Anda di halaman 1dari 19

Kelompok 1

1. Afrisa Nur Safitri


2. Durratun Nafisah
3. Muhammad Ikhwan Fathoni
4. Muhammad Rizhannudin
5. Nur Cholisa
6. Suwaybah
1
Kelompok 1
Otoritas Jasa
Keuangan dan
Lembaga Keuangan
Perbankan
Otoritas Jasa
Keuangan
Menurut UU RI No.21 tahun 2011,
“ Otoritas Jasa Keuangan ( OJK)
adalah lembaga independen yang
bebas dari campur tangan pihak
lain yang mempunyai fungsi,
tugas,dan wewenang pengaturan,
pengawasan, dan penyidikan
lembaga keuangan.

4
OJK dibentuk agar keseluruhan
kegiatan di sektor jasa keuangan :
Terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan
akuntabel;

Mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh


secara berkelanjutan dan stabil;

Mampu melindungi kepentingan konsumen dan


masyarakat.
5
Fungsi dan tugas OJK
A. OJK bertugas untuk mengatur dan mengawasi semua
kegiatan yang berhubungan dengan jasa keuangan di
sektor perbankan
B. OJK bertugas untuk melakukan pengawasan pada
kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal
C. OJK bertugas untuk melakukan pengawasan pada
lembaga peransurasian, lembaga pembiayaan, lembaga
dana pensiun, dan jasa keuangan lain.
6
Menetapkan sebuah kebijakan operasional
pengawasan terhadap setiap kegiatan jasa keuangan.
Melakukan pemeriksaan, pengawasan, penyidikan,
perlindungan terhadap konsumen dan tindakan lain
terhadap lembaga keuangan sesuai dengan UU.
Memberlakukan sanksi administratif terhadap
Wewenang pihak pihak yang melakukan sebuah pelanggaran
OJK terhadap peraturan perundang undangan pada
sektor jasa keuangan.
Melakukan pengawasan terhadap setiap tugas yang
dilakukan oleh kepala eksekutif.
Memberikan perintah tertulis yang berhubungan
dengan lembaga jasa keuangan maupun pihak pihak
lain
7
Lembaga Jasa
Keuangan
Perbankan
Bank adalah badan usaha yang
“ menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan
menyalurkan kepada masyarakat dalam
bentuk kredit atau bentuk bentuk lain
dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak
9
Bank sentral

Berdasarkan Bank Umum


Fungsi
Bank Perkreditan
Jenis Rakyat
Bank
Bank pemerintah
Berdasarkan
Kepemilikan
Bank swasta

10
A. Berdasarkan fungsi
Bank sentral (bank Bank Umum (Bank Bank Perkreditan
Indonesia) Komersial) Rakyat ( BPR )
Bank Indonesia adalah Bank umum melakukan BPR adalah bank
lembaga negara yang beberapa usaha antara lain yang menerima
bersifat independen dalam bentuk simpanan, simpanan dari
dalam melaksanakan tabungan, giro, deposito masyarakat dalam
tugas dan wewenangnya. berjangka, sertifikat bentuk deposito
Bank Indonesia bertugas deposito, menyalurkan dana berjangka, tabungan,
mengawal stabilitas kepada masyarakat berupa dan memberikan
moneter, stabilitas sistem kredit dan melancarkan pinjaman kepada
pembayaran, dan transaksi perdagangan ( lalu masyarakat.
stabilitas jasa keuangan. lintas pembayaran )
11
B. Berdasarkan Kepemilikannya
Bank pemerintah Bank swasta
Adalah bank yang akta Adalah bank yang modalnya
pendirian dan sebagian besar dimiliki perorangan/swasta
modalnya dimiliki nasional ataupun asing.
a. Bank swasta yang modalnya
pemerintah.
a. Bank milik Negara yang dimiliki perorangan/swasta
dikelola pemerintah pusat nasional.
b. Bank swasta yang modal
b. Bank milik negara yang
dikelola pemerintah nya dimiliki perorangan
daerah /swasta asing
12
Prinsip Bank Konvesional
Bank konvensional adalah bank yang dalam menjalankan
usahanya berbasis pada prinsip bunga, Dalam prinsip bank
konvesional terdapat dua metode yang digunakan :
1. Menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk produk
simpanan seperti tabungan, deposito berjangka, maupun
produk pinjaman (kredit) yang diberikan berdasarkan tingkat
bunga tertentu.
2. Untuk jasa-jasa bank lainnya, pihak bank menggunakan
atau menerapakan berbagai biaya dalam nominal atau
prosentase tertentu. Sistem penetapan biaya ini disebut fee

13
based.
Prinsip Bank Syariah
1. Shiddiq, memastikan bahwa pengelolaan bank syariah dilakukan
dengan moralitas yang menjunjung tinggi nilai kejujuran.
2. Tabligh, secara berkesinambungan melakukan sosialisasi dan
mengedukasi masyarakat mengenai prinsip-prinsip, produk dan jasa
perbankan syariah.
3. Amanah, menjaga dengan ketat prinsip kehati-hatian dan kejujuran
dalam mengelola dana yang diperoleh dari pemilik dana (shahibul maal)
sehingga timbul rasa saling percaya antara pemilik dana dan pihak
pengelola dana investasi (mudharib).
4. Fathanah, memastikan bahwa pengelolaan bank dilakukan secara
profesional dan kompetitif sehingga menghasilkan keuntungan
maksimum dalam tingkat risiko yang ditetapkan oleh bank. Termasuk di

14
dalamnya adalah pelayanan yang penuh dengan kecermatan dan
kesantunan (ri’ayah) serta penuh rasa tanggung jawab (mas’uliyah).
PRODUK BANK
1. Kredit
Kredit merupakan dana yang sudah ditarik dari masyarakat yang
kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman.
2.Transfer
Transfer itu jasa bank yang memberikan layanan pengiriman uang antarrekening
maupun antarbank atas permintaan nasabah kepada penerima di tempat lain.
3. Safe Deposit Box (SDB)
SDB ini merupakan jasa yang ditawarkan kepada nasabah dalam bentuk penyewaan
kotak penyimpanan harta atau surat berharga.
4. Bank card
Bank Card merupakan kartu yang dikeluarkan bank bagi nasabahnya sebagai alat
pembayaran.
15
16
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) adalah suatu lembaga


independen yang berfungsi menjamin simpanan nasabah
perbankan di Indonesia. Badan ini dibentuk berdasarkan UU RI
no.24 tentang Lembaga Penjamin Simpanan yang ditetapkan
pada 22 September 2004. Setiap bank yang melakukan kegiatan
usaha di wilayah Republik Indonesia wajib menjadi peserta
penjaminan LPS.
17
Fungsi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)

1. Menjamin simpanan nasabah penyimpan.


2. Turut aktif dalam memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai dengan
kewenangannnya.
Tugas Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)

1. Merumuskan dan menetapkan kebijakan pelaksanaan penjaminan


simpanan.
2. Melaksanakan penjaminan simpanan.
3. Merumuskan dan menetapkan kebijakan dalam rangka turut aktif
4. memelihara stabilitas sistem perbankan.
5. Merumuskan, menetapkan, dan melaksanakan kebijakan penyelesaian
Bank Gagal yang tidak berdampak sistemik.
6. Melaksanakan penanganan Bank Gagal yang berdampak sistemik.
18
Wewenang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)

1. Menetapkan dan memungut premi penjaminan.


2. Menetapkan dan memungut kontribusi pada saat bank pertama kali menjadi peserta.
3. Melakukan pengelolaan kekayaan dan kewajiban LPS.
4. Mendapatkan data simpanan nasabah, data kesehatan bank, laporan keuangan
bank, dan laporan hasil pemeriksaan bank sepanjang tidak melanggar kerahasiaan
bank.
5. Melakukan rekonsiliasi, verifikasi, dan / atau konfirmasi atas data tersebut pada
angka 4.
6. Menetapkan syarat, tata cara, dan ketentuan pembayaran klaim.
7. Menunjuk, menguasakan, dan/atau menugaskan pihak lain untuk bertindak bagi
kepentingan dan/atau atas nama LPS, guna melaksanakan sebagian tugas tertentu.
8. Melakukan penyuluhan kepada bank dan masyarakat tentang penjaminan simpanan.
9. Menjatuhkan sanksi administratif.

19

Anda mungkin juga menyukai