Patofisiologi Hipotiroid
Malfungsi kelenjar Genetik Disfungsi folikel tiroid
Pengobatan Hipertiroid
(yodium radioaktif / pembedahan)
Penyerapan
Tiroiditis Autoimun yodium
Tiroid Hipofisis Hipotalamus
HIPOTIROID
Hubungan Gejala dan Patofisiologi Hipotiroid
HIPOTIROID TSH merangsang kelenjar Kelenjar tiroid
tiroid utk mengekskresi membesar
Gangguan
metabolisme Menekan struktur
leher dan dada
Produksi ADP
dan ATP
Gangguan
respirasi
Sirkulasi tubuh
terganggu Kelelahan Fungsi
pernapasan Disfagia
Suplai O2 ke Suplai O2 ke otak
jantung Depresi ventilasi
Intoleransi Fatigue
aktifitas Intake nutrisi
Gangguan Dyspneu tdk adekuat
Kardiac output
neurologis
Gangguan metabolisme
Gangguan Metabolisme lemak
Suhu tubuh
Aterosklerosis
Fungsi peristaltik usus
Intoleransi suhu
dingin Oklusi pembuluh darah
Konstipasi
Hipotermi
Suplai darah ke jaringan
Hipoksia
Ketidakefektifan perfusi
jaringan perifer
Komplikasi Penyakit Hipotiroid
• Penyakit Hashimoto
Disebut tiroiditis otoimun, terjadi akibat otoantobodi yang merusak jaringan tiroid. Ini
menyebabkan penurunan HT disertai peningkatan kadar TSH dan TRH akibat umpan
balik negatif yang minimal
• Gondok Endemic
Hal Ini terjadi karena sel-sel tiroid menjadi aktif berlebihan dan hipertrofik untuk
menyerap semua iodium yang tersisa dalam darah. Kadar HT yang rendah akan disertai
kadar TSH dan TRH yang tinggi karena minimnya umpan balik.
• Karsinoma Tiroid
Terjadi akibat terapi tiroidektomi, pemberian obat penekan TSH atau terapi iodium
radioaktif untuk menghancurkan jaringan tiroid. Terapi- terapi tersebut akan merangsan
proliferasi dan hiperplasia sel tiroid.
(Stathatos N, 2003).
Komplikasi Penyakit Hipotiroid
• Masalah Jantung
Hypothyroidism dikaitkan dengan kadar kolesterol tinggi, tekanan darah
tinggi, gangguan kontraksi otot jantung, dan gagal jantung pada orang
dengan penyakit jantung yang ada karena defisiensi HT
(triiodothyronine (T3)) yg merelaksasi otot polos pembuluh darah. (Klein I,
2007)
• Masalah ginjal
Efek hipotiroidisme pada fungsi ginjal yaitu terdapatnya penurunan
perfusi ginjal, peningkatan hormon antidiuretik (ADH), penurunan faktor
natriuretik atrium (ANF), dan penurunan aktifitas sistem renin-angiotensin-
aldosteron.
(Stathatos N, 2003).