Anda di halaman 1dari 19

Oleh

Azzahra Nursantyendo Putri


4017010043
2 TKG 1
Menurut Aziz (2011), Kartono (2009), Komara (2009), Maurice (2007),
Prodjodikoro (2003), Soetopo (2010), menyatakan Geostrategi Indonesia
(ketahanan nasional) pada hakikatnya merupakan kondisi dinamik suatu
bangsa dalam wujud keuletan dan ketanguhan yang mengandung
kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi
dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta ganguan baik
yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak
langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa
dan negara serta perjuangan mengejar tujuan nasional.
Terdapat tiga perspektif atau sudut pandang terhadap konsepsi ketahanan nasional, yaitu:

1. Ketahanan Nasional sebagai Kondisi.


Dalam hal ini melihat ketahanan Nasional sebagai suatu penggambaran atas keadaan yang
seharusnya dipenuhi. Keadaan atau kondisi ideal demikian memungkinkan suatu Negara
memiliki kemampuan mengembangkan dan memperluas kekuatan nasional sehingga
mampu menghadapi segala macam ancaman dan gangguan bagi kelangsungan hidup
bangsa yang bersangkutan.
2. Ketahanan nasional sebagai sebuah pendekatan.
Ketahanan nasional menggambarkan pendekatan yang integral yang dalam arti pendekatan
yang mencerminkan antara segala aspek/isi, baik pada saat membangun maupun
pemecahan masalah kehidupan.
3. Ketahanan nasional sebagai doktrin.
Sebagai doktrin dasar nasional, konsep ketahanan nasional dimasukan dalam GBHN agar
setiap orang, masyarakat, dan penyelenggara Negara menerima dan menjalankanya.
Ketahanan nasional merupakan landasan konsepsional bagi pembangunan nasional
Indonesia. Sebagai konsepsi politik, ketahanan nasional terdapat dalam GBHN seperti
halnya Wawasan Nusantara.
 Gagasan tentang ketahanan nasional bermula pada awal tahun 1960-an pada
kalangan militer angkatan darat di SSKAD yang sekarang bernama SESKOAD. Masa
itu adalah sedang meluasnya pengaruh komunisme yang berasal dari Uni Soviet
dan Cina. Concern atas fenomena tersebut memengaruhi para pemikir militer di
SSKAD. Mereka mengadakan pengamatan atas kejadian tersebut, yaitu tidak
adanya perlawanan yang gigih dan ulet di indo-Cina dalam menghadapi ekspansi
komunis.
 Pengembangan atas pemikiran awal diatas semakin kuat setelah berakhirnya
gerakan G30S PKI. Pada tahun 1968, pemikiran di lingkungan SSKAD tersebut
dilanjutkan oleh Lemhanas (Lembaga Pertahanan Nasional). Dalam pemikiran
Lemhanas tahun 1968 tersebut telah ada kemajuan konseptual berupa
ditemukanya unsur-unsur dari Pada tahun 1969 lahirlah istilah Ketahanan Nasional
yang menjadi pertanda dari ditinggalkanya konsep kekuatan, meskipun dalam
ketahanan nasional sendiri terdapat konsep kekuatan.
 Konsepsi ketahanan nasional tahun 1972 dirumuskan sebagai kondisi dinamis satu
bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
untuk mengembangkan kekuatan nasional, didalam menghadapi dan mengatasi
segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik yang datang dari luar
maupun dalam, yang langsung maupun tidak yang membahayakan identitas.
Rumusan mengenai ketahanan nasional dalam GBHN adalah sebagai berikut:
1. Untuk tetap memungkinkan berjalanya pembangunan nasional yang selalu harus
menuju ketujuan yang ingin dicapai dan agar dapat secara efektif dielakan dari
hambatan, tantangan, ancaman, dan gangguan yang timbul baik dari luar
maupun dari dalam negeri.
2. Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis yang merupakan integrasi dari kondisi
tiap aspek kehidupan bangsa dan Negara.
3. Ketahanan nasional meliputi ketahanan ideologi, ketahanan politik, ketahanan
ekonomi, ketahanan sosial budaya, dan ketahanan pertahanan keamanan.
• Ketahanan ideologi adalah kondisi mental bangsa Indonesia yang
berlandaskan keyakinan akan kebenaran ideologi Pancasila yang
mengandung kemampuan untuk menggalang dan memelihara persatuan
dan kesatuan nasional.
• Ketahanan politik adalah kondisi kehidupan politik bangsa Indonesia yang
berlandaskan demokrasi politik berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
• Ketahanan ekonomi adalah kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang
berlandaskan demokrasi ekonomi yang berdasarkan Pancasila yang mengandung
kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat.
• Ketahanan sosial budaya adalah kondisi kehidupan sosial budaya bangsa yang
dijiwai kepribadian nasional berdasarkan pancasila yang mengandung
kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya.
• Ketahanan pertahanan adalah kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi
kesadaran bela Negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan
memelihara stabilitas pertahanan keamanan Negara.
Menyimak rumusan mengenai konsepsi ketahanan nasional dalam GBHN
tersebut, kita kembali mengetahui akan adanya tiga wujud atau wajah konsep
ketahanan nasional, yaitu:
1. Ketahanan nasional sebagai metode pendekatan sebagaimana
tercermin dari rumusan pertama.
2. Ketahanan nasional sebagai kondisi sebagaimana tercermin dari
rumusan kedua
3. Ketahanan nasional sebagai doktrin dasar nasional sebagaimana
tercermin dari rumusan ketiga.
• Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat
menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara dalam mencapai tujuan
nasional.
• Hakikat konsepsi nasional Indonesia adalah pengaturan dan penyelenggaraan
kesejahteraan dan keamanan secara seimbang, serasi dan, selaras dalam, seluruh
aspek, kehdupan nasioanal.
• Dalam konteks ketahanan nasional:
1. Ketahanan Nasional sebagai status kenyataan nyata atau rela.
2. Ketahanan Nasional sebagai konsepsi
3. Ketahanan Nasional sebagai metode berfikir atau metode pendekatan.
• Kedudukan
Konsepsi Ketahanan Negara merupakan suatu ajaran yang diyakini
kebenarannya oleh seluruh bangsa Indonesia serta merupakan cara terbaik
yang perlu diimplementasikan secara berlanjut dalam rangka membina
kondisi kehidupan nasional yang ingin diwujudkan.

