Anda di halaman 1dari 5

Siti Ariatus Ayina

162310101053
Pedoman Etika untuk Pengobatan Penderita TB

PBB membuat kemajuan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk


mengakhiri wabah TB dunia pada tahun 2030. Data tahun 2015 menunjukkan,
lebih dari 10,4 juta orang sakit 1,8 juta meninggal karena TBC. Sebagian besar
kasus kematian terjadi di negara-negara sedang berkembang. stigma dan
diskriminasi terhadap penderita TB menghambat upaya untuk menghapus
penyakit TB paru di dunia. Orang yang rentan seperti migran, narapidana,
etnis minoritas, perempuan yang tersingkir dan anak-anak paling mungkin
menderita pelecehan, pengabaian dan penolakan. Penolakan mencegah
mereka mencari pengobatan untuk tuberkulosis. Panduan etika baru WHO
mencakup tindakan-tindakan untuk mengatasi hambatan dari stigma,
diskriminasi dan marjinalisasi penderita TB
berbagai masalah yang dihadapi dalam program penanggulangan TB.
Masalah-masalah ini meliputi :
• Dalam hal diagnosis, mutu pemeriksaan dahak belum sepenuhnya terjamin
secara merata, dan interpretasi pemeriksaan radiologi tidak selalu
dilakukan.
• Pengobatan mungkin terputus ditengah jalan oleh berbagai sebab, seperti:
pengobatan relatif lama dan harga obat yang mahal.
• Masih beragamnya pencatatan dan pelaporan sehingga data yang ada
tidak dapat dibandingkan dengan yang lain.
• Masih dijumpai masalah dalam mutu pelatihan petugas, kurangnya
informasi yang benar pada masyarakat, keterbatasan pendanaan serta
masalah distribusi logistik.
• Masih kurangnya komitmen dari berbagai pihak.
• Masih terdapat perbedaan pemahaman disana-sini dari berbagai sektor
utama yang terlibat dalam penanggulangan TB.
Stigma dan Diskriminasi Penderita TB

Dalam upaya pengendalian TB, stigma dan diskriminasi ini adalah suatu hal
yang sangat merugikan. Bahkan berbagai sumber menyebutkan bahwa
stigma menyebabkan terlambatnya penanganan terhadap TB, tertundanya
pengobatan, dan tidak teraturnya pengobatan. Hal-hal tersebut diperkirakan
menjadi alasan korelasi antara stigma dengan tingginya angka morbiditas dan
mortalitas TB. Pemerintah telah berperan dalam melakukan sosialisasi tentang
TB sehingga harapannya TB dapat dipahami dengan benar oleh masyarakat
sehingga tak ada lagi stigma.
Daftar Pustaka

Bahar, A., 2000. Tuberkulosis Paru. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Editor
Soeparman . jilid II. Jakarta: Balai Penerbit FKUI hal. 715 - 727

Depkes RI., 2008. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta :


Gerdunas TB. Edisi 2 hal. 4-6

World Health Organization, 2006. The Stop Tuberculose Strategy. WHO. 24 : 10-
11

Anda mungkin juga menyukai