Anda di halaman 1dari 27

4.

Bagaimana
Caranya?
CBIB???

3. Apa
Tujuannya
melakukan
1. Kenapa
CBIB?
Harus CBIB?

2. Apa itu
CBIB?
Konsumen semakin Aware dan
Pintar Memilih

JAMINAN MUTU menjadi syarat


Mutlak

Siap menghadapi MEA ( Persaingan


bebas )
ISUE DAN TUNTUTAN
GLOBAL PRODUK
PERIKANAN

1. Food Safety (antibiotic, heavy metal


residues)
2. Quality Assurance
3. Traceability
4. Genetically Modified Organism (GMO)
5. Environmental Impacts (Eco-Labeling)
6. Sustainable Aquaculture (CCRF)
7. Financial Crysis

PENINGKATAN PRODUKSI HARUS BERMUTU, BERDAYA SAING,


AMAN DIKONSUMSI DAN RAMAH LINGKUNGAN  CBIB/GAP
PRINSIP BUDIDAYA IKAN YANG BAIK

1. Biosecurity (Keamanan Biologi) : Upaya


mencegah/mengurangi peluang masuknya suatu penyakit ke
suatu sistem budidaya dan mencegah penyebarannya dari
satu tempat ke tempat lain yang masih bebas
2. Food Safety (Keamanan Pangan)
3. Enviromental Friendly (Ramah Lingkungan)
APA ITU CBIB ?
• CBIB adalah singkatan dari Cara Budidaya Ikan yang Baik
• CBIB merupakan bagian dari sistem Pengendalian Jaminan Mutu dan
1. Keamananan Hasil Perikanan

• CBIB adalah cara memelihara dan/atau membesar kan ikan serta


memanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol sehingga
memberikan jaminan keamanan pangan dari pembudidayaan dengan
2. memperhatikan sanitasi, pakan, obat ikan & bhn kimia serta biologis

3. • Tujuan CBIB adalah menjamin mutu & keamanan pangan hasil


pembudidayaan ikan

Lel
e
PEDOMAN CBIB
1. LOKASI 10. PENGGUNAAN ES DAN AIR
2. SUPLAI AIR 11. PANEN
3. TATA LETAK DAN DESAIN 12. PENANGANAN HASIL
13. PENGANGKUTAN
4. KEBERSIHAN FASILITAS DAN
PERLENGKAPAN 14. PEMBUANGAN LIMBAH
5. PERSIAPAN WADAH DAN 15. REKAMAN DAN CATATAN
PENEBARAN 16. TINDAKAN
5 PERBAIKAN
6. PENGELOLAAN AIR 17. PELATIHAN
18. KEBERHASILAN PERSONIL
7. BENIH
8. PAKAN
03
9. OBAT IKAN, BAHAN KIMIA &
SUBSTANSI BERBAHAYA
LOKASI
PEDOMAN Lokasi budidaya harus tidak menimbulkan bahaya
keamanan pangan, akibat kondisi sekitar, baik air
CBIB pasok maupun pencemaran udara. Unit usaha
budidaya berada pada lingkungan yang sesuai, di
mana resiko keamanan pangan dari bahaya kimiawi,
biologis dan fisik diminimalisir.
 Tidak ada sejarah banjir (banjir dapat membawa
resiko kontaminasi)

 Tidak ada bukti bahwa tanah dasar mengandung


bahan kimia atau kandungan lain, yang mungkin
Kolam Rawan Banjir mengakibatkan tingkat kontaminan

 Jauh dari berbagai sumber polusi, seperti


perumahan, industri, pertanian atau peternakan

 Untuk BAT, terdapat daerah penyangga yang


memadai dan tidak ada bukti kontaminasi dari
kegiatan pertanian maupun peternakan sekitar.

