Anda di halaman 1dari 41

Presentasi Kasus

Oleh:
Aulia Alvianti Akbar, S.Ked.
Anggia Fabelita, S.Ked.

Pembimbing
dr. Msy. Rita Dewi, Sp.A (K)., MARS.

Departemen Ilmu Kesehatan Anak - Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya


2018
 Pendahuluan
 Laporan Kasus
 Tinjauan Pustaka
 Diskusi
“serangan”

1,1-4,4
medis
juta

epilepsi
Psiko
sosial
sosial

Stigma

Tjahjadi,P.,Dikot,Y,Gunawan,D. Gambaran Umum Mengenai Epilepsi. In : Kapita Selekta Neurologi. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.2005. p119-127
 Identitas Pasien
◦ An. VV
◦ Laki-laki
◦ 9 tahun
◦ Banyuasin

 Kunjungan ke Poliklinik Neurologi Anak RSMH


pada 11 Mei 2018

 Anamnesis (auto dan alloanamnesis dengan ibu


kandung)
◦ Keluhan Utama : kontrol epilepsi tipe absans
◦ Riwayat perjalanan penyakit

4 bulan lalu 3 bln lalu

sering pingsan, 3-4 Bengong saat


kali seminggu, 30 pulang sekolah dan
menit, setelah menonton tv,
pingsan bengong, mendadak,
mendadak, beberapa detik,
beberapa detik, sadar kembali, 9-10
sadar kembali, 4-5 kali/hari, tidak
kali/hari, tidak jatuh, tidak ingat,
jatuh, tidak ingat, main & interaksi
main & interaksi

Belum berobat RS Myria : depakene syrup 5ml


Riwayat perjalanan penyakit

1 bln lalu

Masih bengong,
Hasil EEG tampak
gelombang
epileptiform di
frontal kiri.

RSMH : depakene syrup 15ml


 Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
◦ Cukup bulan
◦ Klinik Bidan, di Bidan
◦ BB 3100gr, PB 50cm, LK lupa
◦ Lahir langsung menangis, tanpa trauma lahir

 Riwayat Makanan
◦ ASI : 3 bulan eksklusif
◦ Susu Botol : 3 – 24 bulan
◦ Bubur Nasi : 6 – 9 bulan
◦ Nasi tim : 9 – 18 bulan
◦ Nasi biasa : 18 bulan – sekarang
◦ Daging /Ikan : 3-4 kali seminggu
◦ Tempe/Tahu : 4-5 kali seminggu
◦ Sayuran : 4-5 kali seminggu
◦ Buah : 4-5 kali seminggu
◦ Lain-lain : Susu setiap hari
◦ Kesan : Kualitas dan kuantitas cukup
 Riwayat Imunisasi
◦ Imunisasi dasar lengkap
◦ Imunisasi ulangan tidak diberikan

 Riwayat Keluarga
◦ Perkawinan pertama
◦ Tidak ada riwayat keluarga bengong atau kejang
lainnya sebelumnya
 Riwayat Perkembangan
◦ Motorik kasar : sesuai anak seusianya
◦ Motorik halus : sesuai anak seusianya
◦ Bahasa : sesuai anak seusianya
◦ Sosial mandiri : sesuai anak seusianya

 Riwayat Perkembangan Mental


◦ Isap jempol : tidak ada
◦ Ngompol : hingga usia 24 bulan
◦ Mengingau : sangat jarang
◦ Membangkang : tidak ada
 Riwayat Penyakit yang Pernah Diderita
◦ Absans (-)
◦ Kejang bentuk lain (-)
◦ Infeksi serebral (-)
◦ Trauma kapitis (-)
◦ Infeksi telinga (-)
◦ Infeksi intrauterin (-)

 Riwayat Pengobatan
◦ Obat Anti Epilepsi (depakene syrup sejak 3 bulan
lalu)
 Pemeriksaan Fisik
◦ Kesadaran : compos mentis – tampak
sakit ringan
◦ Tekanan darah: 110/70 mmHg,
◦ Denyut nadi : 84 x/mnt, isi cukup, irama
regular teratur
◦ Frekuensi Nafas : 20 x /mnt

◦ Suhu : 36,3oC
◦ BB : 35 kg
◦ TB : 120 cm
◦ BB/U :
◦ TB/U :
◦ BB/TB : 108%
 Status Generalis
◦ Bentuk : normochepali, simetri
◦ Rambut : hitam lurus, distribusi merata
allopecia (-)
◦ Wajah : simetris, pucat (-), ikterik (-), petekie (-)
◦ Mata : edema kelopak mata (-/-), pupil bulat
isokor Ø 2 mm|2mm, RCL (+/+) RCTL
(+/+) konjungtiva anemis (-/-), sclera
ikterik (-/-), sekret (-/-), ptosis (-/-),
lagoftalmus (-/-)
◦ Hidung : simetris , deviasi septum (-), deformitas
(-), sekret (-/-)
◦ Telinga : normotia, pendengaran normal, nyeri
tekan tragus dan mastoid (-)
◦ Gigi Mulut : Jumlah gigi 20, karies gigi (-),perdarahan
gusi (-), oral hygiene cukup baik.
◦ Lidah : coated tongue (-), papil atrofi (-)
◦ Tenggorokan : normal, tidak hiperemis, tonsil T1-T1
 Leher
◦ Kelenjar Getah Bening : Tidak teraba membesar
◦ Kelenjar Tiroid : Tidak teraba membesar
◦ Trakhea : Lurus, tidak ada deviasi

 Thoraks
 Paru
◦ Inspeksi : Hemithoraks simetris saat statis dan dinamis,
retraksi sela iga (-), deformitas (-)
◦ Palpasi : Vokal fremitus kanan dan kiri simetris
◦ Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
◦ Auskultasi : Suara nafas vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
 Jantung
◦ Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
◦ Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V , 1 cm medial linea
midclavicularis sinistra
◦ Perkusi : Batas jantung atas : ICS III linea parasternal kiri
◦ Batas jantung kanan : ICS IV linea sternalis kiri
◦ Batas jantung kiri : ICS V 1 cm medial linea
midclavicularis sinistra
◦ Auskultasi : BJ I-II regular , murmur (-), gallop (-)
 Abdomen
◦ Inspeksi : dinding abdomen datar, jaringan
parut (-)
◦ Auskultasi : bising usus 2x/menit
◦ Palpasi : supel, nyeri tekan tidak ada, hepar
dan lien tidak teraba membesar
◦ Perkusi : timpani (+) pada 9 regio abdomen
 Ekstremitas
◦ atas : akral hangat (+/+), oedem (-/-)
◦ bawah : akral hangat (+/+), oedem (-/-)
 Kesadaran : Composmentis
 GCS : E 4 V5 M 6
 Tanda Rangsang meningeal :
◦ Kaku kuduk :-
◦ Brudzinsky 1 :-
◦ Brudzinsky 2 : -|-
◦ Laseque : >700 | >700
◦ Kernig : >1350 | >1350
N. I Olfactorius Kanan Kiri Keterangan
Daya pembau Dbn dbn Dalam
batas
normal

N. II Opticus Kanan Kiri Keterangan


Daya penglihatan Dbn Dbn Dalam
Lapang pandang Dbn Dbn batas
Pengenalan warna Dbn Dbn normal
N. III Oculomotorius Kanan Kiri Keterangan
Ptosis (-) (-)
Pupil Bulat Bulat
Bentuk Φ2mm Φ2mm
Ukuran baik baik
akomodasi (+) (+)
Dalam batas
Refleks pupil (+) (+)
normal
Langsung Dbn Dbn
Tidak langsung ortoforia ortoforia
Gerak bola mata
Kedudukan bola mata
N. IV Trokhlearis Kanan Kiri Keterangan
Gerak bola mata Dbn Dbn Dalam batas
normal

N. V Trigeminus Kanan Kiri Keterangan


Motorik Dbn Dbn
Sensibilitas Dbn Dbn
Dalam batas
Opthalmikus Dbn Dbn
normal
Maxilaris Dbn Dbn
Mandibularis
N. Abduscens Kanan Kiri Keterangan
Gerak bola mata Dbn Dbn Dalam batas
Strabismus (-) (-) normal

N. Facialis Kanan Kiri Keterangan


Motorik
Saat diam simetris simetris Dalam batas
Mengernyitkan dahi Dbn Dbn normal
Senyum Dbn Dbn
memperlihatkan gigi Dbn Dbn
Daya perasa 2/3 Tidak Tidak dilakukan
anterior lidah dilakukan
N. VIII Vestibulo-Kokhlearis Kanan Kiri Keterangan
Pendengaran
Tuli konduktif (-) (-)
Tuli sensorieural (-) (-) Dalam batas
Vestibular (-) (-) normal
Vertigo (-) (-)
Nistagmus

N. IX Glossofaringeus Kanan Kiri Keterangan


Arkus farings Simetris Simetris
Daya perasa 1/3 Tidak Tidak dilakukan Dalam batas
posterior lidah dilakukan normal
N. X Vagus Kanan Kiri Keterangan
Arkus farings Simetris Simetris
Disfonia - - Dalam batas
Refleks muntah Tidak Tidak dilakukan normal
dilakukan

N. XI Assesorius Kanan Kiri Keterangan


Motorik
Menoleh dbn dbn Dalam batas
Mengankat bahu dbn dbn normal
Trofi Eutrofi Eutrofi

N. XII Hipoglosus Kanan Kiri Keterangan


Motorik dbn Dbn
Trofi eutrofi Eutrofi Dalam batas
Tremor (-) (-) normal
Disartri (-) (-)
Sistem Motorik Kanan Kiri Keterangan
Ekstremitas atas
Kekuatan 5 5
Tonus N N
Trofi Eu Eu
Ger.involunter (-) (-) Dalam Batas
Ekstremitas bawah Normal
Kekuatan 5 5
Tonus N N
Trofi Eu Eu
Ger.involunter (-) (-)

Sistem Sensoris Kanan Kiri Keterangan


Sensasi
Raba baik baik Dalam batas
Nyeri baik baik normal
Suhu Tidak Tidak
Refleks Kanan Kiri Keterangan
Fisiologis
Biseps (+) (+)
Triseps (+) (+)
Patella (+) (+)
Achilles (+) (+)
Patologis
Hoffman Tromer (-) (-) Dalam batas
Babinski (-) (-) normal
Chaddock (-) (-)
Openheim (-) (-)
Gordon (-) (-)
Schaeffer (-) (-)
Pemeriksaan Kanan Kiri Keterangan
Jari tangan – jari Baik Baik
tangan Baik Baik
Jari tangan – hidung Baik Baik
Tumit – lutut Baik Baik
Pronasi – supinasi Tidak Tidak dilakukan
Romberg test dilakukan

•Sistem otonom
Miksi : Baik
Defekasi : Baik
Keringat : Baik

•Fungsi luhur : Tidak ada gangguan fungsi luhur

•Vertebra : tidak ada kelainan, tidak ada nyeri tekan

•Pemeriksaan Penunjang Anjuran : EEG


 Diagnosis Klinis : epilepsi umum (petit mal)
 Diagnosis Topis : thalamus dan korteks
serebri
 Diagnosis Etiologis : epilepsi serangan umum
tipe absans ec hipoglikemi
 Non medikamentosa
◦ Mencari faktor penyebab / pencetus
◦ Memberi informasi mungkin kejang kembali
◦ Memberi informasi tanda kegawatan
◦ Memberi informasi penghentian obat
◦ Memberi informasi pertolongan pertama di rumah

 Medikamentosa
◦ Depakene syrup (15mg/kgBB/hari = 750mg/hari =
15ml/hari dibagi 2 dosis
 Prognosis
◦ Quo ad vitam : ad bonam
◦ Quo ad fungsionam : dubia ad bonam
◦ Quo ad sanationam : dubia ad bonam
•Gangguan kronik bangkitan epileptik berulang akibat gangguan fungsi otak
intermiten oleh muatan listrik abnormal di neuron paroksismal
definisi

•Manifestasi klinis dari bangkitan serupa yg berlebih & abnormal, mendadak,


sementara, tanpa perubahan kesadaran, oleh hiperaktifitas listrik sekelompok
Bangkitan sel saraf otak, bukan oleh penyakit otak akut, terjadi ≥ 2 kali setahun
epilepsi

•Sekumpulan gejala & tanda klinis epilepsi bersamaan, berbagai etiologi, umur
Sindrom onsest, jenis bangkitan, faktor pencetus dan kronisitas
epilepsi
Tipe bangkitan
• Bangkitan parsial
• Bangkitan umum
• Tak tergolongkan

Sindrom epilepsi
• Berkaitan letak fokus
• Umum
• Epilepsi & sindrom tak dapat
ditentukan fokal/umum
• Epilepsi berkaitan situasi
Idio kripto
genik
patik

simtomatik
 Anamnesis
◦ Pola / bentuk bangkitan
◦ Lama bangkitan
◦ Gejala sebelum, selama dan pasca bangkitan
◦ Faktor pencetus
◦ Ada/tidak penyakit lain diderita
◦ Usia saat bangkitan pertama
◦ Riwayat kehamilan, persalinan, perkembangan
◦ Riwayat penyakit, penyebab atau terapi sebelum
◦ Riwayat epilepsi dalam keluarga
 Pemeriksaan Fisik & Neurologik
◦ Trauma kepala
◦ Infeksi telinga / sinus
◦ Gangguan kongenital
◦ Gangguan neurologik fokal / difus
◦ Kecanduan alkohol / obat psikotropika
◦ Kanker

 Pemeriksaan penunjang
◦ EEG
◦ Neuroimaging
◦ Laboratorik
◦ Breath holding spell
◦ Sinkop
◦ Migren
◦ Bangkitan psikogenik / konversi
◦ Prolonged QT syndrome
◦ Night terror
◦ Tic
◦ Hypercyanotic attack (pada tetralogi Fallot)
 Bangkitan Umum Lena (petit mal)
 Bangkitan Umum Tonik Klonik (grand mal)
 Bangkitan Parsial Kompleks
 Bangkitan Parsial Sederhana
 Bangkitan Umum Sekunder
TIPE KEJANG DAN SINDROMA OBAT LINI PERTAMA OBAT LINI KEDUA
EPILEPSI
Kejang sederhana dan kejang Carbamazepine, valproate Levetiracetam, Acetazolamide,
parsial kompleks, kejang dan phenytoin clobazam, clonazepam,
umum tonik-klonik primer ethosuximide*, gabapentin,
dan sekunder lamotrigine, , oxcarbazepine,
phenobarbital, primidone*,
tiagabine*, topiramate,
vigabatrin
Generalized absence seizures Valproate, ethosuximde* Acetazolamide, clobazam,
clonazepam , lamotrigine,
phenobarbital, primidone*
Atypical absence, tonic and Valproate Acetazolamide, carbamazepine,
clonic seizures clobazam, clonazepam,
ethosuximide* , lamotrigine,
oxcarbazepine, phenobarbital,
phenytoin, primidone*,
topiramate
Myoclonic seizures Valproate Clobazam, clonazepam,
ethosuximide* , lamotrigine,
phenobarbital, piracetam,
primidone*
OBAT INDIKASI DOSIS DOSIS RUMATAN JUMLAH TARGET
AWAL STANDAR DOSIS/ KONSENTRASI
(RANGE) HARI OBAT DALAM
DARAH (RANGE)
Mg/kg/hari Μg/mgG
Carbamazep Parsial & KUTKS 5 10-25 2-4 6-12
ine
Phenytoin Parsial & KUTKS atau 5 5-15 1 or 2 10-20
status epilepsi
Valproic Parsial & KUTKS 5 15-40 1-3 50-100
acid
Phenobarbit Parsial & KUTKS, 4 4-8 1 or 2 10-40
al kejang neonatal, atau
status epileptikus
Primidone Parsial & KUTKS 10 20-30 1 or 2 5-12

