Anda di halaman 1dari 4

MENURUT PSAK No.19 (Revisi 2010)19.

40

1. Entitas mengungkapkan hal berikut untuk setiap kelompok aset tak berwujud , di
pisahkan antara aset tak berwujud ynag di hasilkan secara internal dan aset tak
berwujud lain :
a. umur manfaat tidak terbatas atau terbatas dan, juka umur manfaat terbatas di
ungkapkan, tidak amortisasi yang di gunakan atau umur manfaatnya.
b. Metode amortisasi yang di gunakan untuk aset tak berwujud dengan umur
manfaat terbatas.
c. Jumlah tercatat bruto dan akuntansi amortisasi pada awal dan akhir periode.
d. Pos dalam laporan laba rugi komprehensif yang mana komprehensif.
e. Rekonsiliasi atas jumlah tercatat pada awal dan akhir periode.
2. Suatu kelompok aset tak berwujud adalah pengelompokan
aset yang memiliki sifat dan di gunakan yang serupa dalam
kegiatan operasi entitas. Contoh dari kelompok terpisah
mencakup : nama merek, kepala surat kabar dan judul
publisitas, peranti lunak komputer, lisensi dan waralaba,
hak cipta, paten,dan hak kekayaan intelektuual, industri
lain, dan lain- lain.
15.3. AUDIT PROSEDUR ATAS ASET TAK BERWUJUD
1. Pelajari dan evaluasi internal control atas aset tak berwujud.
2. Minta perincian aset tak berwujud per tanggal laporan posisi keuangan.
3. Cocokan saldo awal dan saldo akhir ke buku besar, lalu check footing dan
cross footing.
4. Periksa penambahan aset tak berwujud.
5. Periksa amortisasi dan penghapusan (jika ada) aset tak berwujud.
6. Periksa perjanjian-perjanjian yang di buat entitas dengan pihak ke tiga
yang ingin menggunakan hak paten, hak cipta, dan franchise yang di
miliki perusahaan.
7. Periksa apakah penyajian aset tak berwujud dalam laporan keuangan
sudah sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia
(ETAP/PSAK/IFRS).

Anda mungkin juga menyukai