Anda di halaman 1dari 22

GASTRITIS

NIA LAURENZA.S 1751027


Y E H U DA
L E A L E S TA R I L . B . T O R U A N 1 7 5 1 0 2 1
N ATA N I A 1 7 5 1 0 1 3
JHON WILLIAM
DEFINISI

Gastritis adalah proses inflamasi pada mukosa dan


submukosa lambung atau gangguan kesehatan yang
disebabkan oleh faktor iritasi dan infeksi. Secara
histopatologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltrasi
sel-sel radang pada daerah tersebut(Hirlan, 2009).
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GASTRITIS
Umur
Jenis kelamin
Sosial ekonomi
Makanan
Faktor psikologi
Obat yang mengiritasi lambung
Kondisi jamban
KLASIFIKASI

GASTRITIS AKUT G A S T R I T I S K RO N I K
Gastritis kronik adalah suatu peradangan
Gastritis akut adalah suatu permukaan mukosa lambung yang bersifat
peradangan permukaan mukosa menahun sering bersifat multifaktor dengan
lambung yang akut dengan kerusakan perjalanan klinik bervariasi . Dinding lambung
menjadi tipis dan permukaan mukosa menjadi
erosi pada bagian superfisial. Pada
rata.
gastritis ditemukan sel inflamasi akut
Gastritis kronik diklasifikasikan dengan tiga
dan neutrofil mukosa edema, merah perbedaan yaitu gastritis superfisial, gastritis
dan terjadi erosi kecil dan atropi dan gastritis hipertropi(Price danWilson,
perdarahan 2005).
• Gastritis superfisial, dengan manifestasi kemerahan, edema,
serta perdarahan dan erosi mukosa
• Gastritis atropi, dimana peradangan terjadi pada seluruh lapisan
mukosa.
• Gastritis hipertropi, suatu kondisi dengan terbentuknya nodul-
nodul pada mukosa lambung yang bersifat irregular, tipis dan
hemoragik.
ETIOLOGI
GASTRITIS AKUT G A S T R I T I S K RO N I K
• Merokok Ada dua predisposisi penting yang bisa
• jenis obat meningkatkan kejadian gastritis kronik, yaitu
• Alkohol(whisky, vodka dan gin) infeksi dan non infeksi:
• bakteri, virus, jamur a.Gastritis infeksi
• stres akut Beberapa peneliti menyebutkan bakteri
• Radiasi Helicobacter pylori merupakan penyebab
• alergi atau intoksitasi dari bahan makanan utama dari gastritis kronik .
dan minuman, garam empedu, iskemia dan
trauma langsung
b. Gastritis non-infeksi
1) Autoimmune atrophic gastritis terjadi ketika sistem kekebalan
tubuh menyerang sel-sel sehat yang berada dalam dinding
lambung. Hal ini mengakibatkan peradangan dan secara bertahap
menipiskan dinding lambung.
2) Gastropati akibat kimia, dihubungkan dengan kondisi refluk
garam empedu kronis dan kontak dengan OAINS atau Aspirin.
3) Gastropati uremik, terjadi pada gagal ginjal kronis yang
menyebabkan ureum terlalu banyak beredar pada mukosa
lambung dan gastritis sekunder dari terapi obat-obatan
4) Gastritis limfositik, sering disebut dengan collagenous gastritis
dan injuri radiasi pada lambung
MANIFESTASI KLINIS
GASTRITIS AKUT G A S T R I T I S K RO N I K
 Nyeri epigastrium
 Nyeri ulu hati setelah makan
 Mual
 Anoreksia
 Kembung
 Muntah  Nausea
 Perdarahan saluran  Kembung
cerna(hematemesis dan melena)
 Rasa asam dimulut
 Tanda-tanda anemia
 Ulserasi superfisial dapat  Pada pemeriksaan fisik tidak dijumpai
menimbulkan hemoragi kelainan
 Sakit kepala  Sakit yang tumpul/ringan(dullpain) pada
 Kelesuan perut bagian atas
 Anoreksia  Terasa penuh atau kehilangan selera
 Cegukan setelah makan beberapa gigitan
 Kolik dan diare
PATHWAY
ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian
2. Pemeriksaan fisik
3. Diagnosa
