Anda di halaman 1dari 71

SEORANG LAKI-LAKI USIA 76 TAHUN

DENGAN STROKE RECURRENT


HEMORAGIK
Oleh :
Maharani Eka Saputri
J510170080

Pembimbing :
dr. Listyo Asist P., M.Sc., Sp.S

KEPANITERAAN KLINIK RSUD KARANGANYAR


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
IDENTITAS
• Nama : Ny. M
• Umur : 50
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Pekerjaan : Karyawan Pabrik
• Alamat : Karanganyar
• Agama : Islam
• No RM : 00XXXXXX
• MRS : 02 Oktober 2017
ANAMNESIS
Keluhan Utama

Pusing berputar
Riwayat Penyakit Sekarang
Sebelum Masuk Rumah Sakit

Sabtu, 30 September 2017


Pusing berputar Mual dan muntah Jari tangan kaku Leher kaku

Durasi ± 5 menit hilang timbul, terjadi saat aktivitas akibat perubahan


posisi kepala dan keluhan berkurang apabila berbaring. Sudah
mengkonsumsi obat tetapi kambuh lagi.
Hari Masuk Rumah Sakit

Senin, 02 Oktober 2017

Keluhan (+) :
• Pusing berputar
• Mual
• Muntah Keluhan (-) :
• Jari tangan kaku • Gangguan pendengaran (-)
• Gangguan penglihatan (-)
• Kejang (-)
• Penurunan kesadaran (-)
• Kelemahan anggota gerak (-)
• Sulit bicara (-)
• Gangguan berpikir (-)
• Kebas atau kesemutan (-)
RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU
• Penyakit serupa
1 tahun yang lalu
• Sakit maag RIWAYAT PENYAKIT
1 tahun yang lalu KELUARGA
• Diabetes Melitus (-) • Penyakit serupa (-)
• Hipertensi (-) • Diabetes Melitus (-)
• Stroke (-) • Hipertensi (-)
• Trauma kepala (-) • Stroke (-)
• Alergi (-) • Alergi (-)
RIWAYAT KEBIASAAN
• Merokok (-)
• Alkohol (-)
• NAFZA (-)
• Obat (+) Mertigo
ANAMNESIS SISTEM
Sistem serebrospinal • pusing (+), kejang (-), sulit bicara (-)

Sistem kardiovaskuler: • Berdebar debar (-), nyeri dada (-)

Sistem respirasi • Batuk (+), pilek (-), sesak (-)

Sistem gastrointestinal • Nyeri Perut (-), mual (+), muntah (+)

Sistem muskuloskeletal • Leher kaku (+), jari kaku (+), Kelemahan (-)

Sistem integumen • Ruam (-), gatal (-)

Sistem urogenital • BAB dan BAK lancar (+)


RESUME ANAMNESIS

Seorang perempuan 50 tahun mengeluh pusing berputar disertai


mual dan muntah sejak 4 hari yang lalu. Terjadi saat aktivitas akibat
perubahan posisi kepala. Keluhan tambahan leher kaku dan jari
tangan kesemutan. Riwayat serupa 1 tahun yang lalu. Sudah
mengkonsumsi obat tetapi kambuh lagi. Riwayat stroke, diabetes
melitus, hipertensi, trauma kepala disangkal.
Pemeriksaan Fisik

Tekanan Denyut Nadi Pernapasan Suhu


Darah 88 20 36,5 derajat
120/90 kali/menit kali/menit celcius
Lanjutan....
- Keadaan umum : lemah
- Kesadaran : compos mentis
- VAS :0
Status Generalis
- Kepala :
normocephal
- Mata
konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-) edema palpebra (-/-)
- Leher
Simetris, pembesaran kelenjar getah bening (-), deviasi trakea (-)
THORAX
Hasil Pemeriksaan
Cor
Inspeksi Ictus cordis tampak

Palpasi Ictus cordis pada SIC V linea midclavicularis sinstra 2


cm ke medial, kuat angkat (+)
Perkusi Batas kanan atas : SIC II, linea parasternalis dextra
Batas kanan bawah : SIC IV, linea parasternalis dextra
Batas kiri atas : SIC II, linea parasternalis sinistra
Batas kiri bawah : SIC V, linea midclavicularis lateralis
sinistra
Auskultasi Bunyi jantung I-II intensitas regular, bising (-)
Depan Belakang
Pulmo
Inspeksi Simetris, Simetris,
Ketinggalan gerak (-) Ketinggalan gerak (-)
Retraksi intercostae (-) Retraksi intercostae (-)