• Fungsi
1. Konsepsi Ketahanan Nasional dalam fungsinya sebagai Doktrin Dasar
Nasional perlu dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola
sikap, pola tindak, dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa baik
yang bersifat interregional (wilayah), inter-sektoral maupun multi disiplin.

2. Konsepsi Ketahanan nasional dalam fungsinya sebagai Pola Dasar


Pembangunan nasional pada hakikatnya merupakan arah dan pedoman
dalam pelaksanaan pembangunan nasional di segala bidang dan sektor
pembangunan secara terpadu, yang dilakukan sesuai rancangan program.
3. Konsepsi Ketahanan Nasional dalam fungsinya sebagai metode Pembinaan
Kehidupan Nasional merupakan suatu metode integral yang mencakup seluruh
aspek dalam kehidupan negara yang dikenal sebagai astagatra yang terdiri dari
aspek alamiah (geografi, kekayaan alam dan penduduk) dan aspek sosial budaya
(ideologi, politik, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan).
1. Asas kesejahteraan dan keamanan
Kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi bagi individu maupun masyarakat atau
kelompok.

2. Asas komprehensif integral/menyeluruh terpadu


Ketahanan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan.

3. Asas mawas ke dalam dan mawas ke luar


Dalam hal mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan sifat dan kondisi kehidupan nasional
berdasarkan nilai-nilai kemandirian dan dalam rangka meningkatkan kualitas kemandirian
bangsa. Dalam hal mawas ke luar dilakukan dalam rangka mengantisipasi, menghadapi dan
mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri.

