Anda di halaman 1dari 11

+ANTIDEPRESAN

+
ANTIDEPRESI

Depresi adalah gangguan yang heterogen. Menurut klasifikasi DSM


IV depresi termasuk dalam gangguan mood, gangguan mood
lainnya adalah bipolar

Depresi terbagi menjadi tiga yakni, gangguan distmia, depresi


mayor (depresi klinis), dan depresi yang tidak terklasifikasi
Distmia adalah suatu bentuk
gangguan mood depresi yang
ditandai dengan
ketidaksenangan/kenikmatan
hidup yang berlangsung terus
menerus minimal 2 tahun

Depresi mayor/klinik adalah


keadaan perasaan sedih,
melankonis/ murung
berlanjut hingga menganggu
fungsi sosial dan kehidupan
sehari-hari pasien
Antidepresi

Generasi I Generasi II Generasi III

Selective
Antidepresi Serotonin
MAO inhibitor Senyawa lain
Trisiklik Reuptake
Inhibitor
+ Mono Amin Oksidase (MAO) Inhibitor

MAO dalam tubuh berfungsi dalam proses deaminasi oksidatif


ketokolamin di mitokondria. Proses ini dihambat oleh
penghambat MAO karena terbentu suatu kompleks antar
pengehambat MAO dan MAO.

Akibatnya kadar epinefrin, norepinefrin dan 5-HT dalam otak naik


+ Mono Amin Oksidase (MAO) Inhibitor

ES : merangsang SSP  tremor, insomnia dan konvulsi. Dapat


merusak sel hati, hipotensi dan hipertensi

IO : jangan diberikan bersama tiramin, amfetamin, dopamin,


levodopa, obat antihipertensi, fenilpropanolamin

Sediaan dan Posologi :


• Isokarboksazid 10 mg tab, 3 x sehari
• Nialamid 25mg dan 100mg/hari
• Moklobemid 300-600mg/hari
+
Antidepresi Trisiklik
Golongan obat ini bekerja dengan menghambat ambilan kembali
neurotransmitter di otak. Antidepresi trisiklik dapat membedakan
potensi dan selektivitas hambatan ambilan kembali sebagai
neurotransmitter.

ES Psikologi : pada manusia lelah obat ini menimbulkan rasa lelah,


obat tidak meningkatkan alam perasaan, dam meningkatnya rasa
cemas, bila diberikan pada pasien depresi  meningkatnya alam
perasaan  menunjukan berefek stimulasi ( mania,euforia,
insomnia)
+
Antidepresi Trisiklik

ES Saraf Otonom : memperlihatkan efek antimuskarinik 


penglihatan kabur, mulut kering, obstipasi dan retensi urine

ES Kardiovaskular : Hipotensi ortostatik, infark jantung,


presipitasi gagal jantung dan dalam dosis toksik dapat
menyebabkan aritmia dan takikardi

Sediaan dan Posologi :


• Impiramin tablet 10mg dan 25mg, suntuk 25mg/2mL
(dosis anjuran 75-100mg) efek timbul setelah 2-3minggu
• Desmetillmipramin tablet 25mg, dosis awal 3x25mg selama
7-10 hari
• Amitriptillin tablet 10 mg dan 25mg, larutan suntik
100mg/10mL. Dosis anjuran 75-150mg/hari
+ Selective Serotonin Reuptake Inhibitor

Golongan obat ini kurang berpengaruh terhadap siste


kolinergik, adrenergik dan histaminergik sehingga ES lebih
ringan

Obat ini merupakan golongan obat yang secara spesifik


menghambat ambilan serotonin dan merupakan inhibitor
spesifik P450 isoenzim

ES : mual, penurunan libido dan fungsi seksual

IO : terjadi bila dikombinasikan dengan MAO Inhibitor 


peningkatan efek serotonin secara berlebihan yang disebut
sindrom serotoni (hipertemia, kekakuan otot, kejang, kolaps
kardivaskularr dan gg prilaku dan tanda vital
+ Selective Serotonin Reuptake Inhibitor

• Fluoksetin : dosis awal 20mg/hari diberikan tiap pagi dosis


dapat ditingkatkan 20-30mg/hari
• Flufoksamin : dosis anjuran 50-100mg/hari
• Paroksetin : dosis anjuran 20-40mg/hari
• Citalopram : dosis anjuran 20-60mg/hari
+
Senyawa lain nya (Maprotilin)
Obat ini merupakan antidepresi tetrasiklik, memiliki farmakologi
mirip dengan imipramin.

ES : kantuk dan efek antikolinergik, dan hati-hati penggunaanya


terhadap pasien dengan riwayat infark jantung

Obat ini di absorbsi secara sempurna secara oral. Waktu paruh


eliminasi obat ini berkisar 43-51 jam. 70% metabolitnya di
ekskresikan melalui urine

Dosis awal terapi 75mg/hari diberikan dalam dosis tunggal atau


terbagi selama 2 minggu. Dosis tertinggi dianjurkan 225mg/hari

Anda mungkin juga menyukai