Anda di halaman 1dari 16

Alkyl Plant in Refinery

skema umum proses pengolahan minyak bumi


latar belakang proses alkilasi :

• butilena dan propilena tersedia dalam jumlah cukup banyak ,


bisa menjadi komponen campuran terlarut dalam gasoline,
namun kedua senyawa tersebut bersifat sangat volatile.
• untuk mengurangi sifat volatile dilakukan proses alkilasi
untuk membentuk senyawa dengan ukuran molekul lebih
besar sehingga bisa meningkatkan volume produksi gasoline

Tujuan proses alkilasi :


memperbaiki kualitas gasoline berkaitan isu lingkungan
sekaligus meningkatkan angka oktan
reaksi kimia

• pada proses pengilangan minyak mentah, alkilasi merupakan


reaksi propilena atau butilena dengan isobutena membentuk
isoparafin yang disebut alkilat.
• dengan kondisi operasi ideal, akan dihasilkan isoheptana dan
isooktana yang merupakan 2 komponen pencampur gasoline
dengan angka oktan tinggi.
Reaksi alkilasi propilena dan butilena dengan isobutana
• propilena dan butilena cukup reaktif maka reaksi kimia berlangsung
hanya dengan mempertahankan isobutana dan olefin dengan tekanan
tinggi.

• Alkyl plant menggunakan katalis asam sulfat ataupun asam fluorida,


katalis yang digunakan berupa liquid, berbeda dengan katalis solid
pada catalytic cracking.

• Plant yang menggunakan katalis asam fluorida dinamakan HF plant,


yang lainnya dinamakan sulfuric (sulfat) plant .

• Sulfuric plant lebih sesuai untuk proses alkilasi butilena, sedangkan HF


plant untuk propilena

• Alkyl plant terdiri atas 7 bagian utama, yaitu chiller, reactor, acid
separator, caustic wash dan 3 distilling column
• proses alkilasi memberikan efek volumetrik pada operasi
pengilangan, karena proses ini bertolak belakang dengan
cracking, dimana terdapat jumlah yang signifikan menyusut.

• Dengan umpan masuk 1 bbl propilena dan 1.6 bbl isobutana ,


produk keluar 2.1 bbl.

• Umpan masuk 1 bbl butilena dan 1.21 bbl isobutana


menghasilkan produk 1.8 bbl.

• Pada proses cracking, berat reaktan masuk sama dengan


berat produk keluar, hanya densitas dan volume yang
berubah.
• Propana dan normal butana ikut dalam aliran umpan dan produk,
pada proses alkilasi dan terdapat alat untuk memisahkan aliran
propana dan butana.

• Reaktor mereaksikan propilena dan butilena menjadi alkylat.

• Fractionator memisahkan propana, butana dan isobutana yang tidak


bereaksi dari alkylat.

• Saat alkyl plant tidak beroperasi , aliran butana/butilena dialihkan


menjadi pencampur gasoline, sedangkan aliran propana/propilena
terlalu volatile sebagai campuran gasoline maka dialihkan ke sistem
bahan bakar pengilangan
diagram alir alkilasi plant
Chiller.
• Proses alkilasi dengan katalis asam sulfat beroperasi pada T 40oF.
• Umpan olefin (propana/propilena dan butana/butilena) berasal dari unit catalytic
cracking, thermal cracking ataupun coker.
• Aliran ini dicampur dengan isobutana dan asam sulfat, dipompakan ke chiller.
• Tekanan dijaga agar campuran tersebut tetap liquid.
• Ada alkyl plant yang melakukan proses chilling ini di dalam reaktor.

Reactors.
• Waktu reaksi untuk proses alkilasi relatif lama, karena itu diperlukan reaktor ukuran
besar.
• Reaktor berisi volume total untuk tiap cycle
• Waktu tinggal (residence time) untuk tiap molekul sekitar 20 - 25 menit.
• Saat liquid melewati reaktor, dilakukan proses pengadukan agar olefin dapat kontak
dengan isobutana dan katalis asam, sehingga reaksi berjalan dengan baik.

Acid separator.
• Campuran dari reaktor menuju acid settler.
• Asam dan hidrokarbon terbagi seperti minyak dan air. Hidrokarbon di bagian atas,
asam keluar dari bagian bawah.
• Asam direcycle ke umpan.
Caustic wash
• hidrokarbon dari acid separator terkontaminasi oleh asam, sehingga
harus diolah dengan caustic soda.
• Caustic soda akan menetralisir asam yang ada pada hidrokarbon.
• Hasil dari proses ini berupa campuran hidrokarbon dan garam yang
akan dipisahkan pada proses selanjutnya.

Fractionators.
• Terdapat 3 fractinator standar memisahkan alkilat dan gas-gas jenuh.
• Isobutana yang tidak bereaksi di recycle ke umpan
VARIABEL PROSES

temperatur reaksi
temperatur yang terlalu rendah dapat menyebabkan sulfuric acid mengental
sehingga menghambat pengadukan yang sempurna dan olefin tidak bereaksi
semuanya. Temperatur yang terlalu tinggi mengakibatkan terbentuknya senyawa
lain yang tidak diinginkan dan menurunkan kualitas alkylat

acid strength
Keberadaan air dan tar dalam olefin tidak bisa dihindari, sehingga asam yang
bersirkulasi melewati proses akan kontak dengan air menjadikannya asam lemah.
Bila konsentrasi asam turun dari 99 ke 89% maka harus diregenerasi.

konsentrasi isobutana
propilena dan butilena sangat reaktif, terutama dengan adanya katalis asam.
senyawa ini selain bereaksi dengan isobutana, juga bereaksi dengan senyawa itu
sendiri. Sehingga excess isobutana yang disuplai sebanyak 10x dari jumlah yang
dibutuhkan.

olefin space velocity


lamanya waktu yang dibutuhkan oleh fresh olefin berada di dalam reaktor
mempengaruhi kualitas alkylat
Yields

• Selama proses alkilasi, terjadi reaksi samping yang tidak diinginkan.


• Karena ada banyak molekul terbentuk dan bereaksi, terbentuk
sejumlah kecil propana, butana dan pentana.
• Selain itu terbentuk pula hidrokarbon kompleks berupa tar , yaitu
minyak kecoklatan yang lengket.
• Molekul tar sangat berat , umumnya membesar dalam asam dan baru
bisa dikeluarkan saat asam diregenerasi.
neraca volumetrik umpan propilena dan butilena
POLY PLANTS
• Beberapa pengilangan tidak memiliki jumlah isobutana yang
memadai untuk proses alkilasi propilena dan butilena.
• Pengilangan ini memilih untuk memberikan semua butilena ke alky
plant, memanfaatkan semua isobutana yang dimiliki lalu
membangun polymerization plant untuk propilena.
• Pada poly plant (atau disebut juga dimer plant), propilena bereaksi
dengan propilena membentuk isoheksena , C6H12 , yang disebut
juga dimate.
• Olefin ini cocok untuk campuran gasoline. Meskipun tidak memiliki
angka oktan setinggi propilena alkilat (88 versus 92) ,
• beberapa poly plant menggunakan phosphoric acid sebagai katalis.
• poly plant dengan proses dimersol menggunakan katalis liquid di
permukaan nikel karboksilat / etil aluminium diklorida.
• Pada poly plant, propana melewati proses dan dipisahkan dari
dimate secara distilasi.
PROCESS OVERVIEW

SR : STRAIGHT RUN
CC : CATALYTIC CRACKING
CCU : CATALYTIC CRACKING UNIT

Anda mungkin juga menyukai