Anda di halaman 1dari 27

Sedimentasi di

Pantai
Abdul Wahid
Fisika Fst Undana
Pantai Kuta, Bali, Indonesia (www.lombokmarine.com)
Proses Pantai
• Proses pantai (coastal processes) terjadi
karena pelapukan dan angkutan sedimen
di daerah pantai. Angkutan sedimen di
pantai terutama terjadi karena gelombang,
arus dan pasang surut. Selain itu angin
juga berperan dalam mengangkut
sedimen di pantai (backshore).
 Bila ditinjau suatu ruas pantai, maka
perimbangan sedimen pada ruas tersebut akan
menunjukkan apakah pantai tersebut
mengalamai erosi atau akresi. Bila perimbangan
negatif maka berarti pantai mengalami erosi
(mundur) sebaliknya bila perimbangannya positif
maka pantai mengalami akresi (maju).
 Sedimen pantai berasal dari sungai, erosi dasar
laut dan tebing.
 Perimbangan angkutan masuk dan keluar dari
suatu pantai dapat disajikan secara diagramatis
pada gambar di bawah ini.
Skema imbangan sedimen di pantai
Gelombang
Gelombang merupakan sumber energi penggerak yang
utama dalam proses pantai. Pada saat gelombang memasuki
daerah yang semakin dangkal, maka akan terjadi proses
shoaling , panjang gelombang berkurang, curam gelombang
(wave steepness) yaitu perbandingan antara tinggi dengan
panjang gelombang semakin besar yang berarti gelombang
semakin terjal, lama kelamaan gelombang akan pecah pada
suatu kedalaman yang dangkal di pantai. Gelombang yang
pecah melepaskan energinya dalam bentuk turbulensi dan
energi lainnya yang relatif kecil. Paket energi gelombang yang
dibawa melintasi lautan yang beratus bahkan beribu kilometer
dihancurkan sepanjang surf dan swash zone. Proses dinamik
pemecahan energi gelombang inilah yang merupakan salah
satu sumber energi penggerak perubahan garis pantai.
Arus

• Selain gelombang, arus-arus yang terjadi di


pantai juga memegang peran penting pada
proses pantai. Arus di pantai dapat berupa arus
sekunder karena gelombang (wave induced
currents), arus pasang surut, arus dari muara
sungai, arus karena gelombang panjang, dan
sebagainya. Interaksi dari berbagai arus,
gelombang dan dasar pantai yang mobil
menyebabkan daerah pantai menjadi daerah
yang sangat dinamis.
Morfologi
• Pantai selalu mengalami perubahan morfologi. Perubahan
ini dapat dikelompokkan sebagai perubahan jangka pendek
dan perubahan jangka panjang.
• Dalam skala pendek pantai berubah pada setiap gerakan
ombak dan pasang surut air laut. Salah satu akibat
perubahan morfologi jangka pendek adalah adanya 2 profil
pantai, yaitu profil pantai dengan gumuk (longshore bar
atau bar) yang sering pula disebut profil badai (storm
profile) dan profil pantai tanpa gumuk atau profil tenang
(swell profile).
• Perubahan jangka panjang dapat terjadi karena kendala
dan proses alam atau (lebih sering) karena campur tangan
dan aktifitas manusia di pantai. Bentuk morfologi akibat
perubahan jangka panjang (yang murni oleh angkutan
sedimen) di antaranya adalah lidah pasir (spit), double spit
dan longshore bar, cuspate / headland , tombolo .
Angkutan Sedimen Pantai
• Angkutan (transpor) sedimen pantai adalah
gerakan sedimen di daerah pantai yang
disebabkan oleh gelombang dan arus yang
dibangkitkannya.
• Dapat diklasifikasikan menjadi 2:
1. Angkutan menuju dan meninggalkan
pantai (onshore-offshore transport)
2. Angkutan sepanjang pantai (longshore
transport)
Darat
Angkutan
sepanjang pantai

