Anda di halaman 1dari 5

Ahkam (Arab: ‫ أحكام‬bentuk jama' dari Hukm/hukum Arab: ‫) ُح ْكم‬

adalah merujuk pada peraturan Islam, berasal dan dipahami


dari sumber-sumber hukum agama (Arab: ‫) َمنَابِ ُُع ال ِف ْق ُِه‬. Sebuah
undang-undang, nilai, peraturan atau keputusan
dari syariat (hukum Islam). Untuk sampai pada suatu doktrin
hukum baru, atau hukm, seseorang harus menggunakan
metodologi yang sistematis yang digunakan untuk mengambil
makna dari sumber-sumber. Secara tradisional, metodologi ini
telah dikategorikan berdasarkan peraturan ijtihad(penalaran
independen, usaha ilmiah otentik).[1]
• Tindakan seorang Muslim harus dilakukan sesuai dengan
Hukum Islam, dikategorikan dalam lima kelompok,
membentuk angka lima atau al-hukm al-khamis (Arab: ‫االحكام‬
‫)الخمسة‬. Mereka menunjukkan bagaimana Pertunjukan atau
tidak melakukan tindakan tertentu dapat dikategorikan
sebagai wajib atau dianjurkan di dalam hukum Islam. Menurut
terminologi Islam angka lima yang terdiri dari:
• Wajib, harus; juga dikenal sebagai:fardhu , rukn
• Mustahab / Sunnah, dianjurkan, juga dikenal
sebagai fadilah, mandub
• Mubah, boleh
• Makruh, keji (disarankan di tinggalkan)
• Haram, dilarang (tidak boleh)
Ciri-ciri Hukum Islam
• 1) Merupakan bagian dan bersumber dari agama Islam.
• 2) Mempunyai hubungan yang erat dan tidak dapat di
pisahkan dari iman atau aqkidah dan kesusilaan atau akhlak
Islam.
• 3) Mempunyai dua istilah kunci yakni:
• a) Syari’at dan
• b) Fiqih terdiri dari dua bidang utama yakni:
• 4) Terdiri dari dua bidang utama
• 5)Strukturnya berlapis
• 6) Dapat dibagi menjadi hukum taklifi atau hukum taklif al
ahkam al khamsah
• 7) Berwatak universal
• 8) Menghormati martabat manusia
• 9) Digerakan oleh Iman
Tujuan Hukum Islam
• Abu Ishaq al Shatibi merumuskan lima tujuan hukum Islam, yaitu
memelihara :
• Agama, merupakan tujuan pertama hukum Islam, karena agama
merupakan pedoman hidup manusia.
• Jiwa, merupakan tujuan kedua hukum Islam, karena hukum Islam wajib
memelihara hak manusia untuk hidup dan mempertahankan
kehidupannya.
• Akal, sangat dipentingkan oleh hukum Islam, karena dengan
mempergunakan akalnya, manusia akan dapat berfikir tentang Allah,
alam semesta, dan dirinya sendiri.
• Keturunan, agar kemurnian darah dapat dijaga dan kelanjutan ummat
manusia dapat diteruskan.
• Harta, adalah pemberian Tuhan kepada manusia, agar manusia dapat
mempertahankan hidup dan melangsungkan kehidupannya.
• Kelima tujuan hukum Islam itu disebut al-maqasid al-khamsah atau al-
maqasid al-shari'ah (tujuan-tujuan hukum Islam).
• Tujuan hukum Islam tersebut di atas dapat dilihat dari dua segi, yaitu :
• 1. Dari segi pembuat hukum Islam itu sendiri, yakni Allah dan Rasul-
Nya.
Tujuan hukum Islam adalah :
• Untuk memenuhi keperluan hidup manusia yang bersifat primer,
sekunder, dan tersier yang dalam kepustakaan hukum Islam disebut
dengan istilah daruriyyat, hajjiyat, dan tahsiniyyat.
• Untuk mentaati dan dilaksanakan oleh manusia dalam kehidupannya
sehari-hari.
• Supaya dapat ditaati dan dilaksanakan dengan baik dan benar, manusia
wajib meningkatkan kemampuannya untuk memahami hukum Islam
dengan mempelajari usul al fiqh yakni dasar pembentukan dan
pemahaman hukum Islam sebagai metodologinya.

• 2. Dari segi manusia yang menjadi pelaku dan pelaksana hukum Islam
tersebut.
• Tujuan hukum Islam adalah untuk mencapai kehidupan yang berbahagia
dan sejahtera. Dengan kata lain, tujuan hakiki hukum Islam, jika
dirumuskan secara umum, adalah tercapainya keridhaan Allah dalam
kehidupan manusia di dunia ini dan di akhirat kelak.

Anda mungkin juga menyukai