Jessica P Watttimena
102013005
Skenario
Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang
dengan keluhan demam sejak 1 minggu yang
lalu
Anamesis
• Identitas pasien
– Jenis kelamin : laki-laki
– Usia 54 tahun
• Keluhan utama
– Demam
• Riwayat penyakit sekarang
– Demam sejak 1 minggu yang lalu
– Sejak di rasakan tinggi sampai menggigil
– Demam naik turun setiap 2 hari
– Disertai sakit kepala dan mual
• Riwayat berpergian
– Habis dari daerah endemik : papua
Pemeriksaan fisik Hasil PF
• Primakuin, dosis toksis 60-240 mg basa (dewasa) atau 1-4 mg/kgBB/hari, Dosis
lethal lebih besar 240 mg basa (dewasa) atau 4 mg/kg/BB/hari.
• Kina, dosis toksis: 2-8 gr/hari (dewasa), dosis lethal: lebih besar dari 8 gr/hari
(dewasa).
• Sulfadoksin Pirimetamin (SP) , dosis toksis 4-7gr/hari (dewasa); dosis lethal lebih
besar 7 gr/hari (dewasa), pirimetamin, dosis toksis 100-250 mg/hari (dewasa);
dosis lethal lebih besar 250 mg/hari (dewasa). broad spectrum yang paten tetapi
lambat dalam melawan bentuk aseksual dalam darah seluruh spesies Plasmodium.
• Kemoprofilaksis, digunakan untuk mengurangi risiko jatuh sakit jika telah tergigit nyamuk
infeksius
• Stand by Emergency Self Treatment (SBET), pelancong minum obat anti malaria yang
dibawanya sendiri ketika curiga sakit malaria, dan tidak tersedia pelayanan medis yang
cepat dalam 24 jam timbulnya gejala penyakit.
• Pencegahan Lainnya
Komplikasi
• Malaria serebral yaitu malaria falciparum yang disertai kejang-kejang dan koma.
• Gagal ginjal akut yaitu gangguan pada ginjal diakibatkan oleh sumbatan pada kapiler
darah ginjal oleh parasit malaria.
• Demam kencing hitam ( black water fever) yaitu penderitanya adalah seorang yang
tidak kebal malaria yang terinfeksi P.falciparum secara berulang-ulang.
• Anemia berat, gangguan fungsi hati dan edema paru, pendarahan spontan,
hiperpireksia (suhu tubuh diatas 41 derajat celcius) dan sepsis (infeksi seluruh tubuh).