Anda di halaman 1dari 43

ETIKA PROFESI

DAN
HUKUM KESEHATAN

Disampaikan oleh:
Fresley Hutapea, SH, MH, MARS.
Deskripsi Matakuliah
• Mata kuliah ini menguraikan tentang etika dan
hukum Kesehatan secara umum dan juga etika
profesi dan hukum kesehatanmenyangkut :
prinsip, aturan, dan sikap, berdasarkan nilai-nilai
moral, dengan memandang hak dan martabat
sebagai manusia.
• Melalui perkuliahan ini diharapkan dapat
menumbuhkan kecerdasan spiritual mahasiswa.
• Materi perkuliahan meliputi etika hidup seorang
profesional terhadap dirinya, sesamanya,
lingkungannya, dan penciptanya.
Mempelajari mata kuliah Etika Profesi dan Hukum
Kesehatan maka mahasiswa diharapkan mampu:

1. Memahami pengertian dan jenis norma dan moral


2. Memahami pengertian dan jenis etika
3. Memahami konsep profesi, profesional dan
profesionalisme
4. Memahami konsep etika profesi
5. Memahami pengertian dan kegunaan kode etik
6. Memahami etika profesi tenaga kesehatan
7. Memahami etika profesi Ahli Teknologi Laboratorium
Medik
8. Memahami etika profesi Pegawai Negeri Sipil/Aparat
Sipil Negara
9. Memahami pengertian dan kegunaan kode etik Ahli
Teknologi Laboratorium Medik
10..Memahami pengertian kode etik Pegawai Negeri
Sipil/Aparat Sipil Negara
11. Memahami ruang lingkup Hukum secara umum
12. Memahami ruang lingkup Hukum Kesehatan di
Indonesia
13. Memahami pelaksanaan transaksi terapeutik
14. Memahami tentang kewenangan Ahli Teknologi
Laboratorium Medik
15. Memahami tentang pertanggungjawaban hukum
di laboratorium
16. Memahami peraturan perundang undangan
laboratorium kesehatan/klinik/medik
17. Menerapkan konsep etik dan hukum terhadap
permasalahan yang terjadi pada pelayanan
laboratorium kesehatan/klinik/medik terhadap
individu, keluarga dan masyarakat
Tujuan perkuliahan

Selesai mengikuti perkuliahan ini


mahasiswa diharapkan mampu
membina serta mengamalkan moral
yang mulia dan hukum dalam kehidupannya
selaku profesional di mana pun dan kapan
pun.
Metodologi perkuliahan
• Tatap muka perkuliahan;
ceramah, small group disscussion,
problem based learning, simulasi,
watching video and analysis, contextual
learning, discovery learning.
• Latihan secara individual dan kelompok:
praktek teori di kelas
• Penugasan secara individual dan
kelompok : laporan buku, penyusunan
paper, presentasi, observasi di lapangan
Evaluasi Perkuliahan
Absensi/kehadiran
Tugas kelompok dengan mempertimbangkan aspek
tingkat kejelasan hasil kajian, analisis dan evaluasi
serta presentasi hasil kajian dan penelusuran.
Tugas individu dengan mempertimbangkan aspek:
konsep dasar, dan relevansi dalam kegiatan
pembelajaran
Hasil evaluasi merupakan kumulatif dari kehadiran,
penyelesaian tugas tugas terstruktur, tugas
individual, dan tugas kelompok
PENGERTIAN ETIKA

Secara Etimologi
Etika / Ethics berasal dari bahasa
Yunani kuno

Ethos / Ethikos

Yg mempunyai arti tempat tinggal yg


biasa, padang rumput, kandang, kebi
asaan, adat, akhlak, watak, perasaan,
sikap, cara berpikir.
Istilah ‘Etika’
Aristoteles (384-322 S.M)

Bhs Yunani Kuno


- Tunggal : “Ethos” Tempat tinggal yang
biasa, padang rumput, kandang,
adat, akhlak, watak, perasaan,
sikap, cara berpikir
- Jamak : “Ta Etha” Adat Kebiasaan
Definisi Etika:
• Etika sebagai filsafat
moral.
• Etika = Pemikiran
kritis dan mendasar
mengenai ajaran-
ajaran moral atau
• Etika sbg Ilmu ttg
moralitas.
Lanjutan..

Dalam Kamus Umum


Bahasa Indonesia lama
(Poerwadarminta, 1953)

ETIKA

Yaitu Ilmu pengetahuan tentang


asas- asas akhlak (moral).
Lanjutan..
Dalam Kamus
Besar Bahasa
Indonesia (1988)

Etika dirumuskan
ETIKA dalam 3 arti, sbb :

1.Ilmu ttg yg baik / buruk & ttg hak & k


ewajiban moral akhlak).

2. Kumpulan asas / nilai


berkenaan dengan akhlak.
3. Nilai mengenai benar/salah yg dianut satu
gol masyarakat.
Pengertian Etika
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

 Etika adalah Ilmu tentang apa yang baik


dan apa yang buruk dan tentang hak dan
kewajiban moral (akhlak)
 Etika adalah Kumpulan asas atau nilai yang
berkenaan dengan akhlak
 Etika adalah Nilai mengenai benar dan
salah yang dianut suatu golongan atau
masyarakat”.
PENGERTIAN ETIKA

ETIKA ITU BAHASA ARAB,


BAHASA YUNANI
APA SIH..?? ETIKA berarti Ilmu
“ETHOS” berarti
Akhlak
Adat Kebiasaan

ETIKA SECARA UMUM ADALAH NILAI, NORMA,


ATAU ATURAN PROFESIONAL TERTULIS YANG
MENGENAI SESUATU HAL YANG BAIK DAN
BENAR, MAUPUN TIDAK BAIK DAN TIDAK BENAR
PENGERTIAN ETIKA

ETIKA meliputi 4 pengertian, sbb :

1. Etika merupakan sistem nilai


kebiasaan yg penting dalam
kehidupan suatu kelompok khusus
manusia.

2. Etika digunakan pada suatu di


antara sistem-sistem khusus tersebut,
yaitu moralitas yg melibatkan makna
dari kebenaran & kesalahan, seperti
salah & malu.
Lanjutan..

3. Etika adalah sistem


moralitas itu sendiri mengacu
pada prinsip-prinsip moral
aktual.

4. Etika adalah suatu daerah


dalam filsafat yg
memperbincangkan telaahan
etika dalam pengertian-
pengertian lain.
Klasifikasi Etika
Etika Etika
Umum
Etika terhadap
Individual sesama
ETIKA
Etika
Keluarga
Etika Etika
Khusus Sosial Etika Politik

Etika
Etika
Lingkungan
Profesi
Hidup

Etika Etika Etika Etika Etika


Bisnis Hukum Biomedis Pendidikan Media
Etika pd prinsip dan pelaksanaannya
dibedakan:
a. Etika sebagai ilmu;
b. Etika sebagai Arti Perbuatan;
c. Etika sebagai Filsafat.
Merupakan kumpulan tentang kebajikan,
tentang penilaian dari perbuatan seseorang.
a. Etika
Sebagai Ilmu Definisi tersebut tidak melihat kenyataan
bahwa ada keragaman norma, karena
adanya ketidaksamaan waktu & tempat,
akhirnya etika menajdi ilmu yg deskriptif &
lebih bersifat sosiologis.
Lanjutan..

Yaitu perbuatan kebajikan. Misalnya


seseorang dikatakan etis apabila orang itu
telah berbuat kebajikan.
b. Etika
Dalam Arti Etika diperlukan agar perilaku seseorang
lebih baik dan terarah hidupnya sesuai
Perbuatan degnan norma / ketentuan yg ada.

Etika dalam hal ini dipandang sebagai


ilmu pengetahuan yg bersifat normatif &
evaluatif yg hanya memberikan nilai baik
buruknya terhadap perilaku manusia.
Lanjutan..

