Anda di halaman 1dari 27

KATARAK SENILIS

MATUR

R Muhammad Pandu Kharisma


20090310021
ILMU KESEHATAN MATA
2014
BAB I
PRESENTASI KASUS
• Nama : Tn.M
• Jenis Kelamin : laki-laki
• Tanggal lahir : 30 Agustus 1934, Purworejo
• Umur : 81 tahun
• Alamat : Durenan 03/01 Bagelen, Pwj
• Tanggal Poli : 8 September 2014
• Dx Masuk : OS Katarak Senilis Matur
• Keluhan Utama :
Pasien datang dengan keluhan mata kiri tidak dapat
melihat sampai mengganggu aktifitas.
• Keluhan Tambahan :
pandangan kabur (+) berkabut (+) silau (+) sedikit pegal
(+)
• Riwayat Penyakit Sekarang:
pasien mengeluhkan mata kiri tidak dapat melihat. Masih dapat melihat
cahaya (+).
• 6 Bulan SMRS :
pasien merasakan keluhan gangguan pandangan (+) disertai buram ketika
melihat (+), silau jika terkena cahaya (+). Mata terasa sedikit pegal (+) mata
kiri semakin memburuk pada beberapa minggu kebelakang sehingga
memutuskan memeriksakan diri ke poliklinik mata.
• Riwayat Penyakit Dahulu :
pasien tidak memiliki riwayat menggunakan kaca mata, penyakit alergi,
hipertensi, Diabetes, dan penyakit lainya.
• Riwayat Penyakit Keluarga :
keluarga tidak ada yang memiliki gejala dan keluhan serupa.
pasien tidak memiliki keluarga dengan riwayat penyakit mata lainya.
• Kesan umum :
pasien datang dengan bantuan keluarga untuk mengarahkan berjalan.
• Kesadaran :
compos mentis
Pemeriksaan Subyektif
No. Pemeriksaan OD OS

1. Visus 2/60 1 /~

(ps + /pw +)

2. Refraksi Tidak dilakukan Tidak

dilakukan

3. Koreksi Tidak dilakukan Tidak

dilakukan
Palpebra

Pemeriksaan
Pasangan simetri simetri
Gerakan Bebas Bebas
Edema (-) (-)
Sikatrik (-) (-)
Obyektif
Bola mata
- Pasangan Simetris Simetris
- Gerakan
Iris / Pupil
Normal Normal

Konjunctiva Bentuk Bulat Bulat


- Hiperemis (-) (-)
- Edema Ukuran 3mm 3mm
- Inj. Konjungtiva (-) (-)
- Inj. Perikornea
- Sekret
(-) (-) Kedudukan Sentral Sentral
- Papil (-) (-)
- Folikel
(-) (-) Reflek direk (+) (+)
(-) (-)
Reflek Indirek (+) (+)
(-) (-)

Sklera Jernih Jernih


Pteregium (-) Pteregium (-)
Ulkus (-) Ulkus (-)

Kornea Jernih Jernih

CoA Dalam Dalam


DIAGNOSIS BANDING

OS Katarak Senilis Matur


OS Katarak Senilis Imatur
Rencana Pemeriksaan
1. Pemeriksaan visus menggunakan snellen chart.
2. Pemeriksaan lampu slit.
3. Pemeriksaan Bayangan Iris ( Hasil : didapatkan bayangan iris
sudah kecil dan dekat pupil )
4. Pemeriksaan oftalmoskopi.
5. Pemeriksaan TiO menggunakan Tonometer
DIAGNOSIS KERJA
• OS Katarak Senilis Matur

PENATAKLAKSANAAN
Operatif :
• Operasi Katarak dengan metode pembedahan untuk mengangkat
lensa yang katarak.
• Operasi OS EKEK
• Pemasangan Lensa pengganti pada mata (IOL +20,00dioptri)
Medikamentosa post Operasi :
• Ciprofloxacin 500mg 2x1
• Natrium Diklofenak 50mg 2x1
• Metil prednisolon 4mg 2x1
• Inmatrol ED 6ttsOS
• Gentamisin ED 6ttsOS
MASALAH YANG DIKAJI

1. Mengetahui dan memahami tentang klasifikasi


katarak
2. Bagaimanakah patofisiologi terjadinya Katarak
3. Penanganan pada pasien Katarak
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
• Katarak adalah opasitas lensa kristalina yang normalnya jernih
• Katarak adalah penurunan progresif kejernihan lensa. Lensa
menjadi keruh atau berwarna putih abu-abu, dan ketajaman
penglihatan berkurang. Katarak terjadi apabila protein-protein
lensa yang secara normal transparan terurai dan mengalami
koagulasi
Klasifikasi Katarak
Katarak di dapat Katarak congenital
(lebih dari 90% Katarak senilis herediter katarak
katarak) - Autosomal-dominan
Katarak dengan - Autosomal resesif
penyakit sistemik - Sporadic
- Diabetes mellitus - X-linked
- Galaktosemia Katarak Akibat
- Isufisiensi ginjal kerusakan pada masa
- Wilson disease embrional (transplasenta) :
Katark skunder - Rubella (40%-60%)
dan komplikasi : - Mumps (10%-22%)
- Katarak dengan - Hepatitis (16%)
retinitis pigmentosa - Toxoplasma(5%)
- Katarak dengan
heterokromia
- Dll
Katarak post
operasi
Katarak
traumatic :
- Kontusio atau
perforasi
- Injury elektrik
- Dll
Katarak toxic:
- Corticosteroid
induce cataract
- Dll
Klasifikasi berdasarkan kematangan lensa :
Klasifikasi berdasarkan bagian lensa :
Anatomi
Anatomi Lensa
• Pada lensa terjadi metabolisme diantaranya :
1. Metabolisme Glukosa
2. Metabolisme Protein
3. Metabolisme Glutation
4. Radikal bebas
5. Regulasi keseimbangan cairan
• Faktor resiko :
- Usia
- Radikal bebas
- Merokok
-
-
Infeksi
Trauma
KATARAK
- Penyakit metabolik
- Myopia
- Obat-obatan
- Keturunan
- Defisiensi Vitamin
Gejala
• Seorang pasien dengan katarak senilis biasanya datang dengan
riwayat kemunduran secara progesif dan gangguan dari
penglihatan.
• Silau
• Perubahan miopik
• berkabut pada lapangan pandang
Diagnosis
• Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk menegakkan
diagnosa katarak adalah:
- Pemeriksaan tajam penglihatan
- Illuminasi oblik
- Test bayangan iris
- Pemeriksaan dengan menggunakan ophthalmoskop langsung
- Pemeriksaan dengan menggunakan slit-lamp
Penatalaksanaan
• Intra Capsuler Cataract Ekstraksi (ICCE)
• Extra Capsular Cataract Extraction (ECCE)
• Phakoemulsifikasi
• Teknik operasi Small Incision Cataract Surgery (SICS)
Panduan Penatalaksanaan Medis pasien katarak
berdasarkan INASCRS 2011 :
• pemeriksaan rutin :
• Tekanan intraokular diukur dengan tonometer noncontact, aplanasi, atau
Sciotz.
• Jika TiO dalam batas normal (kurang dari 21mmhg) dilakukan dilatasi pupil
dengan tetes mata tropicanamide 0,5%. Setelah pupil cukup lebar
dilakukan pemeriksaan slit lamp untuk melihat derajat kekeruhan dengan
visus pasien :
• Derajat 1: Nukleus lunak, biasanya visus masih lebih baik dari 6/12,
tampak sedikit kekeruhan denga warna agak keputihan. Reflek fundus
masih mudah diperoleh. Usia penderita biasanya kurang dari 50tahun.
• Derajat 2: Nukleus dengan kekerasan ringan, biasanya visus antara 6/12-
6/30, tampak nukleus mulai sedikit berwarna kekuningan. Refek fundus
masih mudah diperoleh dan paling sering memeberikan gambaran seperti
katarak subkapsularis posterior.
Cont ...
• Derajat 3: Nukleus dengan kekerasan medium, biasanya visus antara
6/30-3/60 tampak nukleus berwarna kuning disertai kekeruha
korteks yang berwarna keanu-abuan.
• Derajat 4: nukleus keras, biasanya visus antara 3/60- 1/60 tampak
nukleus berwarna kuning kecoklatan. Reflek fundus sulit dinilai.
• Derajat 5: Nukleus sangat keras, biasanya visus hanya 1/60 atau
lebih jelek. Usia penderita sudah diatas 65 tahun. Tampak nukleus
berawarna kecoklatan bahkan sampai hitam. Katarak ini disebut juga
Brunescene cataract atau black cataract.
• Lakukan pemeriksaan funduskopi jika masih memungkinkan.
• USG untuk menyingkirkan adanya penyebab lain selain katarak.
• Biometri untuk mengukur power IOL jika pasien akan dioperasi
katarak.
Komplikasi
• Komplikasi Intra Operatif
Edema kornea, COA dangkal, ruptur kapsul posterior, pendarahan atau
efusi suprakoroid, pendarahan suprakoroid ekspulsif, disrupsi vitreus,
incacerata kedalam luka serta retinal light toxicity.
• Komplikasi dini pasca operatif
COA dangkal
Ruptur kapsul posterior
Prolaps iris,
Pendarahan,
• Komplikasi lambat pasca operatif
Ablasio retina
Endoftalmitis kronik
Post kapsul kapacity
Prognosis
• Hasil pembedahan yang baik dapat mencapai 95%. Pada
bedah katarak resiko ini kecil dan jarang terjadi. Keberhasilan
tanpa komplikasi pada pembedahan dengan ECCE atau
fakoemulsifikasi menjanjikan prognosis dalam penglihatan
dapat meningkat hingga 2 garis pada pemeriksaan dengan
menggunakan snellen chart

Anda mungkin juga menyukai