4. Asas kekeluargaan.
Asas ini berisi sikap-sikap hidup yang diliputi keadilan kebersamaan, kesamaan, gotong-
royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan
bernegara.
1. Mandiri
Maksudnya adalah percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dan
tidak mudah menyerahkan.

2. Dinamis
Artinya tidak tetap, naik turun, tergantung situasi dan kondisi bangsa dan
negara serta lingkungan strategisnya.

3. Wibawa
Semakin tinggi tingkat Ketahanan Nasional maka akan semakin tinggi
wibawa Negara dan pemerintah sebagai penyelenggara kehidupan nasional.

4. Konsultasi dan Kerjasama


Dimaksudkan adanya saling menghargai dengan mengandalkan kekuatan
moral dan kepribadian bangsa.
1. Ketahanan Ideologi
Ketahanan ideologi adalah kondisi mental bangsa Indonesia yang berlandaskan keyakinan
akan kebenaran ideologi Pancasila yang mengandung kemampuan untuk menggalang dan
memelihara persatuan dan kesatuan nasional dan kemampuan menangkal penetrasi
ideologi asing serta nilai-nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa

2. Ketahanan Politik
Ketahanan politik adalah kondisi kehidupan politik bangsa Indonesia yang berlandaskan
demokrasi politik berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 yang
mengandung kemampuan memelihara sistem politik yang sehat dan dinamis serta
kemampuan menerapkan politik luar negeri yang bebas dan aktif
3. Ketahanan Ekonomi
Ketahanan ekonomi adalah kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang berlandaskan
demokrasi ekonomi yang berdasarkan Pancasila yang mengandung kemampuan
memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta kemampuan menciptakan
kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing yang tinggi dan mewujudkan
kemakmuran rakyat yang adil dan merata

4. Ketahanan Sosial
Ketahanan sosial budaya adalah kondisi kehidupan sosial budaya bangsa yang dijiwai
kepribadian nasional berdasarkan Pancasila yang mengandung kemampuan membentuk
dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang
beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, rukun, bersatu, cinta tanah air,
berkualitas, maju dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi seimbang serta
kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan
nasional
5. Ketahanan pertahanan keamanan adalah kondisi daya tangkal bangsa yang
dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan
memelihara stabilitas pertahanan keamanan negara yang dinamis,
mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya serta kemampuan
mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman
1. Indonesia dianggap sebagai kekuatan regional dimana ekonominya belum
begitu kuat dalam percaturan internasional.
2. Kerawanan hubungan dengan negara-negara lain.
3. Sengketa.
4. Pengaturan ZEE.
5. Sea Lane Communication (SLOC).
6. Penguasaan sumber kekayaan alam.
7. Pengaturan fasilitas dan sarana perdagangan yang mengandung dimensi
internasional.
• Akan halnya konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia, dikemukakan adanya sejumlah
unsur atau faktor yang selanjutnya diistilahkan sebagai gatra.
• Gatra Ketahanan Nasional Indonesia disebut Asta Gatra (delapan gatra), yang terdiri
atas Tri Gatra (tiga gatra) dan Panca Gatra (lima gatra).
• Unsur atau gatra dalam Ketahanan Nasional Indonesia tersebut adalah sebagai berikut;
1. Tiga aspek kehidupan alamiah (tri gatra), yaitu :
a. Gatra letak dan kedudukan geografi
b. Gatra keadaan dan kekayaan alam
c. Gatra keadaan dan kemampuan penduduk
2. Lima aspek kehidupan sosial (panca gatra) yaitu :
a. Gatra ideologi
b. Gatra politik
c. Gatra ekonomi
d. Gatra sosial budaya (sosbud)
e. Gatra pertahanan dan keamanan (hankam)
 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2012. Buku
Modul Kuliah Kewarganegaraan.
 Huri, Ibnu. Munajat, Asep. 2016. Pendidikan Pancasila Untuk Mahasiswa,
Pendidik, dan Masyarakat Secara Umum. Bekasi : CV Nurani.
 Sunarso. 2011. Pendidikan Kewarganegaraan Buku Pegangan Mahasiswa.
Yogyakarta : Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai