Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
AKREDITASI RS
21 September 2018
DASAR HUKUM
Undang-Undang No 44 Tahun 2009 Tentang Rumah
Sakit
Undang-Undang No 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga
Kesehatan
Peraturan Pemerintah No 51 Tahun 2009 Tentang
Pekerjaan Kefarmasian
Peraturan Menteri Kesehatan No 56 Tahun 2014
Tentang Klasifikasi Rumah Sakit
Peraturan Menteri Kesehatan No 72 Tahun 2016 Tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
Standar Kompetensi Apoteker Indonesia
Undang- undang no 5 tahun 1997 ttg Psikotropika
• Tahun 1990: PENYAKIT INFEKSI (ISPA, TB, Diare) menjadi penyebab kematian dan kesakitan
• Sejak Tahun 2010: PENYAKIT TIDAK MENULAR (stroke, kecelakaan, jantung, kanker, diabetes) menjadi
penyebab terbesar kematian dan kecacatan
Sumber: Double Burden of Disease & WHO NCD Country Profiles (2014)
Keterangan: Pengukuran Beban Penyakit dengan Disability-adjusted Life Years (DALYs) hilangnya hidup dalam tahun akibat kesakitan dan kematian prematur
4
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
KOMPETENSI FASKES
AKSES
DAN
PELAYANAN SUMBER ALAT
KESEHATAN
SARANA PRASARANA DAYA
KESEHATAN
KESEHATAN
FARMASI
AKREDITASI
SISTEM
RUJUKAN MUTU
KEPIMPINAN KLINIS
DISTRIBUSI
HARAPAN FASILITAS KESEHATAN 2019
PENDAHULUAN
Definisi Tenakes
Tenaga Kefarmasian
Kompetensi
Tugas dan peran Apt di RS (profesional dan akreditasi)
Definisi
Tenaga Kesehatan
Adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/
ketrampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan
yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan
untuk melakukan upaya kesehatan
Tenaga Kesehatan
20166
Standar Pelayanan Kefarmasian RS
Konseling Konseling
Fokus area :
1. Pengorganisasian
2. Seleksi dan pengadaan
3. Penyimpanan
4. Peresepan dan penyaluran
5. Persiapan dan penyerahan
6. Pemberian (administrasi) obat regulasi obat yang
dibawa pasien
7. Pemantauan (monitoring)
Standar Akreditasi 2017
Standar PKPO 6 :
Pelayanan kefarmasian adalah
pelayanan langsung &
bertanggung jawab kepada
pasien yang berkaitan dengan
sediaan farmasi dan alat
kesehatan dengan maksud
mencapai hasil yang pasti
untuk meningkatkan mutu
kehidupan pasien
APA YANG BARU DALAM SNARS
ED 1
STANDAR PENGELOLAAN PENGENDALIAN RESISTENSI
ANTIMIKROBA (PPRA)
PELAYANAN GERIATRI
INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PELAYANAN
(UNTUK RS PENDIDIKAN)
I. KELOMPOK
STANDAR (ARK,HPK,AP,
PELAYANAN PAP,PAB,PKPO, MKE)
BERFOKUS PADA
PASIEN (7 BAB)
SKP 3
Rumah sakit menetapkan regulasi untuk
melaksanakan proses meningkatkan keamanan
obat yang perlu diwaspadai
SKP 3.1.