Angkutan menuju- Laut


meninggalkan pantai
Angkutan Sedimen Menuju-Meninggalkan Pantai

• Angkutan sedimen menuju-meninggalkan


pantai mempunyai arah rata-rata tegak
lurus pantai sehingga sering juga disebut
angkutan sedimen tegak lurus pantai
(cross shore transport).
• Akibat adanya angkutan pada arah ini
maka profil pantai akan berubah secara
dinamis.
Angkutan Sedimen Sepanjang Pantai

• Angkutan sedimen sepanjang pantai


mempunyai arah rata-rata sejajar pantai,
sehingga sering pula disebut transpor
sedimen sejajar pantai.
• Angkutan sedimen sepanjang pantai
banyak menyebabkan permasalahan
seperti pendangkalan pelabuhan, erosi
pantai, dsb. Oleh karena itu prediksi
transpor sepanjang pantai adalah sangat
penting.
Cara Prediksi
• Beberapa cara yang biasanya digunakan
untuk memprediksi transpor sedimen
sepanjang pantai:
1. Mengukur debit sedimen
2. Menganalisis peta
3. Menghitung dengan rumus empiris
SEDIMEN DASAR LAUT
• Seluruh permukaan dasar laut telah ditutupi oleh partikel
sedimentasi yang diendapkan secara perlahan dalam jangka waktu
berjuta-juta tahun, dengan ketebalan yang berbeda: sekitar 600 m di
Samudera Fasifik, 500-1000 m di samudera Atlantik dan 400 m di
Artic
• Partikel sedimentasi berasal dari pecahan batuan potongan
potongan kulit serta sisa rangka dari organisme laut. Sebagian
besar laut dalam ditutupi jenis partikel ukuran kecil, sedang laut
dalam didominasi oleh partikel ukuran besar.
Klasifikasi Sedimen Laut berdasarkan sumbernya
• Sedimen Lithogeneus (sedimen terigin) ; berasal dari pengikisan batuan
di darat. Batuan mengalami proses desintegrasi (proses pecahnya batuan
secara mekanis menjadi batuan yang lebih kecil) maupun proses
decomposisi (proses perubahan susunan kimiawi dari batuan sehingga
lapuk akibat air maupun udara). Partikel hasil dari kedua proses tsb
diangkut oleh air sungai, angin ke laut.
contoh proses disintegrasi : mineral kuarsa, mika, felspar, pyroxenes,
ampobol dan mineral berat lainnya, sedang hasil proses decomposisi : clay,
hidroksida besi, alumina, colloidal, silica dll
sediman asal darat diendapkan sekitar pantai, mulai dari endapan
kasar(pasir) diikuti oleh partikel halus, dengan kecepatan tenggelam
partikel pasir memerlukan waktu 1,8 hari untuk tenggelam ke dasar laut
yang kedalamannya 4000 m, partikel lumpur sekitar 185 hari, dan pertikel
liat 51 tahun.
endapan lumpur dan tanah liat diendapkan jauh ke tengah laut dan
kebanyakan mengendap pada daerah continental shelf, partikel lebih halus
diendapakan pada dasar laut dalam
Klasifikasi Sedimen Laut berdasarkan sumbernya
• Sedimen Biogeneus (sisa-sisa organisme), banyak mengandung
sisa organisme (binatang/tumbuhan) disebut lumpur organisma /
ooze/selut. Organisme tersebut ada yang mengandung kapur (tipe
calcareous) dan silisium (tipe siliceous)
Tipe calcareous terdiri dari golongan binatang yang mengandung
kapur; Globigerina ooze (lumpur dari organisme sel tunggal kulitnya
mengandung kapur) dan Pteropod ooze (moluusca bersifat plankton
dengan tubuh yang mempunyai kulit (shell) mengandung kapur)
serta golongan tumbuhan yang mengandung kapur (Planton dan
Algae)
Tipe Siliceous : radiolaria ooze (golongan protozao bersel tunggal
menutupi 1-2 % dari permukaan dasar laut). Diatom ooze (golongan
tumbuhan bersel tunggal menutupi 9% permukaan dasar laut
banyak dijumpai di daerah dingin dengan salinitas rendah seperti
samudera hindia bagian selatan) serta Red caly ooze ( mempunyai
kandungan silisium tinggi banyak dijumapi bagian timur sam,udera
hindia
Klasifikasi Sedimen Laut berdasarkan sumbernya

