Anda di halaman 1dari 14

APLIKASI MODEL TEORI

CARING
MENURUT LEININGER

DISUSUN OLEH :
1. ANDINI DWI LESTARI (16005)
2. BESRITA GULO (16011)
3. INTAN AMELIA (16024)
4. MELINDAH (16031)
5. RIMADHANI (16043)
6. SILVYA FATHA RAMADHANI (16047)
7. SULVY FAUZIYAH (16053)
TEORI MADELEINE LEININGER
(CULTURAL DIVERSITY AND
UNIVERSALITY)
• Garis besar teori Leininger adalah tentang
culture care diversity and universality, atau
yang kini lebih dikenal dengan transcultural
nursing.
• Transcultural nursing merupakan subbidang
dari praktik keperawatan yang telah
diadakan penelitiannya. Berfokus pada
nilai-nilai budaya, kepercayaan, dan
pelayanan kesehatan berbasis budaya.
LANJUTAN

• Untuk membantu perawat dalam menvisualisasikan


Teori Leininger, maka Leininger menjalaskan
teorinya dengan model sunrise.
• Sunrise model dikembangkan untuk
memvisualisasikan dimensi tentang pemahaman
perawat mengenai budaya yang berdeda-beda.
Perawat dapat menggunakan model ini saat
melakukan pengkajian dan perencanaan asuhan
keperawatan, pada pasien dengan berbagai latar
belakang budaya.
TUJUAN TEORI MADELEINE
LEININGER
• Tujuan penggunaan keperawatan transkultural
adalah mengembangkan sains dan pohon
keilmuan yang humanis, sehingga tercipta praktik
keperawatan pada kebudayaan yang spesifik dan
universal
• Dengan mengetahui budaya spesifik dan budaya
universal yang dipegang oleh klien, maka praktik
keperawatan dapat dilakukan secara maksimal.
PENERAPAN TEORI MADELEINE
LEININGER DALAM KEPERAWATAN

• Riset (Research)
• Edukasi (Education)
• Kolaborasi (Colaboration)
• Pemberi Perawatan (Care Giver)
• Manajemen
• Sehat dan Sakit
PARADIGMA KEPERAWATAN
TEORI KEPERAWATAN LEININGER

• Manusia / pasien
• Kesehatan
• Lingkungan
• Keperawatan
KONSEP UTAMA TEORI
TRANSKULTURAL

• Culture Care
• World View
• Culture and Social Structure Dimention
• Generic Care System
• Profesional system
• Culture Care Preservation
• Culture Care Acomodation
• Cultural Care Repattering.
• Culture Congruent / Nursing Care
TRANSKULTURAL CARE DENGAN
PROSES KEPERAWATAN
Penerapan teori Leineger (Sunrise Model) pada proses keperawatan dapat dijelaskan sebagai
berikut :
Proses Sunrise Model
Keperawatan
Pengkajian dan Pengkajian terhadap Level satu, dua dan tiga yang meliputi :
Diagnosis Level satu : World view and Social system level
Level dua : Individual, Families, Groups communities and
Institution in diverse health system
Level tiga : Folk system, professional system and nursing

Perencanaan dan Level empat : Nursing care Decition and Action


Implementasi Culture Care Preservation/maintanance
Culture Care Accomodation/negotiations
Culture Care Repatterning/restructuring
PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN
BERDASARKAN TEORI LEININGER
• Pengkajian
1. Faktor teknologi (technological factors)
2. Faktor Agama dan Falsafah Hidup (religious
and Philosophical factors)
3. Faktor sosial dan keterikatan kekeluargaan
( Kinship & Social factors)
4. Faktor nilai-nilai budaya dan gaya
hidup (Cultural values & Lifeways)
5. Faktor kebijakan dan peraturan Rumah Sakit
(Political and Legal factors)
6. Faktor ekonomi (economical factors)
7. Faktor pendidikan (educational factors)
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Perawat merumuskan masalah yang dihadapi
Pasien dan keluarganya adalah :
• Perlunya perlindungan, kebutuhan akan kehadiran
orang lain dan rasa ingin berbagi sebagai nilai
yang penting untuk Pasien dan keluarganya.
• Perkembangan dari pola ini adalah kesehatan dan
kesejahteraan yang bergantung pada ketiga
aspek tersebut.
• Hal lain yang ditemukan adalah suatu pola yang
dapat membangun kehidupan social dan aspek
penting lainnya yaitu masalah kerohanian,
kekeluargaan dan ekonomi yang sangat besar
mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan
PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI

• Perencanaan dan implementasi keperawatan


transkultural menawarkan tiga strategi sebagai
pedoman Leininger (1984) ; Andrew & Boyle, 1995
yaitu :
• Perlindungan/mempertahankan budaya (Cultural c
are preservation/maintenance) bila budaya pasien
tidak bertentangan dengan kesehatan,
• Mengakomodasi/menegosiasi budaya (Cultural
care accommodation atau negotiations) apabila
budaya pasien kurang mendukung kesehatan
• Mengubah dan mengganti budaya pasien dan
keluarganya (Cultural care
repartening/recontruction).
ADAPUN IMPLEMENTASI YANG
DILAKUKAN TERKAIT MASALAH YANG
TELAH DITEMUKAN :
• The goal of culture care preservation
or maintenance
• Culture Care accommodation or
Negotiation
• Culture care Repatterning or
restructuring
EVALUASI

• Evaluasi asuhan keperawatan transkultural


dilakukan terhadap :
• keberhasilan pasien mempertahankan
budaya yang sesuai dengan kesehatan
• Negosiasi terhadap budaya tertentu yang
lebih menguntungkan kesehatannya
• Restrukturisasi budaya yang bertentangan
dengan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai