REPUBLIK INDONESIA
Beberapa Penyempunaan
dalam Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan
RKA-K/L TA 2013
1. Tujuan;
2. Pemantapan Penerapan PBK;
3. Pemantapan Penerapan KPJM;
4. Perubahan dalam Pengalokasian Anggaran;
5. Tata Cara Penyusunan RKA-K/L;
6. Tata Cara Penelaahan RKA-K/L
7. Pemblokiran;
8. Standardisasi Format.
9. Dukungan Sistem Aplikasi.
3
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
5
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
2. Pemantapan Penerapan PBK ...(2/4)
6
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
2. Pemantapan Penerapan PBK...(3/4)
7
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
2. Pemantapan Penerapan PBK...(4/4)
8
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
10
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
3. Pemantapan Penerapan KPJM …(2/7)
11
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
3. Pemantapan Penerapan KPJM …(3/7)
12
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
3. Pemantapan Penerapan KPJM …(4/7)
4. Penerapan Indeksasi.
Penerapan indeksasi dilakukan dengan tujuan dapat menghasilkan
perhitungan angka prakiraan maju yang mencerminkan kebutuhan riil pada
saat pelaksanaannya.
Besaran indeks yang ditetapkan dalam penghitungan prakiraan maju
terdiri atas :
• Indeks untuk kebutuhan Output Layanan Perkantoran Belanja Pegawai.
• Indeks untuk kebutuhan Output Layanan Perkantoran Belanja Barang.
• Indeks untuk Komponen Pendukung Ouput Barang Infrastruktur.
• Indeks untuk Komponen Pendukung Ouput Barang Non-Infrastruktur.
• Indeks untuk Komponen Pendukung Ouput Jasa Regulasi.
• Indeks untuk Komponen Pendukung Ouput Jasa Layanan Non-Regulasi.
• Indeks untuk Komponen Utama Ouput Barang Infrastruktur.
• Indeks untuk Komponen Utama Ouput Barang Non-Infrastruktur.
• Indeks untuk Komponen Utama Ouput Jasa Regulasi.
• Indeks untuk Komponen Utama Ouput Jasa Layanan Non-Regulasi.
13
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
3. Pemantapan Penerapan KPJM …(5/7)
5. Review Baseline.
Review baseline merupakan kegiatan yang dilakukan pada awal tahun
anggaran dalam rangka persipan penyusunan Pagu Indikatif untuk tahun
anggaran berikutnya.
Hal-hal yang harus diperhatikan :
• Kebutuhan anggaran untuk Biaya Operasional, meliputi : Belanja Pegawai
dan Belanja Barang. Dalam hal terdapat kekurangan atau perlu tambahan
anggaran karena adanya tambahan pegawai baru atau tambahan
pemeliharaan aset baru, informasi dan dokumen pendukung dapat
disampaikan pada saat review baseline.
• Kebutuhan anggaran untuk Biaya Non Operasional, meliputi : (i)
multiyears project, (ii) Ouput dalam rangka tugas fungsi, dan (iii) Output
dalam rangka penugasan/prioritas nasional.
• Realisasi pencapaian kinerja tahun sebelumnya.
• Rencana target kinerja untuk tahun yang direncanakan.
• Kebijakan Pemerintah yang ditetapkan.
14
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
3. Pemantapan Penerapan KPJM …(6/7)
15
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
3. Pemantapan Penerapan KPJM …(7/7)
7. Update Baseline.
Update baseline merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka
menyesuaikan besaran angka dasar (baseline) setelah adanya review
baseline dan tambahan inisiatif baru yang telah disetujui.
Hal-hal yang harus diperhatikan :
• Update baseline dilakukan sebanyak 2 kali dalam setahun yaitu : (i) pada
saat penyusunan RKA-K/L berdasarkan Pagu Anggaran di bulan Juli, dan
(ii) pada saat penyesuaian RKA-K/L berdasarkan Alokasi Anggaran pada
bulan November.
• Update baseline yg pertama pada bulan Juli sudah mengakomodir
besaran baseline dari tahun sebelumnya ditambah inisiatif baru yang
telah disetujui dalam Pagu Indikatif (kesempatan I) dan Pagu Anggaran
(kesempatan II).
• Update baseline yg kedua pada bulan November sudah mengakomodir
besaran baseline dari tahun sebelumnya ditambah inisiatif baru yang
telah disetujui dalam Pagu Indikatif, Pagu Anggaran, dan Alokasi
Anggaran (kesempatan III).
16
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
4. Perubahan dalam Pengalokasian Anggaran …(1/4)
17
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
4. Perubahan dalam Pengalokasian Anggaran …(2/4)
19
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
4. Perubahan dalam Pengalokasian Anggaran …(4/4)
20
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
5. Tata Cara Penyusunan RKA-K/L …(1/2)
21
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
5. Tata Cara Penyusunan RKA-K/L …(2/2)
22
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
6. Tata Cara Penelaahan RKA-K/L
23
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
7. Pemblokiran
24
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
8. Standardisasi Format
25
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
9. Dukungan Teknologi Informasi
26
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
Terima Kasih