• Sedimen Hydrogeneus: Hasil reaksi kimia dalam


air laut, terdiri dari Manganese Nodules
(bongkahan mangan) berasal dari endapan
oksida dan hidroksida besi dan mangan), Jenis
Logam lainnya (tembaga, cobalt, nikel).
Proses terjadi sangat lambat membuat sebuah
nodules besar memerlukan waktu berjuta tahun,
dan akan berhenti setelah nodule-nodule
terkubur dalam sedimen. Nodules banyak
dijumpai disamudera fasifik
Klasifikasi Sedimen Laut berdasarkan sumbernya
• Sedimen marine : bersumber dari Vulkanisme
(gunung api) dan sedimen ekstraterestrial (dari
luar angkasa seperti meteor, debu kosmos dll)
Sedimen asal vulkanisme: dapat dilihat dari sifat
fisik maupun susunan kimiawi cth pecahan lava,
gelas vulkanik, batu apung, batuan mineral.
Sedimen ekstraterestrial benda angkasa dengan
berbagai ukuran jatuh ke laut setiap saat terus
terjadi, contoh red clay/lempung merah banyak
dijumpai pada samudera-samudera, lapisan
magnetis hitam, kristal coklat.
Rumus Empiris
Rumus umum:
Qs  K Pl
n

1
Pl  gH b Cb sin  b cos  b
2

8
dengan:
Qs : angkutan sedimen sepanjang pantai (m3/hari)
Pl : komponen fluks energi gelombang sepanjang pantai
pada saat pecah (Nm/d/m)
 : rapat massa air laut (kg/m3)
Hb : tinggi gelombang pecah (m)
Cb : cepat rambat gelombang pecah (m/d) = Cb  g  d b
b : sudut datang gelombang pecah
K, n : konstanta
Beberapa rumus transpor sedimen sepanjang pantai

No. Nama Rumus


1 Caldwell Qs = 1,200 Pl0,8

2 Savage Qs = 0,219 Pl

3 Ijima, Sato, Aono, Ishii Qs = 0,130 Pl0,54

4 Ichikawa, Achiai, Tomita, Qs = 0,130 Pl0,8


Murobuse
0 , 41
5 Manohar  
Qs  55,7 D 0,59  s 
0 , 91
Pl
  
No. Nama Rumus
6 Ijima, Sato Qs = 0,060 Pl

7 Tanaka Qs = 0,120 Pl

8 Komar, Inman Qs = 0,778 Pl

9 Komar, Inman Qs = 0,283 (VPl)/(U∞ sin b)

10 Das Qs = 0,325 Pl

11 CERC Qs = 0,401 Pl

Rumus CERC paling sering dipakai.


CERC : Coastal Engineering Research Center
(Amerika Serikat)
Contoh Ilustrasi
• Gelombang dari laut dalam bergerak
menuju pantai dengan membentuk sudut
terhadap garis pantai. Tinggi, kedalaman
dan sudut datang gelombang pecah
adalah Hb = 1 m, db = 1 m, dan b = 15°.
Hitung transpor sedimen sepanjang
pantai. Rapat massa air laut 1030 kg/m3.
Penyelesaian
Cepat rambat gelombang

Cb  gdb  9,811  3,132 m/d

g = 1.030 kgf/m3 = 1,03 ton/m3


1
Pl  1,03 12  3,132  sin 15 cos 15
8
 0,10081 t - m/d/m
 0,10081  24  3600  8.710 t - m/hari/m

Dengan rumus CERC:

Qs = 0,401 x 8.710 = 3.492 m3/hari

Anda mungkin juga menyukai