida

Lama Kerja

Air Bersih

Beras

Anda mungkin juga menyukai