Yaitu yang mempelajari pandangan-


pandangan, persoalan - persoalan yang
berhubungan degnan masalah kesusilaan.
c. Etika
Sebagai Etika pada kajian filsafat sangat menarik
perhatian para filosof dalam menanggapi
Filsafat makna etika secara lebih serius &
mendalam, sebgaimana yg dikemukakan
oleh Aristoteles.
DEFINISI PARA FILOSOF :

1. Etika merupakan prinsip-prinsip moral yg termasuk ilmu


tentang kebaikan & sifat dari hak.

2. Etika sebagai pedoman perilaku, yg diakui berkaitan


dengan memperhatikan bagian utama dari kegiatan
manusia.

3. Etika sebagai ilmu yg mengkaji tentang watak manusia


yg ideal & prinsip-prinsip moral sebagai individual.

4. Etika juga merupakan ilmu mengenai suatu kewajiban.


OBJEK ETIKA

Objek Penyelidikan Etika

Adalah pernyataan – pernyataan moral yg


merupakan perwujudan dari pandangan-
pandangan & persoalan dalam bidang moral.
Jika kita kaji segala pernyataan moral, maka
kita akan melihat bahwa pada dasarnya hanya
ada 2 macam pernyataan moral.

Pertama, pernyataan tentang tindakan manusia, &


kedua tentang manusia itu sendiri / tentang unsur-
unsur kepribadian manusia, seperti motif-motif,
maksud & watak.
Poedjawiyatna

Mengungkapkan bahwa
yg menjadi objek etika
adalah sbb :

1. Tindakan Manusia

• Manusia dinilai oleh manusia lain melalui tindakannya. Seperti


tindakan yg dinilai menurut indah tidaknya. Penilaian ini
disebut penilaian estetis (dari akta “aesthettica” filsafat
keindahan).

• Tindakan mungkin juga dinilai sebagai baik / buruk.


Lanjutan….
2. Kehendak Bebas

• Penentuan manusia bagi tindakannya itu disebut


kehendak / kemauan. jadi jika hendak diadakan
penilaian etis, haruslah ada kehendak yg dapat memilih /
kehendak bebas.

• Dalam tindakannya manusia mendapat pengaruh dari luar


sehingga tertentukanlah tindakannya & tidak ada pilihan
dari pihaknya. Dengan demikian, kehendak bebas
sebenarnya tidak ada. Demikian pendapat beberapa
aliran filsafat.

• Adapun kehendak bebas dalam ari kemampuan memilih


kalau ia melakukan suatu tindakan. Biasanya kalau orang
mengatakan bebas itu maksudnya ialah bebas dari
sesuatu.
Lanjutan….

• Kita telah memperjuangkan kemerdekan, maksudnya kita


berusaha degnan segala upaya untuk mencapai
kebebasan dari tindasan & kekangan, dari penjajahan
degnan tujuan agar terbeas dari kemisikian & kemelaratan.
Inilah segi negatif kebebasan.
• Akan tetapi, kebebasan juga mengandung arti segi positif
karena dalam perjuangan memperoleh kemerdekaan itu
kita hendak mengatur negara kita sendiri seperti yg kita
kehendaki, hendak mencapai kesejahteraan kita menurut
kemauan kita sendiri, hendak melaksanakan pendidikan
terhadap anak kita menurut kemauan kita juga.
• Maka disini adalah kebebasan untuk melakukan tindakan,
dalam kebebasan untuk ini ternyata terdapat pilihan.
• Sekali lagi perlu ditegaskan bahwa persoalannya adalah
adakah pada manusia kehendak bebas yg mungkin
memilih dalam tindakannya, atau boleh juga dimajukan
secara lebih sederhana, adakah kesengajaan pada
manusia.
3. Determinisme:

aliran yg mengingkari adanya kehendak bebas


dalam filsafat.
Determinisme dibagi 2 golongan, sbb :

