Anda di halaman 1dari 17

Gejala Malaria dan Pengobatannya

Jessica P Watttimena
102013005
Skenario
Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang
dengan keluhan demam sejak 1 minggu yang
lalu
Anamesis
• Identitas pasien
– Jenis kelamin : laki-laki
– Usia 54 tahun
• Keluhan utama
– Demam
• Riwayat penyakit sekarang
– Demam sejak 1 minggu yang lalu
– Sejak di rasakan tinggi sampai menggigil
– Demam naik turun setiap 2 hari
– Disertai sakit kepala dan mual
• Riwayat berpergian
– Habis dari daerah endemik : papua
Pemeriksaan fisik Hasil PF

• KU : tampak sakit sedang


 TTV • Kesadaran : compos mentis
 Inspeksi • Tekanan darah : 120/80 mmHg
 Palpasi • Nadi : 100 x/menit (teraba kuat)
 Auskultasi • Suhu : 38,5 C
• Nafas : 18 x/menit
• Sklera tampak ikterik
• Hepar teraba 2 jari di bawah arcus
costa
• Lien teraba SII-III
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan Tetes Darah untuk Malaria
– Tetesan preparat darah tebal
– Tetesan preparat darah tipis
• Tes Antigen : p-f test
• Tes Serologi
Demam Tifoid DBD Chikunggunya Filariasis Leptospira

Tinggi pada Asia Asia tenggara, Daerah rawan


tengah , Asia pasifik barat banjir
Selatan , Asia dan karibia
tenggara dan Afrika
selatan

Salmonella typhy , Infeksi virus Virus Wucheria leptospira


Salmonella Dengue chikungunya bancrofti , Brugia
paratyphi genus virus alfa malayi
dari family
togaviridae.

Demam , nyeri demam, mual Demam , nyeri Demam Demam tinggi


kepala , pusing , muntah, nyeri otot , nyeri peradangan , mendadak,
nyeri otot , mual , kepala, otot, sendi , disertai nyeri lokal , malaise, nyeri
muntah , diare tulang, kesulitan sakittt kepala dan otot, ikterus,
gangguan mata menggerakkan badan , muntah- sakit kepala
sendi-sendi besar muntah
Suhu tinggi , Hepatomegali, Erupsi
demam pada hipotensi, gejala makulopapular
sore hingga perdarahan
malam , lidah seperti bercak
tifoid , ptekiae
hepatomegali

Darah rutin , uji Uji bendung Pemeriksaan Pemeriksaan


widal , uji darah tepi kultur
typhidot
Etiologi
• Parasit Plasmodium
• Nyamuk Anopheles betina
• Mulai maghrib (dusk) sampai fajar (dawn)
• 4 spesies parasit penyebab malaria pada
umumnya yaitu:
o Plasmodium falciparum
o Plasmodium vivax
o Plasmodium malariae
o Plasmodium ovale
Epidemologi
• Sebanyak 424
• Adanya malaria di
masyarakat dapat
dibedakan sebagai :
 endemik atau
epidemik
 stabil dan tidak
stabil
Morfologi
Patofisiologis
• Penghancuran eritrosit. menyebabkan anemia dan anoksia jaringan. Dengan
hemolisis intra vaskular yang berat, dapat terjadi hemoglobinuria (blackwater
fever) dan gagal ginjal.

• Mediator endotoksin-makrofag. Parasit malaraiamelepaskan faktor neksoris


tumor (TNF). TNF dan sitokin lain yang berhubungan, menimbulkan demam,
hipoglimeia dan adult respiratory distress syndrome, selain itu juga
menghancurkan plasmodium falciparum in vitro dan dapat meningkatkan
perlekatan eritrosit yang dihinggapi parasit pada endotelium kapiler.

• Sekuestrasi eritrosit yang terinfeksi.


Manisfestasi klinis
Malaria vivax/Malaria tersiana
– Masa tunas intrinsic biasanya berlangsung 12-17 hari
– Serangan pertama dimulai dengan sindrom prodromal: sakit kepala, nyeri
punggung, mual dan malaise umum.
– Demam tidak teratur pada 2-4 hari pertama, kemudian menjadi intermiten dengan
perbedaan suhu yang nyata pada pagi dan sore hari.
– Limpa membesar (spenomegali), konsistensi lembek dan mulai teraba pada
minggu kedua.
– Demam menjadi teratur dengan periodisitas 48 jam.
– Suhu badan dapat mencapai 40,6ºC atau lebih. Mual, muntah pusing dan
mengantuk
– P. vivax dibagi atas tropical strain dan temperate strain. Plasmodium vivax tropical
strain akan relaps dalam waktu jangka pendek (setelah 35 hari) dan frekuensi
relaps lebih sering dibandingkan temperate strain
Penatalaksanaan
Secara Farmakologi:
• Amodiakuin, 10 mg amodiakui basa/hari selama 3 hari ( total dosis 30 mg/kg ).

• Primakuin, dosis toksis 60-240 mg basa (dewasa) atau 1-4 mg/kgBB/hari, Dosis
lethal lebih besar 240 mg basa (dewasa) atau 4 mg/kg/BB/hari.

• Kina, dosis toksis: 2-8 gr/hari (dewasa), dosis lethal: lebih besar dari 8 gr/hari
(dewasa).

• Sulfadoksin Pirimetamin (SP) , dosis toksis 4-7gr/hari (dewasa); dosis lethal lebih
besar 7 gr/hari (dewasa), pirimetamin, dosis toksis 100-250 mg/hari (dewasa);
dosis lethal lebih besar 250 mg/hari (dewasa). broad spectrum yang paten tetapi
lambat dalam melawan bentuk aseksual dalam darah seluruh spesies Plasmodium.

Secara Non farmakologi


• terapi suportif
Pencegahan
• Edukasi

• Kemoprofilaksis, digunakan untuk mengurangi risiko jatuh sakit jika telah tergigit nyamuk
infeksius

• Stand by Emergency Self Treatment (SBET), pelancong minum obat anti malaria yang
dibawanya sendiri ketika curiga sakit malaria, dan tidak tersedia pelayanan medis yang
cepat dalam 24 jam timbulnya gejala penyakit.

• Pengobatan Pencegahan Secara Intermiten (Intermitten Preventive Treatment),


pemberian dosis terapeutik obat anti malaria dengan waktu atau jadwal tertentu kepada
orang-orang yang beresiko untuk pengobatan maupun pencegahan.

• Vaksin, vaksin sporozoit(bentuk intera hepatik), vaksin yang multi-stage (sporozoit,


aseksual), dan multivalen(terdiri dari beberapa antigen)

• Pencegahan Pada Kunjungan Singkat

• Pencegahan Lainnya
Komplikasi
• Malaria serebral yaitu malaria falciparum yang disertai kejang-kejang dan koma.

• Gagal ginjal akut yaitu gangguan pada ginjal diakibatkan oleh sumbatan pada kapiler
darah ginjal oleh parasit malaria.

• Demam kencing hitam ( black water fever) yaitu penderitanya adalah seorang yang
tidak kebal malaria yang terinfeksi P.falciparum secara berulang-ulang.

• Anemia berat, gangguan fungsi hati dan edema paru, pendarahan spontan,
hiperpireksia (suhu tubuh diatas 41 derajat celcius) dan sepsis (infeksi seluruh tubuh).

• Asidosis (bikarbonat <15meq) atau asidemia (PH <7.25), pada malaria


menunjukkan prognosis buruk. Keadaan ini dapat disebabkan: perfusi jaringan yang
buruk.
Prognosis
Pada malaria berat yang tidak ditanggulangi, maka mortalitas
yang dilaporkan pada anak-anak 15%, dewasa 20% dan pada
kehamilanmeningkat sampai 50%. Prognosis malaria berat
dengan gangguan satu fungsi organ lebih baikdaripada
gangguan 2 atau lebih fungsi organ.
Kesimpulan
Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit
yang ditularkan pada manusia melalui gigitan nyamuk
anopheles betina. Terdapat 4 spesies parasit penyebab
malaria pada umumnya yaitu, Plasmodium falciparum,
Plasmodium vivax, Plasmodium malariae, dan Plasmodium
ovale. Keempat jenis plasmodium tersebut memiliki waktu
demam yang berbeda. Selain itu terdapat pula cara
pengobatan dan pencegahannya. Hipotesis diterima

Anda mungkin juga menyukai