Palpasi Gerak dada simetris Gerak dada simetris


Fremitus normal Fremitus normal

Perkusi Sonor Sonor

Auskultasi SDV (+/+) SDV (+/+)


Wh (-/-), Rh (-/-) Wh (-/-), Rh (-/-)
ABDOMEN

Hasil pemeriksaan
Abdomen
Inspeksi darm contour (-), darm steifung (-), tidak ada
bekas luka operasi, massa (-)
Auskultasi Peristaltik (+)
Palpasi Tidak teraba massa, tidak ada nyeri tekan
Perkusi Timpani tersebar merata di keempat kuadran
abdomen
EKSTREMITAS

Supor dextra Akral hangat (+), edema (-), sianosis (-)

Supor sinistra Akral hangat (+), edema (-), sianosis (-)

Infor dextra Akral hangat (+), edema (-), sianosis (-)

Infor sinistra Akral hangat (+), edema (-), sianosis (-)


STATUS PSIKIS
o Cara berpikir : Baik
o Orientasi : Baik
o Perasaan hati : Baik
o Tingkah laku : Baik
o Ingatan : Baik
o Kecerdasan : Baik
STATUS NEUROLOGIS

Kepala
• Bentuk : Normal
• Simetris : Simetri

Leher
• Sikap : Normal
• Pergerakan : Bebas
• Kaku kuduk : Tidak ada
• Bentuk vertebra : Normal
N. I (OLFAKTORIUS)

Kanan Kiri
Subyektif N N
Dengan Bahan N N
N. II (OPTIKUS)

Kanan Kiri
Daya penglihatan >2/60 >2/60
Pengenalan warna N N
Medan penglihatan N N
Papil Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Arteri / vena Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Perdarahan Tidak dilakukan Tidak dilakukan


N. III (OKULOMOTORIUS)

Kanan Kiri
Ptosis - -
Gerakan mata ke N N
atas/medial/bawah
Pupil
Besar N (3mm) N (3 mm)
Bentuk Bulat, Isokor Bulat, Isokor
Ref.lek Cahaya langsung + +
Reflek cahaya tk + +
langsung
Ref. akomodatif N N
Strabismus divergen - -
N. IV (TROKLEARIS)

Kanan Kiri
Pergerakan mata ke
N N
lateral bawah
Strabismus - -
konvergen
Diplopia - -
N. V (TRIGEMINUS)

Membuka mulut N
Menggigit N
Sensibilitas wajah Kanan/kiri + / +
Refleks bersin +
Refleks maseter -/-
N. VI (ABDUSEN)

Kanan Kiri
Pergerakan mata (ke
N N
lateral)
Strabismus konvergen - -
Diplopia - -
N. VII (FASIALIS)

Kerutan kulit dahi +/ +


Kedipan mata +/+
Lipatan naso-labial +/+
Sudut mulut +/+
Mengerutkan dahi +/+
Mengerutkan alis +/+
Menutup mata +/+
Meringis +/+
Menggembungkan pipi +/+
Tiks fasial -/-
Lakrimasi N/N
Daya kecap lidah 2/3 depan N
Refleks Gabella N
Bersiul +
N. VIII (AKUSTIKUS)

Kanan Kiri
Detik arloji N N
Suara berbisik N N
Tes Schwabach Sama dengan Sama dengan
pemeriksa pemeriksa
Tes Rinne + +
Tes Weber Tidak ada Tidak ada
lateralisasi lateralisasi
N. IX (GLOSSOFARINGEUS)

Daya kecap lidah 1/3 N


belakang
Arkus faring Uvula ditengah
Reflek muntah +
Tersedak -
sengau -
N. X (VAGUS)

Arkus fagus N
Nadi N
Gangguan menelan -
bersuara N
N. XI (AKSESORIUS)

Memalingkan kepala bebas / bebas


Sikap bahu N (simetris)
Mengangkat bahu +/+
Trofi otot bahu Eutrofi
N. XII (HIPOGLOSSUS)

