Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
CHOLECYSTITIS
Oleh:
Rahmawan Adhy Putra
Pembimbing:
dr. Albertus Varera, Sp. Rad
KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN-SMF RADIOLOGI
RUMAH SAKIT UMUM BAHTERAMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU OLEO
2018
Definisi
Cholecystitis adalah adalah reaksi inflamasi akut dinding kandung
empedu yang disertai keluhan nyeri perut kanan atas, nyeri tekan
dan demam.
Anatomi
Fisiologi
Empedu melakukan 2 fungsi penting:
1. Empedu memainkan peranan penting dalam pencernaan dan
absorpsi lemak
2. Empedu bekerja sebagai suatu alat untuk mengeluarkan
beberapa produk buangan yang penting dari darah.
Garam empedu, lesitin, dan kolesterol merupakan
komponen terbesar (90%) cairan empedu. Sisanya adalah
bilirubin, asam lemak, dan garam anorganik. Garam empedu
memiliki sejumlah efek penting. Garam-garam menurunkan
tegangan permukaan dan bersama fosfolipid dan monogliserida,
berperan pada emulsifikasi lemak sebagai persiapan untuk
pencernaan dan penyerapannya di usus halus. 95% garam
empedu diserap dari usus halus
Epidemiologi
Dari mereka yang dirawat di rumah sakit karena penyakit traktus bilier,
20% mengalami kolesistitis akut. Dan jumlah kolesistektomi kolesistitis
meningkat seiring dengan usia. Distribusi jenis kelamin untuk batu
empedu adalah 2-3 kali lebih sering pada wanita dibandingkan pada pria,
sehingga insiden kolesistitis juga lebih tinggi pada wanita.
Patofisiologi
90% kasus kolesistitis melibatkan batu kandung
empedu di saluran sistikus (batu kolesterol dan batu
pigmen)
1. Kolangitis
2. Karsinoma Kandung
Empedu
3. Adenomiomatosis
Penatalaksanaan
Tirah baring, pemberian cairan intravena dan nutrisi parentral untuk
mencukupi kebutuhan cairan dan kalori, diet ringan tanpa lemak.
menghilangkan nyeri dengan petidin (demerol) dan buscopan dan terapi
simtomatik lainnya.Terapi definitif adalah kolesistektomi
PROGNOSIS
Penyembuhan spontan didapatkan pada 85% kasus,
sekalipun kandung empedu menjadi tebal, fibrotik, penuh
dengan batu dan tidak berfungsi lagi. Kadang-kadang
kolesistitis akut berkembang secara cepat menjadi gangren,
empiema, dan perforasi kandung empedu, fistel, abses hati
atau peritonitis.
USG (Kolesistitis Akalkulus)