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri (akut) b/d inflamasi mukosa lambung.
2.Volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake yang tidak adekuat dan output cair yang berlebih (mual dan
muntah)
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anorexia
4. Intoleransi aktifitas b/d kelemahan fisik
5. Ansietas b/d kurang pengetahuan tentang penyakit
No Diagnosa Intervensi Rasional
.
1. Nyeri (akut) berhubungan 1. Puasakan pasien di 6jam 1. Mengurangi inflamasi pada
dengan inflamasi mukosa pertama, mukosa lambung,
lambung. 2. Berikan makanan lunak 2. Dilatasi gaster dapat
Tujuan: Setelah dilakukan sedikit demi sedikit dan terjadi bila
tindakan berikan minuman hangat, pemberian makanan setelah
keperawatan selama 1 x 24 3. Atur posisi yang nyaman puasa terlalu cepat,
jam bagi klien. 3. Posisi yang tepat dan
- Nyeri klien berkurang atau 4. Ajarkan teknik distraksi dirasa nyaman oleh klien
hilang. dan reklasasi. dapat mengurangi resiko
- Skala nyeri 0. 5. Kolaborasi dalam klien terhadap nyeri.
- Klien dapat relaks. pemberian analgetik. 4. Dapat membuat klien jadi
- Keadaan umum lebih baik dan melupakan
klien baik. nyeri.
5. Analgetik dapat memblok
reseptor
nyeri pada susunan saraf
pusat.
No. Diagnosa Intervensi Rasional
2. Volume cairan kurang dari 1. Penuhi kebutuhan individual. 1. Intake cairan yang adekuat
kebutuhan tubuh berhubungan Anjurkan klien untuk minum akan
dengan intake yang tidak (dewasa : 40-60 cc/kg/jam). mengurangi resiko dehidrasi
adekuat dan output cair yang 2.Awasi tanda-tanda vital, pasien
berlebih (mual dan muntah) evaluasi turgor kulit, pengisian 2. Menunjukkan status dehidrasi
- Tujuan : Setelah dilakukan kapiler dan atau kemungkinan peningkatan
tindakan membran mukosa Kebutuhan penggantian cairan.
Keperawatan 1x24jam,masalah 3. Pertahankan tirah baring, 3. Aktivitas/muntah
kekurangan volume cairan mencegah muntah dan tegangan meningkatkan
pasien dapat teratasi. pada defekasi tekanan intra abdominal dan
Kriteria Hasil : 4. Berikan terapi IV line sesuai dapat
Mempertahankan volume indikasi mencetuskan perdarahan lanjut.
cairan 5. Kolaborasi pemberian 4.Mengganti kehilangan cairan
adekuat dengan dibuktikan oleh cimetidine dan ranitidine yang hilang dan memperbaiki
mukosa bibir lembab, turgor keseimbanngan cairan segera.
kulit 5. Cimetidine dan ranitidine
baik, pengisian kapiler berwarna berfungsi untuk menghambat
merah muda, input dan output sekresi asam lambung
seimbang.
No. Diagnosa Intervensi Rasional
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan 1. Anjurkan pasien untuk makan 1.Menjaga nutrisi tetap terpenuhi
tubuh sedikit demi sedikit dengan porsi dan mencegah terjadinya mual dan
b/d anorexia kecil namun sering. muntah yang berlanjut.
Tujuan : 2. Berikan makanan yang lunak dan 2.Untuk mempermudah pasien
Setelah dilakukan tindakan makanan yang disukai pasien/di dalam mengunyah makanan.
keperawatan 3x24jam kebutuhan gemari. 3. kebersihan mulut akan
nutrisi pasien dapat terpenuhi 3. lakukan oral higyne 2x sehari merangsang nafsu makan pasien.
Kriteria hasil : 4. timbang BB pasien setiap hari 4. Mengetahui status nutrisi pasien.
- Keadaan umum cukup dan pantau turgor kulit,mukosa 5. Mempercepat pemenuhan
-Turgor kulit baik bibir dll kebutuhan nutrisi dengan
- BB meningkat 5. Konsultasi dengan tim ahli gizi pemberian
- Kesulitan menelan berkurang dalam pemberian menu. menu yang tepat sasaran.

4. Intoleransi aktifitas b/d kelemahan 1. Observasi sejauh mana klien dapat 1. Mengetahui aktivitas yang dapat
fisik melakukan aktivitas. dilakukan klien.
Tujuan : Klien dapat beraktivitas. 2. Berikan lingkungan yang tenang. 2. Meningkatkan istirahat klien.
Kriteria hasil : 3. Berikan bantuan dalam aktivitas. 3. Membantu bila perlu, harga diri
- Klien dapat beraktivitas tanpa 4. Jelaskan pentingnya ditingkatkan bila klien melakukan
bantuan, beraktivitas bagi klien. sesuatu sendiri.
- Skala aktivitas 0-1 5. Tingkatkan tirah baring 4. Klien tahu pentingnya beraktivitas.
atau duduk dan berikan obat 5.Tirah baring dapat meningkatkan
sesuai dengan indikasi stamina tubuh pasien sehinggga
pasien dapat beraktivitaskembali.
No. Diagnosa Intervensi Rasional
5. Ansietas b/d perubahan status 1. Awasi respon fisiologi misalnya: 1. Dapat menjadi indikator
kesehatan,ancaman kematian dan takipnea, palpitasi, pusing, sakit derajat takut yang dialami pasien,
nyeri. kepala, sensasi kesemutan. tetapi dapat juga berhubungan
Tujuan : 2.Dorong pernyataan takut dan dengan
Setelah dilakukan tindakan ansietas, berikan umpan balik. kondisi fisik atau status syok.
keperwatan 1x24jam pasien 3. Berikan informasi yang akurat. 2.Membuat hubungan terapeutik
Kriteria hasil : 4.Berikan lingkungan yang tenang 3.Melibatkan pasien dalam
-Mengungkapkan perasaan dan untuk istirahat. rencana asuhan dan menurunkan
pikirannya secara terbuka 5. Dorong orang terdekat untuk ansietas yang tak perlu tentang
-Melaporkan berkurangnya tinggal dengan pasien. ketidaktahuan.
cemas dan takut 6. Tunjukan teknik relaksasi. 4.Memindahkan pasien dari
-Mengungkapkan mengerti stressor
tentang proses penyakit luar, meningkatkan relaksasi,
-Mengemukakan menyadari dapat
terhadap apa yang diinginkannya meningkatkan keterampilan
yaitu menyesuaikan diri terhadap koping.
perubahan fisiknya 5.Membantu menurunkan takut
melalui pengalaman menakutkan
menjadi seorang diri.
6.Belajar cara untuk rileks dapat
membantu menurunkan takut
dan Ansietas
CARA PENGOBATAN

1. Antacid, meliputi kalsium karbonat


2. Antagonis H2, seperti ranitidin
3. Inhibitor pompa proton, seperti omeprazole
4. Mengurangi atau menghentikan aspirin dan obat serupa
direkomendasikan untuk mengurangi iritasi lambung
CARA PENCEGAHAN
Pencegahan Primer
Tujuan pencegahan primer adalah mencegah timbulnya faktor resiko dispepsia bagi
individu yang belum ataupun mempunyai faktor resiko dengan melaksanakan pola hidup
sehat, promosi kesehatan (Health Promotion) kepada masyarakat mengenai :
a. Modifikasi pola hidup dimana perlu diberi penjelasan bagaimana mengenali dan
menghindari keadaan yang potensial mencetuskan serangan dispepsia.
b. Menjaga sanitasi lingkungan agar tetap bersih, perbaikan sosioekonomi dan gizi dan
penyediaan air bersih.
c. Khusus untuk bayi, perlu diperhatikan pemberian makanan. Makanan yang diberikan
harus diperhatikan porsinya sesuai dengan umur bayi. Susu yang diberikan juga
diperhatikan porsi pemberiannya.
d. Mengurangi makan makanan yang pedas, asam dan minuman yang beralkohol,kopi
serta merokok.
Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder dapat dilakukan dengan diagnosis dini dan pengobatansegera (Early Diagmosis
and Prompt Treatment).
a. Diagnosis Dini (Early Diagnosis) Setiap penderita dispepsia sebaiknya diperiksa dengan cermat.
Evaluasi klinik meliputi anamnese yang teliti, pemeriksaan fisik, laboratorik serta pemeriksaan
penunjang yang diperlukan, misalnya endoskopi atau ultrasonografi. Bila seorang penderita baru
datang, pemeriksaan lengkap dianjurkan bila terdapat keluhan yang berat, muntah-muntah telah
berlangsung lebih dari 4 minggu, penurunan berat badan dan usia lebih dari 40 tahun.
b. Pengobatan Segera (Prompt Treatment) Diet mempunyai peranan yang sangat penting. Dasar diet
tersebut adalah makan sedikit berulang kali, makanan yang banyak mengandung susu dalam porsi
kecil. Jadi makanan yang dimakan harus lembek, mudah dicerna, tidak merangsang peningkatan dalam
lambung dan kemungkinan dapat menetralisir asam HCL.
Pencegahan Tersier
a. Rehabilitasi mental melalui konseling dengan psikiater, dilakukan bagi penderitagangguan mental
akibat tekanan yang dialami penderita dispepsia terhadapmasalah yang dihadapi.
b. Rehabilitasi sosial dan fisik dilakukan bagi pasien yang sudah lama dirawat dirumah sakit agar
tidak mengalami gangguan ketika kembali ke masyarakat.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan Tujuan
Endoskopi Melihat mukosa yang hiperemi
Radiologi Menilai kemampuan untuk menelan dan
mengidentifikasi penyumbatan atau masalah
dengan otot-otot yang digunakan selama
menelan
EGD(Esofagagastriduodenoskopi) Melihat sisi perdarahan atau derajat ulkus
jaringan atau cidera
Tes feses dan tes darah Untuk melihat apakah ada H.pylori
Analisis gaster Untuk menentukan adanya darah dan mengkaji
aktivitas sekretori mukosa gaster
Histopatologi Untuk melihat degradasi epitel,infiltrasi
netrofil,inflamasi sel mononuclear, intestinal
metaplasia,hyperplasia sel endokrin,dan
kerusakan sel epitel.
PENDIDIKAN KESEHATAN
• Makan dengan porsi sedikit tapi sering
• Jika pasien lapar, jangan langsung minum. Minum yang mengandung kafein seperti teh, tapi digantikan
dengan air putih hangat
• Bila maag kambuh karena terlambat makan, jangan langsung makan(makanan berat misalnya nasi, tapi
di gantikan dengan makanan ringan seperti crackers )
• Makan secara benar, hindari makanan yang dapat mengiritasi terutama makanan yang pedas dan asam
• Makan dengan jumlah yang cukup, pada waktunya dan lakukan dengan santai
• Mengunyah makanan dengan benar-benar lumat
• Meminum obat sesuai anjuran dokter
• Menjaga kebersihan lingkungan seperti alat-alat makan, tempat tidur dll
• Hindari alkohol,merokok, karena dapat mengganggu kerja lapisan lambung
• Lakukan olahraga secara teratur
• Menghindari pemakaian aspirin saat merasa tidak enak badan, digantikan dengan istirahat yang cukup
• Hindari stress berebihan
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.ums.ac.id/44474/7/PUBLIKASI%20ILMIAH.pdf
https://www.scribd.com/presentation/334165567/GASTRITIS-Manifestasi-Klinis-Dan-Diagnosis
https://lib.unnes.ac.id/2702/1/3470.pdf
http://www.academia.edu/7343969/ASKEP_Gastritis

Anda mungkin juga menyukai