a. Determinisme
Materialisme

b. Determinisme
religius
Lanjutan….
a. Determinisme
Materialisme

Materialisme ini bermacam-macam Benda-benda alam ini dalam


coraknya, tetapi semuanya hanya ‘tindakannya’ (perubahannya) semua
menerima materi sebagai kesungguhan terbentuk oleh hukum alam. Hukum ini
(yg sungguh-sungguh ada). Materialisme janganlah diartikan sebagai undang-
dalam pandangannya terhadap dunia undang / perturan yg dibuat oleh orang
dan alam hanya menerima dunia dan dengan sangsinya.
alam seperti tampaknya.
Lanjutan….
b. Determinisme
religius

Tingkah laku manusia ditentukan


Pilihan manusia tidak diingkari
oleh Tuhan seperti semua kejadian
sama sekali, akan tetapi
di dunia ini tertentukan oleh-Nya.
kebebasan ini tertentu dan
Untuk berbuat baik itu tidak ada
terbatas sehingga memilih yg
pilihan dan muncul dari gerak
manusia itu sendiri. sebenarnya sebetulnya tidak ada.
Lanjutan….
4. Gejala – gejala Tindakan

• Tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari, dalam ilmu psikologi


juga dibedakan adanya tindakan yaitu yg sengaja & tidak
sengaja.Walaupun tidak selalu dapat menunjuk batas-batasnya,
tetapi kerapkali kita dapat membedakan benar tindakan kita yg
disengaja dari yg tidak disengaja.

• Kesengajaan menjadi dasar penilaian terhadap kesalahan


sesama kita. Tidak hanya untuk penilaian kesalahan saja,
kesengajaan itu merupakan faktor penting, tetapi juga
merupakan sudut penyorotan dalam menilai sesama kita dalam
tindakannya yg tampaknya sederhana seperti pemberian tanda
mata, hadiah / pertolongan.

• Siapakah yg akan menghargai hadiah yg diberikan seseorang


secara terpaksa? Bukankah terimakasih kita terhadap
pertolongan lebih besar,jika pertolongan itu diberikan kepada
kita secara suka rela. Artinya atas pilihannya sendiri dengan
bebas.
Lanjutan….

5. Penentuan Istimewa

• Jika dikatakan bahwa ada kehendak bebas pada


manusia artinya manusia dapat menentukan
tindakannya, yaitu ia dapat memilih. Adanya
kehendak bebas ini tentu saja tidak mengurangi
kemahakuasaan Tuhan.

• Manusia memang terbatas, tetapi keterbatasannya itu


justru yg mengistimewakannya. Ia melebihi makhluk
lain didunia sebab ada penentuan istimewa, yaitu
bahwa ia dapat memilih.
Lanjutan….

• Memang kadangkala ada situasi yang memungkinkan


mengurangi / bahkan menghilangkan kebebasan kehendak.
Tidaklah mustahil bahwa rasa takut, kegelisahan,
kebingungan, nafsu, & kebiasaan mempersulit kehendak untuk
mengadakan pilihan-pilihan.

• Begitu juga dengan ajakan dari luar, intimidasi, ancaman


serta paksaan fisik dapat mengurangi kebebasan, malahan
dapat menghilangkan kebebasan memilih.

• Karena semua itu berhubungan degnan kesengajaan,


dimana kesengajaan merupakan faktor mutlak dalam
penilaian etis maka segala sesuatunya yg dapat
mempengaruhi kehendak dalam pilihannya itu harus
diperhitungkan dengan benar dalam penilaian etis.

• Dimana ternyata sungguh tak ada lagi kesengajaan karena


tidak ada kebebasan maka tidak ada pula sebenarnya
penilaian etis.
ALIRAN-ALIRAN DALAM ETIKA

a. Aliran d. Aliran
Naturalisme Idealisme

b. Aliran f. Aliran
Hedonisme Sosialisme

c. Aliran e. Aliran
Utilitarisme Humanisme
Lanjutan….
a. Aliran
Naturalisme

Menganggap bahwa kebahagiaan


manusia didapatkan sesuai dengan
kodrat kejadian manusia itu sendiri.
Lanjutan….
a. Aliran Naturalisme

Perbuatan yg baik menurut aliran ini ialah


perbuatan-perbuatan yg sesuai dengan
kodrat manusia.
Lanjutan….

Paham naturalisme
menyatakan bahwa
kenyataan yg paling
memadai adalah seperti yg
digambarkan oleh alam.

Paham naturalisme
menyatakan bahwa
kenyataan yg paling
memadai adalah seperti yg
digambarkan oleh alam.
Lanjutan….
b. Aliran
Hedonisme

Aliran yg mengajarkan bahwa sesuatu


dianggap baik bila mengandung
kenikmatan bagi manusia. Menurut
hedonisme yg dipandang sebagai
perbuatan baik adalah perbuatan-
perbuatan yg mendatangkan kenikmatan.

Aliran hedonisme terbagi menjadi dua


cabang :
• Hedonisme egoistik
• Hedonisme universalistik.
Lanjutan….

Hedonisme Egoistik
menilai sesuatu yg baik adalah
perbuatan yg bertujuan untuk
mendatangkan kesenagnan bagi
dirinya sendiri secara individual.

Hedonisme Universalistik
menilai sesuatu yg baik adalah hal-
hal yg bertujuan untuk mewujudkan
kesenangan umum terbesar. Filosof-
filosof yg tergolong aliran Hedonisme
ini antara lain demokritos & epikuros.
Lanjutan….
c. Aliran
Utilitarisme

Aliran ini menilai Yg baik ialah yg


baik & buruknya berguna,
Salah satu tokoh
suatu perbuatan demikian ukuran
yg tergolong
berdasarkan besar baik bagi
aliran ini adalah
kecilnya manfaat penganut aliran
John Stuart Mill.
bagi kehidupan utilitarisme (utilis
manusia. artinya berguna).
Lanjutan….

Menurut Mill dalam Franz Magnis Suseno (2003:


184) yg dinamakan manfaat ialah suatu
kebahagiaan untuk jumlah manusia sebesar-
besarnya.

Konsep kebahagiaan menurut Mill terdiri dari


beberapa komponen, yaitu “keutamaan,
diinginkan demi diri mereka sendiri, tetapi tidak di
luar kebahagiaan, melainkan sebagai bagian dari
kebahagiaan”.
Lanjutan….

Sesuatu yg dianggap baik dalam pandangan


ini adalah perbuatan yg dapat menghasilkan
kebahagiaan bagi orang banyak, yg
jumlahnya lebih besar.

Dengan demikian, tujuan etika aliran utilitarisme ini


adalah mencapai kesenangan hidup sebanyak
mungkin, baik dilihat dari segi kualitas (mutu)
maupun kuantitas (jumlah).
Lanjutan….
d. Aliran
Idealisme

Aliran Idealisme adalah doktrin etis Tokoh utama aliran Idealisme adalah
yg memandang bahwa cita-cita Immanuel Kant (1725-1804), yg mengajarkan
adalah sasaran yg harus dikejar bahwa seseorang berbuat baik pada
prinsipnya bukan karena dianjurkan orang
dalam tindakan. lain melainkan atas dasar kemauan sendiri.
Lanjutan….

Kant melihat bahwa di antara faktor yg terpenting dalam jiwa yg


mempengaruhi perbuatan manusia ialah suatu kekuatan yg dinamakan
‘kemauan’. Dari kemauan itulah muncul tindakan-tindakan yg nyata.

Menurut Kant yg menjadi pokok dalam etika ini ialah ‘kemauan yg baik’.
Kemauan yg baik itu amat penting sebab segala keutamaan akan rusak jika
tidak disertai kemauan yg baik. Kepandaian, kecakapan, keindaham, dan
keberanian, semuanya akan rusak jika tidak disertai kemauan yg baik.
TERIMAKASIH

HP: 081317565641, 081381399700


Email: fresleyhutapea@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai