Phatofisiologi
• Otitis media (OM) adalah respons inflamasi terhadap
rangsangan akut atau persisten, sering disebabkan oleh
bakteri yang memasuki telinga tengah dari nasofaring melalui
tuba eustachius
• Pada anak-anak, perubahan perkembangan tuba eustachius,
sistem kekebalan tubuh yang belum matang, dan infeksi pada
mukosa pernapasan bagian atas berperan dalam terjadinya
otitis media.
• Streptococcus pneumoniae adalah penyebab paling umum
dari otitis media akut (20%-35%). Strain Haemophilus
influenzae dan Moraxellacatarrhalis 20% hingga 30%. Dalam
44% kasus, etiologi virus ditemukan dengan atau tanpa bakteri
secara bersamaan.
Phatofisiologi
• Otititis Media Efusi
Ditandai dengan adanya cairan di rongga telinga bagian tengah
tanpa disertai peradangan akut
• Otitis Media Kronik
Dijumpainya cairan sekret yang keluar dari telinga tengah terus
menerus atau hilang timbul. Sekret bisa encer atau kental,
bening atau berupa nanah.
Etiologi
• Immune system
Sistem kekebalan bayi yang belum matang atau gangguan sistem
kekebalan tubuh pasien dengan defisiensi imun bawaan, infeksi
HIV, atau diabetes memiliki peluang besar untuk terjadi Otitis
Media.
• Anatomic abnormality
Pasien dengan kelainan anatomi langit-langit mulut atau otot-
otot yang terkait, terutama tensor veli palantini, memiliki risiko
lebih tinggi untuk Otitis Media.
• Physiologic dysfunction
Kelainan fungsi fisiologis mukosa Tuba Eustachius, termasuk
disfungsi silia dan edema, meningkatkan risiko invasi bakteri
pada telinga tengah dan beresiko tinggi untuk terjadinya Otitis
Media
Etiologi
• non–breast-feeding in infants
Banyak penelitian melaporkan bahwa menyusui melindungi bayi
terhadap Otitis Media sehingga bayi yang tidak mendapatkan
asupan ASI yang cukup akan beresiko mengalami Otitis Media.
Inisiasi Peradangan
• Otitis Media disebabkan oleh bakteri pada telinga tengah dari
nasofaring melalui tuba eustachius. Endotoksin, komponen
dinding sel bakteri, merupakan penginduksi kuat berbagai
mediator inflamasi, serta modulator respon imun, dan
merangsang makrofag lokal untuk menghasilkan TNF-α dan IL-
1β.
• Mediator inflamasi penting dalam Otitis Media diproduksi
oleh sel imun seperti neutrofil, monosit, dan limfosit. Selain
itu, keratinosit dan sel mast juga menghasilkan mediator
inflamasi. Selain telinga tengah, jaringan telinga bagian dalam
mampu menghasilkan sitokin inflamasi.
Phatogenesis
Monitoring
• Perawatan rawat inap hanya diindikasikan pada pasien dengan
komplikasi.
• Sebagian besar kasus diselesaikan dengan terapi antibiotik,
tetapi kekambuhan sering terjadi.
• Follow up setelah 4 - 6 minggu setelah kunjungan pertama.
Jika efusi bertahan selama 12 minggu, lakukan tes
pendengaran.
• Rujuk setiap anak yang kehilangan pendengarannya di kedua
telinga melebihi 20 dB untuk perawatan lebih lanjut.
Daftar Pustaka
• Barbara G.W, Josepth T.D, Terry L.S, Cecily V.D,
Pharmacotherapy Handbook, 7th edition, 2009.
• Steven K. Juhn, MD, The Role of Inflammatory Mediators in
the Pathogenesis of Otitis Media and Sequelae, Clinical and
Experimental Otorhinolaryngology Vol. 1, No. 3: 117-138, 2008