Oleh:
Aulia Alvianti Akbar, S.Ked.
Anggia Fabelita, S.Ked.
Pembimbing
dr. Msy. Rita Dewi, Sp.A (K)., MARS.
1,1-4,4
medis
juta
epilepsi
Psiko
sosial
sosial
Stigma
Tjahjadi,P.,Dikot,Y,Gunawan,D. Gambaran Umum Mengenai Epilepsi. In : Kapita Selekta Neurologi. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.2005. p119-127
Identitas Pasien
◦ An. VV
◦ Laki-laki
◦ 9 tahun
◦ Banyuasin
1 bln lalu
Masih bengong,
Hasil EEG tampak
gelombang
epileptiform di
frontal kiri.
Riwayat Makanan
◦ ASI : 3 bulan eksklusif
◦ Susu Botol : 3 – 24 bulan
◦ Bubur Nasi : 6 – 9 bulan
◦ Nasi tim : 9 – 18 bulan
◦ Nasi biasa : 18 bulan – sekarang
◦ Daging /Ikan : 3-4 kali seminggu
◦ Tempe/Tahu : 4-5 kali seminggu
◦ Sayuran : 4-5 kali seminggu
◦ Buah : 4-5 kali seminggu
◦ Lain-lain : Susu setiap hari
◦ Kesan : Kualitas dan kuantitas cukup
Riwayat Imunisasi
◦ Imunisasi dasar lengkap
◦ Imunisasi ulangan tidak diberikan
Riwayat Keluarga
◦ Perkawinan pertama
◦ Tidak ada riwayat keluarga bengong atau kejang
lainnya sebelumnya
Riwayat Perkembangan
◦ Motorik kasar : sesuai anak seusianya
◦ Motorik halus : sesuai anak seusianya
◦ Bahasa : sesuai anak seusianya
◦ Sosial mandiri : sesuai anak seusianya
Riwayat Pengobatan
◦ Obat Anti Epilepsi (depakene syrup sejak 3 bulan
lalu)
Pemeriksaan Fisik
◦ Kesadaran : compos mentis – tampak
sakit ringan
◦ Tekanan darah: 110/70 mmHg,
◦ Denyut nadi : 84 x/mnt, isi cukup, irama
regular teratur
◦ Frekuensi Nafas : 20 x /mnt
◦ Suhu : 36,3oC
◦ BB : 35 kg
◦ TB : 120 cm
◦ BB/U :
◦ TB/U :
◦ BB/TB : 108%
Status Generalis
◦ Bentuk : normochepali, simetri
◦ Rambut : hitam lurus, distribusi merata
allopecia (-)
◦ Wajah : simetris, pucat (-), ikterik (-), petekie (-)
◦ Mata : edema kelopak mata (-/-), pupil bulat
isokor Ø 2 mm|2mm, RCL (+/+) RCTL
(+/+) konjungtiva anemis (-/-), sclera
ikterik (-/-), sekret (-/-), ptosis (-/-),
lagoftalmus (-/-)
◦ Hidung : simetris , deviasi septum (-), deformitas
(-), sekret (-/-)
◦ Telinga : normotia, pendengaran normal, nyeri
tekan tragus dan mastoid (-)
◦ Gigi Mulut : Jumlah gigi 20, karies gigi (-),perdarahan
gusi (-), oral hygiene cukup baik.
◦ Lidah : coated tongue (-), papil atrofi (-)
◦ Tenggorokan : normal, tidak hiperemis, tonsil T1-T1
Leher
◦ Kelenjar Getah Bening : Tidak teraba membesar
◦ Kelenjar Tiroid : Tidak teraba membesar
◦ Trakhea : Lurus, tidak ada deviasi
Thoraks
Paru
◦ Inspeksi : Hemithoraks simetris saat statis dan dinamis,
retraksi sela iga (-), deformitas (-)
◦ Palpasi : Vokal fremitus kanan dan kiri simetris
◦ Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
◦ Auskultasi : Suara nafas vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
◦ Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
◦ Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V , 1 cm medial linea
midclavicularis sinistra
◦ Perkusi : Batas jantung atas : ICS III linea parasternal kiri
◦ Batas jantung kanan : ICS IV linea sternalis kiri
◦ Batas jantung kiri : ICS V 1 cm medial linea
midclavicularis sinistra
◦ Auskultasi : BJ I-II regular , murmur (-), gallop (-)
Abdomen
◦ Inspeksi : dinding abdomen datar, jaringan
parut (-)
◦ Auskultasi : bising usus 2x/menit
◦ Palpasi : supel, nyeri tekan tidak ada, hepar
dan lien tidak teraba membesar
◦ Perkusi : timpani (+) pada 9 regio abdomen
Ekstremitas
◦ atas : akral hangat (+/+), oedem (-/-)
◦ bawah : akral hangat (+/+), oedem (-/-)
Kesadaran : Composmentis
GCS : E 4 V5 M 6
Tanda Rangsang meningeal :
◦ Kaku kuduk :-
◦ Brudzinsky 1 :-
◦ Brudzinsky 2 : -|-
◦ Laseque : >700 | >700
◦ Kernig : >1350 | >1350
N. I Olfactorius Kanan Kiri Keterangan
