Menstrual Cycle
Menstrual Cycle
SIKLUS MENSTRUASI
“SIKLUS MENSTRUASI NORMAL SANGAT BERKAITAN DENGAN EFEK STIMULATOR
DAN INHIBITOR KEMUDIAN MENGHASILKAN SEBUAH OOSIT MATANG YANG
BERASAL DARI RATUSAN BAHKAN RIBUAN OOSIT PRIMORDIAL. BERBAGAI FAKTOR
BERKONTRIBUSI DALAM REGULASI PROSES INI, TERMASUK HORMON DAN
PARAKRIN SERTA FAKTOR AUTOCRINE”
SIKLUS REPRODUKSI
Fase Fase
Ovulasi
Folikular Lutheal
HYPOTHALAMUS- GNRH
GnRH adalah peptida deka yang disintesis terutama dalam inti arkuata.
Ini memiliki paruh waktu yang sangat singkat, 2 hingga 4 menit.
Bertanggung jawab atas sintesis dan pelepasan LH dan FSH. Juga disebut (LH-RH)
atau LH-releasing factor (LRF).
GnRH menstimulasi sintesis FSH dan LH, yang disimpan dalam gonadotrof
mengaktifkan dan mengubah molekul-molekul ini menjadi bentuk-bentuk yang
dapat dilepas.
GnRH juga dapat mendorong pelepasan segera LH dan FSH ke dalam sirkulasi.
GNRH
Beberapa mekanisme mengendalikan sekresi GnRH
• Estradiol meningkat
• Katekolamin
• Norepinephrine
• Gonadotropin yang memiliki efek inhibitory
• Dopamine
• Serotonin
• Endogenous opioid
KELENJAR PITUITARY
• Kadar estrogen yang rendah memiliki efek penghambatan pada produksi LH
(umpan balik negatif).
• Kadar estrogen yang tinggi akan meningkatkan produksi LH (umpan balik positif)
• Tingkat progesteron yang rendah memiliki efek umpan balik positif.
• Tingkat progesteron yang tinggi, seperti terlihat pada fase luteal, menghambat
produksi LH dan FSH hipofisis
Fisiologi Siklus Menstruasi
Parakrin & autokrin (hormon) pengatur fungsi ovarium (1):
1. Siklus fungsi ovarium dengan pematangan folikel-folikel, ovulasi,
formasi corpus luteum diatur oleh sistem kelenjar hypothalamo-
hipofise seperti halnya dengan mekanisme intraovarial.
(Keck et al 2002)
FISIOLOGI SIKLUS
MENSTRUASI
Perubahan morfologis
dan endokrin pada siklus
menstruasi:
Fisiologi Siklus Menstruasi
Corpus luteum (yellow body):
Bekas folikel yang pecah setelah ovulasi,
berkembang menjadi corpus luteum.
Tanda sitomorfologisnya berupa
vaskularisasi baru dari sel granulosa
yang semula avaskuler
Corpus luteum terhubung ke sirkulasi
dan reseptor-reseptor low density
lipoprotein (LDL) terbentuk.
Sebagai hasilnya sel-sel granulosa dapat
menggunakan kolesterol yang ada untuk
biosintesis progesteron
Level maksimum serum progesteron 15 vaskularisasi baru dari
Sel-sel granulosa
ng/ml 6 sampai 8 hari setelah ovulasi
Fisiologi Siklus Menstruasi
Perubahan-perubahan Endometrium:
Transportasi sperma:
Transportasi melalui vas deferens ke vesikula seminalis merupakan transport
pasif
Setelah transport aktif (ejakulasi), transportasi sperma di vagina dan uterus
akan berlangsung secara pasif.
pH vagina yang asam akan diimbangi oleh cairan seminalis yang alkalis.
Sperma berpenetrasi dalam lendir serviks dengan kecepatan 2-3 mm/menit.
Kontraksi akan menghisap sperma ke dalam rongga uterus (transportasi pasif)
Sperma yang mati akan terfagosit di dalam serviks.
Konsistensi lendir serviks menyebabkan sperma tak dapat lewat sebelum hari
ke 9 siklus dan 2-3 hari setelah ovulasi.
Fisiologi Siklus Menstruasi
Fertilisasi dan Implantasi (2):
Kapasitasi – Destabilisasi membran sel plasma kepala spermatozoa yang
terjadi selama melewati saluran reproduksi perempuan.