Budidaya Patin
Budidaya Patin
Bagaimana
Caranya?
CBIB???
3. Apa
Tujuannya
melakukan
1. Kenapa
CBIB?
Harus CBIB?
2. Apa itu
CBIB?
Konsumen semakin Aware dan
Pintar Memilih
Lel
e
PEDOMAN CBIB
1. LOKASI 10. PENGGUNAAN ES DAN AIR
2. SUPLAI AIR 11. PANEN
3. TATA LETAK DAN DESAIN 12. PENANGANAN HASIL
13. PENGANGKUTAN
4. KEBERSIHAN FASILITAS DAN
PERLENGKAPAN 14. PEMBUANGAN LIMBAH
5. PERSIAPAN WADAH DAN 15. REKAMAN DAN CATATAN
PENEBARAN 16. TINDAKAN
5 PERBAIKAN
6. PENGELOLAAN AIR 17. PELATIHAN
18. KEBERHASILAN PERSONIL
7. BENIH
8. PAKAN
03
9. OBAT IKAN, BAHAN KIMIA &
SUBSTANSI BERBAHAYA
LOKASI
PEDOMAN Lokasi budidaya harus tidak menimbulkan bahaya
keamanan pangan, akibat kondisi sekitar, baik air
CBIB pasok maupun pencemaran udara. Unit usaha
budidaya berada pada lingkungan yang sesuai, di
mana resiko keamanan pangan dari bahaya kimiawi,
biologis dan fisik diminimalisir.
Tidak ada sejarah banjir (banjir dapat membawa
resiko kontaminasi)
Dekat dengan pabrik limbah Bila ada resiko, buktikan bahwa tindakan perbaikan
telah dilakukan dengan baik untuk menghindari
kontaminasi.
2. SUPLAI AIR
Air pasok untuk budidaya harus tidak menimbulkan bahaya keamanan
pangan. Unit usaha mempunyai sumber air pasok yang baik dan terhindar
dari sumber polusi
Lokasi dekat dengan sungai atau kanal dan mempunyai akses yang mudah untuk
kecukupan air yang berkualitas sepanjang tahun;
Tidak ada endapan lumpur budidaya yang dibuang ke perairan alam, termasuk dari
unit usaha;
Saluran air pasok untuk budidaya tidak melalui area di mana terdapat resiko
kontaminasi;
Endapan lumpur dibuang dengan kanal terpisah dan aman untuk menghindari polusi
dari dalam (self-pollution);
Air limbah tidak digunakan untuk budidaya;
Mempunyai tindakan pengelolaan (contoh: tandon penampungan) untuk
meningkatkan/ perlakuan air masuk.
Baku Mutu Air Untuk Perikanan
NO PARAMETER SATUAN NILAI KETERANGAN
1. Temperatur oC 25-31 Cholik dkk, 1990
2. pH - 6,5-8,5 Swingle,1968;NTAC,1968; Pescod,1973
3. Oksigen terlarut mg/l >4 PP RI/82/2001
4. Karbondioksida mg/l < 12 Pescod,1973; NTAC, 1968
5. Alkalinitas mg/l 50-300 Swingle, 1968
6. Ammoniak m/gl <1 Ellis, 1968; Pescod, 1973; PP RI 82/2001
7. Nitrit mg/l < 0.06 PP RI 82/2001
8. Nitrat mg/l 0.227-1.129 Gunawati,1984
9. Pospat mg/l 0.006-10.0 Goldman dan Horne, 1983
10. Sulfida mg/l 0.002 PP RI 82/2001
11. Sianida mg/l 0.02 PP RI 82/2001
12. BOD mg/l 3-6 UNESCO/WHO/UNEP, 1992
13. Pestisida mg/l 0.002-0.004 PP RI 82/2001
14. COD mg/l < 20 UNESCO/WHO/UNEP,1992
15. Tembaga (Cu) mg/l 0.002 PP RI 82/2001; UNESCO/WHO/UNEP, 1992
16. Timbal (Pb) mg/l 0.001-0.007 UNESCO/WHO/UNEP, 1992
17. Merkuri (Hg) mg/l 0.0001 UNESCO/WHO/UNEP, 1992
18. Cadmium (Cd) mg/l 0.001-0,002 UNESCO/WHO/UNEP, 1992
3. TATA LETAK DAN DESAIN
.
Unit Usaha Budidaya didesain dengan baik, dimana tata letak yang dapat
meminimalkan resiko yang berhubungan dengan kontaminasi.
√
Unit Usaha Budidaya harus
BERSIH & HIGIENIS;
Tindakan pencegahan diambil untuk mencegah hama, burung dan binatang lain memasuki unit
usaha budidaya dan menyebabkan bahaya keamanan pangan
Pengendalian rodensia sekitar area pergudangan adalah penting (perangkap dan umpan dapat
digunakan)
Program pengendalian hama seharusnya menghindari penggunaan pestisida atau bahan kimia
lain yang mungkin dapat menyebabkan kontaminasi pada wadah budidaya, sarana budidaya atau
proses panen/ penanganan produk.
Unit budidaya memiliki pagar dan batas untuk mencegah binatang memasuki area budidaya
HINDARI
!!!!!!!!!!!
Don’t do this!
5. PERSIAPAN WADAH UNTUK
PENEBARAN
Prosedur persiapan wadah dapat
menimbulkan bahaya keamanan
pangan.
Prosedur persiapan wadah seharusnya
bertujuan untuk meminimalkan bahaya
keamanan pangan seperti bakteri
patogen, inang perantara parasit .
Prosedur persiapan yang efektif juga
PENTING !
Persipan Kolam sebelum penebaran
benih dengan pengelolaan dasar
kolam, membuang endapan lumpur,
dan melakukan pengeringan .
Selain itu, dari penggunaan air atau es yang tercemar dan kurang
bersihnya fasilitas dan peralatan. Peralatan mudah dibersihkan
Tidak ada ikan mati yang tertinggal di Penyimpanan rekaman : penggunaan obat
Unit Usaha. ikan, bahan kimia dan bahan biologi atau
perlakuan lain selama masa pemeliharaan,
Limbah yang berbahaya (tumpahan kualitas air (air sumber, air pasok, air
bahan bakar, bahan kimia) diperlakukan pemeliharaan dan limbah) sesuai
dengan aman untuk mencegah kebutuhan, kejadian penyakit yang mungkin
kontaminasi. berdampak pada keamanan pangan produk
perikanan dan Rekaman panen disimpan
Harus menggunakan fasilitas dengan baik serta Catatan/ Rekaman
treatment/perlakuan pada saluran pengangkutan Ikan disimpan dengan baik
pembuangan.
16. TINDAKAN PERBAIKAN 17. PELATIHAN
Tindakan perbaikan (atas bahaya kemanan Pekerja dan pemilik unit usaha budidaya
pangan) dilakukan sebagai kegiatan yang seharusnya memiliki tingkat kesadaran
rutin dan terkendali sesuai dengan SOP unit yang memadai pada pengendalian
usaha. Unit usaha agar bertanggungjawab pangan dan pencegahan bahaya
dalam menangani bahaya yang terkait keamanan pangan dalam budidaya
dengan keamanan pangan atau perikanan serta pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan
menginformasikannya ketika dilakukan mengenai penanganan ikan secara
inspeksi CBIB. Tujuannya adalah untuk higienis dan dengan cara yang baik.
menganjurkan agar Unit Usaha melakukan Pemilik unit usaha atau pekerja sadar
tindakan perbaikan sebagai bagian dan terlatih (pelatihan, seminar,
manajemen rutin. workshop, socialization, dsb) dalam
mencegah dan mengendalikan bahaya
18. KESEHATAN DAN HIGINITAS PERSONAL keamanan pangan dalam perikanan
Pekerja yang menangani ikan dalam kondisi budidaya.
sehat
PENGENDALIAN SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN
PANGAN BUDIDAYA
PRA PRODUKSI,
PRODUK HASIL BUDIDAYA PRODUKSI,
AMAN UNTUK KONSUMSI PANEN,
DISTRIBUSI
SERTIFIKASI CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK
……………………………………………………………
……………………………………………………………
PELATIHAN VERIFIKASI
SOSIALISASI PENGAWASAN
INVESTIGASI
THINGKING WORK
(Berpikir kerja)