BAB 1
MIKROEKONOMI:
Titik berat pada masalah membuat pilihan:
- Efisiensi dalam penggunaan sumber-sumber
- Mencapai kepuasan maksimum
MAKROEKONOMI
Menerangkan tentang:
- Pentingnya segi permintaan dalam menentukan kegiatan dalam
perekonomian
- Pentingnya kebijakan & campur tangan pemerintah untuk
mewujudkan prestasi kegiatan ekonomi di tingkat yang
dikehendaki
ASAL MULA PERKEMBANGAN MAKROEKONOMI
Pengeluaran Agregat/permintaan
agregat : Pembelanjaan masyarakat
atas barang dan jasa
PERSOALAN POKOK DALAM PEREKONOMIAN
- PERTUMBUHAN EKONOMI
Perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa
yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat
meningkat.
- Kurva Kemungkinan Produksi & Pengangguran
Tingkat produksi potensial >< Sebenarnya
- Pendapatan Nasional Potensial & Sebenarnya
Tingkat pendapatan nasional potensial >< Sebenarnya
- Konjungtur (Siklus Kegiatan Perusahaan/business cycle)
Pendapatan potensial >< Pendapatan aktual
- MASALAH PENGANGGURAN
Suatu keadaan dimana seseorang yang tergantung angkatan kerja ingin
mendapatkan pekerjaan namun belum memperolehnya.
Sebab utama pengangguran adalah kurangnya pengeluaran/permintaan agregat.
Akibat buruk pengangguran adalah menurunnya kemakmuran masyarakat dan
meningkatnya permasalahan sosial termasuk kriminalitas.
PERSOALAN POKOK DALAM PEREKONOMIAN
- MASALAH INFLASI
Suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam sesuatu
perekonomian. Inflasi dapat bersumber dari tingkat pengeluaran agregat >
kemampuan produksi atau pekerja-pekerja menuntut kenaikan upah.
inflasi mengakibatkan mengurangi kemakmuran masyarakat dan
mengurangi investasi
Untuk menghitung inflasi, indeks harga yang selalu digunakan adalah indeks
harga konsumen, yaitu indeks harga dari barang-barang yang digunakan para
konsumen.
Langkah-langkah membentuk indeks harga :
1. Memilih tahun dasar, yaitu tahun yang menjadi titik tolak dalam
membandingkan perubahan harga.
2. Menentukan jenis barang yang perubahan harganya akan diamati untuk
membentuk indeks harga
3. Menghitung indeks harga
Misal : Tahun dasar yang digunakan adalah 2001, untuk menghitung indeks
harga pada akhir tahun 2014. Ada empat jenis barang (A,B,C,D) yang
digunakan untuk menghitung indeks harga konsumen. Selain diperlukan untuk
mengumpulkan data perubahan harga, harus pula ditentukan
“weights”/kepentingan relatif tiap kelompok barang dalam konsumsi
masyarakat. Misal, kumpulan barang A sangat penting dalam masyarakat.
Pengeluarannya meliputi 50% dari pengeluaran keseluruhan masyarakat. Maka
barang A akan diberi “weights” 50.
ALAT PENGAMAT PRESTASI KEGIATAN EKONOMI
Hal ini juga berarti menghindari fluktuasi yang tajam dalam kegiatan ekonomi dari
waktu ke waktu.
- PENGGUNAAN TENAGA KERJA PENUH TANPA INFLASI
Merupakan kunci dari pertumbuhan ekonomi dan yang teguh dan kestabilan
ekonomi.
- MENGHINDARI MASALAH INFLASI
Sedapat mungkin menghindari inflasi yang tinggi dan berpotensi tidak terkendali
sehingga mengganggu kestabilan sosial, politik dan ekonomi.
- MEWUJUDKAN PERTUMBUHAN EKONOMI YANG TEGUH
Diperlukan dalam rangka :
- Menyediakan kesempatan kerja secara terus menerus
- Meningkatkan kemakmuran masyarakat.
BENTUK KEBIJAKAN MAKROEKONOMI
- KEBIJAKAN FISKAL
Meliputi langkah-langkah pemerintah membuat perubahan dalam bidang
perpajakan dan pengeluaran pemerintah dengan maksud mempengaruhi pengeluaran
agregat dalam perekonomian.
- KEBIJAKAN MONETER
Meliputi langkah-langkah pemerintah – yang dilaksanakan oleh bank sentral - untuk
mempengaruhi penawaran uang dalam perekonomian atau mengubah tingkat
bunga , dengan maksud mempengaruhi pengeluaran agregat.
- KEBIJAKAN SEGI PENAWARAN
Kebijakan Fiskal dan Moneter dianggap sebagai kebijakan yang mempengaruhi
pengeluaran agregat (Kebijakan dari segi permintaan). Bertujuan untuk meningkatkan
efisiensi kegiatan perusahaan sehingga dapat menurunkan harga dan/atau mutu yang
lebih tinggi.
Salah satu contoh kebijakan segi penawaran adalah kebijakan pendapatan
(incomes policy), yaitu langkah pemerintah yang bertujuan mengendalikan tuntutan
kenaikan pendapatan pekerja. Hal ini bertujuan untuk mencegah kenaikan
pendapatan yang berlebihan.
Kebijakan ini menekankan untuk:
a. Meningkatkan gairah untuk bekerja
b. Meningkatkan efisiensi kegiatan produksi, dengan cara mengurangi pajak
pendapatan dan/atau memberi insentif kepada perusahaan yang melakukan inovasi
atau menggunakan teknologi yang lebih canggih.
“ERSATZ EKONOMI INDONESIA”