Anda di halaman 1dari 25

SIROSIS HATI

dr. Fatimah Eliana SpPD


DEFINISI
• Sirosis hati (liver
cirrhosis) adalah :
– penyakit hati menahun,
difus dan kronik
– sebagai tahap akhir dari
kerusakan hepatoselular.
• penyakit yang serius
• irreversibel
• menyebabkan kematian
KLASIFIKASI
1. Berdasarkan etiologi
• Virus : HBV / HCV
• Alkohol
• Metabolik
• Kolestasis kronik/sirosis biliar sekunder intra dan
ekstrahepatik
• Obstruksi aliran vena hepatik
• Gangguan imunologis
• Toksin
• Obat
• Operasi pintas usus halus pada obesitas
• Malnutrisi
• Parasit : malaria, skistosomiasis
• Etiologi tidak diketahui (sirosis kriptogenik)
KLASIFIKASI
2. Berdasarkan morfologi
- Sirosis mikronodular
- Sirosis makronodular
- Sirosis campuran (mikronodular dan
makronodular)

3. Berdasarkan fungsi
• Dekompensasi
• Kompensasi
PATOFISIOLOGI

• Peradangan sel hati kronik → nekrosis hepatoseluler →


kolaps lobulus hati → jaringan parut dan nodul sel hati.
• Jaringan parut inilah yang menghubungkan daerah porta
yang satu dengan lainnya atau porta dengan sentral
(bridging necrosis)
Hati Sehat Fibrosis (Parut)

Sirosis (Pengerutan) Kanker Hati


Hati Sehat Fibrosis Hati

Sirosis Kanker Hati


GAMBARAN KLINIS
• Sirosis hati tanpa kegagalan hati dan hipertensi portal
– gejala klinis tidak jelas
– ditemukan secara kebetulan saat biopsi atau
laparoskopik

• Sirosis hati dengan kegagalan hati dan hipertensi portal


– ikterus
– nafsu makan berkurang
– perubahan sirkulasi darah : epistaksis, perdarahan gusi
– hipertensi portal : spider nevi, hiperpigmentasi,
venektasi di perut, asites, splenomegali, eritema
palmaris dan atrofi testis
– dapat terjadi komplikasi
– kelainan tes faal hati
GAMBARAN KLINIS
• Fase kompensasi sempurna:
– pasien tidak mengeluh sama sekali atau keluhan
samar-samar dan tidak khas.
– Pasien merasa sakit, penurunan nafsu makan,
perasaan perut kembung, mual, kadang disertai diare /
konstipasi, cepat lelah akibat deplesi protein atau
penimbunan air di otot.
– Berat badan menurun dan terjadi pengurangan massa
otot daerah pectoralis major.
GAMBARAN KLINIS
• Fase dekompensasi:
– dokter sudah bisa mendiagnosa seorang pasien dengan sirosis
hati dengan bantuan pemeriksaan klinis, laboratorium dan
pemeriksaan penunjang lainnya.
– Terutama jika timbul komplikasi gagal hati dan hipertensi
portal dengan manifestasi spider naevi, erythema palmaris,
icterus, caput medusae, edema pretibial dan ascites.
– Bisa juga pasien datang dengan keadaan gangguan pembekuan
darah seperti perdarahan gusi, gangguan siklus haid dll.
– Sebagian pasien datang dalam keadaan hematemesis,
hematemesis-melena atau melena saja akibat perdarahan
varises esophagus. Bila perdarahan massif maka pasien tadi
bisa syok.
GAMBAR
GAMBAR
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Darah rutin :
– Anemia
– Leukopenia
– Trombositopenia
• Kerusakan sel hati :
– SGOT dan SGPT meningkat
• Kadar GD meningkat
• Elektrolit : Na  4meq/l → sindroma Hepatorenal
• Fungsi hati
– Hipoalbuminemia → hiperglobulinemia (rasio
albumin dan globulin yang terbalik)
– Cholinesterase 
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• USG abdomen
• CT-scan abdomen
• Esofagoskopi → melihat varises esofagus
• Analisa cairan asites
• Biposi hati :
• Fibrosis dan regenerasi nodul
• Sel hepatosit dan sel retikulin hepar yang kolaps
dan nekrosis
• Deposisi jaringan penyambung
• Distorsi pembuluh darah dan regenerasi parenkim
hati
Hati Sehat Fibrosis Hati

Sirosis Kanker Hati


KOMPLIKASI
• Hipertensi portal
– Varises esofagus → hematemesis dan melena
– Gastropati Hipertensi portal
– Splenomegali, hipersplenisme
– Ascites → peritonitis bakterial spontan
• Sindroma hepatorenal
• Ensefalopati hepatikum → koma hepatikum
• Sindroma hepatopulmonal
• Gangguan pembekuan darah
– Defisiensi faktor pembekuan
– Fibrinolisis
– Trombositopenia
KOMPLIKASI
• Gangguan tulang
– Osteopenia, osteoprosis, osteomalasia
• Gangguan hematologi
– Anemia
– Hemolisis
– Trombositopenia
– Neutropenia
• Malnutrisi
KLASIFIKASI CHILD
1 2 3
ASITES Negatif Dapat Tdk dapat
terkontrol terkontrol
PT 0-4 4-6 >6
INR < 1,7 1,7-2,3 > 2,3
KELAINAN Negatif Minimal Lanjut
NEUROLOGI
ALBUMIN ≥ 3,5 3,0 – 3,5 ≤ 3,0

BILIRUBIN ≤ 2,0 2,0 – 3,0 ≥ 3,0


PENATALAKSANAAN

A. Sirosis tanpa gagal hati dan hipertensi portal


• Diet cukup kalori dan protein : misalnya 2500 kalori dan
protein 60-80 g/hari
• Lemak tidak perlu dibatasi jumlahnya
• Vitamin : vit C, tiamin, riboflavin, asam nikotinat, vit B 12
• Fosfolipid esensial : Lesichol 300 mg®
• Curcuma : Cursil 70®
• Hindari makanan yang mengandung alkohol, zat
hepatotoksik dan makanan yang disimpan pada suhu
udara lebih dari 48 jam
PENATALAKSANAAN
B. Sirosis dengan gagal hati dan hipertensi portal
• Istirahat : aktivitas fisik dibatasi, terutama pasien asites
• Diet :
– Tidak koma hepatikum : kalori 1500-2000 dan protein 1 g/kgBB
– Koma hepatikum : protein minimal
• Ada asites :
– Diet rendah garam 0,5g/hr
– Pembatasan cairan : 1-1,5 liter/hari
– Protein 1-2g/kgBB dan Na 200-500 mg/hari
– Diuretik :
• Antagonis aldosteron (spironolactone®) :
– menghambat reabsorbsi Na dan Cl
– menambah ekskresi Kalium
• Pada asites masif: perlu kombinasi furosemide dan antagonis
aldosteron
– Risikonya; hipokalemia yang dapat mencetuskan koma hepatikum
– Disarankan juga untuk dilakuakn pungsi asites
HIPERTENSI PORTAL
KASUS
• Seorang laki-laki, 60 thn, riwayat sirosis
hati, datang dengan asites masif dan anda
rencanakan untuk dilakukan pungsi asites.
Apa yang harus anda siapkan
– Hemodinamik :
– Laboratorium (pra dan pasca pungsi) :
– Alat-alat :
– Obat-obatan :
– Risiko (efek samping)

Anda mungkin juga menyukai