Rumah sakit menetapkan regulasi untuk
melaksanakan proses mengelola penggunan
obat keonsentrasi tinggi
Obat yang perlu diwaspadai
Adalah obat yang mengandung resiko yang meningkat bila
kita salah menggunakan dan dapat menimbulkna kerugian
yang besar pada pasien
Obat yang perlu diwaspadai :
1. Obat resiko tinggi, yaitu obat yang bila terjadi kesalahan
(error) dapat menimbulkan kecacatan atau kematian
(heparin, insulin, kemoterapetik)
2. LASA atau Norum
3. Elektrolit konsentrat seperti :
- KCl (konsentrasi = atau > 2 mEq/mol)
- NaCl konsentrasi > 0.9%
- MgSO4 dengan konsentrasi 20%, 40% atau lebih
Kesalahan akibat LASA atau Norum
DIMENSI MUTU MENURUT WHO “: EFFECTIVE - EFFICIENT - ACCESSIBLE - ACCEPTABLE/ PATIENTS-CENTERED – EQUITABLE - SAFE
PEMILIHAN, PENGUMPULAN, ANALISIS DAN VALIDASI DATA INDIKATOR MUTU
DALAM PENGUKURAN PELAYANAN KLINIS YANG AKAN DIEVALUASI, (, (PMKP 4,
5, 5.1, 6, 7,7.1,7.2, 8. )
Final 23 juli 36
PELAPORAN DAN ANALISIS INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
(PMKP. 9, 9.1, 9.2, 9.3, 10)
STANDAR PMKP 9
Rumah sakit menetapkan sistem pelaporan insiden
keselamatan pasien baik internal maupun eksternal
Final 23 juli 37
PELAPORAN DAN ANALISIS INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
(PMKP. 9, 9.1, 9.2, 9.3, 10)
Final 23 juli 39
PELAPORAN DAN ANALISIS INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
(PMKP. 9, 9.1, 9.2, 9.3, 10)
Maksud dan Tujuan PMKP 9.2
Analisis dilakukan untuk semua hal berikut ini:
a) Semua reaksi transfusi yang sudah dikonfirmasi, jika sesuai untuk rumah sakit
(lihat AP.5.11)
b) Semua kejadian serius akibat efek samping obat, jika sesuai dan sebagaimana
yang didefinisikan oleh rumah sakit
c) Semua kesalahan pengobatan yang signifikan jika sesuai dan sebagaimana
yang didefinisikan oleh rumah sakit
d) Semua perbedaan besar antara diagnosis praoperasi dan diagnosis
pascaoperasi
e) Efek samping atau pola efek samping selama sedasi moderat atau
mendalam dan pemakaian anestesi
f) Kejadian-kejadian lain; misalnya,
Infeksi yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan atau wabah penyakit
menular
Pasien jiwa yang melarikan diri dari ruang perawatan keluar lingkungan RS
yang tidak meninggal/ tidak cedera serius. (Khusus untuk RS Jiwa dan RS
Final 23 juli
Umum yang mempunyai ruang perawatan
40
jiwa)
PELAPORAN DAN ANALISIS INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
(PMKP. 9, 9.1, 9.2, 9.3, 10)
Elemen penilaian PMKP 9.2
1. Rumah sakit mempunyai regulasi jenis kejadian yang tidak diharapkan,
proses pelaporan dan analisisnya (Lihat juga PMKP 9 EP 1) (R)
3. Semua kejadian serius akibat efek samping obat (adverse drug event),
jika sesuai dan sebagaimana yang didefinisikan oleh rumah sakit, sudah
dianalisis (Lihat juga PKPO.7) (D,W)
Final 23 juli 41
PELAPORAN DAN ANALISIS INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
(PMKP. 9, 9.1, 9.2, 9.3, 10)
Final 23 juli 42
PELAPORAN DAN ANALISIS INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
(PMKP. 9, 9.1, 9.2, 9.3, 10)
Final 23 juli 43
PELAPORAN DAN ANALISIS INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
(PMKP. 9, 9.1, 9.2, 9.3, 10)
Final 23 juli 44
PELAPORAN DAN ANALISIS INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
(PMKP. 9, 9.1, 9.2, 9.3, 10)
Final 23 juli 45
Kompetensi dan Kewenangan Staf
49
Elemen Penilaian KKS 18
1. Ada dokumentasi penilaian mutu profesional pemberi
asuhan (PPA) lainnya dan staf klinis lainnya
berpatisipasi di dalam program peningkatan mutu
rumah sakit. (D,W)
2. Kinerja individual profesional pemberi asuhan (PPA)
lainnya dan staf klinis lainnya dikaji bila ada temuan
dalam aktivitas peningkatan mutu. (D,W)
3. Seluruh data proses review kinerja profesional
pemberi asuhan (PPA) lainnya dan staf klinis lainnya
didokumentasikan dalam kredesial profesional
pemberi asuhan (PPA) lainnya dan staf klinis lainnya
atau dokumen lainnya. (D,W)
50