Dekat dengan pabrik limbah  Bila ada resiko, buktikan bahwa tindakan perbaikan
telah dilakukan dengan baik untuk menghindari
kontaminasi.
2. SUPLAI AIR
Air pasok untuk budidaya harus tidak menimbulkan bahaya keamanan
pangan. Unit usaha mempunyai sumber air pasok yang baik dan terhindar
dari sumber polusi
 Lokasi dekat dengan sungai atau kanal dan mempunyai akses yang mudah untuk
kecukupan air yang berkualitas sepanjang tahun;
 Tidak ada endapan lumpur budidaya yang dibuang ke perairan alam, termasuk dari
unit usaha;
 Saluran air pasok untuk budidaya tidak melalui area di mana terdapat resiko
kontaminasi;
 Endapan lumpur dibuang dengan kanal terpisah dan aman untuk menghindari polusi
dari dalam (self-pollution);
 Air limbah tidak digunakan untuk budidaya;
 Mempunyai tindakan pengelolaan (contoh: tandon penampungan) untuk
meningkatkan/ perlakuan air masuk.
Baku Mutu Air Untuk Perikanan
NO PARAMETER SATUAN NILAI KETERANGAN
1. Temperatur oC 25-31 Cholik dkk, 1990
2. pH - 6,5-8,5 Swingle,1968;NTAC,1968; Pescod,1973
3. Oksigen terlarut mg/l >4 PP RI/82/2001
4. Karbondioksida mg/l < 12 Pescod,1973; NTAC, 1968
5. Alkalinitas mg/l 50-300 Swingle, 1968
6. Ammoniak m/gl <1 Ellis, 1968; Pescod, 1973; PP RI 82/2001
7. Nitrit mg/l < 0.06 PP RI 82/2001
8. Nitrat mg/l 0.227-1.129 Gunawati,1984
9. Pospat mg/l 0.006-10.0 Goldman dan Horne, 1983
10. Sulfida mg/l 0.002 PP RI 82/2001
11. Sianida mg/l 0.02 PP RI 82/2001
12. BOD mg/l 3-6 UNESCO/WHO/UNEP, 1992
13. Pestisida mg/l 0.002-0.004 PP RI 82/2001
14. COD mg/l < 20 UNESCO/WHO/UNEP,1992
15. Tembaga (Cu) mg/l 0.002 PP RI 82/2001; UNESCO/WHO/UNEP, 1992
16. Timbal (Pb) mg/l 0.001-0.007 UNESCO/WHO/UNEP, 1992
17. Merkuri (Hg) mg/l 0.0001 UNESCO/WHO/UNEP, 1992
18. Cadmium (Cd) mg/l 0.001-0,002 UNESCO/WHO/UNEP, 1992
3. TATA LETAK DAN DESAIN
.

Unit Usaha Budidaya didesain dengan baik, dimana tata letak yang dapat
meminimalkan resiko yang berhubungan dengan kontaminasi.

3.1Area usaha budidaya hanya 3.3 Toilet, septic tank, gudang


digunakan untuk dan fasilitas lainnya
pembudidayaan ikan terpisah usaha budidaya.
 Drainase dari toilet/kamar
 Tidak ada bukti adanya mandi diberikan perlakuan
peternakan (sapi, unggas, khusus dan tidak dibuang
dsb) atau limbah
ke saluran air masuk
maupun sistem drainase.
3.2Unit usaha budidaya 3.4Tersedia fasilitas
mempunyai desain & tata pembuangan sampah/
letak yang dapat mencegah limbah dan ditempatkan
kontaminasi silang di lokasi yang tidak
 Tinggi pematang kolam menyebabkan resiko
cukup untuk menghindari kontaminasi pada wadah
kontaminasi budidaya.
4. KEBERSIHAN FASILITAS DAN
PERLENGKAPAN


Unit Usaha Budidaya harus
BERSIH & HIGIENIS;

Bebas dari sampah, rongsokan,


kincir, & semak;

Memiliki gudang penyimpanan


(obat2an, pupuk dan bahan
lainnya);

Dibersihkan secara rutin dan


tidak boleh menggunakan
herbisida

Tidak boleh ada hewan ternak &


hewan lainnya.

Ada tindakan Pencegahan terhadap binatang & hama penyebab kontaminasi

Tindakan pencegahan diambil untuk mencegah hama, burung dan binatang lain memasuki unit
usaha budidaya dan menyebabkan bahaya keamanan pangan
Pengendalian rodensia sekitar area pergudangan adalah penting (perangkap dan umpan dapat
digunakan)
Program pengendalian hama seharusnya menghindari penggunaan pestisida atau bahan kimia
lain yang mungkin dapat menyebabkan kontaminasi pada wadah budidaya, sarana budidaya atau
proses panen/ penanganan produk.
Unit budidaya memiliki pagar dan batas untuk mencegah binatang memasuki area budidaya
HINDARI
!!!!!!!!!!!

Don’t do this!
5. PERSIAPAN WADAH UNTUK
PENEBARAN
 Prosedur persiapan wadah dapat
menimbulkan bahaya keamanan
pangan.
 Prosedur persiapan wadah seharusnya
bertujuan untuk meminimalkan bahaya
keamanan pangan seperti bakteri
patogen, inang perantara parasit .
 Prosedur persiapan yang efektif juga

menurunkan resiko masalah kesehatan


hewan air yang akan menurunkan
kebutuhan atau penggunaan obat ikan
dan penggunaan bahan kimia.

PENTING !
Persipan Kolam sebelum penebaran
benih dengan pengelolaan dasar
kolam, membuang endapan lumpur,
dan melakukan pengeringan .

Pemberian pupuk, probiotik dan


bahan kimia yang direkomendasikan
6. PENGELOLAAN AIR
 Mutu air dan sedimen
seharusnya dijaga pada level
yang mencukupi untuk
kesehatan lingkungan
budidaya dengan melakukan
angka penebaran benih dan
pemberian pakan yang
sesuai.

 Air pasok dan keluar di kolam


budidaya seharusnya
difiltrasi/ saring untuk
mencegah masuknya species
yang tidak diinginkan
termasuk parasit dalam air
tawar.
7. BENIH 8. PAKAN
KRITERIA PAKAN YANG BAIK
•Mengandung gizi seimbang
• Mudah dicerna dan disukai ikan
• Ukuran sesuai dengan bukaan mulut
ikan
• Stabil dalam air
• Ramah lingkungan
• Tidak beracun
• Memacu pertumbuhan
• Menguntungkan

Pakan Ikan yang digunakan memiliki nomor pendaftaran/


sertifikat yang dikeluarkan Direktur Jenderal atau surat
 Penggunaan obat-obatan dan bahan jaminan dari institusi yang berkompeten
Pakan ikan disimpan dengan baik dalam ruangan yang
kimia selama pembenihan dapat
kering dan sejuk untuk menjaga kualitas mutu serta
menimbulkan residu dan beresiko pada digunakakan sebelum masa daluwarsanya
keamanan pangan. Pakan tidak dicampur bahan tambahan seperti antibiotik,
 Mutu benih yang buruk dapat pula obat ikan, bahan kimia lainnya atau hormon yang dilarang.
Pakan buatan sendiri harus dibuat dari bahan yang
mengganggu kesehatan selama
direkomendasikan dan tidak dicampur dengan bahan-bahan
pembudidayaan dan akan memicu terlarang.
penggunaan obat dan atau bahan kimia. Pakan berlabel/memiliki informasi yang mencantumkan
komposisi, tanggal daluwarsa, dosis dan cara pemberian
dengan jelas.
BENIH dari UPR BERSERTIFIKAT
9. OBAT IKAN, BAHAN KIMIA DAN SUBSTANSI BERBAHAYA

Bahaya yang berhubungan dengan obat ikan (termasuk


antimikroba) dalam pembudidayaan adalah residu pada
produk akhir.
Hanya menggunakan obat ikan, bahan kimia dan biologis
yang diijinkan (registrasi dari DJPB).
Obat ikan yang diijinkan digunakan sesuai petunjuk dan
pengawasan.
10. PENGGUNAAN ES DAN AIR
Air minum dan air bersih tersedia dalam jumlah yang cukup
untuk panen, penanganan dan proses pencucian.

Es hanya berasal dari pemasok yang direkomendasi dan


menggunakan air bersih.

Es Diterima Dalam Kondisi Saniter

Es ditangani dan disimpan dalam kondisi higienis


11. PEMANENAN
Bahaya keamanan pangan dapat muncul dari teknik panen yang tidak
sesuai, seperti temperatur yang tinggi dapat menyebabkan pembusukan
produk selama kegiatan panen. Kegiatan panen dapat dilakukan pada
pagi atau sore hari.

Selain itu, dari penggunaan air atau es yang tercemar dan kurang
bersihnya fasilitas dan peralatan. Peralatan mudah dibersihkan

Kerusakan ikan selama panen dapat menyebabkan pencemaran yang


mengarah kepada saluran usus atau pembusukan produk.

Teknik panen yang sesuai akan memperkecil resiko pencemaran,


kerusakan fisik dan stres ikan.

Panen harus dilakukan pada kondisi temperatur paling rendah


12. PENANGANAN HASIL 13. PENGANGKUTAN
Peralatan dan perlengkapan untuk
penanganan hasil mudah dibersihkan dan Peralatan dan
didesinfeksi (bila perlu) serta selalu dijaga fasilitas
dalam keadaan bersih
pengangkutan
Ikan mati segera didinginkan dan diupayakan yang digunakan
suhunya mendekati 0° C di seluruh bagian
mudah
Proses penanganan (sortir, penimbangan, dibersihkan (boks,
pencucian, pembilasan, dll) dilakukan dengan wadah, dll)
cepat dan higienis tanpa merusak produk.

Berdasarkan persyaratan yang berlaku, bahan


tambahan & kimia yang dilarang tidak Tidak boleh melakukan pemberian pakan
digunakan pada ikan, yang diangkut dalam selama penampungan dan transportasi ikan
kondisi mati atau hidup
Suhu pada saat pengangkutan mendekati 0⁰C

Air tidak boleh diganti selama transportasi,


idealnya menggunakan sistem resirkulasi

Ikan hidup harus ditangani sedemikian rupa


untuk menghidari stress.
14. PENGELOLAAN LIMBAH 15. PENCATATAN
Limbah hasil pembudidayaan dan Dilakukan rekaman pada jenis dan asal
panen dikumpulkan dan diperlakukan pakan (pakan pabrikan) serta bahan baku
secara higienis dan bersih. pakan ikan (untuk pakan buatan sendiri).

Tidak ada ikan mati yang tertinggal di Penyimpanan rekaman : penggunaan obat
Unit Usaha. ikan, bahan kimia dan bahan biologi atau
perlakuan lain selama masa pemeliharaan,
 Limbah yang berbahaya (tumpahan kualitas air (air sumber, air pasok, air
bahan bakar, bahan kimia) diperlakukan pemeliharaan dan limbah) sesuai
dengan aman untuk mencegah kebutuhan, kejadian penyakit yang mungkin
kontaminasi. berdampak pada keamanan pangan produk
perikanan dan Rekaman panen disimpan
Harus menggunakan fasilitas dengan baik serta Catatan/ Rekaman
treatment/perlakuan pada saluran pengangkutan Ikan disimpan dengan baik
pembuangan.
16. TINDAKAN PERBAIKAN 17. PELATIHAN
Tindakan perbaikan (atas bahaya kemanan Pekerja dan pemilik unit usaha budidaya
pangan) dilakukan sebagai kegiatan yang seharusnya memiliki tingkat kesadaran
rutin dan terkendali sesuai dengan SOP unit yang memadai pada pengendalian
usaha. Unit usaha agar bertanggungjawab pangan dan pencegahan bahaya
dalam menangani bahaya yang terkait keamanan pangan dalam budidaya
dengan keamanan pangan atau perikanan serta pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan
menginformasikannya ketika dilakukan mengenai penanganan ikan secara
inspeksi CBIB. Tujuannya adalah untuk higienis dan dengan cara yang baik.
menganjurkan agar Unit Usaha melakukan Pemilik unit usaha atau pekerja sadar
tindakan perbaikan sebagai bagian dan terlatih (pelatihan, seminar,
manajemen rutin. workshop, socialization, dsb) dalam
mencegah dan mengendalikan bahaya
18. KESEHATAN DAN HIGINITAS PERSONAL keamanan pangan dalam perikanan
Pekerja yang menangani ikan dalam kondisi budidaya.
sehat
PENGENDALIAN SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN
PANGAN BUDIDAYA

PENERAPAN CBIB • OBAT-OBATAN


• PAKAN
UNIT USAHA BUDIDAYA • BENIH
• BAHAN KIMIA DAN
BIOLOGI
• CEMARAN LING
MONITORING
RESIDU

PRA PRODUKSI,
PRODUK HASIL BUDIDAYA PRODUKSI,
AMAN UNTUK KONSUMSI PANEN,
DISTRIBUSI
SERTIFIKASI CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK

……………………………………………………………

……………………………………………………………
PELATIHAN VERIFIKASI

UNIT USAHA PENILAIAN SERTIFIKAT


CBIB
BUDIDAYA KESESUAIAN CBIB

SOSIALISASI PENGAWASAN

INVESTIGASI

PEMBINAAN PENERAPAN PENGENDALIAN


TATA CARA SERTIFIKASI UNIT USAHA PEMBESARAN
PEMBAHASAN
5
DIRJEN PB
REKOMENDASI 6

PENERBITAN SERTIFIKAT CBIB


PENUGASAN
TIM PENILAI LAPORAN 9
TIM PENILAI
4
KOMISI APROVAL 2 LAPORAN 7
VERIFIKASI
BERKALA

PERMOHONAN SERTIFIKASI 1 TIM PENILAI


TEMBUSAN KE DINAS
TERKAIT
PENILAIAN 3 VERIFIKASI
BERKALA 8

UNIT USAHA PEMBESARAN


(PERORANGAN/KELOMPOK)
SAFETY WORK
(Keselamatan Kerja)
MOTIVASI
KERJA HAPPY WORK
UNTUK (Bahagia/Senang Bekerja)
PEMBUDIDAYA

THINGKING WORK
(Berpikir kerja)

Anda mungkin juga menyukai