Ethosuximid Kejang absans umum 10 15-30 1 or 2 40-100


e
Clonazepam Epilepsi mioklonik, 0.025 0.025-0.1 2 or 3 none
sindroma Lennox-
Gastaut, spasme
infantil, atau status
epileptikus
DRUG SIDE EFFECT
TERKAIT DOSIS IDIOSINKRETIK
Carbamazepin Diplopia, dizziness, nyeri kepala, Ruam morbiliform, agranulositosis,
mual, mengantuk, neutropenia, anemia aplastik, efek hepatotoksik,
hiponatremia Sindroma Stevens-Johnson,
teratogenecity
Phenytoin Nistagmus, ataxia, mual, muntah, Jerawat, coarse facies, hirsutism,
hipertrofi gusi, depresi, mengantuk, cariasis, lupus-like syndrome, ruam,
paradoxical increase in seizure, Sindroma Stevens-Johnson,
anemia megaloblastik Dupuytren’s contracture, efek
hepatotoksik, teratogenicity
Valproic acid Tremor, berat badan bertambah, Pankreatitis akut, efek hepatotoksik,
dispepsia, mual, muntah, kebotakan, trombositopenia, ensefalopati ,
tetratogenicity udem perifer
Phenobarbital Kelelahan, listlesness, depresi, Ruam makulopapular, exfoliation,
insomnia (pada anak), distractability nekrosis epidermal toksik, efek
(pada anak), hiperkinesia (pada hepatotoksik, arthritic changes,
anak), irritability (pada anak) Dupuytren’s contracture,
teratogenicity
Pirimidone Kelelahan, listlessness, depresi, Ruam, agranulositosis,
psikosis, libido menurun, impoten trombositopenia, lupus-like
syndrome, teratogenicity
Ethosuximide Mual, anoreksia, muntah agitasi, Ruam, eritema multiformis,
mengantuk, nyeri kepala, lethargy Sindroma Steven-Johnson, lupus-
like syndrome, agranulositosis,
anemia aplastik
Clonazepam Kelelahan, sedasi, mengantuk, Ruam, trombositopenia
dizziness, agresi (pada anak)
 Minimal 2 tahun bebas bangkitan

 Gambaran EEG normal / membaik

 Bertahap (25% dari dosis semula per bulan dalam 3-6bulan)

 Bila timbul kembali = dosis terakhir dipertahankan

 Dimulai dari OAE yang bukan utama

 Pertimbangan kambuh besar


◦ Riwayat KUTK primer sekunder, > 1 OAE, riwayat bangkitan mioklonik,
bangkitan setelah terapi,terapi > 10 th, riwayat bangkitan neonatal,
EEG abnormal

 Kemungkinan kambuh kecil


◦ Bebas bangkitan 3-5 tahun
Diagnosis epilepsi pada kasus ini berdasarkan :
 Anamnesis
◦ kejang (absans) beberapa detik frekuensi 4-5 kali
hingga 9-10 per hari terjadi mendadak dan sadar
kembali
◦ suhu badan normal
◦ tanpa riwayat trauma, kejang sebelumnya maupun
kejang dalam keluarga

 Pemeriksaan fisik
◦ Kami dapatkan suhu 36,3oC per axiler.Tidak didapatkan
reflek patologis maupun meningeal sign.

 Pemeriksaan Penunjang
◦ Penyebab dari kejang tipe absans mungkin disebabkan
oleh hipoglikemia dan fatig
 Penatalaksanaan
◦ depakene sirup 750mg/hari dibagi 2 dosis untuk
mengatasi kejang absans.

 Edukasi
◦ bahwa kejang dapat timbul kembali jika pasien
kelelahan dan kurang gula
◦ alasan pemberian obat rumatan adalah untuk
menurunkan resiko berulangnya kejang.
◦ Lama pengobatan rumatan adalah 2 tahun bebas
kejang, kemudian dihentikan secara bertahap
selama 3-6 bulan.

Anda mungkin juga menyukai