KASUS Pasien Tuan M. dengan stroke, mengeluh badan tidak bisa bergerak sebelah kanan, bicara tidak jelas, kalau mandi, berpakaian, berak, dan kencing dibantu oleh isteri dan perawat, tidak nafsu makan, berat badan turun dari sebelum sakit, air liur terasa pahit, ada nyeri kepala belakang. Perawat memeriksa hasil Temperature 37oC/axilla, Respirasi 20 kali per menit, Pulse 85 kali per menit, Blood Preasure 140/90 mmHg, klien tampak lemah, kurus, klien tampak menahan nyeri dan selalu memegang kepala belakang. DIAGNOSIS AKTUAL
P : problem (masalah) E : etologi (sebab) S : symptoms (gejala)
Nyeri sehubungan dengan adanya agen-agen penyebab cidera,
P E ditandai dengan pasien melaporkan nyeri kepala belakang, pada S pemeriksaan didapakatkan hasil tekanan darah 140/90 mmHg,
klien tampak lemah, klien tampak menahan nyeri dan selalu
memegang kepala belakang.
HASIL PENGKAJIAN
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF
Pasien mengeluh, “badan tidak Temperature : 37oC/axilla
bisa bergerak sebelah kanan, Respirasi : 20 kali per menit bicara tidak jelas, kalau Pulse : 85 kali per menit mandi, berpakaian, berak, dan Blood Preasure : 140/90 mmHg kencing dibantu oleh isteri Klien tampak lemah, kurus, dan perawat, tidak nafsu klien tampak menahan nyeri makan, berat badan turun dan selalu memegang kepala dari sebelum sakit, air liur belakang. terasa pahit, dan nyeri kepala belakang.” INTERVENSI DAN RASIONAL
Pain Management Meringankan atau mengurangi nyeri sampai pada tingkat kenyamanan yang dapat diterima oleh pasien PAIN MANAGEMENT
I : Mengkaji keluhan nyeri
R : Untuk mengetahui tingkat nyeri pasien
I : Observasi reaksi ketidaknyamanan nonverbal
R : Untuk mengetahui tingkat ketidaknyamanan yang dirasakan pasien
I : Gunakan strategi komunikasi terapeutik
R : Untuk mengalihkan perhatian pasien dari rasa nyeri I : Tentukan pengaruh pengalaman nyeri terhadap kualitas hidup R : Untuk mengetahui apakah nyeri yang dirasakan berpengaruh terhadap yang lainnya I : Tentukan factor yang dapat memperburuk nyeri R : Untuk mengurangi factor yang dapat memperburuk nyeri yang dirsakan Lanjutan I : Berikan informasi tentang nyeri R : Pemberian Health Education dapat mengurangi tingkat kecemasan
I : Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi
respon ketidaknyamanan pasien R : Untuk mengurangi tingkat ketidknyamanan yang dirasakan klien I : Hilangkan factor presipitasi yang dapat meningkatkan pengalaman nyeri (ketakutan, kurang informasi) R : Agar nyeri yang dirasakan klien tidak bertambah I : Ajarkan cara penggunaan terapi nonfarmakologi R : Untuk mengetahui apakah nyeri yang dirasakan berpengaruh terhadap yang lainnya
I : Kolaborasi pemberian analgesic
R : Pemberian analgesic dapat mengurangi rasa nyeri pasien