Tremor lidah -
Artikulasi N
Menjulurkan lidah N
Kekuatan lidah +/+
Trofi otot lidah Eutrofi
Fasikulasi lidah N
MENINGEAL SIGN :
Kaku kuduk : (-)
Brudzinski 1 : (-)
Brudzinski II : (-)
Brudzinski III : (-)
Brudzinski IV : (-)
Kernig : (-)
Badan
Trofi otot punggung Eutrofi
Nyeri membungkukkan badan -
Kolumna vertebralis Dalam batas normal
Trofi otot dada Eutrofi
Palpasi dinding perut Supel, distensi (-)
Nyeri Tekan (-)
Gerakan Bebas
Refleks kremaster -
Alat kelamin N
TES PROVOKASI NYERI
Kanan Kiri
Tes valsava - -
Tes nafziger - -
Tes Lasegue - -
Tes Patrick - -
Tes Kontra Patrick - -
Anggota gerak atas
Lengan atas Lengan bawah tangan
Gerakan Bebas/Bebas Bebas/Bebas Bebas/Bebas
Kekuatan 5/5 5/5 5/5
Tonus Normotonus Normotonus Normotonus
Trofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi
SENSIBILITAS
Nyeri N/N N/N N/N
Termis N/N N/N N/N
Taktil N/N N/N N/N
Diskriminasi N/N N/N N/N
Posisi N/N N/N N/N
Vibrasi N/N N/N N/N
Anggota gerak atas
Refleks fisiologis Normal/Normal
(Biceps dan Triceps)
Refleks patologis -/-
(Hoffman dan Tromner)
Perluasan refleks -/-
Refleks silang -/-

Drop hand (-/-)


Pitcher’s hand (-/-)
Warna kulit Coklat
Claw hand (-/-)
Kontraktur (-)
Palpasi Tidak ada kelainan
Anggota gerak bawah
Refleks fisiologis Normal/Normal
(patella dan achilles)
Refleks patologis
(oppenheim, gordon, schaeffer, -/-
babinsky, chaddock, rossolimo,
mandel bechterew)
Perluasan refleks -/-
Refleks silang -/-

Drop foot -/-


Palpasi: oedem -/-
Kontraktur -/-
Warna kulit Coklat
Anggota gerak bawah
Tungkai atas Tungkai bawah Kaki
Gerakan Bebas/Bebas Bebas/Bebas Bebas/Bebas
Kekuatan 5/5 5/5 5/5
Tonus Normotonus Normotonus Normotonus
Trofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi
SENSIBILITAS
Nyeri N/N N/N N/N
Termis N/N N/N N/N
Taktil N/N N/N N/N
Diskriminasi N/N N/N N/N
Posisi N/N N/N N/N
Vibrasi N/N N/N N/N
Koordinasi, langkah, dan keseimbangan:
Nistagmus •-

• Tes telunjuk hidung: -


Dismetri: • Tes hidung-telunjuk-hidung: -
• Tes telunjuk-telunjuk : -

Rebound fenomen •-

Disdiadokhokinesis •-

Tandem walking •-

Tes Romberg • +terganggu

Heel to knee to toe test •-

Gerakan abnormal •-
Fungsi Vegetatif:

• Miksi : inkontinensia (-), retensi urin (-),


anuria (-), poliuria (-)
• Defekasi: inkontinensia alvi (-), retensio alvi (-)
Pemeriksaan Penunjang
RESUME PEMERIKSAAN
Kesadaran : compos mentis, GCS E4V5M6

Vital sign : dalam batas normal

N.Cranialis : tidak didapatkan kelainan

Meningeal sign : (-)

Provokasi nyeri : dalam batas normal

Kekuatan otot : dalam batas normal

Reflek patologis : dalam batas normal

Refleks fisiologis : dalam batas normal

Klonus : (-)

Tonus : dalam batas normal

Sensibilitas : dalam batas normal

Tes koordinasi : tes romberg (+)


Diagnosis

Diagnosis klinis

• Pusing berputar, mual dan muntah

Diagnosis topis

• Organon vestibularis

Diagnosis etiologi

• Vertigo perifer (BPPV)


TERAPI
• Terapi medikamentosa
- inf Rl 20 tpm
- inj Ondansetron 1 ampul/12j
- inj Omeprazole 40mg/12j
- Betahistin Mesylate tab 6 mg 3 x 2
- Diazepam tab 2mg 2x1
- Paracetamol tab 500mg 3x1 bila perlu
• Non-medikamentosa
- Fisioterapi
Prognosa

Death • ad bonam

Disease • Dubia ad bonam

Disability • Dubia ad bonam

Discomfort • Dubia ad bonam

Disatisfication • Dubia ad bonam


FOLLOW UP
Senin, 02 Oktober 2017

S/ pusing berputar ± 3 hari yang lalu, disertai mual dan muntah. Jari tangan kaku
dan leher kaku. Diperberat dengan perubahan posisi kepala. Gg. Pendengaran (-),
Gg. Penglihatan (-), sulit bicara (-), kelemahan (-).

O/ TD : 120/80, N : 84, S : 36,7, RR : 20. Kesadaran : compos mentis


Status generalis : leher kaku dan tangan kaku
Status neurologis : dbn, kekuatan otot : dbn, R.fisio : dbn, R.pato : dbn, tonus :
dbn, klonus (-)
Tes Keseimbangan : Romberg test (+)
A/ Diagnosis klinis : Pusing berputar, mual dan muntah
Diagnosis topis : Vestibuler
Diagnosis etiologi : Vertigo Perifer (BPPV)

P/ Inf. RL 20 tpm Betahistine mesylate tab 6mg 3x1


Inj. Santagesik 500mg/8j
Inj. Ondansetron 4mg/8j
Inj. Omeprazole 40mg/12j
Selasa, 03 Oktober 2017
S/ pasien masih mengeluh pusing berputar, mual (+) dan muntah (-). Jari tangan
kaku dan leher kaku. Diperberat dengan perubahan posisi kepala. Gg.
Pendengaran (-), Gg. Penglihatan (-), sulit bicara (-), kelemahan (-).
O/ TD : 120/90, N : 84, S : 36,7, RR : 20. Kesadaran : compos mentis
Status generalis : leher kaku dan tangan kaku
Status neurologis : dbn, kekuatan otot : dbn, R.fisio : dbn, R.pato : dbn, tonus :
dbn, klonus (-)
Tes Keseimbangan : Romberg test (+)
A/ Diagnosis klinis : Pusing berputar, mual dan muntah
Diagnosis topis : Vestibuler
Diagnosis etiologi : Vertigo Perifer (BPPV)
P/ Inf. RL 20 tpm Betahistine mesylate tab 6mg 3x1
Inj. Ondansetron 4mg/8j Paracetamol tab 500mg 3x1 bila perlu
Inj. Omeprazole 40mg/12j
Diazepam tab 2mg 2x1
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Vertigo  perasaan berputar
penglihatan bergerak, subyektif kalau
merasa dirinya bergerak dan obyektif
kalau sekelilingnya yang bergerak.
Etiologi

Tusa, RJ : Vertigo and Dizziness. In Aminoff, MJ, Daroff, RB (eds)


: Encyclopedia of the Neurological Sciences. Vol. IV, 2004, p.
651-655.
Etiologi

• Beberapa penyebab vertigo sentral adalah:


• Perdarahan dan infark serebelum
• Sindrom Wallenberg
• Insufisiensi vertebrobasilar
• Diseksi arteri vertebral
• Sklerosis multiple
• Neoplasma (termasuk neuroma akustik)
• Infeksi sistem saraf pusat
• Trauma
VERTIGO
PERIPHERAL vs CENTRAL

Likely aetiology
Symptom Peripheral Central
Episode ringan kronis
Onset mendadak Berangsur-angsur
Intensitas ringan berat
Nausea, vomit berat bervariasi
Gejala auditorik sering jarang
Gejala neurologis jarang sering
Perubahan status mental Jarang Kadang +

Kesembuhan cepat lambat


PATOFISIOLOGI

Overstimulant

• hiperemi kanalis semisirkularis  fungsinya terganggu 


vertigo, nistagmus, mual dan muntah.

Konflik sensorik

• Ketidakcocokan masukan sensorik yang berasal dari berbagai


reseptor sensorik perifer yaitu mata, vestibulum dan
proprireceptif , atau ketidak seimbangan/asimetri masuki
sensorik yang berasal dari sisi kiri dan kanan .
Teori Neural Mismatch
• Memiliki memori tentang pola gerakan tertentu,
sehingga bisa menimbulkan reaksi dari susunan saraf
otonom

Teori otonomik
• Perubahan reaksi susunan saraf otonom sebagai usaha
adaptasi gerakan

Teori neurohumoral
• Histamin, serotonin, dopamin
Sinap
• Rangsangan gerakan akan menimbulkan stres yang akan
memicu sekresi corticotropin releasing factor yang
mengaktifkan susunan saraf simpatik kemudian
beberapa saat di dominasi aktivitas susunan saraf
parasimpatis
Diagnosis
Perasaan dirinya / Mual, muntah dan
Perasaan melayang
sekeliling berputar keringat dingin

Ketidakstabilan
Penglihatan
Melihat double sikap
Kabur
Tubuh

Perasaan
ringan
di
kepala
52
B. Pemeriksaan Fisik

1.Nystagmus : gerakan bola mata yang sifatnya


involunter, bolak balik, ritmis, dengan
frekuensi tertentu .
2.Reflex vestibulo spinal  fungsi serebellum
meliputi:
a)Fungsi extremitas superior ( Standing /
Quicks test, Post Pointing test )
b)Fungsi kombinasi gerakan termasuk di sini :
• Finger to finger test
• Finger to nose test
• Diadokinesia
53
3. Pemeriksaan neurologi rutin:
• Nn Kranialis  lesi di batang otak atau
serebellopontin area
• Reflex kornea terganggu pada tanda awal tumor
serebellopontin
• Vertigo & penurunan pendengaran lesi pada Nn VIII
seperti Acoustic Neurona
• Parese N.VII sesisi dan vertigo dan migren sering
herpes zoster otikum
• Parese n VII, IX, X, XII  vertigo sentral
• Motorik
• Sensorik

54
5. Pemeriksaan radiologi
• CT-Scan kepala : perdarahan atau infark
serebellum .
• MRI Kepala : perdarahan / infark serebellum,
acoustik neurinoma, multiple sclerosis.
• Angiografi : insuffisiensi sistem vertebro
basiler

55
6. Pemeriksaan lainnya :
• Pemeriksaan glukosa darah untuk Hiperglikemia
• EKG

56
Differential Diagnosis Penderita Vertigo
Etiologi Gejala Gejala yang Tanda Klinis
berhubungan

PERIFER
1 Benigna Serangan Vertigo yang Saat serangan, Posisi kepala
Paroxysmal singkat, pada posisi tertentu mual, muntah tertentu
Posisional dan mudah diulangi merangsang
Vertigo vertigo
2 Labyrinthitis
A. Serous Sedang / berat pada posisi Tuli ringan / Vertigo Horizontal,
tertentu . Didahului infeksi sedang, suhu tanda tidak berat
telinga, hidung, tenggorokan badan normal

B. Acut Vertigo dengan adanya Tuli berat cepat gejala berat dan
Superaktif infeksi superaktif di telinga terjadi mual serius pada media
muntah acut disertai panas

3 Penyakit Vertigo Rotatoar mendadak Mual, muntah Nystagmus spontan


Meniere’s berat, berakhir dalam tinitus, 57

beberapa jam dan terjadi gangguan


Differential Diagnosis Penderita Vertigo

Etiologi Gejala Gejala yang Tanda Klinis


berhubungan

PERIFER
4 Vestibuler Vertigo berat mendadak, Mual, muntah Nystagmus
Neuritis intensitas meningkat dalam keluhan spontan arah
beberapa jam dan berakhir telinga lainnya sisi lesi
dalam beberapa hari . tidak ada
Dipicu pada posisi tertentu,
riwayat infeksi sebelumnya

5 Acoustic Vertigo kronis dengan Tuli, tinitus - tuli sesisi


Neurona intensitas meningkat, ataksia ( tahap - reflex kornea
gangguan keseimbangan lanjut ) terganggu
tahap lanjut - Hipesthesi
wajah, tiba –
tiba memburuk
hidrocephalus
58
Differential Diagnosis Penderita Vertigo
Etiologi Gejala Gejala yang Tanda Klinis
berhubungan

Central
1 Gangguan - Vertigo mendadak - Ataksia pemeriksaan
vaskularis - Riwayat Artherosklerosis ( - tebal dimuka neurolgis
A. Insuffisilusi Tua, DM ) ( Baal diwajah )
Vertebrobasiler - nyeri kepala - melihat double

B. Perdarahan vertigo rotatoar mendadak, berat nyeri kepala, mual, KK ( + ) , ataksia,


serebellum - intensitas bertambah muntah, kaku kuduk nystagmus ,
- ggn keseimbangan yg berat bidireksional

C. Perdarahan pons Nyeri kepala dan vertigo diikuti Mual muntah, koma Koma dlm, rflx
/ batang otak kesadaran menurun batang otak (-)
tetraparesis

D. Oklusi Nystagmus
a).A.serebelli Vertigo rotatoar berat, mendadak dan Mual, muntah, bidireksional
anterior inferior tidak bisa duduk gangguan -gaze nystagmus
keseimbangan paretik
-ataksia

59
Etiologi Gejala Gejala yang Tanda Klinis
berhubungan

Central
1 b). A.serebelli Vertigo rotatoar Mual muntah, -nystagmus
anterior berat, mendadak ggn bidireksional
posterior mendengar, -ggn nervus V, VII, IX
baal di wajah
2 Trauma : - Vertigo Nausea, mual Ada fraktur basis craini
A. Kepala posisional muntah
- durasi akut, sedang
kronis
3 Vertebro - Vertigo + migren Aura berupa Tidak ditemukan gejala
basiler - nyeri kepala disarteri, neurologis focal
disertai timbul setelah ataksia setelah serangan
migren aura paresteksi

60
Terapi pada vertigo

1. Terapi etiologi vertigo


• farmakoterapi
• Prosedur reposisi partikel pada BPPV
• Bedah
2. Symptomatic
• Farmakoterapi
3. Rehabilitative
• Latihan rehabilitasi vestibular
4. Prevention of aggravating factor
• Diet
• Perubahan gaya hidup
Pilihan terapi berdasarkan jenis dan penyebab vertigo

61
Brandt-Daroff exercise
Terapi Simtomatis
ANTIHISTAMIN

• Memiliki aktivitas antikholinergik sentral


• Dipenhidramin 25 mg (1 kapsul) – 50 mg, 4
x 1 p.o

BETAHISTIN
• Analog histamin meningkatkan sirkulasi telinga
dalam
• BETAHISTIN MESYLATE 6 mg (1 tablet) – 12 mg, 3
x 1 p.o.
64
SEDATIVE

• Untuk mengurangi kecemasan yang diderita yang


sering menyertai gejala vertigo
• LORAZEPAM 0,5-1 mg x 1 p.o
• DIAZEPAM 2-5 mg x 1 p.o

ANTI KOLINERGIK

• Menekan aktivitas sistem vestibular  dapat


mengurangi gejala vertigo.
• SKOPOLAMIN, dapat dikombinasi dengan fenotiazine
atau efedrin dan mempunyai khasiat sinergistik 0,3
mg-0,6 mg, 3-4 kali sehari
PROGNOSIS

• Umumnya baik, dapat terjadi remisi sempurna. Sebaliknya pada tipe


sentral, prognosis tergantung dari penyakit yang mendasarinya. Infark
arteri basilar atau vertebral, misalnya, menandakan prognosis yang
buruk.
PEMBAHASAN
• Pada pasien ini didapatkan masalah sebagai berikut :
1. Pasien mengalami pusing berputar
2. Keluhan tersebut dirasakan secara tiba-tiba saat sedang
beraktivitas akibat perubahan posisi kepala.
3. Terdapat mual, muntah, leher kaku dan jari tangan kesemutan
4. Pasien pernah mengalami sakit yang serupa sekitar 1 tahun yll,
riwayat maag 1 tahun yll. Dari hasil pemeriksaan Romberg (+),
ANALISA
Gejala Vertigo Vertigo Gejala pasien
perifer sentral
Kejadian Mendadak perlahan Mendadak

Gejala vertigo Objektif Subjektif Subjektif

Ketidakseimbangan Ringan Berat Ringan

Gangguan pendengaran Sering Jarang -

Perubahan Jarang Kadang- -


mental/kesadaran kadang
Mual muntah + + +
Perubahan Posisi + - +
BPPV Menier syndrome Neuritis vestibular Gejala pasien

Vertigo hebat Vertigo hebat Vertigo hebat Vertigo hebat


Berlangsung cepat / Durasi lama (berlangsung durasi lebih durasi ± 5
sebentar < 5 menit beberapa menit sampai panjang menit
beberapa hari)
Disertai gangguan Disertai gangguan Tidak disertai Tidak disertai
pendengaran pendengaran gangguan gangguan
pendengaran pendengaran
Gejala diperberat Gejala berat tanpa Gejala berat tanpa Gejala
dengan perubahan dipengaruhi perubahan posisi dipengaruhi diperberat
posisi. perubahan posisi dengan
perubahan
posisi
BPPV
Diagnosis
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan
yang di dapat, kemungkinan diagnosisnya
adalah vertigo perifer (benign paroxymal
positional vertigo)
DAFTAR PUSTAKA

• Kelompok studi vertigo., 2012. Modul Workshop Vertigo. Perdossi


• Lumbantobing, S.M., 2011. Neurogeriatri.Jakarta : FKUI
• Sidharta, P., 2008. Neurologi Klinis Dalam Praktek Umum. Jakarta :
Dian Rakyat.
• Lumbantobing, S.M., 2000. Neurologi klinik. Jakarta : FKUI
• Harsono., 2009. Kapita Selekta Neurologi. Edisi kedua. Yogyakarta :
Gajah Mada University Press

Anda mungkin juga menyukai