Anda di halaman 1dari 23

Maret 2019

OTITIS EKSTERNA
MALIGNA

Pembimbing: dr. YUNIDA ANDRIANI Sp. THT-KL

OLEH : NUR AMALIA IDRUS

(DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS


KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU THT)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH MAKASSAR
PENDAHULUAN

Otitis eksterna adalah radang liang telinga akut maupun kronis yang disebabkan oleh
infeksi bakteri, jamur dan virus

Otitis eksterna maligna (OEM) atau otitis eksterna nekrotikans merupakan infeksi telinga
yang berpotensi menjadi kematian

Otitis eksterna maligna (nekrotikans) pertama kali digambarkan sebagai Pseudomonas


osteomyelitis pada tulang temporal pada pasien yang memiliki penyakit diabetes

Sebelum antibiotik digunakan dalam pengobatan, otitis eksterna maligna sering


menyebabkan kematian, dengan angka kematian mendekati 50%.

Sekarang : Antibiotik dikombinasikan dengan teknik operasi dan Debridement lokal


ANATOMI
Telinga Luar
ANATOMI

.Telinga Tengah
ANATOMI

 Telinga Dalam
Fisiologi

. Gelombang Dikumpulkan MAE Tulang –tulang


suara ditelinga pendengaran

Perilimfe Membran
Stapes skala basilaris Rangsang
menggerak vestibuli bergetar mekanik
bergetar

Depolarisasi Impul
Korteks
Sel rambut dijalankan
kesaraf otak
otak

Diinterpretasik
an
FISIOLOGI

 Proses mendengar diawali dengan ditangkapnya energi bunyi oleh daun

telinga dalam bentuk gelombang yang dialirkan melalui udara sampai ke


membran timpani dan bergetar
 Getaran diteruskan ke tulang-tulang pendengaran, maleus – inkus – Stapes

 Stapes menggerakkan foramen ovale yang juga menggerakkan perilimfe

dalam skala vestibuli


 Getaran diteruskan melalui membrane Reissner yang mendorang endolimfe,

sehingga menimbulkan gerak relatif antara membran basilaris dan membran


tektoria
Lanjutan

Proses ini menyebabkan rangsang mekanik yang


menyebabkan terjadinya defleksi sterosilia sel-sel rambut
sehinggan kanal ion terbuka dan terjadi pelepasan ion
bermuatan listrik dari badan sel
Melepaskan neurotransmitter kedalam sinaps yang akan

menimbulkan potensi aksi pada saraf auditorius sampai


kekorteks pendengaran.
DEFINISI

Otitis eksterna maligna adalah infeksi difus diliang

telinga luar dan struktur lain disekitarnya. Biasanya


terjadi pada orang tua dengan diabetes melitus.
Infeksi Biasanya Dimulai dari Meatus Akusticus
Eksternus (MAE) sebagai otitis eksterna akut yang tidak
ada respon terhadap terapi sehingga berkembang menjadi
Otitis Eksterna maligna
ETIOLOGI

. Pseudomonas
Aeroginosa
80-85%

Streptococcus Aureus

Organisma
Golongan Proteus penyebab
yang lain

Golongan Aspergilus
PATOFISIOLOGI

F.Immunocompromize & mikropati

Otitis
Otitis eksterna
eksterna maligna
progresif
Menyebar

Fissura Santorini &


assecartilaginous juntion
Osteomilitis
Dasar tulang
pada tulang
tengkorak
temporal
MANIFESTASI KLINIS

Rasa
gatal

Paresis/
Nyeri paralisi
facialis
OEM

Sekret udem
DIAGNOSIS

Anamnesis

Pasien yang menderita otitis eksterna maligna umumnya


usia lanjut, menderita diabetes. Adanya otalgia, sakit
kepala temporal, otore purulen dapat ditemukan pada
pasien ini. Kadang – kadang pasien mempunyai riwayat
penggunaan antibiotik dan obat tetes telinga pada otitis
eksterna tanpa adanya perubahan gejala yang bermakna.
DIAGNOSIS

