PRESERVATION OF INDUSRTIAL
MICRO-ORGANISMS.
Microbial
preservation
Isolation of microbes
Characterisation of microbes
Inoculum preparation
Srain Improvement
Fermentation
II. MIKROORGANISME DAN KULTUR FERMENTASI
Cara-cara isolasi :
1. Isolasi pada agar cawan :
Metode Gores
1
4
3 2
ISOLASI
Kultur campuran Isolat
IDENTIFIKASI
TAHAP – TAHAP ISOLASI BAKTERI
Pengenceran dilakukan
sampai 10 -6
Medium umum
NA + garam GPA + garam
NIVEN'S + garam
SM A + garam
Inkubasi, 2 hari pada suhu 30-32oC,
keadaan terbalik
Amati : pertumbuhan koloni yg tumbuh pada
medium ditambahkan garam
konsentrasi 5, 10 dan 15 persen
STOK KULTUR
KUNCI IDENTIFIKASI JENIS BAKTERI MENURUT SHEWAN ET AL. (1970)
REAKSI GRAM
+ -
O F
Leuconostok Clostridium Bacillus Corynebacterium
Lacrobacillus
Brochothrix
Micrococcus Staphylococcus oksidase + oksidase -
Aeromonas
Enterobacteriaceae
Vibrio
Koagulase + Koagulase -
motil
non-motil
oksidase +
S aureus Staphylococcus
spesies lain tdk warna
Flagela polar Flagela Periterikat
berwarna kuning
Flavobacterium
berwarna fluoresencens tidak Moraxella
alkalin (H&L) Cytophaga
hijau berfluoresencens
Acinetobacter
Pseudomonas (Gp.I) Pseudomonas (Gp.II) Pseudomonas (Gp.III)
IDENTIFIKASI BAKTERI
1. Kultur dimurnikan
2. Ditetapkan apakah organisme bersifat fototropik, aerobik atau anaerobik.
3. Diamati sifat morfologinya dan ada tidaknya endospora
4. Pengamatan gram
5. Pengamatan motilitas
6. Pengamatan pigmen
7. Pengujian kebutuhan akan oksigen
8. Jika organisme bersifat kimoheterotrof, dilakukan pengujian disimilasi glukosa/gula
sederhana lainnya
9. Diidentifikasi dengan “Bergey’s Manual” isolat dalam grup
10. Pengujian lanjutan untuk membedakan di antara jenis
11. Pengujian lengkap untuk membedakan di antara spesies
Identifikasi Bakteri
Agar IDENTIFIKASI
1. cawan KAPANG
Metode goresan
1. Kultur dimurnikan
Metode tuang
2. “ Slide Culture” 2. Ditetapkan apakah organisme bersifat
Letakkan selembar kertas filter berukuran 7x7 cm2 di fototropik, aerobik atau anaerobik.
dasar cawan patri
Tuangkan 5-10 ml gliserol 10 % keatas kertas tersebut
3. Diamati sifat morfologinya dan ada tidaknya
Letakkan batang gelas berbentuk huruf U
endospora
Di atas batang gelas dudukkan gelas obyek dan 4. Pengamatan gram
disampingnya gelas
penutup steril 5. Pengamatan motilitas
Secara aseptis tuangkan cairan PDA keatas gelas
obyek 6. Pengamatan pigmen
Inokulasikan spora kapang diatas obyek gelas 7. Pengujian kebutuhan akan oksigen
Inkubasikan pada suhu kamar (32oC selama 3-7 hari) 8. Jika organisme bersifat kimoheterotrof,
Amati menggunakan mikroskop dilakukan pengujian disimilasi glukosa/gula
sederhana lainnya
9. Diidentifikasi dengan “Bergey’s Manual”
isolat dalam grup
10. Pengujian lanjutan untuk membedakan di
antara jenis
11. Pengujian lengkap untuk membedakan di
antara spesies
CARA IDENTIFIKASI KAPANG
Ordo Mucorales
Sifat umum : - hifa nonseptat
- spora aseksual adalah sporangiospora
I. Mempunyai sporangiola -------------------------------- Thamnidium
II. Tidak membentuk sporangiola
A. Membentuk Rhizoid dan stolon,
sporangiofora muncul pada noda ---------- Rhizopus
B. Tidak memiliki Rhizoid/stolon,
Suspensor zigospora besar --------- -------- Mucor
Sporangiofora
Kolumela
Sporangium
Sporangiofora Rhizoid
(non septat)
Mucor Rhizopus
IDENTIFIKASI KHAMIR
1. Sifat morfologi :
Reproduksi vegetatif Caranya :
Bentuk sel vegetatif 1. “slide culture”
2. Metode Gores
2. Sifat kultur :
3. Pewarnaan
Karakteristik pertumbuhan dlm medium cair
4. Mikroskop
Karakteristik pertumbuhan dlm medium padat
3. Sifat fisiologi :
Penggunaan senyawa karbon Caranya :
Penggunaan Nitrogen
Medium cair
+
Pertumbuhan dlm medium tanpa vitamin
Glukosa, dll
Pertumbuhan dlm medium dg tekanan osmotik +
Pertumbuhan pada suhu Tabung Durham
Produksi asam
Produksi senyawa ekstraseluler
Hidrolisis urea Pos
Pemecah lemak - ada gas
Pembentuk pigmen - warna berubah
4. Reproduksi seksual :
Karakteristik askus dan askospora
Infertilitas pada khamir Ascomycetes
PELESTARIAN KULTUR
Menghasilkan antibiotik
Menghasilkan asam amino
LEMBAGA PENGUMPUL KULTUR