Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro
Osteoporosis
Pemeriksaan fisik dengan melihat pada tulang
vertebra dengan melihat adanya deformitas /
kifosis, nyeri, tanda-tanda fraktur, adanya fraktur,
penurunan tinggi badan dan adanya tanda-tanda
penyakit yang dijumpai pada anamnesis.
Osteoporosis
Pemeriksaan fisik hendaknya menyeluruh, misalnya
pembesaran tiroid pada pasien dengan sangkaan
parathyroidism. Fraktur merupakan manifestasi
lanjut dari osteoporosis.
Daerah yang sering mengalami fraktur adalah
vertebra, pergelangan tangan, colum femoris dan
proksimal humerus. Munculnya Dowager's Hump
(curvatura punggung) pada pasien tua menunjukkan
adanya fraktur multiple pada vertebra dan adanya
penurunan volume tulang.
Osteoarthritis
Memperlihatkan pembesaran tulang pada
persendian, akumulasi cairan, timbul krepitasi
selama bergerak dan rasa nyeri, kelemahan otot,
serta instabilitas sendi.
Ruptur Tendon Achilles
Pemeriksaan fisik :
Dari pergerakan tumit dan otot. Apabila
pergerakannya lemah atau tidak ada pergerakan maka
dicurigai tendo achilles mengalami ruptur
Ruptur Tendon Achilles
Thompson test
Posisi pasien tengkurap ,kemudian betis pasien
diremas. Apabila tendo achilles normal, maka akan
terjadi plantar fleksi tendo Achilles. Namun apabila
terjadi ruptur, maka tidak ada pergerakan.
Ruptur Tendon Achilles
Obrien’s Test
Posisi pasien tengkurap, kemudian pada daerah
midline 10 cm proksimal dari calcaneus masukkan
jarum berukuran 25. Lakukan gerak dorso fleksi secara
pasif, apabila gerak jarum seperti plantar fleksi
pertanda bahwa tendo achilles tidak mengalami cedera.
Bila jarum tidak bergerak, menandakan tendo achilles
yang mangalami ruptur.
Ruptur Tendon Achilles
Copeland Test
Posisi pasien tengkurap, kemudian pada betis dipasang
torniket (pergelangan kaki dilakukan dorsofleksi secara
pasif). Apabila tendo utuh, maka tekanan akan naik
sekitar 35-60 mmHg. Namun bila tendo mengalami
ruptur, tekanan hanya naik sedikit atau tidak bergerak
sama sekali.
Hatur Nuhun