Daya pembau Dbn dbn Dalam
batas
normal
•Sistem otonom
Miksi : Baik
Defekasi : Baik
Keringat : Baik
Medikamentosa
◦ Depakene syrup (15mg/kgBB/hari = 750mg/hari =
15ml/hari dibagi 2 dosis
Prognosis
◦ Quo ad vitam : ad bonam
◦ Quo ad fungsionam : dubia ad bonam
◦ Quo ad sanationam : dubia ad bonam
•Gangguan kronik bangkitan epileptik berulang akibat gangguan fungsi otak
intermiten oleh muatan listrik abnormal di neuron paroksismal
definisi
•Sekumpulan gejala & tanda klinis epilepsi bersamaan, berbagai etiologi, umur
Sindrom onsest, jenis bangkitan, faktor pencetus dan kronisitas
epilepsi
Tipe bangkitan
• Bangkitan parsial
• Bangkitan umum
• Tak tergolongkan
Sindrom epilepsi
• Berkaitan letak fokus
• Umum
• Epilepsi & sindrom tak dapat
ditentukan fokal/umum
• Epilepsi berkaitan situasi
Idio kripto
genik
patik
simtomatik
Anamnesis
◦ Pola / bentuk bangkitan
◦ Lama bangkitan
◦ Gejala sebelum, selama dan pasca bangkitan
◦ Faktor pencetus
◦ Ada/tidak penyakit lain diderita
◦ Usia saat bangkitan pertama
◦ Riwayat kehamilan, persalinan, perkembangan
◦ Riwayat penyakit, penyebab atau terapi sebelum
◦ Riwayat epilepsi dalam keluarga
Pemeriksaan Fisik & Neurologik
◦ Trauma kepala
◦ Infeksi telinga / sinus
◦ Gangguan kongenital
◦ Gangguan neurologik fokal / difus
◦ Kecanduan alkohol / obat psikotropika
◦ Kanker
Pemeriksaan penunjang
◦ EEG
◦ Neuroimaging
◦ Laboratorik
◦ Breath holding spell
◦ Sinkop
◦ Migren
◦ Bangkitan psikogenik / konversi
◦ Prolonged QT syndrome
◦ Night terror
◦ Tic
◦ Hypercyanotic attack (pada tetralogi Fallot)
Bangkitan Umum Lena (petit mal)
Bangkitan Umum Tonik Klonik (grand mal)
Bangkitan Parsial Kompleks
Bangkitan Parsial Sederhana
Bangkitan Umum Sekunder
TIPE KEJANG DAN SINDROMA OBAT LINI PERTAMA OBAT LINI KEDUA
EPILEPSI
Kejang sederhana dan kejang Carbamazepine, valproate Levetiracetam, Acetazolamide,
parsial kompleks, kejang dan phenytoin clobazam, clonazepam,
umum tonik-klonik primer ethosuximide*, gabapentin,
dan sekunder lamotrigine, , oxcarbazepine,
phenobarbital, primidone*,
tiagabine*, topiramate,
vigabatrin
Generalized absence seizures Valproate, ethosuximde* Acetazolamide, clobazam,
clonazepam , lamotrigine,
phenobarbital, primidone*
Atypical absence, tonic and Valproate Acetazolamide, carbamazepine,
clonic seizures clobazam, clonazepam,
ethosuximide* , lamotrigine,
oxcarbazepine, phenobarbital,
phenytoin, primidone*,
topiramate
Myoclonic seizures Valproate Clobazam, clonazepam,
ethosuximide* , lamotrigine,
phenobarbital, piracetam,
primidone*
OBAT INDIKASI DOSIS DOSIS RUMATAN JUMLAH TARGET
AWAL STANDAR DOSIS/ KONSENTRASI
(RANGE) HARI OBAT DALAM
DARAH (RANGE)
Mg/kg/hari Μg/mgG
Carbamazep Parsial & KUTKS 5 10-25 2-4 6-12
ine
Phenytoin Parsial & KUTKS atau 5 5-15 1 or 2 10-20
status epilepsi
Valproic Parsial & KUTKS 5 15-40 1-3 50-100
acid
Phenobarbit Parsial & KUTKS, 4 4-8 1 or 2 10-40
al kejang neonatal, atau
status epileptikus
Primidone Parsial & KUTKS 10 20-30 1 or 2 5-12
Pemeriksaan fisik
◦ Kami dapatkan suhu 36,3oC per axiler.Tidak didapatkan
reflek patologis maupun meningeal sign.
Pemeriksaan Penunjang
◦ Penyebab dari kejang tipe absans mungkin disebabkan
oleh hipoglikemia dan fatig
Penatalaksanaan
◦ depakene sirup 750mg/hari dibagi 2 dosis untuk
mengatasi kejang absans.
Edukasi
◦ bahwa kejang dapat timbul kembali jika pasien
kelelahan dan kurang gula
◦ alasan pemberian obat rumatan adalah untuk
menurunkan resiko berulangnya kejang.
◦ Lama pengobatan rumatan adalah 2 tahun bebas
kejang, kemudian dihentikan secara bertahap
selama 3-6 bulan.