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan
inspeksi dapat ditemukan
adanya kulit yang
mengalami inflamasi,
hiperemis, udem dan
tampak jaringan granulasi
pada dasar meatus
akustikus eksternus.
Gambaran otitis eksterna maligna dengan adanya pus yang keluar dari
liang telinga yang sudah nekrosis. Kelihatan aurikula membengkak
dan kehilangan bentuk di daerah yang terdiri dari kartilago
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium Radiologi
Pada pemeriksaan laboratorium, 1. Pemeriksaan tambahan dapat berupa foto
X-ray mastoid (foto Schuller). Pada foto
dapat ditemukan adanya X-ray ini ditemukan adanya perselubungan
peningkatan jumlah leukosit, laju air cell mastoid dan destruksi tulang.
endap darah dan gula darah 2. CT-Scan dapat menunjukkan adanya
dekstruksi tulang di sekitar dasar
sewaktu. Pemeriksaan kultur yang tulang tengkorak dan meluas ke
diperoleh dari sekret liang telinga intrakrania
sangat diperlukan untuk
sensitivitas antibiotik.
DIANOSIS BANDING

Otitis Media supuratif Otitis Eksterna difus Otomikosis


kronik
OMSK adalah infeksi kronis di Biasanya mengenai kulit liang Infeksi jamur diliang telinga
telinga tengah dengan perforasi telinga dua pertiga dalam. Tampak dipermudah dengan kelembaban
membrane timpani dan sekret yang kulit liang telinga hiperemis dan yang tinggi didaerah tersebut. Yang
keluar dari tengah terus-menerus edema yang tidak jelas batasnya. tersering adalah Pityrosporum dan
atau hilang timbul dan sekretnya Otitis eksterna difus dapat juga Aspergillus. Kadang-kadang
mungkin encer, kental, bening atau terjadi sekunder pada otitis media ditemukan juga Candida albicans
berupa nanah. OMSK menimbulkan supuratif kronis. Gejalanya adalah atau jamur lain. Pityrosporum
gejala otore dengan sekret yang nyeri tekan tragus, liang telinga menyebabkan terbentuknya sisik
bersifat purulen atau mukoid sangat sempit, kadang kelenjar getah yang menyerupai ketombe dan
tergantung dari stadium peradangan, bening membesar dan nyeri tekan, merupakan predisposisi otitis
gangguan pendengaran, otalgia dan terdapat sekret yang berbau. Sekret eksterna bakterialis. Gejala biasanya
vertigo ini tidak mengandung lendir (musin) berupa rasa gatal dan rasa penuh di
seperti sekret yang keluar dari liang telinga, tapi sering pula tanpa
kavum timpani pada otitis media. keluhan.
PENGOBATAN

Pengobatan harus cepat diberikan sesuai dengan hasil kultur dan

resistensi.
Diberikan antibiotika dosis tinggi yang sesuai dengan
Pseudomonas aeroginosa.
Sementara menunggu hasil kultur dan resistensi, diberikan

golongan fluoroquinolone (ciprofloxacin) dosis tinggi peroral.


Pada keadaan yang lebih berat diberikan antibiotika parenteral

kombinasi dengan antibiotika golongan aminoglikosida yang


diberikan selama 6-8 minggu.
Lanjutan . . .

sering kali diperlukan juga tindakan membersihkan luka


(debrideman) secara radikal. Tindakan membersihkan luka
yang kurang bersih akan dapat menyebabkan makin
cepatnya penjalaran penyakit.
KOMPLIKASI

Pada otitis eksterna maligna peradangan meluas secara

progresif kelapisan subkutis, tulang rawan dan ke tulang


sekitarnya, sehingga timbul kondritis, osteitis dan
osteomielitis yang menghancurkan tulang temporal
LANJUTAN . . .

Benecke membagi Otitis Eksterna Maligna atas 3 stadium,


yaitu :
1. Infeksi terbatas pada jaringan lunak dan kartilago liang
telinga.
2. Dijumpai keterlibatan jaringan lunak dan erosi tulang
temporal
3. Perluasan intracranial atau erosi diluar tulang temporal
PROGNOSIS

 Rekurensi penyakit dilaporkan sekitar 9% - 27%. Hal ini berhubungan dengan

lamanya pemberian terapi yang tidak adekuat dan manifestasi klinik berupa sakit
kepala dan otalgia, bukan otorea.

 Otitis eksterna nekrotikan dapat kambuh kembali setelah satu tahun pengobatan

komplit. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Chandler, rata – rata kematian sekitar
50% tanpa pengobatan. Kematian berkurang sampai 20% dengan ditemukannya
antibiotik yang cocok.

 Penelitian terbaru melaporkan bahwa angka kematian turun sampai 10%, tetapi

kematian tetap tinggi pada pasien dengan neuropati atau adanya komplikasi
intrakranial
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai