Anda di halaman 1dari 25

JOURNAL READING

“Omalizumab for the Treatment of Chronic


Idiopathic or Spontaneous Urticaria”

M. FALIQ KHUBBATA
14711145
Latar Belakang

Urtikaria idiopatik kronis (Urtikaria spontan Ruam dan gatal-gatal 6 minggu


kronis)
w/o Angioedema

Banyak pasien dengan urtikaria idiopatik kronis tak memberikan respon terhadap terapi
dengan antihistamin H-1, bahkan dengan dosis tinggi sekalipun.
METODE PENELITIAN

Jenis dan Desain


Penelitian

Penelitian ini merupakan


studi RCT (Randomize Control TOTAL SAMPEL
323 ORANG
Trial).

Waktu dan Tempat

Multicenter
METODE PENELITIAN

KRITERIA INKLUSI
Memenuhi kriteria :
- Riwayat urtikaria idiopatik kronis (6 bulan)
Usia : 12-75 tahun - Ruam disertai gatal-gatal 8 minggu berturut-
18-75 tahun (Germany) turut
- Urticaria Activity Score (UAS) selama periode
7 hari (UAS7
- Weekly itch-severity score 8 atau lebih (0-21)
- Nilai skor 4 atau lebih pada UAS (0-6)
- Antihistamin generasi kedua selama
setidaknya 3 hari berturut-turut
- Tidak adanya buku harian elektronik yang
terlewat selama 7 hari
METODE PENELITIAN

KRITERIA EKSKLUSI

- Penyebab yang menyertai urtikaria kronis (seperti urtikaria fisik)


- Pengobatan rutin (lebih dari 5 hari berturut-turut) glukokortikoid
sistemik, hidroksiklorokuinolon, methotreksat, siklosporin, siklofosfamid,
atau imunoglobulin intravena selama 30 hari sebelumnya dengan
indikasi apapun.
- Penggunaan antihistamin H-2 atau antagonis reseptor leukotrien apapun
dalam 7 hari
METODE PENELITIAN

KRITERIA EKSKLUSI

- Riwayat kanker
- BB < 20 kg
- Hipersensitifitas terhadap omalizumab
- Pengobatan dengan omalizumab dalam satu tahun terakhir dan
kehamilan.
METODE PENELITIAN

Prosedur Penelitian

- Pasien, keluarga atau wali diberikan inform konsen tertulis


- Pasien diberikan buku harian elektronik

Randomisasi dan
Intervensi

• Setelah 2 minggu skrining, di randomisasi jadi 4 kelompok dengan rasio 1:1:1:1


• Obat pada keempat kelompok diberikan tiap 4 minggu:
1. Kelompok Pertama : 75 mg Omalizumab injeksi subkutan
2. Kelompok Kedua : 150 mg Omalizumab injeksi subkutan
3. Kelompok Ketiga : 300 mg Omalizumab injeksi subkutan
4. Kelompok keempat : Plasebo
HASIL

Dari 466 yang di skrining >> 323 di randomisasi


- 79 pasien menerima plasebo > 74 selesai (94%)
- 82 pasien menerima 75 mg Omalizumab > 75 selesai (91%)
- 83 pasien menerima 150 mg Omalizumab > 74 selesai (89%)
- 79 pasien menerima 300 mg Omalizumab > 67 selesai (85%)
HASIL
HASIL

Baseline Weekly Itch-Severity Score meningkat secara signifikan pada minggu ke-12

Pada kelompok 150 mg Omalizumab (-8.1±6.4, P=0.001)


Pada kelompok 300 mg Omalizumab (-9.8±6.0, P<0.001)

Tidak pada kelompok 75 mg Omalizumab (-5.9±6.5, P=0.46)


Plasebo (-5.1±5.6)
HASIL
HASIL
HASIL
Pada analisis post hoc saat minggu ke-12:

Proporsi pasien yang benar-benar terbebas dari ruam adalah

- 10% dari kelompok plasebo,

- 18% pada kelompok 75 mg omalizumab,

- 23% pada 150 mg omalizumab,

- 53% pada kelompok 300 mg omalizumab;

Pasien yang tidak terdapat ruam dan gatal (skor UAS7 0), proporsinya adalah 5%,
16%, 22% dan 44% pada masing-masing.
HASIL

Safety
Persentase pasien dengan setidaknya satu kejadian efek samping
adalah serupa pada tiap kelompok pengobatan:
- 61% pada kelompok plasebo,
- 59% pada 75 mg omalizumab,
- 67% pada 150 mg omalizumab,
- 65% pada kelompok 300 mg omalizumab.

Selama periode 28 minggu penelitian :


- Terdapat 9 laporan efek samping serius,
a. 5 laporan pada kelompok 300 mg omalizumab (6%),
b. 2 laporan pada kelompok plasebo (3%),
c. Sisanya 1% pada 75 mg dan 150 mg omalizumab.
HASIL
HASIL

Tidak ada kematian atau syok anafilaktik yang dilaporkan


selama penelitian.

Sakit kepala, pada 150 mg Omalizumab


DISKUSI

Pemberian sebagai tiga dosis pada 150 mg atau 300 mg dengan interval 4
minggu secara signifikan mengurangi gejala, dibandingkan dengan plasebo.

Efek yang signifikan dan secara klinis berarti terlihat pada pasien yang
menerima 150 mg atau 300 mg omalizumab pada perubahan dari baseline skor the
weekly itch-severity (titik akhir utama) dan semua titik akhir sekunder pada minggu
ke-12.
KESIMPULAN

Selama 12 minggu penelitian ini, omalizumab pada dosis 150 mg dan 300 mg
secara signifikan hasilnya meningkat.

Jumlah pasien yang diobati terlalu sedikit untuk menarik kesimpulan keamanan
yang pasti.

Efek samping serius lebih sering terjadi pada pasien dengan omazilumab pada
dosis yang lebih tinggi.
CRITICAL APPRAISAL
Patient and Clinical Urtikaria Idiopatik Kronis atau Spontan yang tak
P
Problem berespon pada pemberian antihistamin H-1

I Intervention / Intervensi Injeksi omalizumab subkutan dan plasebo

Comparison /
C Omalizumab 75 mg, 150 mg, 300 mg dan plasebo
Perbandingan
O Outcome / Hasil Kemanjuran obat

Judul Jurnal: Omalizumab for the Treatment of Chronic Idiopathic or Spontaneous


Urticaria
Penulis : Marcus Maurer, M.D., Karin Rosén, M.D., Ph.D., Hsin-Ju Hsieh, Ph.D., Sarbjit Saini,
M.D., Clive Grattan, M.D., Ana Gimenéz-Arnau, M.D., Ph.D., Sunil Agarwal, M.D., Ramona
Doyle, M.D., Janice Canvin, M.D., Allen Kaplan, M.D., and Thomas Casale, M.D.
(Massachusetts Medical Society)
Jurnal/Tahun Terbit: The New England Journal of Medicine (2013)
No. item Recommendation Report on page

1.
Did the trial address a Ya, dijelaskan di halaman 1 bagian abstrak
clearly focused issue ? “Many patients with chronic idiopathic urticaria (also called
chronic spontaneous urticaria) do not have a response to therapy
(Apakah menjelaskan
with H1-antihistamines, even at high doses”.
masalah yang difokuskan
dengan jelas?)

2
Was the assignment of Ya, dijelaskan di halaman 2 bagian Study Design di Methods :
patients to treatments “In this international, multicenter, randomized, double-blind,
placebo-controlled study, we investigated the efficacy and safety
randomised? (Apakah
of omalizumab over 28 weeks....”
penugasan pasien untuk
perlakuan terapi
mengalami randomisasi)?
3. Were all of the patients who Ya, jumlah pasien dari awal penyaringan sampel, jumlah sampel yang drop-out atau
entered the trial properly withdrawn dicantumkan pada artikel.
accounted for at its conclusion? “Of 466 patients who underwent screening, 146 were excluded and 3 were
rescreened. The most..., “
(Apakah semua pasien yang
masuk percobaan diperhitungkan “Thus, 323 patients underwent randomization and received at least one dose of a
dengan benar pada hasil study drug in addition to stable doses... (Fig.1)”
penelitian )?

4.
Were patients, health Ya, pada penelitian ini di lakukan double-blind baik dari pasien dan
workers and study personnel juga petugas kesehatan.
blinded? (Apakah pasien, “Doses were administered at 4-week intervals, and to ensure that the
blinding was maintained, each dose was administered by a qualified
petugas kesehatan dan
designated clinician who was not involved in the evaluation of the
personil penelitian dilakukan patient’s symptoms...”
blinding) ?
5.
Were the groups similar at Ya, dijelaskan di halaman 4 bagian Results, Study Population peserta
the start of the trial penelitian sebelumnya dilakukan skrining terlebih dahulu.
(Apakah seluruh
kelompok memiliki
kesamaan pada awal
percobaan) ?

6.
Aside from the Ya, pada jurnal ini selain intervensi eksperimen. Semua
experimental intervention, kelompok juga di berikan perlakuan lain seperti
were the groups treated
pemberian kuesioner terhadap kualitas hidup pasien
equally (Selain dari
terhadap Urtikaria Kronik.
intervensi eksperimental,
apakah kelompok
diperlakukan sama)?
7. How large was the Ya, dijelaskan di Tabel 2 pada halaman 9
treatment effect (Berapa
besar efek pengobatan) ?

8. How precise was the Tidak dapat dijelaskan, pada penelitian ini nilai P bervariasi
estimate of the antara tiap kelompok. Tetapi tidak dijelaskan lebih lanjut
treatment effect (apakah mengenai Convident Interval.
tepat estimasi dan efek
pengobatan) ?
9. Can the results be applied to Tidak, karena di Indonesia sendiri harga untuk satu kali
the local population, or in pemberian Omazilumab setiap bulan ialah Rp. 5.000.000.
your context (Dapatkah hasil
Hal ini dirasa cukup berat dan kurang sesuai dengan
diterapkan dalam keperluan
keadaan ekonomi di Indonesia.
Anda) ?
10.
Ya, semua hasil yang penting secara klinis dipertimbangkan.
Were all clinically
“The percentages of patients with at least one adverse event were similar
across the treatment groups: 61% in the placebo group, 59% in those receiving
important outcomes
75 mg of omalizumab, 67% in those receiving 150 mg of omalizumab, and 65%
considered (Apakah in those receiving 300 mg of omalizumab. During the 28-week study period,
there were reports of nine serious adverse events, with five reported in the
semua hasil yang group receiving 300 mg of omalizumab (6%), two in the placebo group (3%),
and one each in the groups receiving 75 mg and 150 mg of omalizumab (1% for
penting secara klinis each). Most of the adverse events were reported in the 150-mg and 300-mg
groups during the follow-up period, when no drug was being administered. No
dipertimbangkan) ? deaths or episodes of anaphylactic shock were reported during the study.
There were no major imbalances in any of the system organ classes affected by
adverse events, with the exception of headache, with more cases being
reported in the group receiving 150 mg of omalizumab than in the placebo
group.”

11.
Are the benefits worth the Daya dan biaya yang telah dikeluarkan sebanding dengan hasil yang
harms and costs? (Apakah didapatkan. Penelitian ini dapat dikatakan berguna, namun data
keuntungannya sebanding statistik terhadap kejadian di Indonesia masih sedikit sehingga perlu
dengan yang sudah dilakukan penelitian lebih lanjut.
dikeluarkan) ?

Anda mungkin juga menyukai